Oleh:
H1A019097
Pertanyaan no. 2
909
Faktor yang paling berpengaruh terhadap pergeseran penyebab kematian akibat penyakit
menular menjadi tidak menular adalah perubahan gaya hidup menjadi tidak sehat. Selain gaya
hidup, perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi (Teknologi Informasi) juga
merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan kematian akibat penyakit tidak menular dan
berkurangnya penyebab kematian akibat penyakit menular. Teknologi informasi merupakan
segala macam teknologi yang mampu mengirimkan informasi dan memproses dalam bentuk
elektronis (Ermidawati, Pauliana, 2007). Berkembangnya teknologi informasi secara tidak
langsung berdampak pada perubahan gaya hidup dan menyebabkan peningkatan jumlah penyakit
tidak menular.
Dalam esai ini penulis akan menganalisis faktor pergeseran peningkatan penyebab
kematian akibat penyakit menular menjadi penyakit tidak menular yang semakin meningkat
yaitu pola gaya hidup yang tidak sehat dan perkembangan teknologi informasi.
Gaya hidup masyarakat beberapa puluh tahun yang lalu berbeda dengan gaya hidup
masyarakat sekarang. Dahulu masyarakat lebih sering melakukan aktifitas diluar ruangan seperti
berinteraksi sosial, gotong-royong, dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan fisik. Namun,
belakangan ini gaya hidup masyarakat mulai berubah menjadi gaya hidup menetap. Gaya hidup
menetap (sedentary lifestyle) adalah perilaku seseorang yang tidak banyak melakukan aktifitas
dan mengeluarkan sedikit energi (Mandriyarini, 2016). Berubahnya gaya hidup masyarakat
menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya penyebab kematian akibat penyakit tidak
menular. Sedentary lifestyle berpengaruh terhadap kesehatan, karena dengan sedikitnya aktifitas
yang dilakukan masyarakat dapat menimbulkan penyakit seperti obesitas. Obesitas dapat terjadi
karena ketidakseimbangan antara kalori yang masuk ke badan dan yang dikeluarkan (WHO,
2018b). Kelebihan berat badan dan obesitas adalah penyebab paling sering timbulnya penyakit
kronis seperti, diabetes, penyakit jantung (kardiovaskuler), dan kanker (WHO). Hal ini juga
dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang kurang sehat seperti makanan
cepat saji, minuman berkarbonasi dan beralkohol.
Dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi bagi kesehatan yaitu munculnya
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan masalah pengelihatan seperti, miopi atau rabun jauh
akibat dari penggunaaan teknologi informasi (smartphone dan komputer) dalam jangka waktu
yang lama.
Oleh karena itu, gaya hidup masyarakat yang kurang beraktifitas dan perkembangan
teknologi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pergeseran penyebab kematian
akibat penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Dengan gaya hidup masyarakat yang
kurang sehat seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, merokok, dan
minum-minuman beralkohol menyebabkan meningkatnya penyakit-penyakit tidak menular
seperti obesitas, diabetes, cardiovascular disease, kanker, gangguan pernapasan, dan penyakit
yang berkaitan dengan kehamilan.
Dari segi perkembangan teknologi informasi, dapat menimbulkan penyakit rabun pada
mata dan juga berdampak ke gaya hidup yang menetap. Selain itu, perkembangan teknologi
informasi juga menyebabkan penyebaran penyakit terhambat karena dengan segala kemudahan
yang diberikan masyarakat tidak perlu lagi berinteraksi secara langsung dengan orang lain yang
terjangkit penyakit dan tidak perlu lagi pergi meninggalkan rumah untuk mendapatkan
kebutuhan mereka. hal itulah yang menyebabkan penurunan penyebab kematian akibat penyakit
menular dari tahun ke tahun.
Mandriyarini, R. (2016) Sedentary Lifestyle Sebagai Faktor Risiko Kejadian Obesitas Pada
Remaja Stunted Usia 14-18 Tahun Di Kota Semarang. Available at:
http://eprints.undip.ac.id/62140/1/913_Retno_Mandriyarini.pdf.
Nur, N. N. and Warganegara, E. (2016) ‘Faktor Risiko Perilaku Penyakit Tidak Menular’,
Medical Journal of Lampung University (Majority), 5, pp. 88–94. Available at:
http://jukeunila.com/wp-content/uploads/2016/04/5.2-Nida-Nabilah-done.pdf.