Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KESEHATAN

SHABRINA MAHARANI N. AULYA AFGANI


J0309201005 J0309201037
Manager Kelompok 1 Manager Kelompok 2

FARADISA SYAFRIN M SELMA KAMILLA

J0309201044 J0309201075
Manager Kelompok 3 Manager Kelompok 4
Latar Belakang
Dalam budidaya ternak, biosecurity merupakan serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk mencegah penyakit masuk ke dalam peternakan
ataupun menyebar keluar peternakan. Semua kegiatan dilakukan dengan
tujuan memisahkan ternak dari bibit penyakit dan sebaliknya.

Jika kegiatan biosecurity dilaksanakan secara baik dan benar maka


produktivitas ternak, efisiensi ekonomi dan produksi akan tercapai.
Sebagai bagian dari sistem manajemen maka biosecurity sangat penting
khususnya untuk mencegah penyakit. Semua komponen biosecurity,
sistem yang diterapkan (vaksinasi, pengobatan, kontrol hewan liar dan
lain-lainnya) dan sarana serta prasarana yang ada memiliki arti tinggi
terhadap keberhasilan program security.
Rancangan Program Kesehatan
Minggu ke-1 Minggu ke-2
1. Mengamati keadaan kandang puyuh 1. Membuat foot dipping
2. Membuat poster SOP kandang
dan itik dan entog 3. Membuat tata tertib piket kandang
2. Sanitasi kering pada kandang puyuh 4. Melakukan pembersihan kandang 3 hari 1x
3. Sanitasi dan penambahan sekam 5. Penggantian sekam kandang entog
pada kandang itik dan entog 6. Mengidentifikasi kematian puyuh dan itik

Minggu ke-3
Minggu ke-4
1. Pemberian vitamin pasca pindah
1. Pembuatan kendang isolasi
kandang
2. Penggantian air foot dipping setiap
2. Seleksi dan afkir
hari (sore)
3. Sanitasi dan penambahan sekam
3. Pembersihan feses puyuh setiap hari
4. Identifikasi kematian puyuh dan itik
PROGRESS

1
Mengetahui bagaimana proses persiapan
penetasan telur puyuh

2
Mengetahui berapa persentase daya tetas yang
diperoleh dari penetasan telur puyuh ini

3
Mengetahui berapa persentase mortalitas yang
dihasilkan dari penetasan telur puyuh ini

4
Mengetahui bagaimana manajemen penetasan
telur puyuh yang baik
Progress Minggu ke-1

Telur puyuh abnormal Puyuh mati karena Telur puyuh abnormal


(tidak bercorak) terinjak (ukuran terlalu kecil)
Progress Minggu ke-2

Puyuh mati tersangkut Itik mati terperosok ke Terjadi kanibalisme


jarring kandang saluran air pada puyuh yang luka
Progress Minggu ke-2

Membuat SOP kandang Melakukan foot dipping


(Puyuh, Itik dan Entog) sebelum dan sesudah
dari kandang
Progress Minggu ke-3

Melakukan Melakukan sanitasi


Melakukan seleksi
penambahan sekam
Progress Minggu ke-3

Pemberian vitamin Itik mati kedinginan


setelah pindah kandang karena sekam lembab
Progress Minggu ke-4

Membuat kandang Melakukan Membuat jadwal foot


isolasi pembersihan kandang dipping
EVALUASI M1

• Belum melaksanakan kontrol lalu lintas di dalam kandang


• Belum adanya SOP kandang

Mortalitas
Puyuh: 5 ekor
Entog : 4 ekor
EVALUASI M2
• Banyak puyuh yang mati di jaring-jaring kandang
• Terdapat itik yang mati karena terperosok ke saluran air dikarenakan
adanya bubble foot
• Tinggi nya stress pada puyuh karena bau amoniak yang terlalu menyengat
• Keadaan kandang yg tidak kondusif yang menyebabkan puyuh stress

Mortalitas
Puyuh: 17 ekor, 184 ekor (afkir)
Itik : 1 ekor
EVALUASI M3
• Kurangnya ke displinan petugas kandang terkait manajemen kesehatan seperti
pelaksaan piket yang tidak kondusif
• Ditemukannya kondisi sekam pada kendang itik dan entog yang cukup lembab dan
tipis di beberapa bagian sehingga mempengaruhi kesehatan itik yang
menyebabkan itik menjadi kedinginan

Mortalitas
Puyuh: 4 ekor, 183 ekor (afkir)
Itik : 1 ekor
Thank You
See you on next presentation

Anda mungkin juga menyukai