Anda di halaman 1dari 18

ELLYTA FERNANDA DWI VALLENT

ESTETIKA BARAT

ESTETIKA CINA
 Menurut I-Ching filsuf Cina Tiongkok, sumber
segala eksistensi dan transformasi dalam alam
semesta adalah Yin dan Yang
 Yin dan Yang inilah yang membuat alam semesta
berjalan seimbang dan harmonis

2
Yin

 Yin adalah segala sesuatu yang tertutup tak


diketahui .
 Yin mengandung sifat: diam, beku, padat,
gelap, betina, dingin, menyerap, lembut, dsb
Yin mewakili bumi, malam, bulan, betina,
pasir,lemah, susah dan seterusnya
Yang

 Yang adalah sesuatu yang


terbuka. Yang mewakili langit,
matahari, siang, gembira, jantan,
api, aksi, kuat dan seterusnya.
 Yang mengandung sifat: gerak,
cair, terang, jantan, panas,
menentang, keras,
Yin - Yang
Simbol Yin dan Yang mengandung
filsafat hidup manusia, bagian
putih mengandung Yang.
Bagian hitam mengandung Yin.
Di dalam Yang, mengadung titik
Yin dan di dalam Yin ada titik
Yang.
Titik ini memiliki daya yang luar
biasa yaitu adanya kontradiksi,
artinya tiada yang seluruhnya
baik atau jahat, tiada
seluruhnya indah dan buruk.

5
5 unsur alam
 Api
 Air
 Tanah
 Logam
 kayu
 Di Cina, Tao dianggap sumber dari nilai-nilai
kehidupan
 Tao berarti sinar terang dan sumber dari
segala sumber yang ada.
 Manusia dianggap sempurna bila hidupnya
diterangi oleh Tao. Bagi bangsa Cina, Tao
adalah kemutlakan, sesuatu yang memberi
keberadaan, kehidupan dan kedamaian.

7
 Kong Hu Cu, seorang filsuf Cina yang
dianggap Nabi.
 Menurutnya, seorang seniman bertugas
menangkap “Tao” dan mengungkapkannya
dalam bentuk karya seni atau berupa barang
yang indah. Sehingga seorang seniman wajib
mensucikan diri agar mempunyai kesadaran
TAO. Lewat kesadaran kontemplasi ia akan
mampu menciptakan keindahan.

8
Prinsip dasar estetika cina

 Filsuf Cina pada akhir abad ke V, Hsieh Ho


menyusun enam prinsip dasar bagi seniman
(canon estetika cina)

1. Prinsip kesatu, menggambarkan bersatunya


ROH semesta dengan dirinya, sehingga
dengan demikian ia mampu menangkap
keindahan (dari Tao) dan kemudian
menampilkan atau mewujudkan karyanya.
9
2. Prisip kedua : Menggambarkan
kemampuan menyergap ROH CH’I
atau roh kehidupan dengan cara
mengesampingkan bentuk dan
warna yang semarak.
Hal ini dapat kita lihat dari
beberapa lukisan Cina saat itu,
yang penuh dengan ruang kosong
dan kesunyian. Pelukis Cina Tsung
Ting (375-443) sebelum melukis
pemandangan alam, ia melakukan
meditasi terlebih dulu, agar rohnya
secara bebas dapat menjelajahi
alam semesta.
Bina Nusantara University 10
Chinese Painting

11
Chinese Painting

12
3. Prinsip ketiga
Merefleksikan objek dengan
mengambarkan bentuknya,
onsekuen terhadap objek
yang dilukis atau yang
disusun. Seperti yang
dikatakan oleh Ch’eng
Heng Lo : “Seni lukis barat
adalah seni lukis mata,
sedang seni lukis Cina
adalah seni lukis idea” Seni
lukis Cina lebih
mementingkan esensi dari
eksistensi

Yahong Shen, May 2006


Sumber:
www.chelmsfordlibrary.org Bina Nusantara University 13
4. Prinsip ke empat :
Menggambarkan keselarasan
dalam menggunakan warna.
Seni lukis Cina dalam
menggunakan warna tidak
bersifat fungsional tapi lebih
bersifat simbolisme.
Menggunakan teknik akuarel
tinta monokromatis.
Prinsip ke empat menetapkan
setiap objek mempunyai
warna yang sesuai.
14
5. Prinsip ke lima:
 Menggambarkan tentang
pengorganisasian,
penyusunan atau
perencanaan dengan
pertimbangan
penempatan dan
susunan. Seni Cina
menganjurkan agar
mengadakan semacam
perencanaan terlebih
dahulu sebelum berkarya.
Terutama atas unsur-
unsur dalam komposisi

15
6. Prinsip keenam:
Memberikan ajaran untuk membuat
reproduksi agar dapat diteruskan
dan disebarluaskan. Semangat
Tao dalam estetik di Cina
rupanya begitu mendalam dan
menyebar ke perbagai negara.
Prinsip ini penting dalam pendidikan
seni Cina, yaitu mengkopi karya
master dahulu. Tujuannya ialah
mengikuti dan meneruskan
kepada ahli waris, metoda dan
prinsip yang dikembangkan dan
dicoba oleh para master .

16

Anda mungkin juga menyukai