MAKROBENTHOS
A. Tinjauan Pustaka
Organisme yang hidup melekat pada dasar atau hidup di sedimen dasar laut disebut organisme
bentos (Burhannudin, 2018). Berdasarkan pergeraknnya organisme ini digolongkan menjadi 2 jenis,
yaitu hidup melekat pada suatu substrat (sesil) dan bergerak bebas (vigil). Organisme benthos hidup di
pasir, lumpur, batuan patahan karang atau karang yang sudah mati. Menurut fungsinya organisme
benthos dibedakan menjadi fitobenthos (benthos yang bersifat tumbuhan) dan zoobenthos (benthos
yang bersifat hewan) (Azizah, 2018). Bentos berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi
makrobentos, meiobentos, dan mikrobentos. Makrobentos merupakan bentos yang memiliki ukuran
lebih besar dari 1 mm (0.04 inchi) seperti cacing, Anthozoa, Echinodermata, Sponge. Meiobentos
adalah bentos yang memiliki ukuran antara 0.1 mm – 1 mm, seperti Polychaete, Pelecypoda, dan
Foraminifera. Sedangkan mikrobentos merupakan bentos yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0.1
mm seperti diatom, amoeba, dan lainnya (Azizah, 2018). Berdasarkan tempat hidupnya benthos dapat
dibedakan menjadi epifauna yaitu benthos yang hidupnya diatas substrat perairan dan infauna yaitu
benthos yang hidupnya tertanam substrat dasar perairan. Sedangkan berdasarkan siklus hidupnya,
benthos dapat dibagi menjadi holobenthos, yaitu kelompok benthos yang seluruhnya bersifat benthos
dan merobenthos yaitu kelompok benthos yang hanya bersifat benthos pada fase-fase tertentu dari siklus
hidupnya (Setyobuandi, 1997). Berdasarkan kebiasaannya benthos diklasifikasikan menjadi filter-
feeder (menyaring partikel-partikel yang melayang diperairan) dan deposit-feeder (memakan partikel-
partikel detritus yang mengendap di dasar perairan). Substrat dasar perairan dan kedalaman
mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentos. Hal tersebut
juga berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan bentos (Odum, 1971). Sebagai organisme dasar
perairan, benthos memiliki habitat yang relatif tetap. Dengan sifat yang demikian, perubahan-perubahan
kualitas air dan substrat tempat hidupnya sangat mempengaruhi kelimpahannya, sehingga baik untuk
petunjuk kualitas lingkungan. Keberadaan hewan benthos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh diantaranya
adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan benthos. Adapun faktor
abiotik adalah fisika-kimia air yang diantaranya: suhu, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi
(BOD), (COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar (Hariyanto, 2008).
B. Tujuan Praktikum.
Adapun tujuan praktikum ini yaitu
1) Mahasiswa mampu mengidentifikasi beberapa jenis organisme benthos seperti hewan
Spons., Fungia sp., Culcita sp., dan Scylla sp.
2) Mahasiswa mampu menjelaskan struktur morfologi sampel makrobenthos.