Anda di halaman 1dari 6

TA’ARUF WAKAF 1

Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillahirabbil alamiin, washalatu wassalamu ala ashrafil ambiyaai wal mursalin,
sayyidinna wa maulana muhammadin rasulillah wa ala alihi washahbihi ajma’iin..
Amma ba’du.

Saudara-saudara sekalian,

Dalam Ta’aruf WAKAF sesi pertama ini, kita diingatkan bahwa dalam islam, selain zakat, kita
mengenal beberapa jenis donasi seperti Shodaqoh, Infak, Hibah, dan Wakaf. Masing2nya
memiliki karakteristik dan keunikanya sesuai dengan tuntunan hukum Syariah.
perbedaan yang paling menonjol antara Wakaf dengan jenis donasi lainnya adalah dalam hal
pengelolaannya, dimana dalam wakaf, nilai pokoknya tidak boleh hilang, tidak boleh dijual,
tidak boleh diwariskan, tidak boleh dihibahkan. Nilai pokoknya harus abadi. Yang
disedekahkan adalah hasilnya. Inilah yang membuat Wakaf memiliki keunikan dibanding
lainnya sesuai siratan amanat rasulullah, salah satunya ketika Umar bin khattab memohon
perintah kepada Rasulullah perihal tanah di Khaibar, perintah rasulullah, tahan tanahnya

Dan kalaulah boleh kita bertanya: Apa yang ada di benak kita saat ini, saat mendengar kata
WAKAF?

Umumnya kita, menanggapi wakaf itu sedekah yang butuh biaya besar, harus punya tanah
yang luas, dan bangunan yang megah untuk diwakafkan. Sehingga begitu ada ajakan
berwakaf? Respon kita, kita merasa belum waktunya berwakaf, nanti aja dah karena tidak
wajib, dan masih belum cukup punya harta untuk diwakafkan.

Apa wakaf ini memang demikian?

Mari kita telaah tentang wakaf ini!

Perihal wakaf ini, kita diingatkan dengan UU no 41 tahun 2004, di pasal 1 yang menerangkan
pengertian wakaf:

Wakaf adalah perbuatan hukum wakif, untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian
harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum
menurut syari’ah.

Di Indonesia, pelaksanaan wakaf ini diawasi oleh BADAN WAKAF INDONESIA (BWI) sebagai
Lembaga independent yang dibentuk oleh Pemerintah. Untuk itu para pengurusnya dilantik
langsung oleh presiden Republik Indonesia.

Pasal 16 UU no. 41 / 2004, mengatur perihal Harta Benda Wakaf yang bisa diwakafkan, bahwa
Harta Benda yang dapat diwakafkan itu terdiri dari:
1. Benda tidak Berderak, seperti: Tanah, Bangunan dan Tanaman
2. Benda bergerak, seperti: Uang, Logam Mulia, Hak sewa, Kendaraan, Surat Berharga, dan
Hak Kekayaan Intelektual

Nah, disini kita melihat, ada harta benda wakaf yang bisa dimiliki oleh semua orang. Apakah
itu?

Betul ! jawabnya: UANG

Dengan UANG, detik ini pun kita bisa berwakaf. Nah, ini semakin menarik ya….

Apakah WAKAF UANG ini, dalam hukum islam diperbolehkan?


Dua tahun sebelum UU 41/2004 diundangkan, tepatnya tgl 11 mei 2002, Komisi Fatwa MUI
telah mengeluarkan fatwa Wakaf Uang, di antara fatwanya dikatakan bahwa:
Wakaf Uang, Hukumnya Jawaz (boleh); serta
Nilai pokok wakaf Uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan,
dan/atau diwariskan.

Jadi WAKAF UANG menjadi solusi bagi siapapun, sah secara hukum agama dan sah secara
Hukum negara.

Dan yang menarik lagi dalam Wakaf Uang ini adalah:


1. Tidak ada batas minimal
2. Bebas sengketa hukum, karena ada dokumen hukum
3. Pokok Wakaf Uang dilindungi
4. Hasil amal Jariyah cepat mengalir
5. Bisa berwakaf bagi almarhum/ah orang tua kita, sebagai bakti anak kepada orang tua.

Nah, jadi yang ada dibenak kebanyakan kita selama ini tentang wakaf, bahwa wakaf itu butuh
biaya besar, harus punya tanah yang luas, dan bangunan yang megah untuk diwakafkan,
ADALAH TERNYATA KELIRU.

Nah, coba kita lanjut telaahan kita ya Bapak Ibu sekalian,

Siapakah para pihak dalam perwakafan ini? Perarturan perundangan telah mengatur.
pertama adalah wakif, pihak yang berwakaf
kedua Nazhir, pihak yang mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf
ketiga Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf seperti
Kepala KUA atau Pejabat Bank/setingkat kepala seksi dari Lembaga Keuangan Syariah
Penerima Wakaf Uang (LKSPWU)
keempat, Mauquf ‘alaih yaitu pihak penerima manfaat wakaf.//

Bagaimana prosesnya agar kita bisa berwakaf uang ini? Simple sekali
Wakif menunjuk nazhir (tentunya nazhir yang legal adalah nazhir yang terdaftar di BWI),
selain itu wakif juga menentukan mauquf ‘alaih misalnya untuk kemakmuran masjid,
pesantren, dll bahkan wakaf itu bisa kembali ke keturunan anak cucu cicit kita ya. Jadi
sesungguhnya Nazhir itu menjalankan amanah wakif.
Wakif melakukan transfer ke rekening Nazhir yang ada di LKS PWU, setelah ditransfer akan
menjadi dana abadi sosial. Untuk mengamankan wakaf uang ini, LKSPWU akan mengeluarkan
Sertifikat Wakaf Uang (SWU) dan Akta Ikrar Wakaf Uang (AIWU). Jadi SWU dan AIWU ini
bukan dari Nazhir, akan tetapi dari LKSPWU ya. Mengacu ke PBWI no. 1/2020 ttg pedoman
dan pengelolaan HBW, pasal 6 mengatakan, “penerimaan wakaf uang paling sedikit Rp. 1 juta,
diterbitkan SWU dan AIWU”.

Setelah uang itu terkumpul menjadi Dana Abadi, Uang ini dikelola oleh Nazhir, misalnya
dikelola dg opsi menggunakan produk perbankan Syariah, maka setiap bulan ada bagi hasil
yang tentunya tidak kembali kepada wakif. Bagi hasil ini boleh diambil oleh Nazhir 10% dan
sisanya 90% menjadi hak mauquf’alaih.

Jadi Wakif mendapatkan pahala dari nilai Amal Jariyah yang terus mengalir berlipat-lipat
Nazhir mendapatkan imbalan 10% dari bagi hasil
Mauquf alaih mendapat hak 90% bagi hasil

Pertanyaan selanjutnya, program wakaf uang yang bisa diikuti?

PERTAMA
Pasal 10 PBWI no 1/2020 ttg pedoman pengelolaan dan pengembangan HBW:
“setoran wakaf uang dapat dilakukan secara kolektif yaitu wakaf uang yang berasal dari satu
orang wakif”

Nah, Kita sebut ini menjadi WAKAF UANG ABADI KOLEKTIF


Jadi kalau bapak ibu belum pernah berwakaf bisa dimulai dari wakaf kolektif ini:
Minimal 50.000 rupiah
Jadi dana abadi social
Amal Jariyah langsung mengalir
Dapat SWU dan AIWU kolektif, resmi dari pejabat bank

KEDUA
Pasal 6 ayat 1 PBWI no 1/2020 ttg pedoman pengelolaan dan pengembangan HBW:
“Penerimaan uang dari Wakif dapat dilakukan melalui wakaf uang waktu tertentu dan/atau
wakaf uang untuk waktu selamanya.”

Nah ini bisa kita namakan WAKAF UANG ABADI PERSONAL


Jdi kalau mau punya akta sendiri, silahkan dengan wakaf uang Abadi Personal
Minimal 1 jt rupiah
Jadi dana abadi sosial
Amal Jariyah langsung mengalir
Dapat SWU dan AIWU Pribadi

KETIGA:
Pada Pasal 6 ayat 2 PBWI no 1/2020 dinyatakan:
“penerimaan wakaf uang untuk jangka waktu tertentu paling singkat untuk jangka waktu 1
tahun dan paling sedikitnya 1 jt rupiah .
Ini bisa kita namakan WAKAF UANG BERJANGKA
Jadi, kalau bapak ibu wakaf nya ingin kembali 100% silahkan dengan wakaf berjangka
Minimal 1 jt rupiah
Minimal jangka waktu 1 th
Amal Jariyah langsung mengalir
Dapat SWU dan AIWU Berjangka

Jadi jenis wakaf itu bisa dikkatakan ada 3 ya


1. Wakaf Uang ABADI KOLEKTIF
2. Wakaf Uang ABADI PERSONAL
3. Wakaf Uang BERJANGKA

Agar penunaian wakaf ini tidak ribet, Apakah sudah ada Platform digital?
Jawabnnya sudah ADA, salah satunya:
Platform 5.0 Pasifamal

Ini hasil kerjasama pasifamal.id dengan LKS PWU BTN Syariah yang dukung oleh payment
gateway Finpay dan Bank Indonesia dan kerja sama dengan para Nazhir wakaf uang.

Platform digital wakaf ini sudah lengkap tinggal pilih programnya apa. Kalau bingung cara
berwakafnya bisa diklik video cara berwakafnya. Termasuk di platform ini disediakan plat
form berwakaf bagi alamarhum/ah. dan metode pembayarannya pun cukup mudah. Selain
itu, setiap progress projectnya juga bisa dipantau, termasuk penerbitan swu dan aiwu.

Berarti mengisi ini, bapak ibu sudah mengisi 2 rekening dengan sekali beramal,
1. menambah Dana Abadi akhirat, untuk menggapai Jannah fil akhirah.
2. menambah Dana Abadi social, untuk membantu umat lebih sejahtera

Apakah Bapak Ibu, Belum pernah berwakaf seumur hidup?


Saatnya pecah telor dan miliki AIWU resmi untuk pertama kali dalam hidup bapak ibu. Dengan
mengklik www.pasifamal.id untuk berwakaf.

Bapak Ibu serta rekan-rekan sekalian, Apa yang terjadi apabila anda dan semua umat islam di
Indonesia berwakaf uang?

Potensi wakaf uang di Indonesia, bisa kita simulasikan


Jml muslim di Indonesia 230 juta muslim
Berwakaf uang 50k per bulan
Total wakaf uang/ tahun= 138 T / tahun
Luar biasa ya…

Uang yang 138 Triliun menjadi dana abadi dan dikelola oleh para nazhir wakaf uang yang
hasilnya bisa disedekahkan sebagai:
1. Dana Abadi Keagamaan
2. Dana Abadi Pendidikan
3. Dana Abadi Kesehatan
4. Dana Abadi Bantuan Sosial
5. Dana Abadi permodalan Usaha

INDONESIA JADI SEJAHTERA

Apakah Wakaf Uang ada dampak buat tanah wakaf di Indonesia?


Tanah wakaf di Indonesia saat ini 430ribu ha dapat dikelola secara produktif dengan wakaf
Uang. Disini bisa dibangun usaha pertanian, peternakan, perikanan, mall, hotel, apartemen,
office tower dll yang profitnya disedekahan untuk kemaslahatan umat. Dan ini akan ada
dampak positif juga bagi Lembaga keuangan Syariah. Persoalan hutang negara pun bisa
diselesaikan dengan wakaf ini.

Lalu mengapa sampai saat ini, program wakaf ini belum terwujud secara masif?

Disini kita dihadapkan kepada masalah literasi masyarakat tentang wakaf yang rendah,
ditunjukan dengan indeks literasi wakaf di Indonesia hanya 0,472 (source: Survey Badan
Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI 2009), maka otomatis indeks Partisipasi Wakaf dari masyarakat
sangat rendah, di 0,282.

Inilah tantangan yang kita hadapi. Pertanyaannya, apakah kita akan diam berpangku tangan
melihat kenyataan ini? Maukah anda membantu agar masalah perwakafan ini terselesaikan?
Kalau mau:

Langkah Pertama:
- tunjukan dulu berwakaf rutin bagi diri sendiri
- berwakaf rutin sekeluarga
- berwakaf rutin bagi almarhum/ah

Langkah kedua
Lakukan fastabiqulkhairat dengan mengajak semua kenalan untuk berwakaf rutin

Langkah ketiga
Bantu syiar secara sukarela, atau professional

Kalau secara professional, Bapak ibu akan menjadi WAKAFPRENEUR yang terdiri dari
guru wakaf
Wakaf raiser
Bunda wakaf, dan
Amil wakaf,

Bersama Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia

Dan lebih jauh lebih dalam, Sebagai muslim yang mengimani hari akhir, tentunya kita semua
meyakini bahwa amalan kita akan ditimbang, mana yang lebih berat, amalan baik kah,
ataukah amalan buruk? Kepastian apa yang akan kita terima ketika terjadi defisit amal? Agar
terhindar dari Api Neraka tentunya kita sejatinya melakukan mitigasi resiko akhirat, sekarang
juga, dengan memiliki amal jariyah yang mengalir deras dan tetap mengalir meskipun kita
telah tiada, sehingga kita mendapat tempat terbaik di surga NYA Allah SWT. Aamiin ya
Mujiibassaa-iliin…

Patut kita bersyukur saat ini, kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk mempersiapkan
bekal di akhirat yang besar dan banyak, selagi masih sempat sebelum telat… Wakaf adalah
Shadaqah jariyah yaitu Shadaqah yang terus mengalir abadi. Manfaatnya tidak akan pernah
terputus meskipun Muwakifnya sudah meninggal dunia.

Berwakaf itu penting, karena usia tak ada yang tau, janganlah kita kembali tanpa bekal.

Mari ….
Galakkan Wakaf Uang, Bangkitkan Indonesia Raya, tenangkan Bathin menuju akhirat

Aamiin….

Demikian Taaruf wakaf sesi 1, dan sampai jumpa di ta’aruf wakaf selanjutnya

Yayasan Pembina Pendidian Doa Bangsa, dan Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia mengucapkan
Salam Sehat, salam sejahtera, dan salam berkah….

Alhamdulillahirabbil alamiin
Wasalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai