3. {WHELI} Mengapa dalam penulisan RHJ, Raffles lebih banyak mengutip karya
dari Midllekloop atau MMS?
Pada dasarnya Raffles tidak hanya menggunakan satu sumber untuk menyusun RHJ.
Bahkan Raffles sendiri menyebutkan bahwa dirinya menggunakan sumber-sumber
sejarah Jawa yang berasal atau pemberian langsung dari Kyai Sura Adimanggala.
Raffles juga menyebutkan bahwa sumber-sumber yang berasal dari Kyai Sura
Adimanggal dijadikan kerangka utama penyusunan RHJ. Selain menggunakan
sumber-sumber tempatan, Donald Weatherbee dalam artikelnya menyebutkan bahwa
Raffles juga menggunakan manuskrip karya Midllekloop. Sebagai contoh pada
paragraf pertama bab 10, Raffles mengacu pada karya Midllekloop/MMS. Walaupun
pada bagian lain Raffles mengutip MMS tanpa menyebutkan kembali pengarang
tersebut. Weatherbee berpendapat bahwa hal ini dikarenakan Raffles menggunakan
MMS sebagai bahan atau sumber utama rujukan penulisan RHJ dibandingkan dengan
sumber-sumber yang berasal dari Kyai Adimanggala. Selain itu dalam artikel tersebut
disajikan perbandingan bukan hanya antara RHJ dengan MMS saja tetapi juga dengan
BTJ dan ESK. ESK dan MMS memiliki perbedaan yang cukup signifikan mengenai
jatuhnya kerajaan Majapahit dan berdirinya kerajaan Islam di Jawa begitu juga
dengan akhir hidup Angka Wijaya yang dikisahkan berbeda diantara tiga sumber
tersebut. Kisah lain mengenai kematian Kebo Knanga atau Ki Aging Pengging yang
dapat ditemukan di ESK hlm. 250-310 juga diceritakan dalam RHJ hal. 135-136 yang
mana juga ditemukan dalam MMS hal. 104-105.
4. {LIA} Apa sih perbedaan dari naskah ESK dan RHJ perihal asal usul nenek
moyang orang Jawa?
Dalam ESK (hal 1-10) dijelaskan bahwa Aji Saka adalah penemu orang Jawa
dan ia merupakan nenek moyang yang berasal dari Gujarat. Aji Saka juga dipercaya
sebagai penemu kebudayaan Jawa misalnya sistem penanggalan dan aksara jawa.
Sedangkan dalam RHJ (bab 10, hal 65-66) menjelaskan bahwa penghuni
pertama Jawa adalah orang-orang buangan dari Egypt (Mesir) yang melewati laut
Laut Merah (informasi ini didapat dari MMS hal 36). Dengan begitu, Middlekoop
juga mengklaim bahwa ia pernah menulis tentang orang-orang dari Laut Merah
(informasi di dapat dari Mangong, Bupati Sumenep).
8. {ADNAN} (CADANGAN) Salah satu kisah yang tak boleh dilewatkan dalam
sejarah Indonesia masa kerajaan adalah berdirinya Kerajaan Majapahit.
Bagaimana sumber-sumber sejarah baik itu History of Java karya Raffles, Serat
Kanda, dan tulisan Middelkoop, menuliskan bagian itu?
- Serat Kanda hlm. 106-232, merinci sejarah Majapait. Sama halnya dengan versi
Middelskoop, hlm. 43- 101, mencakup periode yang sama tetapi menunjukkan
beberapa perbedaan struktural yang penting. Brandes, mengomentari perlakuan
Raffles pada masa Majapait menyatakan bahwa: “Sangat disayangkan bahwa
Raffles tidak mendokumentasikan secara tertib sumber informasinya atau dari
siapa dia mempelajarinya. Meski begitu, harus diakui bahwa dalam hal ini sekali
lagi ia mencapai kelengkapan data yang luar biasa untuk masanya.
- Kemdian pada MMS (Manuskrip versi Middelskoop), hal. 43-47, pada dasarnya
adalah versi yang sama dengan Serat kanda. Kecuali keajaiban terakhir telah
dihilangkan, tidak ada suara dari surga. Pertempuran tunggal antara raja-raja
Pajajaran dan Majapait digagalkan oleh seorang pendeta tua yang menetapkan
syarat-syarat perdamaian. Middelkoop juga mencatat bahwa Banggah alias
Panular dijadikan bupati atas wilayah di sepanjang Sungai Solo.