Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sugeng Widiantoro

NPM : E2A021010

Makalah : AHP (Analytical Hirarchy Proces)

Sumber materi : Chanel youtube kotak katik: https://youtu.be/LtyM8ONus-8

AHP (Analytical Hierarchy Proces) adalah salah satu model pendukung keputusan
yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model ini menguraikan masalah multi faktor atau
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki didefenisikan sebagai suatu
representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level
dimana level pertama adalah tujuan, diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria dan seterusnya
hingga level terakhir yaitu alternatif.
AHP merupakan salah satu model dalam memilih alternatif-alternatif berbasis
matematis yang sesuai dalam mengevaluasi atribut kualitatif. Atribut kualitatif selanjutnya
dikuantitatifkan secara matematik dalam bentuk perbandingan berpasangan, kemudian
dilanjutkan dengan mengembangkan prioritas secara keseluruhan untuk menyusun alternatif
yang ditawarkan berdasar pada nilai rangking atau skala prioritas. Metode AHP memiliki
beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan metode yang lainnya, yaitu mampu
memecahkan permasalahan multi faktor/kriteria yang didasarkan pada nilai perbandingan
pada setiap elemen dalam hirarki. Selain itu, kelebihan AHP juga dapat mengolah data yang
bersifat kualitatif menjadi kuantitatif sehingga permasalahan-permasalahan yang berada
disekitar kita bisa dilakukan pendekatan.
AHP (Analytical Hierarchy Proces) memiliki prinsip berpikir analitis yang didasarkan
pada tiga prinsip pokok dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu:

1. Penyusunan Hirarki
Sebuah permasalahan didalam metode AHP didefenisikan menjadi suatu bagan hirarki,
dimana pada level pertama adalah tujuan, level kedua adalah kriteria atau subkriteria dan
pada level ketiga adalah alternatif yang ditawarkan.
2. Penentuan Prioritas
Dalam menetapkan skala prioritas, kriteria dipandang sebagai bobot dari suatu elemen
terhadap tujuan pengambilan keputusan. Penetapan skala prioritas dapat dilakukan dengan
membuat skala perbandingan berpasangan yang membandingkan elemen secara
berpasangan sesuai dengan kriteria yang ada.
3. Menghitung Konsistensi Logis
Konsistensi logis dari jawaban responden dalam penentuan prioritas adalah prinsip dasar
yang akan menentukan validitas dari data dan hasil pengambilan keputusan dimana nila
rasio konsistensi harus lebih kecil atau sama dengan 10%.

Langkah-langkah metode AHP dimulai dari mendefenisikan masalah, menetapkan skala


prioritas elemen, mengukur konsistensi, menghitung konsistensi indeks, menghitung
konsitensi rasio dan memeriksa konsistensi.
1. Mendefinisikan masalah
Suatu permasalahan dalam metode AHP didefenisikan menjadi sebuah bagan hirarki.
Hirarki didefenisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang
kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, diikuti
level faktor, kriteria, sub kriteria dan seterusnya hingga level terakhir yaitu alternatif
2. Menetapkan Prioritas Elemen
Langkah yang dilakukan untuk menetapkan prioritas elemen adalah dengan membuat
perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai
kriteria yang diberikan. Matriks perbandingan diisi menggunakan bilangan untuk
mempresentasikan kepentingan relative dari suatu elemen terhadap elemen lainnya.
Prioritas elemen bisa diukur dengan menggunakan tabel perbandingan sebagai berikut:

Skala dasar perbandingan.


3. Mengukur Konsistensi
Dalam mengukur konsistensi penting untuk diperhatikan karena pada metode AHP tidak
mengharapkan keputusan yang memiliki nilai konsistensi yang rendah. Nilai maksimal
consistency ratio (CR)<=0,1 atau 10%.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
a. Mengalikan setiap kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada
elemen kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dst.
b. Jumlahkan setiap baris.
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi elemen prioritas yang bersangkutan.
d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut
lamda maks.
4. Menghitung Consistensy Indeks (CI)
Menghitung nilai konsistensi rasio dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
CI= (lamda maks-n)/n-1
Keterangan: n = Banyaknya elemen

5. Menghitung Consistensy Rasio (CR)


Setelah melakukan penghitungan nilai konsistensi indeks dilanjutkan dengan menghitung
nilai konsistensi rasio, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
CR=CI/IR
Keterangan: CR= Consistensy Rasio
CI= Consistensy Indeks
IR = Index Random Consistensi
6. Memeriksa Konsistensi
Jika nilainya lebih dari 100%, maka penilaian data judgemen harus diperbaiki. Namun
jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa
dinyatakan benar.

Daftar Index random Consistency bisa dilihat pada tabel berikut :

Aplikasi yang dapat digunakan dalam metode AHP adalah sebagai berikut:
Contoh Kasus: “Menetapkan Calon Pasangan Hidup” menggunakan aplikasi microsoft
exel.

CALON PASANGAN
HIDUP TERBAIK

A Tanggung Jawab Tampan Mapan

B Dendi Dodi Dori

A. PERBANDINGAN KRITERIA

Tanggung J awab 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Tampan


Tanggung J awab 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Mapan


Tampan 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Mapan

MATRIKS PERBANDINGAN KRITERIA

Krite ria Tanggung J awab Tampan Mapan Nilai Eigen J umlah Rata-rata
Tanggung J awab 1 3 8 0.6857 0.6923 0.6667 2.0446886 0.6815629
Tampan 0.333 1 3 0.2286 0.2308 0.25 0.7093407 0.2364469
Mapan 0.125 0.333 1 0.0857 0.0769 0.0833 0.2459707 0.0819902
J umlah 1.458 4.333 12.000 1

CI=(lamda maks -n)/n-1


lamda maks 3.002431827
CI= 0.001215914
CR=CI/IR 0.002096403

B. PERBANDINGAN ALTERNATIF KRITERIA TANGGUNG JAWAB



De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dodi


De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori


Dodi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
Tanggung J awab De ndi Dodi Dori Nilai Eigen J umlah Rata-rata
De ndi 1 0.5 3 0.3 0.2941 0.3333 0.927451 0.3091503
Dodi 2.000 1 5 0.6 0.5882 0.56 1.7437908 0.5812636
Dori 0.333 0.200 1 0.1 0.1176 0.1111 0.3287582 0.1095861
J umlah 3.333 1.700 9.000 1

CI=(lamda maks -n)/n-1


lamda maks 3.004923747
CI= 0.002461874
CR=CI/IR 0.004244610

C. PERBANDINGAN AlTERNATIF KRITERIA TAMPAN



De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dodi


De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori


Dodi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori

Tampan De ndi Dodi Dori Nilai Eigen J umlah Rata-rata


De ndi 1 0.25 0.25 0.1111 0.0769 0.1429 0.3308913 0.1102971
Dodi 4.000 1 0.5 0.4444 0.3077 0.29 1.037851 0.3459503
Dori 4.000 2.000 1 0.4444 0.6154 0.5714 1.6312576 0.5437525
J umlah 9.000 3.250 1.750 1

CI=(lamda maks -n)/n-1


lamda maks 3.068579569
CI= 0.034289784
CR=CI/IR 0.059120318

D. PERBANDINGAN AlTERNATIF KRITERIA MAPAN



De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dodi


De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori


Dodi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori

Mapan De ndi Dodi Dori Nilai Eigen J umlah Rata-rata


De ndi 1 0.25 0.333333 0.125 0.0769 0.1818 0.3837413 0.1279138
Dodi 4.000 1 0.5 0.5 0.3077 0.27 1.0804196 0.3601399
Dori 3.000 2.000 1 0.375 0.6154 0.5455 1.5358392 0.5119464
J umlah 8.000 3.250 1.833 1

CI=(lamda maks -n)/n-1


lamda maks 3.132332945
CI= 0.066166472
CR=CI/IR 0.114080125
Perangkingan
Dendi 0.247272
Dodi 0.507495
Dori 0.245233

Hasil akhir skala prioritas dalam memilih pasangan hidup berdasarkan nilai kepentingan
yang lebih besar yaitu dimulai dari Dodi, Dendi dan terakhir adalah Dori.

Dodi

Dendi

Dori

Anda mungkin juga menyukai