Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN USAHA dan mengembangkan berbagai macam

PRODUKSI TIKUS PUTIH (Rattus bidang ilmu dalam skala penelitian atau
norvegicus) TERSERTIFIKAS DALAM pengamatan laboratoris (Malole dan
UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN Pramono, 1989). Tikus putih (Rattus
HEWAN LABORATORIUM norvegicus) banyak digunakan sebagai hewan
percobaan pada berbagai penelitian. Tikus
Wiwik Widiartini1), Eka Siswati2), Ana putih tersertifikasi diharapkan lebih
Setiyawati3), Ita Miftahur Rohmah4), Eko mempermudah para peneliti dalam
Prastyo5). mendapatkan hewan percobaan yang sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan. Kriteria yang
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, dibutuhkan oleh peneliti dalam menentukan
Universitas Diponegoro tikus putih sebagai hewan percobaan, antara
Email: wiwik.widiartini@gmail.com1)
lain: kontrol (recording) pakan, kontrol
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian,
Universitas Diponegoro (recording) kesehatan, recording perkawinan,
Email: ekasiswati5@gmail.com2) jenis (strain), umur, bobot badan, jenis
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, kelamin, silsilah genetik.
Universitas Diponegoro Terdapat tiga galur tikus putih yang
Email: ana_pu_ul@yahoo.com3) memiliki kekhususan untu digunakan sebagai
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, hewan percobaan antara lain Wistar, long
Universitas Diponegoro evans dan Sprague dawley (Malole dan
Email: ita_miftahurrohmah@yahoo.com4) Promono, 1989).
S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Tujuan dari pelaksanaan program PKM
Universitas Diponegoro
kewirausahaan ini adalah memberikan
Email: eprastyo33@ymail.com5)
pembelajaran mengenai pemeliharaan dan
pengembangbiakan tikus putih, menghasilkan
ABSTRACT
tikus putih yang tersertifikasi baik dari sisi
pakan, kesehatan dan perkawinan dan
The purpose of program is learning
memenuhi permintaan hewan laboratorium di
about breeding of rats, produce certified rats,
sekitar Jawa Tengah. Kegiatan PKM
meet a demand for animal laboratory and
enhance entrepreneurial spirit of students. The kewirausahaan ini diharapkan dapat
method used is survey market, rearing of rats, memberikan pengetahuan bagi mahasiswa
breeding and recording, promotion and dalam membuka usaha pengembang
marketing, finally bussiness evaluation. Results biakkan tikus putih yang tersertifikasi dan
showed rearing of rats has done according to dapat menyediakan kebutuhan akan tikus
standard operational procedure, prepared by a putih bagi para peneliti, serta dapat melatih
team of “DIPOKOeS” guide by adviser. dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Recording has done continously. Promotions
have done to university and colleges around 2. Metode
Semarang. Mass marketing will start in
September 2013. The next target will prepare 2.1. Survei Kebutuhan Pasar
research cage for rent and design of cage
aircrafting. Pelaksanaan survei pasar dilakukan
dengan penyebaran kuisioner kepada
Keywords: certified rats, breeding, laboratory. mahasiswa dibeberapa perguruan tinggi negeri
dan swasta yang ada di Jawa Tengah. Contoh
1. Pendahuluan Kuisioner terlampir (Lampiran 1.). Selain
dengan kusioner, survei lain yang dilakukan
Hewan laboratorium atau hewan yaitu dengan cara pencarian langsung badan,
percobaan adalah hewan yang sengaja institusi dan tempat usaha yang memerlukan
dipelihara dan diternakkan untuk dipakai tikus putih sebagai hewan percobaan.
sebagai hewan model guna mempelajari
2.2. Perbaikan Kandang dan Modifikasi UGM (Yogyakarta). Metode pengambilan
Sangkar tikus putih dilakukan dengan datang langsung
ke LPPT UGM, pengangkutan dilakukan
Perbaikan kandang diawali dengan dengan menggunakan mobil yang ber-AC
pembersihan lantai, pengepelan pada lantai, untuk menjaga agar tikus putih tidak
pembersihan pada dinding kandang, mengalami stress.
pembersihan bagian atap kandang, penataan
rak dan penambahan anyaman besi di atas 2.4. Pemeliharaan, Perkawinan dan
dinding kandang. Penambahan anyaman besi Recording
dimaksudkan untuk menjaga keamanan
kandang apabila terdapat tikus yang lepas Pemeliharaan tikus putih meliputi
ataupun adanya hewan pemangsa yang kebersihan sangkar, kebersihan tikus putih itu
dikhawatirkan dapat masuk ke dalam kandang. sendiri serta kebersihan kandang. Kebersihan
Serta dilakukan pembersihan disekitar sangkar dilakukan dengan cara penggantian
lingkungan kandang. Pembersihan didalam sekam setiap 3 hari. Pengecekan kesehatan
maupun di sekitar lingkungan kandang dilakukan secara rutin agar tikus putih yang
bertujuan untuk menjaga kesehatan tikus agar dihasilkan terjaga kualitasnya. Pemeliharaan
tidak terkontaminasi oleh bakteri. tikus putih telah ditetapkan dalam SOP
Ada 4 jenis sangkar yang digunakan (Lampiran 4).
dalam pemeliharaan tikus putih, yaitu, sangkar Pakan yang digunakan dalam
individu baik untuk pejantan maupun betina, pemeliharaan tikus putih adalah AD 2. Pakan
sangkar induk-anak, sangkar stock dan sangkar diberikan sebanyak 10% bobot badan, yaitu
karantina. Masing-masing sangkar dibuat dari sekitar 10-15 gram/ekor/hari. Pakan diberikan
bak plastik dengan panjang 40 cm, lebar 15 cm pada pagi hari pada pukul 07.00 dan sore hari
dan tinggi 10 cm. Kemudian sangkar tersebut pada pukul 16.00. air minum diberikan secara
ditutup dengan anyaman besi yang berukuran adlibitum dan pergantian air minum setiap hari
0,5 cm. Pada bagian atap ruangan kandang pemberiaan pakan dan air minum telah
pemeliharaan tikus putih juga dipasang ditetapkan dalam SOP (Lampiran 5).
anyaman besi dengan ukuran 1 cm. Pemisahan Perkawinan antara jantan dan betina
kandang dilakukan untuk meminimalkan resiko dengan perbandingan 1:1. Perkawinan
inbreeding yang bertujuan untuk menjaga dilakukan dengan memindahkan jantan ke
kemurnian strain yang dimiliki. Penetapan dalam sangkar betina. Perkawinan berlangsung
penggunaan sangkar dan kandang telah diatur selama 5 hari, setelah itu, betina dikembalikan
dalam SOP (Lampiran 2.). ke sangkarnya. Setelah melahirkan, dilakukan
penimbangan dan pengecekan fisik pada anak
2.3. Penyiapan Peralatan dan Bibit yang baru saja dilahirkan. Anak dan induk
dijadikan satu selama 21 hari (masa sapih).
Peralatan yang digunakan dalam Setelah lepas sapih, anak dipisah sesuai dengan
pengembangbiakkan tikus putih antara lain jenis kelamin (jantan dan betina) dan
kandang, sangkar, rak kayu, tempat minum, dimasukan ke sangkar stock. Setelah itu induk
timbangan digital, sekam, pakan, kipas angin, siap dikawinkan kembali. Tahap perkawinan
anyaman besi, buku besar recording, alat telah diatur dalam SOP (Lampiran 4).
kebersihan dan alat tulis. Recording dalam program usaha ini
Persiapan penyediaan bibit dilakukan meliputi pencatatan strain pejantan dan betina
dengan cara survei ke beberapa lembaga yang digunakan, tanggal pada saat perkawinan
penyedia bibit yang telah berpengalaman: dilakukan, jumlah betina yang berhasil bunting
peternakan tikus putih di Salatiga, UNNES, setelah perkawinan dilakukan, tanggal lahir
dan LPPT UGM. Dari hasil survei tersebut anak, bobot lahir, jumlah anak yang behasil
diperoleh hasil bahwa penyedia bibit tikus dilahirkan oleh induk, kesehatan, tanggal sapih
putih yang mempunyai kualitas baik untuk serta bobot saat sapih. Semua hal yang
kelangsungan usaha DIPOKOeS hanya di berkaitan dengan pemeliharaan Perkawinan
LPPT UGM. Dengan demikian, pengadaan dan Recording rangkum dalam sebuah standart
bibit tikus putih, diambil langsung dari LPPT operasional pelaksanaan (SOP) (Lampiran 4).
Hal ini terjadi karena kondisi lingkungan yang
2.5. Promosi dan Pemasaran terlalu panas, pemberian air minum dan pakan
yang kurang. Keadaan tersebut memberikan
Promosi yang dilakukan dengan kerugian dengan menurunnya keberhasilan
menggunakan media online maupun secara pencapaian tikus yang hidup hingga dewasa.
langsung. Media online menggunakan twitter, Hal ini kami atasi dengan memberikan pakan
facebook, blog sedangkan dengan secara dan air minum yang lebih banyak bila
langsung menggunakan proposal, brosur, dibandingkan dengan tikus yang tidak
pamflet dan juga leaflet (pamflet dan leaflet memiliki anak, pemberian sobekan kertas
terlampir) yang disebar ke beberapa universitas untuk membuat induk dan anak meras nyaman
di Jawa Tengah. Pelaksanaan promosi juga didalam kandang dan melindungi anak dari
harus melihat dari segmentasi pasar yang udara dingin, pengecekan jumlah anak. secara
dimiliki agar keberlangsungan usaha dapat rutin, dan jadwal pemberian pakan yang
terus berlanjut dan menghindari resiko benar-benar harus tepat waktu dan ternyata
kegagalan usaha sekecil mungkin (Lubis, usaha tersebut berdampak baik untuk
2013). mempertahankan jumlah anak yang sudah
Pemasaran dilakukan dengan pembelian dilahirkan. Hal ini telah dikonsultasikan
ditempat atau dikirim secara langsung kepada dengan dosen pembimbing Daud Samsudewa,
konsumen. Pembelian di tempat dapat S.Pt, M.Si, Ph. D.
dilakukan di Fakultas Peternakan dan Pertanian Hingga bulan Agustus telah didapatkan
Universitas Diponegoro, atau dapat memesan anak tikus putih sebanyak 68 ekar dan anak
tikus sesuai kriteria dan kami akan melakukan mencit sebanyak 50 ekor. Penjualan massal
pengiriman ke konsumen secara langsung. akan dilakukan pada bulan September 2013
pada saat tikus mencapai umur 2 bulan. Hal
3. Hasil dan Pembahasan ini dikarenakan permintaan tikus putih dalam
jumlah yang besar dan dalam kondisi umur
Berdasarkan pelaksanaan program PKM- yang sama.
Kewirausahaan yang telah dilakukan, Rencana pengembangan apa yang akan
didapatkan produk yang dihasilkan berupa dilakukan yaitu dengan menambah galur dari
tikus Putih tersertifikasi dari strain Rattus setiap strain yang dimiliki, karena kebutuhan
norvegicus dan Mus muscullus. Usaha setiap akademika bervariasi sesuai dengan
budidaya pengembangbiakan tikus putih kegiatan praktikum dan penelitian yang
tersertifikasi ini, kami beri nama DIPOKOeS, dilakukan. Selain menjual tikus putih juga
dengan slogan “Melayani spesifikasi pesanan akan menawarkan sewa laboratorium yang
sesuai kebutuhan anda”. Kami telah sekaligus sebagai sumber pendapatan dan
melakukan penjualan ke beberapa mahasiswa upaya menarik perhatian konsumen.
yang melakukan praktikum maupun penelitian Menyeleksi tikus secara ketat yang
yang menggunakan tikus putih sebagai materi
akan digunakan secara hewan coba dan
uji coba. Dengan penjualan tersebut, kami
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 350.000 mengafkir yang tidak memenuhi standart
dalam satu periode penjualan, namun kami sebagai hewan coba untuk dijual sebagai
belum dapat mencapai Break Event Point pakan reptil. Serta membuat sarana dan
(BEP). Akan tetapi, DIPOKOeS optimis usaha prasanana peternakan tikus yang akan
ini dapat berlangsung dan berkembang dengan dijual kepada peternak tikus. Dipokoes
baik karena DIPOKOeS telah mendapatkan mempunyai mimpi kedepan dapat
titik terang pengembangan usaha dengan memenuhi pasar luar daerah untuk itu perlu
melakukan kerjasama ke beberapa institusi adanya sarana untuk pengangkutan yang
untuk menjadi supplier tikus putih untuk baik.
hewan laboratorium dan penelitian. Menciptakan pakan khusus tikus putih
Selama pelaksanaan, terdapat beberapa
untuk hewan percobaan. Hal ini didasari
kendala yang dialami, diantaranya adalah
pada tahap pemeliharaan terjadi kanibalisme dengan belum adanya pakan tikus,
oleh induk dengan memakan anaknya sendiri. khususnya untuk tikus putih yang
digunakan khusus untuk hewan coba.
Dengan demikian, juga dapat
meminimalkan biaya pakan.

4. Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan PKM-K


ini adalah kami berhasil melakukan
pengembangan usaha budidaya tikus putih
"tersertifikasi" sebagai hewan coba
labolatorium, yang sementara ini telah berhasil
kami lakukan di wilayah semarang. Saran yang
menjadi masukan dari konsumen adalah
menambah galur dari semua jenis strain yang
telah kami sediakan, karena kebutuhan tikus
putih sebagai materi praktikum atau penelitian,
sangat bervariasi.

5. Referensi

Malole, M. B. M. dan C. S. Pramono. 1989.


Penggunaan Hewan-hewan Percobaan
Laboratorium. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Pusat Antar
Universitas Bioteknologi. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Lubis, A. N. 2013. Strategi Pemasaran dalam


Persaingan bisnis. Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara.
Lampiran 1. Kuisioner

Identitas Responden
Nama : ________________________
Jurusan/fakultas : ________________________
Institusi : ________________________

No Keterangan
1 Apakah anda sering menggunakan tikus putih sebagai hewan percobaan? (ya) (tidak)
2 Jenis tikus putih yang sering anda gunakan untuk praktikum/penelitian? (Rattus norvegicus)
(Mus muscullus), sebutkan galurnya (.......................................................................................)
3 Berapa usia tikus putih yang digunakan untuk praktikum/penelitian? (1 bulan) (2 bulan)
(3 bulan) (bunting) (lain-lain,.....................................................................................................)
4 Berapa bobot badan tikus putih yang digunakan untuk praktikum/penelitian ?
(...................................)
5 Jenis kelamin tikus putih yang sering digunakan untuk praktikum/penelitian? (jantan)
(betina)
6 Dimana, anda membeli tikus putih? (........................................................................................)
7 Berapa harga tikus putih perekor? (...........................................................................................)
8 Apakah ada spesifikasi tertentu yang dibutuhkan untuk praktikum/penelitian?
(..................................................................................................................................................)
9 Apakah sulit untuk mendapatkan tikus putih? (ya) (tidak) (alasan...........................................)
*Lingkari jawaban yang sesuai dan berikan alasan anda

----------------------------------- Terima kasih atas partisipasi Anda ----------------------------

………………………………..
Lampiran 2. SOP Sangkar dan Kandang. Lampiran 4. SOP Pemeliharaan dan
Perkawinan
1. Sangkar terbuat dari bak plastik
yang tertutup dengan anyaman 1. Tikus dipelihara didalam sangkar,
kawat dengan luas 1 cm setiap 1 tikus ditempatkan dalam
2. Sangkar terbagi menjadi 3 tipe, satu sangkar.
yaitu: sangkar jantan, betina, 2. Melakukan penimbangan bobot badan
perkawinan sangkar anak dan pada tikus putih wistar jantan betina,
sangkar stok SD jantan betina maupun mencit
3. Ukuran sebuah sangkar p : 40 cm, t dilakukan setiap minggunya.
: 10 cm ℓ: 15 cm 3. Pemberian nama pada setiap tikus
4. Seekor tikus putih jantan dan betina putih untuk agar mudah dalam
dipelihara pada masing-masing 1 identifikasi setiap perkawinan
buah sangkar 4. Tikus yang lepas dari kandang akan
5. Sebuah sangkar betina berisi 1 tikus dimasukan ke dalam sangkar
indukan beserta anakan yang belum karantina selama 2 hari, kemudian
lepas sapih di masukan ke sangkar asal.
6. Sangkar stok berisi tikus lepas 5. Perkawinan akan dilakukan dalam
sapih hingga siap jual sangkar tikus betina dengan sex
7. Alas sangkar menggunakan sekam ratio 1:1
dan dilakukan penggantian sekam 6. Perkawinan dilakukan selama 3
setiap 3 hari sekali hari dalam sangkar tikus betina.
8. Sangkar disusun pada Rak kayu 7. Melakukan recording tanggal tikus
9. Bagian atas kandang ditutup dikawinkan, tanggal kelahiran anak,
dengan anyaman kawat agar hewan jumlah anak yang dilahirkan, dan
luar tidak masuk dalam kandang dengan pejantan mana tikus betina
tikus putih. dikawinkan.
10. Rak tersusun atas 4 tingkat dan 8. Betina dikawinkan pada umur 2
setiap tingkat terdiri dari 6 sangkar bulan.
11. Kandang berukuran panjang 2 9. Melakukan penimbangan anak yang
meter dan lebar 2,5 meter dilahirkan, dan melakukan
12. Di samping kandang terdapat bak recording tanggal kelahiran anak
besar untuk pembuangan sampah dan jumlah yang dilahirkan
yang kemudian akan dilakukan 10. Anak Tikus disapih pada umur 21
pembakaran hari.

Lampiran 3. SOP Pakan dan Air Minum


1. Pakan yang digunakan adalah AD 2
2. pemberian pakan dilakukan 2 kali
sehari, pada pukul 07.00 dan 16.00
3. Jumlah pakan yang diberikan 10%
dari bobot badan tikus.
4. Air minum yang digunakan adalah
Reverse Osmosis yang diberikan
secara adlibitum yang dimasukkan
dalam nipple yang diletakkan diatas
sangkar.
Lampiran 6. Pamflet
Lampiran 7. Leafleat

Anda mungkin juga menyukai