Anda di halaman 1dari 2

Resume

Putusan Nomor: 557/PK/pdt/2017

Putusan Nomor: 557/PK/pdt/2017 memeriksa perkara antara Wisda Wati

(penggugat) dan drg. Yenni (tergugat) , penggugat adalah pihak yang pernah

berobat di klinik baiti jannati pada sekitar bulan juni 2008 untuk merapikan

giginya, karena berdasarkan informasi di klinik baiti jannati dapat dilakukan

pemasangan kawat gigi (behel), bahwa untuk merapikan gigi di klinik baiti jannati

tersebut maka pemasangan ditangani oleh drg Yenni selaku dokter gigi yang

bertugas dan untuk itu penggugat membayar biaya sebesar Rp. 4.500.000 (empat

juta lima ratus ribu rupiah) dan selanjutnya pada setiap kontrol diminta biaya rata-

rata Rp.120.000 (seratus dua puluh ribu rupiah) yaitu untuk ganti karet dan

tambahan sebesar Rp. 20.000.000 untuk pergantian setiap kawat yang lepas,

namun setelah 2 tahun memasang behel penggugat merasa tidak ada perbaikan

atas kondisi giginya.

Penggugat merasa tidak puas terhadap giginya, maka penggugat

memeriksakan giginya pada dokter spesialis ortodontis dan hasil pemeriksaan

dokter gigi tersebut telah terjadi uncoreg dan malpraktik, dikarenakan dokter gigi

umum tidak dibenarkan melakukan pemasangan behel dikarenakan pemasangan

behel hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis ortodontis.

Bahwa akibat kesalahan tergugat tersebut penggugat meminta

pertanggungjawaban kepada tergugat secara kekeluargaan, tapi sampai sekarang

belum ada perkembangan atas pertanggungjawaban tergugat atas malpraktiknya,


bahwa berdasarkan fakta hukum maka tergugat telah dikualifikasikan kedalam

perbuatan melawan hukum yang terdapat didalam pasal 1365 KUHPerdata:

“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian


kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian
itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”

Dari hasil fakta persidangan melalui saksi ahli dokter spesialis ortodondis

menjelaskan bahwa tergugat tidak memiliki hak serta kompetensi didalam hal

memasang behel dikaretanakn tergugat hanya dokter gigi umum bukan spesialis

ortodontis, didalam alasan pertimbangan hakim diatas maka putusan pengadilan

negeri padang yang telah dikuatkan oleh pengadilan tinggi padang menjatuhi

kepada tergugat berupa surat rekomendasi pencabutan surat tanda register selama

6 (enam) bulan. Namun didalam PK mahkamah Agung menolak PK dikarenakan

didalam peninjauan dalam perkara a quo dihubungkan dengan pertimbangan

hukum putusan judex juris ternyata tidak terdapat suatu kekhilafan hakim ataupun

kekeliruan yang nyata dalam pertimbangan putusan ditingkat Pertama dan

ditingkat Pengadilan Tinggi, maka berdasarkan pertimbangan tersebut maka

peninjauan kembali yang diajukan oleh pemohon peninjauan kembali Wisda Wati

(Penggugat) tersebut harus ditolak.

Anda mungkin juga menyukai