Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS TANJUNG SELAYAR

KABUPATEN KOTABARU

Ahmad Akbar, A.Nikhrawi Hamdie, Beni Akhmad


Ilmu Administrasi Publik, 63201, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjary, 17120149
Ilmu Administrasi Publik, 63201, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjary, 1105026401
Ilmu Administrasi Publik, 63201, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjary, 1109089201
Email : Akbar17120149@gmail.com

ABSTRAK

AHMAD AKBAR, NPM. 17120149 “Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan


Puskesmas Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru”. Bimbingan bapak A.Nikhrawi Hamdie, S.Sos,
SH.,MH sebagai pembimbing utama dan bapak Beni Akhmad, M.AP sebagai Co pembimbing.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai pelayanan kesehatan Puskesmas
Tanjung Selayar yang diberikan kepada masyarakat pelayanan kesehatan adalah sesuatu yang sangat
penting untuk masyarakat karena dengan pelayanan kesehatan masyarakat akan hidup sehat dalam
beraktivitas, adapun metode penelitian tersebut yaitu metode kualitatif dengan proses pengumpulan
data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa
puskesmas tersebut masih ada kekurangan seperti sarana dan prasarana yaitu ruang tunggu yang
sering penuh kemudian ada beberapa pegawai yang masih kurang berpengalaman.

Kata kunci : pelayanan kesehatan, kualitatif


ABSTRACT

AHMAD AKBAR. 17120149. “Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tanjung Selayar
Kbupaten Kotabaru”.The guidance of Mr. A. Nikhrawi Hamdie, S. Sos,SH., MH as the main supervisor and
Mr. Beni Akhmad, M.AP as Co-supervisor.

The purpose of this study was to findout a description of the Tanjung Selayar Health Center health services
are something that is very important for the community because with pusblic healt services they will live
healthy lives in activities, while the research method is a qualitative method with the process of collecting
data trough interviews, observation and documentation then the results of the study showed that the
puskesmas still had shortcomings such as facilites and infrastructure, namely the waiting room which was
often full then therte were some employees who were still inexperienced.

Kata kunci : healt services,qualititative


PENDAHULUAN yang dimaksud disini yaitu pelayanan yang
mempunyai kecepatan, ketetapan, murah, dan
1.1. Latar Belakang keramahan. Perlu diketahui mengingat bahwa
Di negara kita Indonesia proses setiap negara akan berhasil menjalankan
pelayanan kesehatan adalah suatu kebijakan suatu pembangunan yang baik bila didukung
yang sangat berarti atau mendasar bagi oleh masyarakat yang sehat jasmani dan
masyarakat karena itu setiap individu rohani. Melihat dari pengertian-pengertian
membutuhkan perhatian yang layak dan baik sebelumnya tentang pelayanan kesehatan,
untuk mencegahnya kematian seseorang. rumah sakit ataupun puskesmas yang ada di
Dengan ini pemerintah konsisten untuk lebih Indonesia baik itu milik pemerintah ataupun
meningkatkan layanan kesehatan masyarakat milik swasta, akan selalu berusaha untuk
dengan baik dan secara actual melalui memberikan pelayanan yang terbaik kepada
kebijakan pelayanan kesehatan yang telah mereka yang membutuhkan, baik itu berupa
ditentukan. penyediaan sarana dan prasarana seperti
Kesehatan adalah suatu hal yang wajib peralatan pengobatan, tenaga medis yang
yang mendasar untuk setiap manusia agar mempunyai pengalaman yang baik, sampai
dapat hidup dengan baik dan produktif, pada beberapa fasilitas lainnya seperti, ruang
proses pelayanan kesehatan adalah hak bagi tunggu, apotik dan lain-lain sebagainya.
setiap individu agar mendapatkan pelayanan Dengan begitu setiap individu yang
kesehatan yang baik dan layak yang di buat membutuhkan pelayanan akan mendapatkan
oleh pemerintah seperti yang tertera dalam pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat
(1) “setiap manusia wajib mendapatkan hak mempunyai hak atas jaminan sosial untuk
hidup dengan sehat, mempunyai tempat dapat memenuhi kebutuhan yang mendasar
tinggal, dan memperoleh lingkungan hidup dalam hidupnya yaitu berupa kesehatan
yang lebih baik dan bersih, serta wajib sehingga terwujudnya masyarakat Indonesia
memperoleh layanan kesehatan apabila yang hidup dalam kesejahteraan, adil serta
mereka sedang membutuhkan pelayanan makmur dalam lingkungannya. Program
tersebut”. Kemudian pasal 34 ayat (3) jaminan sosial pada dasarnya adalah sebuah
“pemerintah mempunyai tanggung jawab program untuk mewujudkan hidup yang
untuk menyediakan fasilitas layanan sejahtera melalui pendekatan sistem, dimana
kesehatan dan berupa fasilitas layanan umum pemerintah dan seluruh masyarakat bersama-
yang layak dan memadai bagi masyarakat”. sama satu sama lain ikut dalam bertanggung
Ada beberapa fasilitas pelayanan yang wajib jawab dalam proses penyelenggaraannya.
dibuat oleh negara salah satunya yang sangat Perilaku masyarakat menjadi poin
perlu dibuat dan diselenggarakan yaitu penting dalam mencegah masalah kesehatan
Puskesmas. Proses pembuatan bangunan mereka sendiri, karena mereka sering tidak
kesehatan dalam negara tidak terlepas dari mematuhi perilaku hidup sehat yang telah di
yang namanya sistem yang bisa disebut contohkan oleh beberapa para ahli kesehatan,
dengan sistem kesehatan, inti dari sistem sehingga mereka rentan terkena penyakit,
kesehatan yaitu semua aktivitas yang akibatnya mereka sendiri yang dirugikan,
bertujuan untuk mengajukan, oleh karena itu perlu adanya bimbingan dari
mengembalikan, dan memelihara kesehatan. beberapa ahli kesehatan, tenaga medis
Sehingga perlu diadakannya proses perbaikan ataupun sejenis lainnya untuk membimbing
pengadaan biaya sehingga biayanya menjadi masyarakat dalam berkebiasaan hidup sehat.
lebih jelas dan terjangkau oleh masyarakat, Tergantung bagaimana para tenaga medis
kemudian sarana dan prasarana kesehatan atau petugas-petugas kesehatan dalam
dan kualitas sumber daya kemudian juga menjalankan tugasnya melihat dari kebijakan
meningkatkan mutu pelayanan tersebut juga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
perlu mendapatkan perhatian. Melihat dari pengamatan, peneliti
Pelayanan dibidang kesehatan menurut menemukan beberapa permasalahan yang
saya adalah berupa bentuk pelayanan yang terjadi di Puskesmas Tanjung Selayar, jadi
sangat banyak diperlukan oleh setiap ada beberapa permasalahan yang terjadi
individu, tidak heran bila bidang kesehatan seperti kurang maksimalnya ketanggapan dan
selalu diperbaiki agar dapat memberikan respon yang ditimbulkan oleh tenaga medis
layanan kesehatan yang baik dan terjamin kesehatan dalam melayani masyarakat yang
untuk setiap individu. Pelayanan kesehatan membutuhkan pelayanan kesehatan, adapun
peneliti lihat permasalahan tersebut Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tanjung
dikarenakan jarak tempat tinggal pegawai Selayar.
dengan puskesmas tempat pegawai bekerja
berjauhan dan juga jalanan menuju 1.5. Kegunaan Penelitian
puskesmas rusak sehingga pegawai tersebut Penelitian tersebut diharapkan agar
pada saat tiba di puskesmas sudah kelelahan menjadi salah satu bahan acuan untuk
dan itu mengganggu aktivitas saat bekerja digunakan sebagai berikut :
sehingga kurang maksimalnya respon yang a. Akademis
diberikan, dan juga masalah seperti sarana Secara akademis dalam hasil penelitian
dan prasarana yang terbatas di puskesmas tersebut peneliti mengharapkan agar hasil
sehingga masyarakat kurang puas dan merasa dari penelitian ini dapat berguna sebagai
tidak nyaman dengan pelayanan yang ada salah satu karya ilmiah yang bisa
seperti kursi ruang tunggu yang masih memberikan beberapa ilmu pengetahuan
kurang. Dari beberapa permasalah yang dan juga sebagai bahan yang dapat
peneliti amati, peneliti memutuskan memberikan masukan yang mendukung
melakukan penelitian yang berjudul bagi peneliti ataupun pihak-pihak yang
“Implementasi Kebijakan Pelayanan tertarik dalam proses penelitian yang
Kesehatan di Puskesmas Tanjung Selayar sama.
Kabupaten Kotabaru”
b. Praktis
1.2. Rumusan Masalah Secara praktis, peneliti mengharapkan
Berdasarkan latar belakang diatas, agar penelitiannya bisa memberikan
maka dapat di rumuskan masalah sebagai masukan positif bagi pihak pemerintah
berikut : dalam pengambilan keputusan yang
a. Bagaimana implementasi kebijakan berhubungan dengan Implementasi
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kebijakan Pelayanan Kesehatan dan
Tanjung Selayar ? masukan bagi pihak puskesmas tanjung
b. Bagaimana kinerja yang dilakukan selayar untuk meningkatkan peran dan
pegawai kesehatan Puskesmas Tanjung kualitas kepada masyarakat dalam
Selayar dalam menjalankan kebijakan yang pelayanan yang diberikan.
telah dibuat oleh pemerintah sebagai acuan
dalam pelayanan kesehatan ?
c. Bagaimana ketanggapan pegawai TINJAUAN PUSTAKA
kesehatan dalam melayani masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan 2.1. Pengertian Kebijakan Publik
dan dalam pelayanan tersebut tidak Kebijakan merupakan kumpulan
terlepas dari kebijakan yang telah dibuat keputusan yang ditetapkan, yang bertujuan
oleh Puskesmas Tanjung Selayar ? dalam melindungi serta membatasi perilaku
atau tindakan masyarakat sesuai dengan
1.3. Batasan Masalah norma-norma yang berlaku di dalam
Dari beberapa uraian rumusan masalah masyarakat. Karena para pembuat kebijakan
diatas disini saya memfokuskan untuk perlu mencari tahu dan meninjau terlebih
penelitian saya yaitu meneliti kinerja pegawai dahulu terkait isu-isu masalah apa yang
kesehatan Puskesmas Tanjung Selayar dan terjadi di masyarakat. Pengertian kebijakan
meneliti apakah kebijakan yang telah dibuat publik begitu banyak jenis ragam
dalam pelayanan kesehatan sudah berjalan didalamnya, namun tetap saja kebijakan
sesuai dengan kebijakan yang telah public ada dalam suatu wilayah tentang
ditetapkan dalam pelayanan kesehatan di bagaiamana yang dilakukan dan tidak
Puskesmas Tanjung Selayar. dilakukan oleh pemerintah sebagai yang
membuat kebijakan berjalan. Kebijakan
1.4. Tujuan Penelitian publik umumnya bisa diartikan sebagai salah
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu satu usaha dan perilaku tindakan pemerintah
mengetahui lebih lanjut dan mendeskripsikan dibuat untuk melaksanakan tugas-tugas
bagaimana pengimplementasian kebijakan pemerintahannya, dalam bentuk kebijakan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanjung ataupun keputusan.
Selayar, serta unutk mengetahui faktor-faktor Carl J Federick (dalam Leo Agustino
yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan 2008:7) mengartikan kebijakan adalah
serangkaian tindakan/kegiatan yang dalam agenda publik, oleh karenanya isu
diusulkan seseorang, pemerintah, atau itu berhak mendapat mendapat alokasi
kelompok didalam suatu lingkungan tertentu sumber daya publik.
dimana terdapat hambatan-hambatan dan  Formulasi kebijakan
kesempatan-kesempatan terhadap yang Yaitu permasalahan yang terjadi
melaksanakan usulan kebijakan dalam hal yang masuk dalama agenda kebijakan,
mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini kemudian dibahas dan dicermati para
menunjukkan bahwa ide suatu kebijakan pembuat kebijakan tersebut, masalah-
melibatkan perilaku yang mempunyai masalah yang ada kemudian dirumuskan
maksud dan tujuan adalah bagian yang untuk diakhir mencari pemecahan
penting dari definisi kebijakan, karena masalah yang terbaik. Adapun pemecahan
bagaimanapun kebijakan harus menunjukkan masalah tersebut berasal dari berbagai
apa yang benar-benar dikerjakan daripada macam alternatif atau pilihan-pilihan
yang hanya diusulkan dalam beberapa kebijakan yang telah disediakan, sama
kegiatan pada sebuah masalah. halnya dengan perjuangan sebuah masalah
Menurut Woll (dalam tangkilisan 2003:2) untuk masuk dalam agenda kebijakan,
mengatakan bahwa kebijakan publik adalah dalam tahapan perumusan kebijakan
berupa tindakan yang dilakukan pemerintah masing-masing alternatif berusaha untuk
dalam menyelesaikan masalah masyarakat, bisa dipilih sebagai kebijakan yang
baik secara langsung maupun berbagai diambil untuk permecahan masalah yang
lembaga yang mempunyai pengaruh kepada ada.
masyarakat.  Adopsi/legitimasi kebijakan
Berdasarkan para pendapat berbagai ahli Legitimasi kebijakan mempunyai
tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan tujuan yaitu memberikan otorisasi pada
publik adalah sebuah tindakan yang proses yang dasar pemerintahan, bila
dilakukan atau tidak oleh pemerintah yang suatu tindakan legitimasi dalam suatu
berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat,
guna menyelesaikan masalah-masalah publik warga negara akan selalu mengikuti
atau demi kepentingan publik. Kebijakan arahan pemerintah. Namun warga negara
untuk melakukan sesuatu tertuang dalam harus percaya bahwa yang dilakukan
ketentuan-ketentuan atau kebijakan atau pemerintah itu yang sah.
peraturan perundang-undangan yang dibuat  Penilaian kebijakan
oleh pemerintah untuk dapat memiliki sifat Secara umum, yaitu proses evaluasi
yang mengikat dan memaksa pada hukum kebijakan yang mencakup proses
yang berlaku. implementasi, kemudian dampak yang
terjadi dalam tahap kebijakan tersebut.
2.2. Tahap-tahap Kebijakan Publik Dalam proses ini evaluasi dipandang
Kebijakan publik dibuat agar dapat sebagai sebuah program fungsional,
memecahkan masalah yang terjadi di publik. artinya evaluasi kebijakan tidak selalu
Oleh karena itu, persoalan pertama dalam diterapkan pada tahap akhir, melainkan
memformulasikan kebijakan public yaitu juga diterapkan dalam seluruh ronde
merumuskan masalah kebijakan terlebih kebijakan. Dengan demikian evaluasi
dahulu. Berikut ada beberapa tahapan kebijakan bisas mencakup tahap-tahap
kebijakan publik menurut William Dunn perumusan masalah kebijakan, program-
(1995) dalam Anggara (2014:120-121) program yang diusulkan untuk
adalah sebagai berikut : menyelesaikan masalah-masalah
 Penyusunan agenda kebijakan, implementasi, ataupun tahap
Penyusunan agenda yaitu berupa dampak kebijakan.
proses dan fase yang begitu strategis
dalam suatu realitas kebijakan publik. 2.3. Implementasi Kebijakan
Pada proses penyusunan agenda ini Implementasi kebijakan adalah sebagai
mempunyai ruang yang berguna untuk tahapan yang begitu penting bagi keseluruhan
memaknai apa yang disebut masalah struktur dalam kebijakan, sehingga dalam
publik dan juga prioritas dalam agenda proses implementasi kebijakan kita bisa
publik dipertarungkan, bila suatu isu atau menentukan apakah kebijakan yang dilalui
permasalahan mendapat status sebagai pemerintah benar-benar beroperasi
masalah publik dan mendapatkan prioritas dilapangan dan memperoleh hasil seperti
yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk membutuhkan jasa pelayanan merasa selalu
memperoleh hasil yang maksimal dalam dilindungi.
kebijakan yang sudah ditetapkan, maka Pembangunan kesehatan adalah upaya
kebijakan public yang telah ditentukan perlu yang dilaksanakan oleh semua komponen
di implementasikan sesuai dengan apa yang bangsa yang mana sesuai dengan pasal 3
telah ditetapkan. Implementasi kebijakan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
adalah tahapan yang sangat penting atau bisa tentang kesehatan, bertujuan untuk
dikatakan krusial dalam proses kebijakan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
publik, program ataupun kebijakan tidak kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
terlepas harus di implementasikan agar agar terwujud derajat kesehatan yang
menghasilkan dampak atau tujuan yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
sudah direncanakan. pembangunan sumberdaya manusia yang
Implementasi kebijakan juga merupakan produktif secara sosial dan ekonomis. Salah
aktivitas yang dapat dilihat setelah adanya satu bentuk usaha pemerintah dalam
pengarahan yang sah dari kebijakan meliputi memberikan kesehatan untuk masyarakat
usaha pengelolaan input guna untuk yaitu membangun disetiap kecamatan berupa
mendapatkan implementasi baru yang akan instansi sebagai pusat untuk menjalankan
dimulai. Bila suatu tujuan dan sasaran telah pelayanan kesehatan masyarakat, berupa
dibuat dan ditetapkan, kemudian program Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa
kegiatan sudah tersusun rapi dan dana sudah dikenal dengan sebutan Puskesmas.
siap untuk proses pelaksanaannya kemudian Peraturan Menteri Kesehatan Republik
telah disalurkan untuk mencapai sasaran atau Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
tujuan kebijakan yang diinginkan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
Implementasi kebijakan pada dasar kesehatan yang menyelenggarakan upaya
prinsipnya hanya untuk mencari cara agar kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
sebuah kebijakan dapat meraih tujuannya. perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
Adapun pengertian implementasi kebijakan mengutamakan upaya promotif dan preventif,
secara luas yaitu suatu alat administrasi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
public yang dimana pemeran actor, prosedur, yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.
organisasi, dan sumber daya diorganisasikan Puskesmas adalah organisasi fungsional yang
bersama-sama guna untuk menjalankan melaksanakan usaha pelayanan kesehatan
kebijakan agar dapat memperoleh dampak yang mempunyai sifat merata dan terpadu
serta tujuan yang ingin dicapai. serta terjangkau bagi masyarakat. Upaya
pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan
2.4. Pelayanan Kesehatan dengan memfokuskan kepada masyarakat
Kesehatan merupakan investasi dan hak luas untuk mencapai sebuah target yaitu
bagi seluruh masyarakat, untuk menjamin kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan
kesehatan dibutuhkan berupa sistem yang status dan martabat seseorang.
bisa mengatur penyelenggaraan pelayanan Puskesmas adalah unit yang melakukan
kesehatan untuk masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan kesehatan dibawah
usaha untuk memenuhi kebutuhan setiap kepengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten.
masyarakat untuk tetap hidup sehat. Puskesmas juga harus memberikan pelayanan
Pelayanan kesehatan memadai adalah bentuk yang promotif, kuratif, preventif, sampai
pegangan masyarakat dan menjadi salah satu pada rehabilitatif baik melalui upaya
yang paling mendasar dibutuhkan oleh setiap kesehatan perorangan (UKP) atau upaya
masyarakat seperti kebutuhan yang lainnya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas
yaitu pangan dan pendidikan. Bentuk bisa memberikan pelayanan rawat inap selain
pelayanan layanan kesehatan yang pelayanan rawat jalan, guna untuk
mempunyai kualitas yaitu pelayanan memberikan pelayanan kesehatan yang baik
kesehatan yang mempunyai kepedulian tinggi diusahakan adanya proses peningkatan
untuk memuaskan masyarakat yang pelayanan yang lebih baik lagi agar mencapat
membutuhkan jasa pelayanan, masyarakat derajat kesehatan yang lebih optimal bagi
selalu berharap agar pelaksanaan layanan seluruh masyarakat yang ada. Keberadaan
kesehatan dilaksanakan secara aman, adil, suatu puskesmass sangat bermanfaat bagi
bertanggung jawab atas kesembuhan, serta masyarakat, setidaknya bisa menjawab
merata untuk seluruh masyarakat tidak ada kebutuhan masyarakat dalam bidang
diskriminatif, sehingga hak pasien yang kesehatan. Puskesmas berfungssi sebagai :
pusat penggerak pembangunan berwawasan d. Kebutuhan penghargaan, dengan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan kebutuhan ini akan membuat individual
masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan untuk dapat mengembangkan dirinya
strata pertama. dan selalu berbuat baik bagi dirinya,
dengan tujuan agar mewujudkan
2.5. Konsep Pelayanan Publik kepuasan dirinya sehingga mampu
Demi mempertahankan kelangsungan membuktikan kepada orang
hidupnya manusia dituntut untuk berjuang disekitarnya.
serta berusaha untuk mendapatkan kebutuhan e. Kebutuhan akan perwujudan diri,
hidupnya. Kebutuhan hidup akan terus naik kebutuhan ini dapat membuat individu
seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan melakukan perkembangan dirinya dan
kehidupan seseorang, mulai dari lahir sampai selalu melakukan tindakan-tindakan
dengan dewasa. Peningkatan kebutuhan itu yang terbaik bagi dirinya, dengan tujuan
dimulai dari tingkat yang mendasar atau level untuk mewujudkan hasil yang puas
yang rendah sebagai syarat hidup yang untuk dirinya dan mampu membuktikan
normal menuju kebutuhan yang paling tinggi kemampuan yang dimilikinya.
derajat atau yang bisa menyempurnakan Untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup seseorang. Hal ini sesuai dengan manusia tersebut, setiap individu akan selalu
pendapat yang dikemukakan oleh Maslow membutuhkan bantuan dari orang lain,
dalam buku Nicholas Henny (1995) yang semakin banyak memerlukan bantuan orang
mengatakan bahwa kebutuhan hidup manusia lain itu yang bisa mendorong proses
itu digolongkan menjadi lima tingkatan yaitu pelayanan. Intinya pelayanan bisa dikatakan
: sebagai upaya membantu orang lain untuk
a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi bila
berssifat fisik serta biologis sebagai dikaitkan dengan tingkat kebutuhan yang
syarat pertama manusia untuk bisa hirarkis, maka pelayanan dengan kebutuhan
bertahan hidup secara normal, sehingga akan selalu berkaitan satu sama lain.
kebutuhan yang mendasar ini harus Pelayanan timbul karena adanya kebutuhan
dipenuhinya tanpa menunda-nunda yang berkembang, kemudian sebaliknya
ataupun menghindarinya, kebutuhan ini kebutuhan akan terus berkembang seiring
terdiri dari makan, minum, istirahat yang dengan proses pelayanan yang terus berjalan,
cukup, hubungan suami istri, dan dalam artian ini setelah pelayanan
kebutuhan-kebutuhan yang mempunyai diselenggarakan terhadap satu jenis
sifat individual lainnya. kebutuhan maka akan muncul kebutuhan-
b. Kebutuhan akan keamanan serta kebutuhan yang baru lagi.
keselamatan, kebutuhan ini mempunyai
sifat psikologis, kebutuhan ini muncul
dari sifat mendasar manusia yang
mempunyai rasa takut sehingga ingin METODE PENELITIAN
mendapatkan perlindungan. Karena 3.1. Pendekatan Penelitian
sebagai makhluk individual, manusia Peneliti dalam penelitiannya
tidak akan lepas dari yang namanya menggunakan metode pendekatan kualitatif,
bahaya dan musuh alami yang karena permasalahannya mempunyai
mengancam hidupnya, misalkan hubungan dengan perilaku manusia yang
penyakit, hidup miskin, bersedih, dan dimana penelitiannya bergantung dari hasil
lain-lain penelitian.
c. Kebutuhan akan berkelompok atau Pendekatan kualitatif merupakan
kebutuhan sosial, kebutuhan ini pendekatan yang dilaksanakan secara utuh
mendorong individual untuk bertingkah terhadap subjek, dimana peneliti menjadi
laku yang baik sehingga dapat perhatian aktor utama dalam proses penelitian tersebut,
yang baik pula disekitarnya, dengan dan kemudian dari hasil pendekatan tesebut
berperilaku yang baik seseorang akan dijadikan bahan dalam bentuk kata-kata yang
bermanfaat atau berkumpul dengan
tertulis.
orang lain. Sehingga dapat menjalin
kerjasama dengan baik dalam
3.2. Lokasi Penelitian
kelompoknya.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Pulau Laut Tanjung Selayar, kecamatan
tersebut bertempat di kabupaten Kotabaru selanjutnya data yang telah dipilih
provinsi Kalimatan Selatan. Lebih tepatnya kemudian disederhanakan dengan
di desa Tanjung Selayar dimana Puskesmas mengambil data yang pokok yang
itu dibangun. diperlukan dalam menjawab
permasalahan yang diteliti.
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.4.2 Penyajian Data
Dalam penelitian ini, untuk dapat Data yang telah disusun dari
memperoleh data dan informasi yang akurat, hasil reduksi data, kemudian disajikan
serta keterangan-keterangan yang diperlukan, dalam bentuk narasi deskripsi. Data
peneliti menggunakan teknik pengumpulan yang disajikan merupakan data yang
data secara langsung ke lokasi penelitian agar dapat digunakan untuk menjawab
dapat mendapatkan data yang lengkap dan permasalahan yang diteliti. Setelah data
berkaitan dengan masalah yang di teliti. disajikan secara rinci, maka langkah
Adapun teknik pengumpulan tersebut adalah selanjutnya adalah membahas data yang
sebagai berikut : telah disajikan tersebut.
3.3.1 Observasi 3.4.3 Penarikan Kesimpulan
Teknik peninjauan ke lokasi Setelah data yang disajikan
penelitian sebelum melakukan tersebut dibahas secara rinci, maka
wawancara dengan informan. Adapun selanjutnya data tersebut diambil
observasi yang disebut melihat kesimpulannya, kesimpulan digunakan
sekitaran tempat penelitian, melihat sebagai jawaban dari permasalahan
bagaimana proses yang terjadi ditempat yang diteliti.
penelitian tersebut, kemudian peneliti
dapat memastikan apa yang harus
diteliti di tempat penelitian tersebut.
3.3.2 Wawancara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Teknik wawancara dilakukan 4.1. Profil Puskesmas Tanjung Selayar
untuk mendapatkan data dengan Puskesmas Tanjung Selayar adalah salah
melakukan wawancara secara langsung satu puskesmas yang dibangun di kecamatan
dengan informan, wawancara yang Pulau Laut Tanjung Selayar pada tahun 2016
didapatkan akan sangat membantu dan saat peresmiannya di resmikan langsung
peneliti, karena dengan hasil wawancara oleh Bapak Bupati Kotabaru saat itu yaitu
peneliti dapat menyimpulkan sesuatu Bapak Sayid Jafar Alydrus, S.H, pada saat itu
dengan hasil wawancara tersebut puskesmas mulai berjalan pada bulan agustus
2016 yang mana tenaga kesehatannya masih
3.3.3 Dokumentasi seadanya dengan meminta bantuan langsung
Dokumentasi sebagai bukti pada Puskesmas Pulau Laut Barat. Bisa
pelengkap dalam penelitian. Adapun dilihat dari tabel berikut mengenai identitas
bentuk dari dokumentasi berupa file-file puskesmas tanjung selayar
mengenai profil tentang tempat
penelitian, dan berupa foto-foto 4.2. Visi dan Misi Puskesmas
kegiatan saat peneliti melakukan Untuk menjalankan sebuah organisasi,
penelitiannya dilapangan maka suatu organisasi harus mempunyai visi
dan misi yang telah ditentukan kemudian
3.4. Analisis Data dijadikan sebagai acuan untuk bekerja
Teknik analisis data yang digunakan sehingga tercapainya tujuan organisasi
dalam penelitian ini adalah dengan teknik tersebut. Sebagai salah satu organisasi
kualitatif yaitu teknik analisis interaktif, yang Puskesmas Tanjung Selayar telah
memiliki langkah-langkah sebagai berikut : menentukan visi dan misi sebagai berikut :
3.4.1 Reduksi data a. Visi Puskesmas Tanjung Selayar
data yang diperoleh dari hasil Visi Puskesmas Tanjung Selayar yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi menjadi puskesmas dengan pelayanan
merupakan data mentah dari lapangan. yang bermutu dan merata menuju
Untuk itu perlu dilakukan pemilihan masyarakat tanjung selayar yang sehat.
data yang relevan untuk disajikan dan b. Misi Puskesmas Tanjung Selayar
dapat menjawab semua pertanyaan. 1. Menyelenggarakan pelayanan
Setelah melakukan pemilihan data, kesehatan dasar secara promotif,
prefentif, kuratif, dan peningkatan mendukung penyelenggaraan
rehabilitatif layanan kesehatan yang diberikan
2. Menyelenggarakan kesehatan oleh pegawai kesehatan kepada
individu, keluarga dan masyarakat masyarakat. Tangible dapat
3. Meningkatkan keterjangkauan dilihat dari fasilitas yang ada
pelayanan kesehatan kenyamanan dan kebersihan
4. Meningkatkan peran serta ruangan pelayanan kesehatan,
masyarakat dalam peningkatan serta penampilan yang rapi dan
derajat kesehatan bersih oleh petugas kesehatan
5. Mendorong kemandirian sehingga masyarakat yang
masyarakat untuk berprilaku sehat membutuhkan layanan kesehatan
dan hidup dalam lingkungan yang dapat merasa nyaman akan
sehat pelayanan yang diberikan.

Dari hasil wawancara dan


observasi mengenai tangible dapat
disimpulkan bahwa pihak
puskesmas sudah melakukan
usaha untuk membangun terutama
dalam hal fasilitas fisik sudah
4.3. Data Geografis Puskesmas dilakukan secara maksimal,
Puskesmas Tanjung Selayar terletak namun masih ada beberapa
dijalan pemerintahan RT.003 desa Tanjung kekurangan seperti perlu adanya
Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Tanjung penambahan kursi di ruang
Selayar, memiliki luas wilayah 75,16 km² tunggu puskesmas, adapun
dengan batas-batas wilayahnya sebagai penampilan para pegawai
berikut : kesehatan sudah sangat bersih,
Sebelah utara : kecamatan rapi sehingga terciptanya suasana
pulau laut barat tentram dalam pelayanannya.
Sebelah selatan : laut jawa
Sebelah barat : selat laut 4.4.2. Reliability
Sebelah timur : kecamatan Reliability adalah
pulau laut kepulauan kemampuan aparatur kesehatan di
Puskesmas Tanjung Selayar puskesmas untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap menyelenggarakan pelayanan
10 desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja kesehatan yang dijanjikan kepada
puskesmas tanjung selayar, adapun desa masyarakat secara akurat dan
tersebut yaitu : sesuai dengan standar mutu yang
1. Desa Tata Mekar telah ditetapkan dan diharapkan
2. Desa Bangun Rejo oleh masyarakat. Dalam dimensi
3. Desa Bandaraya ini dapat dilihat kemauan dan
4. Desa Tanjung Pelayar kejujuran aparatur kesehatan
5. Desa Tanjung Sungkai dalam mengimplementasikan
6. Desa Tanjung Tengah kebijakan pelayanan kesehatan,
7. Desa Kampung Baru kecepatan pegawai kesehatan
8. Desa Gosong Panjang dalam memberikan layanan
9. Desa Teluk Tamiang kesehatan, dan sesuai dengan
10. Desa Tanjung Kunyit prosedur dengan jenis pelayanan
yang diminta masyarakat.
4.4. Pembahasan Dari hasil wawancara mengenai
4.4.1. Tangible reliability para pegawai kesehatan
Tangible dalam konteks di puskesmas Tanjung Selayar
pelayanan kesehatan merupakan sudah melakukan tugasnya sesuai
hal-hal yang bersifat fisik yang dengan kemampuan mereka,
ada di puskesmas dan penampilan kemudian sebagian besar
para pegawai kesehatan masyarakat sudah merasa puas
puskesmas yang dapat dengan pelayanan yang diberikan
oleh pegawai kesehatan, namun
masih ada yang kurang puas puskesmas berkaitan dengan
dengan pelayanan yang diberikan perilaku atau perhatian pribadi
oleh beberapa pegawai yang ada yang diberikan oleh pegawai
karena kurang maksimalnya kesehatan di puskesmas kepada
dalam melayani masyarakat yang masyarakat yang dilayan,
ada. sehingga terciptanya suasana
4.4.3. Responsiviness yang harmonis dan saling
Responsiviness dalam mengerti antara pihak puskesmas
konteks kebijakan pelayanan dan masyarakat. Emphaty bisa
kesehatan berkaitan dengan dilihat dari sikap yang ramah
ketanggapan dan respon pegawai pegawai dalam proses pelayanan
kesehatan dalam memahami kesehatan.
permohonan atau kebutuhan Dari hasil wawancara mengenai
masyarakat sesuai dengan emphaty dapat dilihat bahwa
kebijakan pelayanan kesehatan emphaty yang diberikan oleh
yang dijalankan, responsiviness pihak puskesmas sudah sangat
dapat dilihat dari kemampuan baik sehingga tidak ada keluhan
pegawai kesehatan dalam mengenai emphaty yang diberikan
menyelesaikan keluhan yang oleh pegawai kesehatan
disampaikan masyarakat, dan puskesmas Tanjung Selayar.
kemampuan pegawai kesehatan 4.4.6. Faktor pendukung
dalam memberikan layanan Faktor pendukung adalah
kesehatan di puskesmas Tanjung sesuatu yang mendukung dan
Selayar. menujang pelayanan kesehatan
Dari hasil wawancara bahwa agar terciptanya proses pelayanan
proses responsiviness yang kesehatan yang maksimal kepada
diberikan oleh pegawai kesehatan masyarakat.
sudah sangat baik sehingga dari Dari hasil wawancara mengenai
hasil wawancara para masyarakat faktor pendukung tidak banyak
tidak ada yang mengeluhkan yang menjadi faktor pendukung
mengenai responsisviness yang puskesmas Tanjung Selayar hanya
diberikan oleh pegawai kesehatan pegawai yang saling bekerja sama
puskesmas Tanjung Selayar. dan menutupi kekurangan
4.4.4. Assurance masing-masing, kemudian juga
Assurance adalah garansi masyarakat yang patuh akan pola
terhadap produk layanan makan yang teratur dan peduli
kesehatan yang diberikan pada akan hidup sehat sehingga
masyarakat sehingga masyarakat kurangnya daftar pasien yang
mendapatkan kepastian akan berkunjung ke puskesmas.
layanan kesehatan yang baik dan
nyaman, assurance ini dapat 4.4.7. Faktor penghambat
dilihat dari jaminan akan Faktor penghambat adalah
pemrosesan berkas, jaminan akan kendala-kendala yang dihadapi
kepastian biaya sesuai ketentuan. oleh pihak puskesmas sehingga
Melihat dari hasil wawancara proses pelayanan yang ada kurang
bahwa assurance yang diberikan maksimal dikarenakan kendala-
oleh pihak puskesmas sudah kendala yang ada.
sangat baik dari pemrosesan Dari hasil wawancara mengenai
berkas yang dilakukan faktor penghambat puskesmas
secepatnya, serta biaya yang Tanjung Selayar bahwa sarana
mudah dijangkau oleh masyarakat yang ada masih dikatakan kurang
sehingga dapat membantu bagi seperti kursi ruang tunggu masih
masyarakat yang membutuhkan perlu ditambahkan, kemudian
pelayanan kesehatan. para pegawai yang bertempat
4.4.5. Emphaty tinggal jauh dari puskesmas
Emphaty dalam konteks sehingga menghambat pelayanan
pelayanan kesehatan di
yang diberikan oleh pegawai cepat sehingga mereka tidak terlalu
tersebut. lama menunggu.
5. Emphaty
Melihat dari hasil wawancara,
bisa dikatakan bahwa proses emphaty
PENUTUP
yang diberikan oleh pegawai kesehatan
5.1. Kesimpulan sudah sangat baik, tidak ada keluhan
Melihat dari bab sebelumnya dapat yang diberikan oleh masyarakat para
disimpulkan bahwa dari 5 dimensi yaitu pegawai kesehatan sangat perhatian
tangible, reliability, responsiviness, dengan para pasien yang datang
asssurance, dan emphaty, serta pendukung sehingga para pasien merasa terjamin,
dan penghambat pelayanan kesehatan adalah nyaman dan aman dalam pelayanan
sebagai berikut : kesehatan.
1. Tangible 6. Faktor Pendukung
Melihat dari hasil pengamatan Tidak banyak yang bisa menjadi
dan hasil wawancara dapat faktor pendukung pelayanan kesehatan
disimpulkan bahwa masih ada puskesmas tanjung selayar selain dari
beberapa kekurangan yang terdapat di pegawai kesehatan yang bisa diajak
puskesmas tanjung selayar atau bisa kerjasama, dan kemudian masyarakat
dikatakan kurang baik seperti fasilitas yang peduli dengan hidup sehat
sarana dan prasarana yang masih sehingga dapat mengurangi angka
kurang berupa ruang tunggu yang pasien kunjungan ke puskesmas
sering penuh dengan masyarakat yang tanjung selayar.
menunggu antrian, sehingga 7. Penghambat
masyarakat lainnya harus berdiri Faktor penghambat dalam
menunggu antrian pelayanan kesehatan disini, yaitu para
2. Reliability pegawai yang masih kurang
Hasil wawancara dengan berpengalaman dalam pelayanan
informan dapat dilihat masih kurang kesehatan, kemudian sarana dan
baik karena masih adanya pegawai prasarana yang masih kurang seperti
yang kurang berpengalaman dalam ruang tunggu yang sering penuh,
memberikan pelayanan kesehatan yang sehingga masyarakat ada yang sering
mengakibatkan masyarakat kurang berdiri menunggu antrian. Adapun
puas dan nyaman dalam pelayanan juga internet yang lambat, kemudian
kesehatan yang diberikan oleh pegawai jalanan rusak yang menghambat dalam
tersebut. proses rujukan ke rumah sakit di
3. Responsiviness kabupaten.
Hasil dari wawancara sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa 5.2. Saran
responsiviness yang diberikan pegawai Saran yang peneliti berikan melihat dari
kesehatan puskesmas tanjung selayar kesimpulan diatas yaitu sebagai berikut :
sudah baik, karena tidak adanya 1. Mengenai tangible, perlu dilakukan
keluhan dari masyarakat yang renovasi agar menyediakan ruangan
diwawancarai mereka sangat puas tunggu yang luas agar tidak ada lagi
dengan yang diberikan oleh pegawai antrian yang harus berdiri, lebih
kesehatan. tepatnya perlu adanya penambahan
4. Assurance kursi di ruang tunggu puskesmas.
Melihat dari hasil wawancara, 2. Mengenai reliability, perlu
bisa dikatakan sudah sangat baik, dilakukan pelatihan kepada para
karena tidak adanya keluhan yang pegawai kesehatan agar tidak ada
diberikan oleh masyarakat yang lagi pegawai yang kurang
diwawancarai mereka puas dengan berpengalaman dalam proses
jaminan-jaminan yang diberikan oleh pelayanan kesehatan. Sehingga
pegawai puskesmas tanjung selayar masyarakat tidak ada lagi yang
mulai dari biaya yang relatif rendah mengeluhkan dalam hal tersebut.
kemudian pemrosesan berkas yang 3. Mengenai responsiviness, sekira
dapat meningkatkan dan
mempertahankan kualitas yang ada
agar kesan dari para masyarakat
selalu positif sehingga terciptanya DAFTAR PUSTAKA
suasana nyaman aman bagi para
pasien, A.G Subarsono, 2005 Analisis Kebijakan Publik
4. Mengenai assurance, agar selalu Konsep Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
dapat dipertahankan dan lebih Pustaka Pelajar
meningkatkan lagi pelayanan Dwiyowijoto, et all. 2004. Kebijakan Publik
kesehatannya sehingga masyarakat Formulasi Implementasi Kebijakan Publik.
semakin merasakan kenyamanan GAVA MEDIA
dalam proses pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh pegawai Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik Berbasis
kesehatan di puskesmas tanjung Dynamic Policy Analisys, 2009
selayar.
5. Mengenai emphaty, agar selalu Haris Herdiansyah M.Si Metodologi Penelitian
dipertahankan dan meningkatkan Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial Jakarta
lagi pelayanan kesehatan, karena :salemba humanika 2009
masyarakat yang datang selalu
ingin perhatian yang lebih dari Purwanto E.A dan D.R Sulistyastuti 2015,
pegawai kesehatan, oleh karena itu Implementasi Kebijakan Publik, GAVA
pegawai perlu mempertahankan dan MEDIA
meningkatkan perhatiannya kepada
Ratminto dan Septi Winarsih Atik, Manajemen
pasien yang datang sehingga
Pelayanan, Mismar, Jakarta 2005
mereka dapat merasakan
kenyamanan dan aman serta merasa Rian Nugroho, Manajemen Pelayanan Publik,
keadilan dalam proses pelayanan Depok, Rajawali Pers 2019
yang ada.
6. Puskesmas Tanjung Selayar harus Ridwan Jumarso dan Sudrajat Akhmad Sodik,
mampu mengembangkan fasilitas- 2009 Hukum administrasi negara dan
fasilitas yang ada. kebijakan pelayanan publik, Bandung :
7. Mempertahankan dan Nuansa
meningkatkan pelayanan kesehatan
yang diberikan agar terciptanya Sugiyono, 2007. Metode Penelitian pendidikan
suasana aman dan nyaman,dan juga kualitatif, kuantitatif dan R&D Bandung :
perlu menambahkan layanan Alfabeta
puskesmas keliling guna melayani
masyarakat yang membutuhkan Winarno, Budi 2002. Kebijakan publik teori dan
layanan kesehatan sehingga proses, Yogyakarta : Penerbit Media
pelayanan kesehatan dapat merata Pressindo
bagi seluruh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai