Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH OPENNESS TO EXPERIENCE DAN GENDER

TERHADAP CAREER ADAPTABILITY PADA GURU SMA DI


JAKARTA

Anida Zain1, Ranti Rahmawati2, Shifa Salsabila Diprastira3, Eka Putri4.


Fakultas Psikologi, Program Studi Psikologi.
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
1
anidazain05@gmail.com, 2ranti.rahusein28@gmail.com, 3diprastira13@gmail.com,
4
ekaputri775@gmail.com

Abstrak
Karir merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan individu agar individu mampu
bertahan hidup. Menurut Twi Tandar, karir adalah suatu keseluruhan hidup individu sebagai
perwujudan diri untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan. Demi tercapainya tujuan tersebut,
individu harus memiliki kekuatan seperti penguasaan kemampuan dan aspek yang menunjang
kesuksesan karir (Atmaja, 2014). Pada pertengahan tahun 2020 Indonesia dikejutkan dengan
berita mengenai Corona Virus yang telah merajalela di negara ini. Penyebaran Corona Virus
membuat pemerintah menciptakan berbagai macam upaya atau langkah-langkah demi
terputusnya rantai penyebaran Corona Virus. Salah satunya adalah Work From Home (WFH).
Salah satu dampak perubahan ini, terjadi juga pada sektor pendidikan di Indonesia. Tenaga
pengajar terkhususnya guru adalah salah satu dampak dari Work From Home. Pada sektor
pendidikan Work From Home disebut sebagai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 105 responden terdiri dari 28 responden wilayah
Jakarta timur, 24 responden wilayah Jakarta selatan, 23 responden wilayah Jakarta barat, 16
responden wilayah Jakarta utara, dan 14 responden wilayah Jakarta Pusat. Dengan jumlah
perempuan 57 responden, dan laki laki 48 responden. Metode pengambilan data menggunakan
skala Career Adaptability dan skala Openness To Experience dari Big 5 Personality Goldberg
Theory. Analisis yang digunakan adalah Independen Sample T-Test, One Way Anova, dan Multi
Linear Regression. Hasil dari Uji Analisis Data menunjukkan bahwa Openness To Experience
dan Gender memengaruhi nilai Career Adaptability sebesar 20.3% dengan F = 13.016, p<0.05,
dan R2 = 0.203. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh Career Adaptability pada
Openness To Experience dan Gender pada guru SMA yang melakukan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) di Jakarta.

Kata Kunci: Career Adaptability, Openness To Experience, Gender, Guru SMA di Jakarta,
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
PENGARUH OPENNESS TO EXPERIENCE DAN GENDER TERHADAP CAREER ADAPTABILITY
PADA GURU SMA DI JAKARTA

LATAR BELAKANG dalam kegiatan belajar mengajar di masa


pandemi. Kegiatan belajar mengajar secara
Karir merupakan hal yang paling
tatap muka tidak memungkinkan untuk
penting dalam kehidupan individu agar
dilakukan dengan normal pada kondisi
individu mampu bertahan hidup. Menurut
seperti ini. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Twi Tandar, karir adalah suatu keseluruhan
telah dilakukan oleh empat juta guru yang
hidup individu sebagai perwujudan diri
ada di Indonesia (KEMENDIKBUD, 2020).
untuk menjalani hidup dan mencapai
Namun menurut Direktorat Jendral GTK,
tujuan. Demi tercapainya tujuan tersebut,
KEMENDIKBUD, Iwan Syahril,
individu harus memiliki kekuatan seperti
mengatakan bahwa sebanyak 53,55 persen
penguasaan kemampuan dan aspek yang
guru kesulitan mengelola kelas selama PJJ.
menunjang kesuksesan karir (Atmaja,
Selain itu sebanyak 49,24 persen guru
2014). Herr dan Cramer mengatakan bahwa
terhambat dalam melaksanakan asesmen
pekerjaan memiliki peran yang sangat besar
PJJ, dan guru yang mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan hidup
dalam menggunakan teknologi selama PJJ
manusia, terutama kebutuhan ekonomi
berjumlah 48,45 persen (Moko, 2020).
sosial dan psikologis (Isaacson, L. E. &
Berdasarkan data tersebut
Brown, D., 1997).
membuktikan bahwa para guru harus
Pada pertengahan tahun 2020
beradaptasi kembali dalam kegiatan
Indonesia dikejutkan dengan berita
pembelajaran, seperti menggunakan
mengenai Corona Virus yang telah
aplikasi online untuk memberikan tugas
merajalela di negara ini. Penyebaran
maupun materi kepada peserta didik. Demi
Corona Virus membuat pemerintah
menghadapi perubahan tersebut, setiap guru
menciptakan berbagai macam upaya atau
harus memiliki kemampuan untuk
langkah-langkah demi terputusnya rantai
beradaptasi dalam lingkungan pekerjaan
penyebaran Corona Virus. Salah satunya
yang baru atau disebut Adaptabilitas Karir
adalah Work From Home (WFH). Dilansir
(Career Adaptability). Savickas (1997)
oleh Acurated.id, Work From Home
mendefinisikan Adaptabilitas Karir
merupakan suatu kegiatan untuk melakukan
merupakan kesiapan individu dalam
pekerjaan jarak jauh dan menggunakan
mengatasi tugas yang terprediksi dalam
komunikasi digital (Priharto, 2020).
kaitannya dengan perubahan pekerjaan dan
Adanya Work From Home ini
kondisi kerja (Brown, S.D., & Lent, R.W.,
menimbulkan perubahan yang sangat
2005). Faktor yang memengaruhi
signifikan dalam melakukan sebuah
Adaptabilitas Karir menurut penelitian dari
pekerjaan. Salah satu dampak perubahan
Creed, Patton dan Watson (2002) dan
ini, terjadi juga pada sektor pendidikan di
Yousefi, Abedi, Baghban, Eatemadi dan
Indonesia. Tenaga pengajar terkhususnya
Abedi (2011) dalam (Sisca, 2015) terbagi
guru adalah salah satu dampak dari Work
menjadi dua, yaitu Faktor Internal dan
From Home. Pada sektor pendidikan Work
Faktor Eksternal.
From Home disebut sebagai Pembelajaran
Dalam Faktor Internal yang Pertama
Jarak Jauh (PJJ).
adalah jenis kelamin. Perempuan cenderung
Menurut Menteri Pendidikan dan
membentuk identitasnya dengan menjalin
Kebudayaan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
hubungan bersama orang lain, sedangkan
merupakan salah satu cara yang efektif
laki-laki menetapkan kemandiriannya pada
Anida Zain1, Ranti Rahmawati2, Shifa Salsabila Diprastira3, Eka Putri4

diri sendiri. Kedua, usia dapat Menurut Costa & McCrae


memperlihatkan pola pikir seseorang (1992;1996;1997), keterbukaan terhadap
karena usia berkaitan dengan tahap pengalaman baru merupakan gambaran
perkembangan. Ketiga, kepribadian seseorang sejauh mana mereka dalam
menurut Yowell, Andrews, dan Buzzeta menggambarkan imajinasinya, peka
(2011) dalam (Sisca, 2015) mengatakan terhadap estetika, memiliki rasa ingin tahu,
bahwa faktor kepribadian memiliki memiliki kemandirian dalam berpikir,
hubungan dengan Adaptabilitas Karir. setuju dengan ide-ide baru, pengalaman,
Keempat, efikasi diri. Seseorang yang dan memiliki perspektif yang tidak
mempunyai efikasi diri yang tinggi dapat konvensional atau pemikiran yang berbeda
mempengaruhi seseorang dalam dengan orang lain, menciptakan kebaruan,
berperilaku untuk pengambilan keputusan menguasai pengalaman, dan lebih
karier. Kelima, status sosial ekonomi. menyukai konvensional, rutin, serta akrab
Menurut Patton & Lokan (2011) (Zhou, 2001).
dalam (Sisca, 2015) mengatakan bahwa Goldberg juga mendefinisikan
latar belakang ekonomi ini mempunyai Openness To Experience sebagai
pengaruh yang cukup penting dalam karier keterbukaan dan keinginan mempelajari
seseorang. Sedangkan, dalam Faktor hal-hal baru. Goldberg membagi enam
Eksternal ada pola asuh orang tua, bentuk mengenai keterbukaan terhadap hal-
kedekatan anak dengan keluarga, hal baru yaitu, pertama imajinasi berarti
pengalaman kerja sebelumnya, pengalaman individu yang memiliki ide atau gagasan
bersekolah atau kuliah dalam institusi baru, kedua minat dalam artistik berarti
tertentu. Pertama, menurut Bergen (2006) individu memiliki imajinasi yang alami dan
dalam (Sisca, 2015) mengatakan bahwa membuat individu memiliki keterbukaan
keluarga secara langsung mempunyai dalam pikirannya, ketiga emosianalitas
pengaruh dalam perkembangan karier individu ini berarti mampu untuk
seseorang. Kedua, pengalaman kerja. mempertahankan keseimbangan emosinya,
Pengalaman kerja yang sebelumnya mampu keempat petualang berarti individu siap
mempengaruhi pengendalian diri seseorang menerima pengalaman atau tantangan baru,
karena berpikir bahwa pengambilan kelima intelektual individu ini memiliki
keputusan kariernya merupakan sebagai sifat filosofis dan cerdas, keenam
proses perkembangan karier yang bisa liberalisme artinya pada individu ini
dikendalikan. Ketiga, pemilihan institusi memiliki keterbukaan yang tinggi dan siap
pendidikan. Pemilihan institusi yang dipilih untuk menuangkan gagasan atau ide mereka
seseorang berperan penting dalam kepada orang lain (Prasanna, 2020).
adaptabilitas karier mereka. Menurut Staf Khusus Menteri
Pada masa pandemi, dalam Komunikasi dan Informatika, Henry
menghadapi sebuah perubahan setiap guru Subiakto, mengatakan bahwa guru belum
tidak hanya dibutuhkan kemampuan untuk dapat memanfaatkan dan mengembangkan
beradaptasi dengan lingkungan saja, namun kreativitas dalam pembelajaran berbasis
terbuka dengan hal-hal baru atau Openness teknologi. Guru hanya menggunakan
To Experience juga merupakan hal penting metode konvensional, seperti ceramah dan
dalam mengatasi kesulitan dan hambatan kemudian memberikan tugas-tugas saja.
yang di alami oleh setiap guru. Sehingga, peserta didik merasa jenuh dalam
PENGARUH OPENNESS TO EXPERIENCE DAN GENDER TERHADAP CAREER ADAPTABILITY
PADA GURU SMA DI JAKARTA

pembelajaran (Putra, 2020). Maka dari itu 2. Gender atau Jenis Kelamin
selain permasalahan guru yang harus Jenis kelamin menurut Creed, Patton
terbuka dengan hal-hal baru, guru juga dan Watson (2002) dan Yousefi,
mengalami penurunan kreativitas akibat Abedi, Baghban, Eatemadi dan Abedi
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). (2011) dalam (Sisca, 2015)
Berdasarkan pemaparan di atas maka mengatakan bahwa salah satu faktor
rumusan masalah dalam artikel ini adalah pengaruh Adaptabilitas Karir adalah
apakah terdapat pengaruh Openness To jenis kelamin, karena jenis kelamin
Experience terhadap Career Adaptability mampu memperlihatkan bagaimana
pada guru di Jakarta yang sedang seseorang membentuk jalinan
melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). hubungan dengan orang lain di
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah lingkungannya.
ada pengaruh Openness To Experience 3. Adaptabilitas Karir
terhadap Career Adaptability pada guru di Adaptabilitas karir menurut Savickas
Jakarta yang sedang melakukan (1997) dalam (Brown, S.D., & Lent,
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). R.W., 2005) adalah kesiapan
seseorang dalam mengatasi tugas
METODE yang terprediksi yang berkaitan
dengan perubahan pekerjaan dan
Variabel dan Definisi Operasional
kondisi kerja. Pada penelitian ini,
Variabel bebas (Independent peneliti mengukur tingkat kesiapan
Variabel) pada penelitian ini adalah guru menggunakan skala
Openness To Experience dan Gender pada Adaptabilitas Karir yang disusun oleh
guru SMA di Jakarta, sedangkan Variabel Savickas (Hastoprojokusumo, 2016).
Terikat (Dependent Variabel) dalam
penelitian ini adalah Adaptabilitas Karir Responden
atau Career Adaptability. Adapun definisi Populasi dalam penelitian ini adalah
dari ketiga variabel pada penelitian ini guru SMA di wilayah Jakarta. Sampel yang
adalah sebagai berikut: digunakan dalam penelitian ini adalah guru
1. Openness To Experience adalah SMA yang berada di wilayah Jakarta Barat,
kemampuan seseorang dalam Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta
menerima dan mempelajari hal-hal Utara dan Jakarta Pusat dengan
baru di lingkungannya (Prasanna, karakteristik lain yaitu guru sedang
2020). Pada penelitian ini, guru pada melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
masa pandemi diharuskan untuk Teknik pengambilan sampel yang digunakan
terbuka dengan hal-hal baru, seperti peneliti adalah Purposive Sampling.
media pembelajaran baru, suasana Pengambilang sampling dilakukan secara
baru dan metode pembelajaran yang online dengan menggunakan google form
baru. Peneliti akan mengukur sebagai media survei. Jumlah responden
kemampuan guru dalam menerima keseluruhan dalam penelitian ini adalah 105
hal-hal baru pada masa pandemi responden dengan wilayah yang paling
menggunakan skala Big 5 Personality banyak mengisi survei adalah Jakarta Timur
yang disusun oleh Goldberg 28 responden dan Jakarta Selatan 24
(Johnson, 2014). responden dari 5 wilayah Jakarta.
Anida Zain1, Ranti Rahmawati2, Shifa Salsabila Diprastira3, Eka Putri4

Tempat Penelitian keragaman. Enam dimensi menuru


Proses pengambilan sampel Goldberg, yaitu Imagination atau Imajinasi,
dilakukan pada SMA di 5 wilayah Jakarta Artistic Interest atau Minat dalam Artistik,
yaitu Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Emotionality atau Emosionalitas,
Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Edventurousness atau Petualangan, Intellect
Pengambilan sampel dilaksanakan pada 13 atau Intelektual dan Liberalism atau
Januari 2021 hingga 26 Januari 2021. Liberalisme.
Pada skala Big 5 Personality
Goldberg Theory memiliki 24 aitem yang
Alat Ukur
disusun dalam bentuk pernyataan
Alat ukur yang digunakan dalam Favorable dan Unfavorable dengan bentuk
penelitian ini adalah skala Career skala likert yang diberi skor 1 sampai 4.
Adaptability Savickas dan Big 5 Personality Pada aitem pernyataan Favorable Sangat
Goldberg. Dalam skala Career Adaptability Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi
Savickas memiliki empat dimensi yang skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan
digunakan seseorang untuk mengelola Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.
tugas, masalah, dan trauma dalam Sedangkan pada aitem pernyataan
membangun karier, yaitu Career Concern Unfavorable Sangat Setuju (SS) diberi skor
atau Kepedulian Karir, Career Control atau 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju
Pengendalian Karir, Career Curiosity atau (TS) diberi skor 3, dan Sangat Tidak Setuju
Keingintahuan Karir dan Career (STS) diberi skor 4.
Confidence atau Keyakinan Karir. Pada
skala Career Adaptability Savickas Teknik Analisis Data
memiliki 40 aitem yang disusun dalam Teknik analisis data yang digunakan
bentuk pernyataan Favorable dan dalam penelitian ini terdiri dari Uji
Unfavorable dengan bentuk skala likert Normalitas dengan menggunakan
yang diberi skor 1 sampai 4. Pada aitem Kolmogorov-Smirnov, Uji Homogenitas,
pernyataan Favorable Sangat Setuju (SS) Uji Independent Sample T-test, Uji One
diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Way ANOVA, serta Uji Pengaruh
Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak menggunakan Uji Multiple Linear
Setuju (STS) diberi skor 1. Sedangkan pada Regression dengan bantuan program
aitem pernyataan Unfavorable Sangat Statistical Package for Social cience
Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi (SPSS) versi 23.
skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, dan
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4. HASIL PENELITIAN
Pada skala Big 5 Personality
Karakteristik Subjek
Goldberg Theory memiliki enam dimensi Karakteristik subjek pada penelitian
dengan fokus pada kemampuan individu terdiri dari 105 guru SMA yang mengajar di
dalam berimajinasi, minat individu pada Jakarta dan melakukan pembelajaran jarak
seni, kemampuan individu dalam mengatur jauh pada saat pandemi. Pada penelitian ini
emosi, kesiapan individu menrima hal baru, subjek laki-laki sebanyak 48 orang dan
kemampuan berpikir dan memahami hal subjek perempuan sebanyak 57 orang.
abstrak, serta fokus individu dalam
kekuasaan, memelihara keunikan dan
PENGARUH OPENNESS TO EXPERIENCE DAN GENDER TERHADAP CAREER ADAPTABILITY
PADA GURU SMA DI JAKARTA

Uji Asumsi Tabel 3. Hasil Uji Independent Sample T-Test


Gender.
Tabel 1. Uji Normalitas Variable Penelitian Jenis
Variabel N Mean
Kolmogorov- Kelamin
Variabel
Smirnov (Sig.) Laki-laki 48 135.06
Career Career
0.200 Adaptability
Adaptability Perempuan 57 134.56
Openness To
0.095
Experience
Berdasarkan Uji Independent Sample
Berdasarkan Tabel 1. Diketahui T-test pada Tabel 3. Diperoleh rata-rata
variabel Career Adaptability memiliki nilai Career Adaptability guru laki-laki sebesar
signifikansi sebesar 0.200 (p>0.05) dan 135.06 dengan jumlah responden sebesar
nilai signifikansi variable Openness To 48. Sedangkan rata-rata Career
Experience sebesar 0.095 (p>0.05). Adaptability guru perempuan sebesar
Maka dapat dikatakan kedua data 134.56 dengan jumlah responden sebesar
pada variable Career Adaptability dan 57. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
Openness To Experience terdistribusi guru laki-laki lebih besar daripada rata-rata
dengan normal. guru perempuan.

Tabel 2. Uji Homogenitas Variabel Tabel 4. Hasil Uji Independent Sample T-


Penelitian Test
Variabel Sig. Variabel t Sig. (2-tailed)

Career Adaptability 0.320 Career


0.163 0.871
Adaptability
Openness To
0.362
Experience
Didapatkan pula nilai t-hitung pada
Berdasarkan Tabel 2. Diketahui Tabel 4. Sebesar 0.163 dengan Sig. sebesar
variable Career Adaptability memiliki nilai 0.871 (p>0.05). Maka dapat diartikan
signifikansi sebesar 0.320 (p>0.05) dan bawah tidak ada perbedaan yang signifikan
nilai signifikansi variabel Openness To antara rata-rata Career Adaptability guru
Experience sebesar 0.362 (p>0.05). Maka laki-laki dengan rata-rata Career
dapat dikatakan bahwa kedua data variabel Adaptability guru perempuan.
memiliki data yang homogen.
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dan Uji Regresi
Homogenitas yang telah dilakukan, maka
Tabel 5. Hasil Uji Multiple Linear Regression
dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini
Model Summary
terdistribusi dengan normal dan data
Unstandardize
bersifat homogen. Sehingga analisis data Coefficience
dapat dilanjutkan dengan melakukan Uji Model Sig.
B Std.
Independent Sample T test. error
Constant 60.007 14.859 0.000
Uji Hipotesis
Pada penelitian ini dilakukan Uji Openness to
1.149 .225 0.000
experience
Hipotesis menggunakan Uji Independent 2.793
Sample T test. Gender -2.859 0.308
Anida Zain1, Ranti Rahmawati2, Shifa Salsabila Diprastira3, Eka Putri4

F = 13.016 R Square Career Adaptability guru yang mengajar di


Sig. = 0.000 = 0.203 daerah Jakarta Timur sebesar 140.535
dengan jumlah responden sebanyak 28
Berdasarkan hasil uji Multiple Linear orang. Terakhir, rata-rata Career
Regression pada Tabel 5. Menunjukkan Adaptability guru yang mengajar di daerah
bahwa Openness To Experience dan Jakarta Utara sebesar 132.625 dengan
Gender mempengaruhi nilai Career jumlah responden sebanyak 16 orang.
Adaptability sebesar 20.3% dengan F = Dapat disimpulkan rata-rata Career
13.016, p<0.05, dan R2 = 0.203. Hasil Adaptability guru yang mengajar di daerah
Analisis Regresi juga menunjukkan bahwa Jakarta Timur paling tinggi dari guru yang
Openness To Experience secara positif mengajar di daerah Jakarta Pusat, Jakarta
mempengaruhi Career Adaptability dengan Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Koefisien B = 1.149, p = 0.000. Kemudian Didapatkan pula nilai signifikansi
Gender secara negatif mempengaruhi sebesar 0.022 (p<0.05), yang artinya ada
Career Adaptability dengan Koefisien B = - perbedaan rata-rata Career Adaptability
2.859, p = 0.308. guru berdasarkan daerah tempat mengajar.
Analisis tambahan juga dilakukan
Analisis Data Tambahan untuk mengetahui perbedaan rata-rata
Peneliti juga melakukan analisis Career Adaptability berdasarkan mata
tambahan untuk mengetahui perbedaan pelajaran yang diajar. Hasil uji tersebut
rata-rata Career Adaptability berdasarkan dapat dilihat pada Tabel 7.
daerah yang ada di Jakarta, yaitu Jakarta Tabel 7. Uji Beda Rata-Rata One Way
Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, ANOVA Berdasarkan Mata Pelajaran yang
Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Diajar
Mata
Tabel 6. Uji Beda Rata-Rata ANOVA N Mean F Sig.
Pelajaran
Berdasarkan Wilayah di Jakarta B. Jepang 2 131.000
Daerah N Mean F Sig. Sejarah 11 131.727
Jakarta Pusat 14 124.5000 Sosiologi 5 137.000
Jakarta Selatan 24 137.2917 Matematika 12 137.500
Jakarta Barat 23 132.9565 2.997 .022 Kimia 2 129.000
Jakarta Timur 28 140.5357 PAI 9 125.889
Jakarta Utara 16 132.6250 B. Indonesia 6 131.833
Geografi 9 131.444
Berdasarkan Table 6. Didapatkan PJOK 9 139.667
rata-rata Career Adaptability guru yang 0.934 0.555
BK 6 133.000
mengajar di daerah Jakarta Pusat sebesar Seni Budaya 3 153.333
124.500 dengan jumlah responden
Komunikasi 1 147.000
sebanyak 14 orang. Sedangkan rata-rata
B. Inggris 4 127.500
Career Adaptability guru yang mengajar di
daerah Jakarta Selatan sebesar 137.291 Pramuka 1 153.000
dengan jumlah responden sebanyak 24 Ekonomi 5 138.600
orang. Rata-rata Career Adaptability guru PPKN 4 145.750
yang mengajar di daerah Jakarta Barat Biologi 4 134.750
sebesar 132.956 dengan jumlah responden Kwh 2 129.000
sebanyak 23 orang. Adapun rata-rata
PENGARUH OPENNESS TO EXPERIENCE DAN GENDER TERHADAP CAREER ADAPTABILITY
PADA GURU SMA DI JAKARTA

B. Arab 2 137.000 orang lain. Sedangkan, laki-laki


Btik 1 135.000 menetapkan kemandirian kepada dirinya
B. Mandarin 1 153.000
sendirinya (Sisca, 2015). Adapun Openness
Upw To Experience yang turut memengaruhi
2 135.000
Career Adaptability seorang guru, artinya
Fisika 2 144.000
keterbukaan guru terhadap hal-hal baru
Informatika/
Komputer
2 112.000 akan memengaruhi adaptabilitas karirnya.
Hal ini disebabkan karena adanya
Berdasarkan Tabel 7. Didapatkan Openness To Experience membuat guru
rata-rata Career Adaptability guru terhadap memiliki daya imajinasi yang baik serta
mata pelajaran Seni Budaya memiliki rata- cenderung intuitif. Sehingga guru menjadi
kreatif dalam memberikan materi kepada
rata paling tinggi daripada mata pelajaran
peserta didiknya di masa pandemi. Guru
lainnya, yaitu sebesar 153.333 dengan
pun memiliki nilai tinggi dalam
jumlah responden 3 orang. Didapatkan pula
petualangan, menyebabkan guru akan
nilai siginikansi sebesar 0.555 (p>0.05) selalu siap untuk meninggalkan rutinitas
yang artinya tidak ada beda rata-rata Career pembelajaran tatap di kelas yang digantikan
Adaptability guru berdasarkan mata dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Tidak
pelajaran yang diajar. hanya itu, dengan adanya Openness To
Experience guru pun mampu untuk
PEMBAHASAN DAN mempertahankan keseimbangan emosinya,
KESIMPULAN serta memiliki keterbukaan terhadap ide-ide
yang diberikan oleh orang lain.
Berdasarkan hasil analisis
Adapun hasil analisis tambahan yang
perbandingan dengan menggunakan
menunjukkan bahwa adanya perbedaan
Independent Sample T-test, didapatkan
rata-rata guru yang mengajar berdasarkan
hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0.871
daerah tempat mengajar. Guru yang
(p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa
mengajar di Jakarta Timur memiliki nilai
tidak ada perbedaan yang signifikan antara
rata-rata yang tinggi dibandingkan dengan
rata-rata Career Adaptability guru laki-laki
guru yang mengajar di Jakarta Selatan,
dengan rata-rata Career Adaptability guru
Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta
perempuan.
Utara yaitu sebesar 140.5357. Hal ini
Hasil dari analisis ini juga diketahui
menunjukkan bahwa guru yang mengajar di
bahwa Openness To Experience dan
Jakarta Timur memiliki tingkat Career
Gender memengaruhi Career Adaptability
Adaptability yang baik.
sebesar 20.3%. Hasil persentase tersebut
Kelemahan dan kekurangan dalam
menunjukkan bahwa Career Adaptability
penelitian ini adalah kurangnya sampel dari
tidak hanya dipengaruhi oleh Openness To
Experience dan Gender saja, tetapi juga setiap daerah yang dibutuhkan karena para
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang peneliti memiliki waktu yang cukup singkat
tidak diteliti dalam penelitian ini. Gender untuk menyebarkan kuisioner dan juga di
memengaruhi Career Adapatability yang masa pandemi seperti saat ini kami tidak
artinya, baik perempuan maupun laki-laki dapat mendatangi sekolah-sekolah untuk
mampu memengaruhi Adaptabilitas Karir langsung bertemu dengan guru. Kurangnya
seorang guru. Hal ini disebabkan karena relasi di beberapa daerah membuat para
perempuan membangun identitasnya peneliti merasa kesulitan mendapatkan
dengan cara membentuk hubungan dengan responden dari tiap daerah.
Anida Zain1, Ranti Rahmawati2, Shifa Salsabila Diprastira3, Eka Putri4

Berdasarkan penelitian yang telah PJJ, Ini Solusi Kemendikbud.


dilakukan dan hasil analisis data dapat Retrieved from suaramerdeka.com:
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh https://www.suaramerdeka.com/am
Openness To Experience dan Gender p/news/nasional/242194-duh-
terhadap Career Adaptability pada guru di separuh-guru-kesulitan-kelola-pjj-
Jakarta. ini-solusi-kemendikbud
Prasanna. (2020, september 6). Openness
DAFTAR PUSTAKA
to Experience Personality Trait –
Atmaja, T. T. (2014). Upaya Everything you Need to Know!
Meningkatkan Perencanaan Karir Retrieved from helloskills:
Siswa Melalui Bimbingan Karir https://helloskills.org/blog/opennes
dengan Penggunaan Media Modul. s-to-experience-personality-trait/
Psikopedagogia, 58. Priharto, S. (2020, Maret 16). Accurate.
Brown, S.D., & Lent, R.W. (2005). Career Retrieved from Accurate Web Site:
Development and Counseling: http://www.accurate.id
Putting Theory and Research to Putra, I. P. (2020, September 08). Cara
Work. New Jersey: John Willey & Mengajar Daring Monoton, Murid
Sons. Jadi Generasi Rebahan. Retrieved
Hastoprojokusumo, M. (2016). Pengaruh from medcom.id:
Perceived Social Support Pada https://m.medcom.id/pendidikan/ne
Career Adaptability Mahasiswa. In ws-pendidikan/dN60Zzrk-cara-
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas mengajar-daring-monoton-murid-
Psikologi Universita Sanata jadi-generasi-rebahan
Dharma Yogyakarta. Ramadhani, P. E. (2020, Maret 20).
Isaacson, L. E. & Brown, D. (1997). Liputan6 Bisnis. Retrieved from
Career Information, Career Liputan6 Web Site:
Counseling, and Career http://www.liputan6.com
Development 6th Ed. MA: Allyn & Sisca, W. G. (2015). Gambaran
Bacon. Adaptabilitas Karier Remaja.
Johnson, J. A. (2014). Measuring Thirty Jurnal Psikologi, Volume 11
Facets of The Five Factor Model Nomor 2, Desember 2015, 113.
with a 120-item Public Domain Stoltz, P. (2007). Adversity Quotient
Inventory: Development of The (Terjemahan Hermaya, T.). Jakarta:
IPIP-NEO-120. . Journal of Grasindo.
Research in Persinality Vol. 51, 78- Zhou, J. M. (2001). When Openness to
89. Experience and Conscientiousness
KEMENDIKBUD, P. W. (2020, Agustus Are Related. Journal of Applied
07). Kementerian Pendidikan dan Psychology, 514.
Kebudayaan. Retrieved from
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Web site:
http://www.kemdikbud.go.id
Moko, M. (2020, Oktober 1). Duh!
Separuh Guru Kesulitan Kelola

Anda mungkin juga menyukai