Anda di halaman 1dari 1

Nama: Sugeng Widiantoro

NPM: E2A021010

Pemanasan Global

Jika bumi tidak dilapisi oleh selimut hangat di atmosfer (metan, CO, CO2, dll) maka bumi
akan menjadi terlalu dingin untuk tempat tinggal manusia. Pada lapisan atmosfer terdapat gas
karbon dioksida, metan dan nitrogen dioksida yang dapat menimbulkan efek rumah kaca.
Efek rumah kaca terjadi ketika sinar matahari melewati atmosfer dan mengenai bumi
kemudian dipantulkan kembali ke ruang angkasa akan tetapi terperangkap oleh gas-gas
rumah kaca, lalu dipantulkan kembali ke bumi sehingga meningkatkan suhu permukaan bumi
dan air laut.

Peningkatan suhu permukaan bumi disebabkan dari adanya aktivitas penggunaan bahan
bakar minyak, batu bara dan gas alam secara massif sehingga jumlah gas rumah kaca di
atmosfer meningkat secara drastis seperti peningkatan jumlah CO2 sebesar 30% sejak tahun
1750. Peningkatan gas rumah kaca juga terjadi karena banyaknya pembalakan hutan (alih
fungsi hutan) yang menjadikan fungsi hutan sebagai penyerap gas CO2 di udara berkurang
kapasitasnya. Jika pembakaran bahan bakar fosil dan pembalakan hutan terjadi secara terus
menerus maka dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global yang dapat mencairkan es
di bagian kutub sehingga permukaan air laut meningkat dan membanjiri daerah-daerah pesisir
bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau kecil yang ada diwilayah bibir pantai.

Pada kondisi yang tidak berlebihan gas-gas rumah kaca memberikan manfaat dalam
menjaga keadaan suhu bumi, sehingga bumi tidak terlalu dingin namun pada kondisi yang
berlebihan gas rumah kaca dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global (Global
warming).

Anda mungkin juga menyukai