Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN LITERATUR

TENTANG PENYAKIT JANTUNG

Tujuan Pembuatan Untuk

Menyelesaikan Ujian Tengah Semester

MK : KMB

Dosen Pengampu : Ns. Yannerith Chintya, S.Kep,. M.Kep

Di Buat Oleh : Fajar Agung G H Wongkar

Nim : 2114201011

A1-21 Kep Sem III


BAB I

MASALAH
Penyakit jantung koroner di Indonesia sendiri sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Penyakit ini
merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia, khususnya di Indonesia. Penyakit jantung koroner
merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia, namun banyak masyarakat yang belum
mengetahui factor apa saja yang menyebabkan penyakit ini terjadi. Banyak masyarakat yang tidak
menyadari bahwa penyakit jantung koroner muncul dari hal-hal sederhana, seperti kebiasaan kita dalam
memakan makanan yang tidak sehat, pola hidup yang tidak sehat, kepercayaan kita, dan budaya atau adat-
istiadat yang turun temurun yang masih di lakukan oleh masyarakat. Kita dapat mencegah penyakit
jantung koroner dengan memperhatikan asupan makanan yang kita makan, aktivitas fisik yang kita
lakukan dan tidak merokok. Kita juga dapat melakukan promosi kesehatan mengenaibahayanya penyakit
jantung koroner pada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui faktor apa saja yang harus kita
perhatikan sehingga kita dapat terhindar dari penyakit jantung koroner.

BAB II

PENDAHULUAN

Lebih dari 2 juta kasus per tahun di Indonesia masyarakat menderita penyakit Jantung koroner, Penyakit
ini menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia, penyakit jantung koroner sampai saat ini masih
menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian bagi pemerintah dan juga tenaga-
tenaga kesehatan(Ghani, Susilawati and Novriani, 2016). Ada beberapa factor yang menyebabkan
penyakit jantung koroner khususnya di Indonesia sampai saat ini belum dapat di selesaikan, seperti faktor
budaya, adat-istiadat, agama dan kepercayaan masing-masing individu(Kandou, 2009). Penyakit jantung
koroner adalah salah satu penyakit degenerative, Faktor resiko utama dari penyakit ini adalah tekanan
darah yang tidak stabil atau tekanan darah tinggi, Tekanan darah ini dapat dipengaruhi oleh faktor usia,
perbedaan jenis kelamin, faktor genetik, asupan makanan, serta gaya hidup yang tidak sehat(Bertalina,
2017).

Penyakit jantung koroner sangat berkaitan erat dengan penyakit Hipertensi, dalam suatu penelitian
menyebutkan bahwa orang yang menderita Hipertensi sangat berisiko untuk terkena penyakit jantung
koroner(Defriman Djafri1 , Monalisa1, Fauziah Elytha1, 2017).Penyakit jantung koroner merupakan
suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada organ jantung yang dapat mengakibatkan gangguan
fungsional atau penyempitanan ateri koroner(Marleni and Alhabib, 2018). Penyakit ini di sebut sebagai
penyakit utama penyebab kematian di dunia, dari tahun-ketahun tingkat kematian yang di sebabkan oleh
penyakit jantung koroner semakin meningkat(Oemiyati and Rustika, 2017). Penyakit jantung akan
meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, menurut penelitian pada usia 30 tahun lambat laun
penyakit jantung koroner akan meningkat(Kementerian Kesehatan RI, 2017). Selain faktor risiko yang
ada seperti (merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, kurang aktivitas, diabetes mellitus,
stres), ada penelitian yang mengatakan bahwa reaksi peradangan (inflamasi) dari penyakit infeksi kronis
mungkin juga menjadi faktor risiko(Balai Informasi Teknologi LIPI, 2009b). Maka dari itu, perlu adanya
perhatian oleh masyarakat khususnya individu agar lebihbmemperhatikan factor-faktor apa saja yang
dapat menyebabkan penyakit jantung koroner(Nuraeni, 2016).
Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat mengakibatkan penyakit lainnya seperti hipertensi dan
juga penyakit yang lebih parah yaitu stroke, hal ini disebabkan karena pecahnyapembuluh darah sehingga
aliran darah tersumbat sehingga oksigen tidak dapat masuk ke otak, hal inilah yang mengakibatkan
penyakit stroke(Ghani, Mihardja and Delima, 2016). Penyakit yang dapat mengakibatkan jantung koroner
berikutnya adalah kolestrol tinggi, hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung koroner karena saat
kolestrol kita tinggi maka akan menyumbat aliran darah yang akan mengalir di seluruh tubuh(Balai
Informasi Teknologi LIPI, 2009a). Maka dari itu, kita perlu menjaga pola makan dan juga gaya hidup
yang sehat, sehingga kita terhindar dari penyakit khususnya penyakit jantung koroner, mengingat sangat
bahayanya penyakit tersebut, karena penyakit ini bermula dari kebiasaan kita(Wahyuni, Nurrachmah and
Gayatri, 2012). Penyakit jantung koroner merupakan masalah kesehatan yang sampai saat ini masih
menjad masalah besar bagi tenaga kesehatan, ada beberapa cara yang dapat di lakukan
untukmeminimalisir kasus jantung koroner, seperti dengan melakukan promosi kesehatan(Majid and
Utara, 2008). Dalam melakukan promosi kesehatan kita dapat mempromosikan kesehatan jantung seperti
melalui poster, panflet, leaflet, media social seperti facebook, Instagram, dan juga melalui film pendek
yang memiliki pesan kesehatan(Darmawan and Zulfa, 2015). Namun sebelum kita melakukan promosi
kesehatan harus ada pendekatan secara langsung pada masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima
promosi kesehatan yang kita lakukan, cara ini sangat mempengaruhi apa yang akan kita sampaikan
kepada masyarakat(Risk, Of and In, 2015).

HASIL

Sampai saat ini penyakit jantung koroner masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan kematian nomor 1 di dunia maka dari itu, perlunya kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan jantung harus lebih di tingkatkan lagi. Oleh karena itu, kita dapat menjaga
kesehatan jantung dengan cara menjaga pola makan, menjaga pola hidup sehat, melakukan aktivitas fisik
dan tidak merokok. Selain itu kita dapat mempromosikan kesehatan khususnya penyakit jantung koroner
kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui apa sja yang harus di lakukan untuk mencegah
penyakit jantung koroner.

PEMBAHASAN

Masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini masih menjadi hal yang sangat penting bagi pemerintah
maupun petugas kesehatan, berbagai macam masalah kesehatan yang timbul di karenakan beberapa
faktor(Diastutik, 2016). Di antaranya adalah:
a. faktor budaya

b. adat-istiadat

c. agama,

d. merokok,

e. obesitas,

f. kadar kolesterol,

g. tekanan darah tinggi,

h. kurang aktivitas,

i. diabetes mellitus, stress dan kepercayaan masing-masing individu(Roshifanni, 2016).

Dan jika kita tidak memperhatikan factor-faktor di atas, maka kita akan berisiko mengalami penyakit
jantung koroner, maka dari itu factor tersebut harus sangat di perhatikan(Azwar, 2010). Dalam
bermasyarakat, kebudayaan dan adat-istiadat sangat susah untuk di pisahkan dalam kehidupan sehari-hari,
namun ada beberapa budaya yang harus kita perhatikan dan sesuaikan dengan kehidupan kita di zaman
sekarang ini, seperti budaya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki lemak berlebihan
atau makanan yang banyak mengandung minyak(Wenas Mercilia F., 2014). Agama juga mempengaruhi
pola makan masyarakat, ada beberapa agama yang tidak melarang untuk mengkonsumsi makanan-
makanan tertentu, khususnya makanan yang banyak mengandung lemak atau minyak(LIPI, 2009). Gaya
hidup masyarakat juga sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat, seperti gaya hidup merokok,
kurangnya aktivitas fisik juga mempengaruhi kesehatan masyarakat khususnya kesehatan jantung, dalam
rokok banyak terkandung zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan beberapa penyakit salah satunya
adalah penyakit jantung koroner(Nururrahmah, 2014). Penyakit jantung koroner merupakan kondisi
ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak, jika lemak semakin
menumpuk, maka arteri akan semakin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung
berkurang(Oemiyati and Rustika, 2015). Masihsangat banyak masyarakat khususnya di Indonesia yang
menyepelehkan penyakit jantung koroner, padahal penyakit ini di sebabkan oleh hal-hal kecil yang tanpa
kita sadari menjadi kebiasaan kita yang sangat sulit untuk diubah(Hendiarto and Hamidah, 2014). Maka
dari itu, kita perlu menjaga kesehatan jantung kita mengingat, penyebab kematian nomor 1 di dunia
adalah penyakit jantung koroner, memang penyakit ini tidak menular, namun kebiasaan buruk yang tanpa
kita sadari kita lakukan sangat berisiko untuk terkena penyakit jantung koroner(Widiastuti, 2012). Ada
beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir penyakit jantung koroner, yaitu dengan cara
mempromosikan kesehatan jantung, melaksanakan kegiatan senam jantung sehat dan lain
sebagainya(Mappaompo, 2010). Namun dalam mempromosikan kesehatan harus memperhatikan kondisi
dan situasi yang ada di sekitar masyarakat, sehingga kita dapat menyampaikan pesan kesehatan tepat
sasaran(Putra et al., 2009). Namun, ada hal yang perlu di perhatikan dalam mempromosikan kesehatan
seperti pendekatan yang harus terlebih dahulu kita lakukan sebelum melakukan promosi kesehatan,
karena lewat pendekatan individual pada masyarakat kita dapat lebih mudah menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat(Arovah, 2010). Ada beberapa media yang dapat kita gunakan dalam
mempromosikan kesehatan, apalagi di zaman yang semakin modern saat ini, kita dapat menggunakan
teknologi yang ada untuk mempromosikan kesehatan(Leonita and Jalinus, 2018). Kita dapat
menggunakan media yang lebih di mengerti oleh masyarakat khususnya dalam mempromosikan
bahayanya penyakit jantung koroner, kita dapat menggunakan media social untuk membagikan pesan-
pesan kesehatan maupun menghimbau atau mengingatkan pada masyarakat mengenai bahayanya
penyakit jantung koroner(Bahari, 2014). Media apapun yang kita gunakan, kita harus menyesuaikan
dengan pemahaman masyarakat, jika kita menggunakan media yang kurang tepat, maka pesan yang kita
sampaikan kepada masyarakat tidak akan tersampaikan dengan baik, misalnya kita menyampaikan pesan
kesehatan menggunakan media social pada masyarakat awam yang belum mengenal teknologi, maka
pesan kesehatan yang kita sampaikan tidak akan tepat sasaran, maka dari itu kita harus memperhatikan
kondisi masyarakat atau tingkat pengetahuan masyarakat yang akan kita berikan promosi
kesehatan(Restuastuti et al., 2017).

BAB III

Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan pada Pasien Penyakit Jantung Koronerdengan
Intoleransi Aktivitas Kerangka konsep adalah konsep yang digunakan peneliti sebagai landasan
berpikir dalam kegiatan ilmu dan akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan
dengan teori(Nursalam,2017). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
BAB IV

METODE
Makalah ini dibuat berdasarkan literatur pada jurnal yang telah ada, pihak penulis hanya meriview jurnal
yang telah diambil pada beberapa jurnal yang ada dan dijadikan sebuah referensi, pada review ini penulis
mengambil masalah dari beberapa jurnal mengenai media promosi kesehatan.
KESIMPULAN
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit pembunuh nomor 1 di dunia, banyak kasus yang telah
terjadi yang menyebabkan kematian. Hal ini sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat khususnya di Indonesia, maka dari itu perlu ada kesadaran masyarakat mengenai penyakit

Anda mungkin juga menyukai