NPM : E2A021010
AHP (Analytical Hierarchy Proces) adalah salah satu model pendukung keputusan
yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model ini menguraikan masalah multi faktor atau
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki didefenisikan sebagai suatu
representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level
dimana level pertama adalah tujuan, diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria dan seterusnya
hingga level terakhir yaitu alternatif.
AHP merupakan salah satu model dalam memilih alternatif-alternatif berbasis
matematis yang sesuai dalam mengevaluasi atribut kualitatif. Atribut kualitatif selanjutnya
dikuantitatifkan secara matematik dalam bentuk perbandingan berpasangan, kemudian
dilanjutkan dengan mengembangkan prioritas secara keseluruhan untuk menyusun alternatif
yang ditawarkan berdasar pada nilai rangking atau skala prioritas. Metode AHP memiliki
beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan metode yang lainnya, yaitu mampu
memecahkan permasalahan multi faktor/kriteria yang didasarkan pada nilai perbandingan
pada setiap elemen dalam hirarki. Selain itu, kelebihan AHP juga dapat mengolah data yang
bersifat kualitatif menjadi kuantitatif sehingga permasalahan-permasalahan yang berada
disekitar kita bisa dilakukan pendekatan.
AHP (Analytical Hierarchy Proces) memiliki prinsip berpikir analitis yang didasarkan
pada tiga prinsip pokok dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu:
1. Penyusunan Hirarki
Sebuah permasalahan didalam metode AHP didefenisikan menjadi suatu bagan hirarki,
dimana pada level pertama adalah tujuan, level kedua adalah kriteria atau subkriteria dan
pada level ketiga adalah alternatif yang ditawarkan.
2. Penentuan Prioritas
Dalam menetapkan skala prioritas, kriteria dipandang sebagai bobot dari suatu elemen
terhadap tujuan pengambilan keputusan. Penetapan skala prioritas dapat dilakukan dengan
membuat skala perbandingan berpasangan yang membandingkan elemen secara
berpasangan sesuai dengan kriteria yang ada.
3. Menghitung Konsistensi Logis
Konsistensi logis dari jawaban responden dalam penentuan prioritas adalah prinsip dasar
yang akan menentukan validitas dari data dan hasil pengambilan keputusan dimana nila
rasio konsistensi harus lebih kecil atau sama dengan 10%.
Aplikasi yang dapat digunakan dalam metode AHP adalah sebagai berikut:
Contoh Kasus: “Menetapkan Calon Pasangan Hidup” menggunakan aplikasi microsoft
exel.
CALON PASANGAN
HIDUP TERBAIK
A. PERBANDINGAN KRITERIA
√
Tanggung J awab 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Tampan
√
Tanggung J awab 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Mapan
√
Tampan 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Mapan
Krite ria Tanggung J awab Tampan Mapan Nilai Eigen J umlah Rata-rata
Tanggung J awab 1 3 8 0.6857 0.6923 0.6667 2.0446886 0.6815629
Tampan 0.333 1 3 0.2286 0.2308 0.25 0.7093407 0.2364469
Mapan 0.125 0.333 1 0.0857 0.0769 0.0833 0.2459707 0.0819902
J umlah 1.458 4.333 12.000 1
√
De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
√
Dodi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
Tanggung J awab De ndi Dodi Dori Nilai Eigen J umlah Rata-rata
De ndi 1 0.5 3 0.3 0.2941 0.3333 0.927451 0.3091503
Dodi 2.000 1 5 0.6 0.5882 0.56 1.7437908 0.5812636
Dori 0.333 0.200 1 0.1 0.1176 0.1111 0.3287582 0.1095861
J umlah 3.333 1.700 9.000 1
√
De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
√
Dodi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
√
De ndi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
√
Dodi 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Dori
Hasil akhir skala prioritas dalam memilih pasangan hidup berdasarkan nilai kepentingan
yang lebih besar yaitu dimulai dari Dodi, Dendi dan terakhir adalah Dori.
Dodi
Dendi
Dori