com
1Laboratorium Riset dan Eksperimen Berorientasi Objek Digital, Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No.2, Yogyakarta 55281, Indonesia
2Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No.2, Yogyakarta 55281, Indonesia
KATA KUNCI ABSTRAKIndonesia rawan terhadap berbagai bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi. Gempa bumi
Tempat penampungan sementara merugikan kehidupan manusia, antara lain menyebabkan hilangnya tempat berlindung. Oleh karena itu,
Fase transisi korban gempa membutuhkan bantuan dasar berupa tempat tinggal yang disediakan pemerintah Indonesia
Bahan pada masa transisi tanggap darurat. Beberapa inovasi dalam penyediaan tempat penampungan sementara
OTTV muncul dari segi pengemasan dan bongkar muat yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai
Kenyamanan termal efektif energi OTTV (overall thermal transfer value), perbedaan suhu ruangan, dan kenyamanan termal pada
Belalang hunian sementara eksisting. Nilai OTTV dan kenyamanan termal disesuaikan dengan iklim tropis lembab
Indonesia yang memiliki kisaran suhu 24–30°C dan kelembaban udara 75%. Tempat penampungan sementara
disimulasikan dengan software Rhinoceros dan Grasshopper. Simulasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap
pertama melakukan simulasi material shelter sementara dan tahap kedua melakukan simulasi sesuai standar
yang telah ditentukan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai efektif OTTV dengan penggunaan shelter
berbahan dasar styrofoam memberikan nilai 27,63 W/m2dengan penurunan hingga 4,70 W/m2, dan suhu turun
menjadi 2–3°C.
© Penulis 2019. Artikel ini didistribusikan di bawah aCreative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasionallisensi.
1. PERKENALAN pemasangan hunian sementara yang cepat, efisien, dan efektif, serta
mengutamakan penggunaan bahan yang dapat digunakan kembali (Affisa
Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang
dan Djunaedi 2014;Mahira dan Hignasari 2018;Santoso dkk. 2016).
diakibatkan oleh gerakan tektonik (Boen 2016). Indonesia
Permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai
merupakan negara yang memiliki potensi gempa bumi, dan
efektif energi OTTV (overall thermal transfer value) dan nilai
telah mengalami 143 kali gempa sejak tahun 2009–2018,
kenyamanan termal material shelter sementara yang disesuaikan
sebagaimana dijelaskan oleh Badan Nasional
dengan karakteristik iklim di Indonesia. Nilai optimal OTTV dan
Penanggulangan Bencana (BNPB).
kenyamanan termal dilakukan dengan simulasi menggunakan
Kerusakan akibat gempa bumi sangat merugikan lingkungan,
Rhinoceros dan Grasshopper sebagai alat bantu analisis. Gunakan
salah satunya adalah hilangnya tempat tinggal dan mengharuskan
software ini untuk membantu analisis dengan menggunakan
korban tinggal di tenda pengungsian (Rizal dan Tavio 2014). Tempat
model hunian sementara dengan membandingkan hasil model
tinggal merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, oleh karena itu
hunian sementara yang telah ditentukan untuk melihat nilai
bantuan untuk membangun tempat tinggal membutuhkan waktu
efektif OTTV dan kenyamanan termal.
yang tidak sebentar. Korban yang terlalu lama berada di tenda
pengungsian akan berdampak buruk bagi psikisnya, oleh karena itu
pada tahap tanggap darurat diperlukan tempat penampungan 2. BAHAN-BAHAN DAN METODE-METODE
sementara (Akhmad dan Fahruddin 2008;Mahira dan Hignasari 2018;
2.1 Pengambilan sampel data
Rizal dan Tavio 2014). Karena fungsi utama tenda pengungsian hanya
berfungsi sebagai tenda darurat sementara (Santoso dkk. 2016). Sampel hunian sementara diambil dari beberapa literatur
Tempat penampungan sementara memiliki masa tinggal 12 bulan yang telah membahas hunian sementara dengan melihat
sampai dengan 18 bulan (Affisa dan Djunaedi 2014). variabel dan indikator yang telah ditentukan dan dicatat
seperti pada Tabel1.
Bantuan hunian sementara pada tahap pascabencana di Selain itu, sampel juga dilihat dari standar yang ditetapkan oleh
Indonesia sudah banyak dilakukan, salah satunya bantuan hunian BNPB dan UNHCR yang memberikan persyaratan keamanan,
sementara di Gondang. Tempat penampungan sementara menjamin privasi, berukuran 3m2per orang, dan ruang minimum 18 m
menggunakan bahan bambu (Putro dan Roychansyah 2012). 2yang dapat menampung 4-5 orang. Pendistribusian tempat
Inovasi hunian sementara telah dilakukan dalam hal kepraktisan penampungan sementara setidaknya dapat dilakukan dengan
hunian tersebut, dengan tujuan menggunakan truk bak terbuka.
Sebuah jurnal dariKomite ASEAN untuk Sains dan Teknologi CETAK ISSN0217-5460ISSN ONLINE2224-9028 www.ajstd.org
Sample H merupakan hunian sementara by cmax shelter
TABEL 1.Variabel dan indikator pemilihan sampel hunian sementara.
yang memiliki konsep tenda dan trailer, rumah yang dapat
dipindahkan dan dibangun dimana saja. Modul yang digunakan
Variabel Indikator berukuran 3 m. Karena sistem pengemasan lipat maka volume
Efektif dan efisien Cepat, ringan
hunian yang dihasilkan adalah 9 m3per unit. Sampel H dapat
dirakit dalam 11 menit dengan dua aplikator dewasa (Per 2014).
Ekonomis Pra-fabrikasi, bahan
Daya tahan distribusi
2.2 Contoh analisis nilai OTTV
Keamanan Kuat/awet
Sistem Modular (koneksi) OTTV (overall thermal transfer value) adalah nilai perpindahan panas
keseluruhan dengan menunjukkan hasil pemulihan panas yang
disebabkan oleh penyinaran matahari pada setiap nilai per meter
persegi luas dinding (Satwiko 2009). Standar OTTV di Indonesia sejak
MEJA 2.Memilih sampel tempat tinggal sementara.
tahun 2011 ditetapkan sebesar 35 W/m2(Hariyadi dkk. 2017;Setiani
Sampel Lebar (m2) Distribusi Kapasitas dkk. 2017). Standar OTTV bertujuan untuk memberikan dampak pada
penggunaan energi untuk mencegah penggunaan energi yang
A 12 Menjemput 4 orang
berlebihan (Setiani dkk. 2017).
B 18.91 Truk pickup 5 orang
Penggunaan analisis OTTV bertujuan untuk mengetahui
C 18 Truk 4 orang
nilai energi optimum pada sampel shelter sementara dengan
D 19.44 - 1–3 orang mengetahui nilai WWR (window to wall ratio) dan karakteristik
e 32.4 - 4–6 orang material yang digunakan pada sampel shelter sementara.
F 38.88 - > 7 orang Rumus OTTV adalah sebagai berikut (Persamaan1).
G 115.93 - 2 keluarga inti
Sampel Bahan Area bukaan (m2) Luas dinding (m2) WWR (%)
92 Ayu dkk.
TABEL 4.Nilai karakteristik bahan sampel hunian sementara.
Bahan Ketebalan (m) Kekasaran Konduktivitas (W/mK) Kepadatan (kg/m3) Panas spesifik (J/mK)
idents saat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan PPD yang ditampilkan adalah nilai terendah untuk setiap simulasi dan
(prediksi persentase ketidaknyamanan) (Karyono 2013). posisi hunian sementara yang memiliki nilai terendah. Simulasi
diasumsikan menggunakan AC (air conditioner) dan kaca silau
pada setiap sampel shelter sementara. Hal ini dilakukan untuk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mengetahui penggunaan energi dan perbedaan nilai temperatur
3.1 Simulasi tahap pertama pada sampel penampungan sementara.
Hasil simulasi selanjutnya adalah PMV overheated yang menampilkan
Sampel hunian sementara terpilih akan disimulasikan pada tahap kenyamanan visual pada hunian sementara berdasarkan material yang
pertama menggunakan Rhinoceros dan Grasshopper. Untuk digunakan pada masing-masing sampel.
mengetahui nilai efektif OTTV ditambahkan plugin pada program
Grasshopper yaitu Honeybee. Karena sampel A memiliki panjang 3.2 Simulasi tahap kedua
12 m2, analisis sampel A dilakukan dengan memodifikasinya
menjadi 18m2sehingga dimensinya sesuai dengan standar
Simulasi tahap kedua dilakukan untuk mengetahui nilai
minimum yang ditentukan oleh undang-undang dan UNHCR.
efektif energi, OTTV, dan kenyamanan termal secara akurat.
Keakuratan nilai OTTV akan dilihat menggunakan enam arah yang
Simulasi tahap kedua masih menggunakan Rhinoceros dan
berbeda, utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, dan barat
Grasshopper, namun sampelnya dipersempit menjadi hanya
(Gambar1). Simulasi akan diproses dalam waktu satu tahun dan
dua sampel penampungan sementara. Meja7 menunjukkan
dilakukan pembandingan menggunakan material standar untuk
skenario simulasi tahap kedua.
mengetahui perbedaan nilai yang dihasilkan.
Skenario simulasi adalah sampel terpilih dengan luas
hunian mendekati standar yaitu 18 m2. Bahan yang
Hasil perhitungan simulasi energi yang dihasilkan oleh
digunakan hanya 3 dari 4 bahan yang ada. Bahan membran
kedua nilai OTTV pada keempat sampel hunian sementara
tidak digunakan karena sifat bahan membran yang tidak
adalah sebagai berikut.
dapat meredam panas dengan baik. Sampel A yang telah
Setiap sampel akan disimulasikan dengan memasukkan
dimodifikasi juga dimasukkan dalam simulasi tahap kedua
bahan ke masing-masing sampel. Misalnya sampel A akan
sebagai pembanding. Selain memperhatikan luasan, kami
menerima material dari sampel B, C, dan H. Perbandingan
juga melihat nilai WWR di setiap sampel hunian sementara.
dilakukan dengan mencari nilai ETTV (envelope thermal
Berikut adalah hasil simulasi tahap kedua.
transfer value) untuk mengetahui perbedaan nilai optimum
antara OTTV dan ETTV pada masing-masing material. Selain
Putaran kedua simulasi tahap kedua dilakukan untuk
mensimulasikan nilai energi optimum, dilakukan simulasi
memperkuat hasil simulasi. Simulasi dilakukan sesuai dengan
untuk menentukan nilai perbedaan temperatur indoor dan
skenario pada tahap kedua. Hasil nilai OTTV, beda suhu, dan
outdoor dengan kriteria yang sama yaitu setiap sampel
PMV overheat adalah sebagai berikut.
shelter sementara menerima semua material. Nilai
N KEBUTUHAN W N NE e SE S W
A EPS 455.2 455.0 448.8 452.5 451.1 440.5 2.5 36,92 34,99 31,06 34,99 36,81 24,21
Standar 767.0 772.4 773.5 770.2 763.8 771.2 2.5 42,98 41,05 37,11 41,10 42,91 30,27
A (18 m2) EPS 415.0 418.2 417.2 416.6 412.2 411.7 1.94 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87
Standar 709.8 721.0 728.9 719,7 707,7 727.4 1.94 33,35 31,79 28,66 31,84 33,29 23,32
B Plastik 616.6 628.7 638.3 626,7 613,7 640.7 4.3 49,08 50,36 50,61 48,68 47,62 50,68
Standar 741.9 757.8 770.9 757,3 740,8 772.5 4.3 51,36 52,56 52,74 50,91 49,11 58,32
C Logam 986,4 1017,4 1044,9 1019,9 986,4 1045,0 8.6 34,09 39,47 46,13 39,53 34,08 44,57
gabungan
Standar 793,4 816,3 836.4 817.4 793.4 836.3 8.6 33,57 39,05 44,32 40,13 33,56 46,93
H Selaput 873.1 902.8 929.4 904.5 872.3 929.9 1.4 18,36 19,33 19,58 17,58 16,03 19,65
Standar 706.3 721.4 734.3 720.8 705.2 735.8 1.4 15,63 15,01 17,28 13,73 13,32 17,31
ditempatkan di tempat penampungan sementara (Tabel8). Sedangkan menunjukkan bahwa suhu bagian dalam mencapai 28,5°C
pada simulasi selanjutnya (Tabel9), sampel B menurun menjadi 3,60 W/m2 dan di luar 29,35°C, memiliki selisih 0,85°C.
dari simulasi sebelumnya (Tabel8). Hal ini menunjukkan bahwa Hasil simulasi tahap kedua putaran kedua menunjukkan
material EPS memberikan pengaruh dalam hal energi yang digunakan hal yang sama pada simulasi sebelumnya. Sampel B turun
pada sampel shelter sementara. menjadi 0,85°C dan sampel C turun menjadi 0,95°C. Hasil dari
simulasi tahap pertama dan kedua untuk bahan EPS memiliki
3.4 Perbandingan suhu udara dalam dan luar ruangan nilai yang berada pada kisaran suhu wilayah Jakarta, karena
kisaran suhu yang dihasilkan oleh bahan EPS antara 27,9–
Hasil simulasi perbedaan suhu udara dalam dan luar
29,79°C.
ruangan, menggunakan referensi lokasi di Jakarta, Indonesia,
yang memiliki rentang suhu 24–30°CKaryono(2013).
3.5 Kenyamanan termal (PMV yang terlalu panas)
Dijelaskan pada Tabel6bahwa sampel hunian sementara yang
menggunakan bahan EPS memiliki perbedaan suhu suhu Hasil visual dari PMV yang terlalu panas pada simulasi tahap pertama
udara di dalam dan di luar hingga 2–3°C. Dengan orientasi (Gambar2) menunjukkan bahwa sampel tempat tinggal sementara A
hunian menghadap ke barat untuk sampel A dan selatan yang menggunakan bahan EPS memiliki nilai 44,17% dan hasil visual
untuk sampel B, C, dan H. Material plastik (polypropylene) hanya sedikit bercak merah. Hal ini menunjukkan bahwa sampel A
memiliki perbedaan hingga 0,55–1,14°C. Nilai temperatur lebih nyaman untuk ditempati sebagai tempat tinggal sementara.
logam komposit dan membran tidak memiliki hasil yang Ketika sampel A dimodifikasi menjadi 18 m2nilai PMV turun 0,74%
signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu di dengan hasil visual yang lebih putih dibandingkan saat memiliki luas
dalam tempat penampungan sementara lebih panas 12 m2. Berbeda dengan hunian sementara sampel B yang
dibandingkan dengan suhu di luar ruangan. menggunakan bahan plastik (polypropylene) menunjukkan nilai
Pada simulasi tahap kedua dilakukan dengan skenario tertinggi sebesar 68,38% pada posisi orientasi timur, dan
(Tabel7), hal ini menunjukkan suhu di dalam ruangan turun menunjukkan visual berwarna merah. Melihat indikator maksimum
menjadi 0,96°C antara suhu di dalam dan di luar pada sampel sebesar 70,70%, dan sampel B hampir mencapai angka tersebut,
B. Jika dibandingkan dengan hasil simulasi tahap pertama, menunjukkan bahwa sampel B tidak nyaman untuk dijadikan tempat
sampel tempat tinggal sementara dengan bahan logam tinggal sementara di daerah tropis lembab.
komposit memiliki perbedaan suhu. , dan suhu di luar lebih Simulasi tahap kedua dilakukan dengan skenario (Tabel7)
tinggi daripada di dalam. Meja6 menunjukkan hasil yang berbeda dari simulasi tahap pertama
TABEL 6.Hasil simulasi nilai energi dan suhu OTTV dengan memasukkan material ke dalam masing-masing sampel tempat tinggal sementara.
OTTV Suhu. (°C) OTTV Suhu. (°C) OTTV Suhu. (°C) OTTV Suhu. (°C)
A Barat 24.21 Di dalam 27.12 26.03 Di dalam 29.05 31.71 Di dalam 29.82 33.14 Di dalam 29.98
24.21 Keluar 30.37 26.03 keluar 30.19 31.71 Keluar 29.49 33.14 Keluar 29.79
A (18 m2) Barat 18.87 Di dalam 27.10 20.12 Di dalam 29.09 24.49 Di dalam 29.84 25.70 Di dalam 29.99
18.87 Keluar 30.39 20.12 Keluar 30.29 24.49 Keluar 29.50 25.70 Keluar 29.79
B Selatan 46.32 Di dalam 27.24 47.62 Di dalam 28.90 49.51 Di dalam 29.42 50.63 Di dalam 29.55
46.32 Keluar 29.46 47.62 Keluar 29.45 49.51 Keluar 28.94 50.63 Keluar 29.16
C Utara selatan 30.59 Di dalam 27.53 31.46 Di dalam 29.14 34.08 Di dalam 29.62 35.05 Di dalam 29.78
30.59 Keluar 29.73 31.46 Keluar 29.68 34.08 Keluar 29.14 35.05 Keluar 29.37
H Selatan 9.38 Di dalam 27.02 10.38 Di dalam 29.12 14.92 Di dalam 29.93 16.03 Di dalam 30.09
9.38 Keluar 30.84 10.38 Keluar 30.15 14.92 Keluar 29.71 16.03 Keluar 30.05
94 Ayu dkk.
TABEL 7.Skenario simulasi tahap kedua.
Tahap 1 Tahap 2
AStyrofoam,BPolipropilena.
Catatan: Sampel shelter sementara A tidak mengalami penambahan
material dinding baik di bagian luar maupun di dalam.
TABEL 8.Putaran pertama hasil simulasi kedua nilai OTTV dan suhu pada sampel shelter sementara.
N NE e SE S W N NE e SE S W
A EPS 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87 Di 27,26 27,26 27,26 27,22 27,20 27,10
EPS 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87 Keluar 30,47 30,48 30,48 30,46 30,44 30,39
B Plastik, EPS 48,76 50,06 49,83 48,38 46,51 50,41 Dalam 28,54 28,62 28,67 28,60 28,51 28,69
Plastik, EPS 48,76 50,06 49,83 48,38 46,51 50,41 Keluar 29,50 29,53 29,52 29,51 29,47 29,54
C Komposit logam, EPS 29,38 35,06 40,46 35,13 29,38 0,63 Dalam 28,50 28,67 28,80 28,67 28,50 28,81
Komposit logam, EPS 29,38 35,06 40,46 35,13 29,38 0,63 Keluar 29,35 29,44 29,51 29,45 29,35 29,51
N NE e SE S W N NE e SE S W
A EPS 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87 Di 27,26 27,26 27,26 27,22 27,20 27,10
EPS 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87 Keluar 30,47 30,48 30,48 30,46 30,44 30,39
B EPS, plastik 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87 Di 28,74 28,81 28,86 28,78 28,70 28,88
EPS, plastik 28,83 27,29 24,21 27,30 28,75 18,87 Keluar 29,55 29,62 29,61 29,60 29,55 29,62
C EPS, komposit logam 28,51 34,15 39,57 34,21 28,51 39,59 Di 28,59 28,76 28,90 28,76 28,59 28,90
EPS, komposit logam 28,51 34,15 39,57 34,21 28,51 39,59 Keluar 29,54 29,64 29,70 29,64 29,54 29,70
96 Ayu dkk.