Anda di halaman 1dari 16

Makalah Pengantar Fisika Zat Padat

TEORI MEKANIKA KUANTUM

DISUSUN

OLEH:

Kelompok: 6

Tasya Khaira (200204006)

Nurlena (200204009)

Susi Febrianti ( 200204016 )

Fartika Dewi ( 200204030 )

DOSEN PENGAMPU :
Fera Annisa, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu dengan segala
aspeknya. Tak lupa pula pemakalah haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak.

Penulisan makalah berjudul “Teori Mekanika Kuantum”. bertujuan untuk


memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Fisika Zat Padat. Selama proses penyusunan
makalah, pemakalah mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pengampu. Oleh
karena itu, pemakalah berterima kasih kepada ibu Fera Annisa, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Pengantar Fisika Zat Padat.
Akhirul kalam, pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan pemakalah agar pembaca berkenan memberikan umpan balik
berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai
pihak. Aamiin.

Banda aceh, 18 Februari 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1


A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4
A. Sejarah Awal Teori Mekanika Kuantum......................................................4
B. Perkembangan teori mekanika kuantum......................................................5
C. Eksperimen-Eksperimen Yang Mendasari Perkembangan Mekanika
Kuantum…………………………………………………………………...7
D. Tokoh-tokoh Mekanika Kuantum ..………………………………….........8
E. Bukti Dari Mekanika Kuantum…………………………………………..14

BAB III PENUTUP..............................................................................................15


A. Kesimpulan.....................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika klasik
tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis dan bergerak
dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh karena itu, diperlukan
cara pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam menjelaskan gejala fisika
tersebut. Teori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom John Dalton,
Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David Bohr.
Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan konsep susunan atom
dan reaksi kimia antaratom. Kelemahan model atom yang dikemukakan
Rutherford disempurnakan oleh Niels Henrik David Bohr. Bohr mengemukakan
gagasannya tentang penggunaan tingkat energi elektron pada struktur atom. Model
ini kemudian dikenal dengan model atom Rutherford-Bohr. Tingkat energy
elektron digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan
oleh atom yang mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya.
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah awal teori mekanika kuantum
2. Bagaimana perkembangan teori mekanika kuantum?
3. Apa eksperimen-eksperimen yang mendasari perkembangan mekanika
kuantum ?
4. Siapa saja tokoh-tokoh Mekanika Kuantum?
5. Apa bukti dari Mekanika Kuantum?

I.2 Tujuan Makalah


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah awal teori mekanika kuantum
2. Mengetahui perkembangan teori mekanika kuantum
3. Mengetahui eksperimen-eksperimen yang mendasari perkembangan mekanika
kuantum
4. Mengetahui tokoh-tokoh mekanika kuantum
5. Mengetahui bukti dari mekanika kuantum
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Teori Mekanika Kuantum


Setiap memasuki pemahaman dunia atom, ilmuan mengalami kesulitan yang
luar biasa. Teori-teori mapan tidak berdaya, bahasa yang digunakan mengalami
kebuntuan, bahkan imajinasi terhadap dunia atom dipengaruhi pandangan
emosional. Pengalaman ini dilukiskan Heisenberg: “Saya ingat pembicaraan saya
dengan Bohr yang berlangsung selama berjam-jam hingga larut malam dan
mengakhirinya dengan putus asa; dan ketika perbincangan itu berakhir saya
berjalan-jalan sendirian di taman terdekat dan mengulangi pertanyaan pada diri
saya sendiri berkali-kali: Mungkinkah alam itu absurd sebagaimana yang tampak
pada kita dalam eksperimen-eksperimen atom ini?” (Fritjof Capra, 2000:86).
Situasi psikologis Heisenberg, pada akhirnya merupakan salah satu kata kunci
dalam perkembangan revolusioner dunia atom. Benda/materi yang diamati tidak
terlepas dari pengalaman pengamat, benda/materi bukan lagi sebagai objek
penderita yang dapat diotak-atik sesuai keinginan pengamat. Lebih jauhnya,
benda/materi sendiri yang berbicara dan mempunyai keinginan sesuai fungsi dan
kedudukannya dalam suatu fenomena. Absurditas subatom terlihat ketika
dipandang sebagai benda/materi tidak memadai lagi, subatom bukan ‘benda’.
Tetapi, merupakan keterkaitan dalam membentuk jaringan dinamis yang terpola.
Sub-subatom merupakan jaring-jaring pembentuk dasar materi yang merubah
pandangan manusia selama ini yang memandang sub atom sebagai blok-blok
bangunan dasar pembentuk materi.
Istilah Kuhn, mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner pada
awal abad 20. Lahirnya mekanika kuantum, tidak terlepas dari perkembangan-
perkembangan teori, terutama teori atom. Mekanika kuantum, bukan untuk
menghapus teori dan hukum sebelumnya. Mekanika kuantum tidak lebih untuk
merevisi dan menambal pandangan manusia terhadap dunia, terutama dunia
mikrokosmik. Bisa jadi, sebenarnya hukum-hukum yang berlaku bagi dunia
[sunnatullah] telah tersedia dan berlaku bagi setiap fenomena alam, tetapi
pengalaman manusialah yang terbatas. Oleh sebab itu, sampai di sini kita harus
sadar dan meyakini bahwa sifat sains itu sangat tentatif.
Gary Zukaf (2003:22) memberikan pengertian secara etimologis dari mekanika
kuantum. ‘Kuantum’ merupakan ukuran kuantitas sesuatu, besarnya tertentu.
‘Mekanika’ adalah kajian atau ilmu tentang gerak. Jadi, mekanika kuantum adalah
kajian atau ilmu tentang gerak kuantum. Teori kuantum mengatakan bahwa alam
semesta terdiri atas bagian-bagian yang sangat kecil yang disebut kuanta [quanta,
bentuk jamak dari quantum], dan mekanika kuantum adalah kajian atau ilmu yang
mempelajari fenomena ini.

B. Perkembangan Mekanika Kuantum


Mekanika kuantum adalah dasar awal periode ketika mekanika klasik tidak
bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikr yang bersifat mikroskofis
(berukuran sangat kecil dan  bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan
cahaya. Diperlukan cara pandang yang  berbeda dengan sebelumnya dalam
menjelaskan gejala fisika tersebut. Sejarah mekanika kuantum dimulai ketika
Michael Faraday menemukan sinar katoda, kemudian pada tahun 1859-1860
Gustav Kirchoff memberikan pernyataan tentang radiasi hitam. Pada tahun 1888,
Heinrich Hertz membuat sebuah alat yang dapat memproduksi radiasi yang
memiliki frekuensi rendah sehingga menghasilkan cahaya tampak yang dapat  pula
kita sebut sebagai ”microwave” atau gelombang micro. Penelitian awal yang
dilakukan adalah menjelaskan teori dasar tentang alam yang mana pada dasarnya
adalah berasal dari Elektromagnetik. Pada tahun 1900, fisikawan berkebangsaan
Jerman Max Planck  (1858-1947) menganggap bahwa benda hitam menyerap
energi dalam berkas-berkas kecil dan memancarkan energi yang diserapnya dalam
berkas-berkas kecil pula yang pada akhirnya  berkas-berkas kecil itulah yang
disebut kuantum dan menemukan konstanta Planck. Teori kuantum ini diibaratkan
dengan naik atau turun menggunakan tangga, melalui hipotesa ini Planck berhasil
menemukan persamaan matematika untuk radiasi benda hitam yang benar-benar
sesuai dengan data percobaan yang diperoleh dan selanjutnya disebut Hukum
Radiasi  Benda Hitam. Planck  yang menyatakan bahwa intensitas cahaya yang
dipancarkan dari suatu  benda hitam berbeda-beda sesuai dengan panjang
gelombang cahaya. Planck mendapatkan suatu persamaan :  E = hf  yang
menyatakan bahwa energi suatu kuantum (E) adalah setara dengan nilai tetapan
tertentu yang dikenal sebagai Tetapan Planck (h= 6,626 x 10-34 (J s), dikalikan
dengan frekuensi ( f ) kuantum radiasi.
Pada tahun 1905, Albert Einstein berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan
didasari oleh pendapat Planck lima tahun sebelumnya dengan mempostulatkan
bahwa cahaya atau lebih khususnya radiasi elektromagenetik dapat dibagi dalam
paket-paket tertentu yang disebut kuanta dan berada dalam ruang. Energi berhasil
menjelaskan bahwa untuk membuat electron terpancar dari permukaan logam
diperlukan cahaya yang menumbuk. Cahaya tersebut harus memiliki frekuensi
melebihi frekuensi gelombang dari logam tersebut. Efek foto listrik ini tidak
bergantung pada intensitas cahaya yang ditembakan seperti pandangan mekanika
klasik tetapi hanya bergantung pada frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah
ditembakan tetapi memiliki frekuensi yang melebihi frekuensi ambang ternyata ada
electron yang dipancarkan. Pernyataan Einstein bahwa cahaya teradiasikan dalam
bentuk paket-paket energi yang kemudian disebut kuanta dinyatakan dalam jurnal
kuantum yang berjudul "On a heuristic viewpoint concerning the emission and
transformation of light" pada bulan Maret 1905. Pernyataan tersebut disebut-sebut
sebagai pernyataan yang paling revolusioner yang ditulis oleh fisikawan pada abad
ke-20.
Paket-paket energi yang pada masa itu disebut dengan kuanta kemudian disebut
oleh foton, sebuah istilah yang dikemukakan oleh Gilbert & Lewis pada tahun
1926. Ide bahwa tiap foton harus terdiri dari energi dalam bentuk kuanta
merupakan sebuah kemajuan. Hal tersebut dengan efektif merubah paradigma
ilmuwan fisika pada saat itu yang sebelumnya menjelaskan teori gelombang. Ide
tersebut telah mampu menjelaskan banyak gejala fisika pada waktu itu.

C. Eksperimen-Eksperimen Yang Mendasari Perkembangan Mekanika


Kuantum

Berikut ini adalah eksperimen – eksperimen yang mendasari perkembangan


mekanika kuantum:
1) Thomas Young dengan eksperimen celah ganda mendemonstrasikan sifat
gelombang cahaya pada tahun 1805,
2) Henri Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896,
3) J.J. Thompson dengan eksperimen sinar katoda menemuka electron pada tahun
1897,
4) Studi radiasi benda hitam antara 1850 sampai 1900 yang dijelaskan tanpa
menggunakan konsep mekanika kuantum,
5) Einstein menjelaskan efek foto listrik pada tahun 1905 dengan menggunakan
konsep foton dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi,
6) Robert Milikan menunjukan bahwa arus listrik bersifat seperti kuanta dengan
menggunakan eksperimen tetes minyak pada tahun 1909,
7) Ernest Rutherford mengungkapkan model atom pudding yaitu massa dan
muatan postif dari atom terdistribusi merata dengan percobaan lempengan emas
pada tahun 1911,
8) Otti Stern dan Walther Gerlach mendemonstrasikan sifat terkuantisasinya spin
partikel yang dikenal dengan eksperimen Stern-Gerlach pada tahun 1920,
9) Clinton Davisson dan Lester Germer mendemondtrasikan sifat gelombang dari
electron melalui percobaan difraksi electron pada tahun 1927,
10) Clyde L. Cowan dan Frederick Reines menjelaskan keberadaan neutrino pada
tahun 1955,

D. Tokoh-tokoh Mekanika Kuantum


1. Hipotesis De Broglie

Hipotesis tentang gelombang materi berasal dari


gagasan foton Einstein. Kemudian diterapkan Louis
de Broglie pada 1922, sebelum Compton
membuktikannya, untuk menurunkan Hukum Wien
(1896). Ini menyatakan bahwa "bagian tenaga
elektromagnet yang paling banyak dipancarkan benda
(hitam) panas adalah yang frekuensinya sekitar 100
milyar kali suhu mutlak (273 + suhu Celsius) benda
itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak yang sangat berkesan bagi de Broglie.
Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan
untuk memperluas perilaku rangkap (dual) cahaya mencangkup pula alam partikel".
Ia kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti
elektron juga berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam
tiga makalah ringkas yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak
fisika Perancis, Comptes Rendus.
Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis
doktoralnya yang ia pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini
berangkat dari dua persamaan yang telah dirumuskan Einstein untuk foton, E=hf
dan p=h/. Dalam kedua persamaan ini, perilaku yang "berkaitan" dengan partikel
(energi E dan momentum p) muncul di ruas kiri, sedangkan ruas kanan dengan
gelombang (frekuensi f dan panjang gelombang, baca: lambda). Besaran h adalah
tetapan alam yang ditemukan Planck, tetapan Planck. Secara tegas, de Broglie
mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel. Ini merupakan
maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie. Untuk
partikel, seperti elektron, momentum p adalah hasilkali massa (sebanding dengan
berat) dan lajunya. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik
dengan massa dan laju partikel. Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm per
detik, dengan panjang gelombang yang diukur sekitar 0,7 mm.
Menurut de Broglie, partikel yang bergerak sangat cepat, mempunyai cirri-ciri
gelombang. Sifat-sifat gelombang dari partikel dinyatakan dalam persamaan:

λ = h/mv
dimana:

λ = panjang gelombang
m = massa partikel
v = kecepatan
h = tetapan Planck

Persamaan diatas dikenal dengan nama persamaan de Broglie dimana persamaan ini
dapat dipergunakan untuk menghitung besarnya panjang gelombang dari suatu
partikel yang bergerak dengan kecepatan v.

2. Ketidakpastian Heisenberg

Fitur lain yang unik untuk mekanika


kuantum adalah prinsip ketidakpastian.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
menyatakan bahwa tidak mungkin untuk
menentukan secara simultan baik posisi dan
kecepatan partikel. Misalnya, Pendeteksian
terhadap elektron, akan dilakukan dengan cara
interaksi dengan foton cahaya. Karena foton dan elektron memiliki energi yang
hampir sama, setiap upaya untuk menemukan sebuah elektron dengan foton
tentunya akan menabrak elektron, sehingga akan muncul ketidakpastian tentang di
mana elektron berada
Kita tidak perlu khawatir tentang prinsip ketidakpastian untuk benda sehari-hari
karena mereka memiliki massa yang besar. Jika Anda sedang mencari sesuatu
dengan senter, foton yang berasal dari senter tidak akan menyebabkan hal yang
Anda cari akan bergerak. Hal ini tidak terjadi dengan partikel yang berukuran
atomik, para ilmuwan terkemuka telah pemahaman baru tentang bagaimana untuk
membayangkan lokasi elektron dalam atom.

3. Posulat Shcrodinger.
         Persamaan Schrodinger diajukan pada tahun
1925 oleh fisikawan Erwin Schrodinger (1887-
1961). Persamaan ini pada awalnya merupakan
jawaban dari dualitas partikel-gelombang yang
lahir dari gagasan de Broglie yang menggunakan
persamaan kuantisasi cahaya Planck dan prinsip
fotolistrik Einstein untuk melakukan kuantisasi
pada orbit elektron. Selain Schrodinger dua orang
fisikawan lainnya yang mengajukan teorinya
masing-masing adalah Werner Heisenberg dengan Mekanika Matriks dan Paul
Dirac dengan Aljabar Kuantum. Ketiga teori ini merupakan tiga teori kuantum
lengkap yang berbeda dan dikerjakan terpisah namun ketiganya setara. Teori
Schrodinger kemudian lebih sering digunakan karena rumusan matematisnya yang
relatif lebih sederhana. Meskipun banyak mendapat kritikan persamaan Schrodinger
telah diterima secara luas sebagai persamaan yang menjadi postulat dasar mekanika
kuantum.
       Persamaan Schrodinger merupakan persamaan pokok dalam mekanika kuantum
seperti halnya hukum gerak kedua yang merupakan persamaan pokok dalam
mekanika Newton dan seperti persamaan fisika umumnya persamaan Schrodinger
berbentuk persamaan diferensial. Bentuk umum persamaan Schrodinger adalah
sebagai berikut,
Bentuk ini lebih sering digunakan karena energi dan medan potensial sistem
fisika umumnya hanya bergantung pada posisi.

4. Max Planc.

Pada tahun 1900 Planck memutuskan untuk


mempelajari radiasi benda hitam. Ia berusaha
mendapatkan persamaan matematika yang
menyangkut bentuk dan posisi kurva pada grafik
distribusi spektrum. Planck menganggap bahwa
permukaan benda hitam memancarkan radiasi
secara terus-menerus, sesuai dengan hukum-
hukum fisika yang diakui pada saat itu. Hukum-
hukum itu diturunkan dari hukum dasar mekanika yang dikembangkan oleh Sir
Isaac Newton. Sayangnya asumsi tersebut gagal mendapatkan persamaan
matematika yang dicarinya. Namun, kegagalan ini telah mendorong dirinya untuk
berpendapat bahwa hukum mekanika yang berkenaan dengan kerja suatu atom
sedikit banyak berbeda dengan Hukum Newton.
Planck pun mulai dengan asumsi baru, bahwa permukaan benda hitam tidak
menyerap atau memancarkan energi secara terus-menerus, melainkan berjalan
sedikit demi sedikit dan bertahap. Menurut Planck, benda hitam menyerap energi
dalam berkas-berkas kecil dan memancarkan energi yang diserapnya dalam berkas-
berkas kecil pula. Berkas-berkas tersebut selanjutnya disebut kuantum.
Dengan hipotesis yang revolusioner ini, Planck berhasil menemukan suatu
persamaan matematika untuk radiasi benda hitam yang benar-benar sesuai dengan
data percobaan yang diperolehnya. Persamaan tersebut kemudian dikenal dengan
Hukum Radiasi Banda Hitam Planck, yang menyatakan bahwa intensitas cahaya
yang dipancarkan dari suatu benda hitam berbeda-beda, sesuai dengan panjang
gelombang cahaya. Planck mendapatkan suatu persamaan yang menyatakan bahwa
energi suatu persamaan yang menyatakan bahwa energi suatu kuantum (E) adalah
setara dengan nilai tetapan tertentu, yang dikenal sebagai Tetapan Planck (h),
dikalikan dengan frekuensi (n) kuantum radiasi.

5. Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955)


Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika
teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar
dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas
dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan
mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi.
Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada
tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek
fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi FisikaTeoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh
dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya,
keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam
budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan
jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time.
Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan
dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk
dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein,
sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001
Einstein. Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km
sebelah timur Stuttgart.

6. Niels Bohr
Teori struktur atom mempunyai seorang bapak. Dia itu
Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di
Kopenhagen. Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari
Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi ke
Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J.
Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron.
Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester, belajar
pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus
(bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan
pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian
pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak lama sesudah
itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang
struktur atom. Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah "On the
Constitution of Atoms and Molecules," diterbitkan dalam Philosophical Magazine
tahun 1933.

7. Paul Dirac
Pada tanggal 8 Agustus 1902 lahirlah seorang anak
yang diberi nama Paul Andrien Maurice Dirac di Bristol
Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak yang
dikenal sebagai Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan
besar Inggris yang dapat disejajarkan dengan Newton,
Thomson, dan Maxwell. Melalui teori kuantumnya yang
menjelaskan tentang elektron, Dirac menjelma menjadi
fisikawan ternama di dunia dan namanya kemudian diabadikan bagi persamaan
relativistik yang dikembangkannya, yaitu persamaan Dirac.
Teori tranformasi ini merupakan puncak dari pengembangan mekanika kuantum
oleh Dirac karena teori ini menyatukan berbagai versi dari mekanika kuantum, yang
juga memberikan jalan bagi pengembangan mekanika kuantum selanjutnya. Di
kemudian hari rumusan teori transformasi ini menjadi miliknya sebagaimana tidak
ada versi mekanika kuantum yang tidak menyertainya. Bersama dengan teori
transformasi, mekanika kuantum versi Dirac disajikan dalam bentuk yang sederhana
dan indah, dengan struktur yang menunjukkan kepraktisan dan konsep yang elegan,
dan berkaitan erat dengan teori klasik. Karir cemerlang Dirac sesungguhnya telah
tampak ketika dia masih berada di tingkat sarjana. Pada saat itu Dirac telah
menyadari pentingnya teori relatifitas khusus dalam fisika, suatu teori yang
menjadikan Einstein terkenal pada tahun 1905, yang dipelajari Dirac dari kuliah
yang dibawakan oleh C D Broad, seorang profesor filsafat di Universitas Bristol.
Sebagian besar makalah yang dibuat Dirac sebagai mahasiswa paska sarjana
ditujukan untuk menyajikan bentuk baru dari rumusan yang sudah ada dalam
literatur menjadi rumusan yang sesuai (kompatibel) dengan relatifitas khusus.
E. Bukti Dari Mekanika Kuantum
Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan
partikel subatomik seperti proton neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-
hukum fisika klasik. Atom biasanya digambarkan sebagai sebuah sistem di mana
elektron (yang bermuatan listrik negatif) beredar seputar nukleus atom (yang
bermuatan listrik positif). Menurut mekanika kuantum, ketika sebuah elektron
berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom
ke-2) ke tingkat energi yang lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-
1), energi berupa sebuah partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan. Energi
yang dilepaskan dapat dirumuskan sbb:

keterangan:
 adalah energi (J)
 adalah tetapan Planck, (Js), dan
 adalah frekuensi dari cahaya (Hz)
Dalam spektrometer massa, telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari
atom yang di-ionisasi tidak kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang gelombang
tertentu garis-garis spektrum dapat dilihat. Ini adalah salah satu bukti dari teori
mekanika kuantum.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada makalah ini maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika klasik
tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis dan
bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh karena itu,
diperlukan cara pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam menjelaskan
gejala fisika tersebut.
2. Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-
bagi menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk
menjelaskan sebaran intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam.
3. Pada tahun 1905, Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan
menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut
foton.
4. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen,
lagi dengan menggunakan kuantisasi.
5. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang
benda.
6. Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl
Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrödinger
menemukan mekanika gelombang dan persamaan Schrödinger. Schrödinger
beberapa kali menunjukkan bahwa kedua pendekatan tersebut sama.

B. SARAN

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_kuantum
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://
en.wikipedia.org/wiki/History_of_quantum_mechanics
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/08/ilmuwan-fisika-teori-dirac.html
http://elektrokita.blogspot.com/2008/10/biografi-albert-einstein.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/01/biografi-ernest-rutherford-penemu-
model.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-werner-heisenberg.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-max-planck.html

Anda mungkin juga menyukai