Anda di halaman 1dari 3

TIGA WASIAT AL-QUR’AN ketika KAUM MUSLIMIN LEMAH

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sekitar 95 tahun silam, Khalifah Utsmani (Ottoman) resmi dinyatakan runtuh. Kepemimpan
Islam yang pernah jaya dan menguasai dua per tiga dunia dihapuskan dalam tata dunia pada 3
Maret 1924. Sejak itu, umat Islam tidak lagi di bawah naungan seorang pimimpin tunggal
(khilafah) dan mereka tercerai berai menjadi lebih dari 60 negara. Kondisinya tak ubah seperti
anak ayam yang kehilangan induknya. Hari demi hari problematika yang dihadapi terus meluas
menyentuh segala lini kehidupan. Pendidikan, ekonomi, sosial dan politik umat Islam kian
tertinggal dengan umat lainnya

Hari ini wajah dunia Islam benar-benar berada dalam kendali musuh tanpa memiliki kemampuan
untuk melawan. Gambaran Rasulullah saw bahwa musuh-musuh Islam akan memangsa kaum
muslimin sebagaimana orang-orang menyerbu makanannya benar-benar menjadi kenyataan.
Suriah, Afghanistan, Palestina, Uighur, Rohingya dan negeri-negeri lainnya telah memberikan
kesaksian akan nubuwat tersebut.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Tentunya ketika kondisi umat kian terpuruk, kita tidak boleh pesimis. Umat Islam dituntut terus
untuk bangkit. Membangun optimisme agar kejayaan yang dijanjikan itu bisa tegak kembali.

Karena itu, ketika umat berada dalam kondisi lemah seperti ini, Al-Qur’an hadir mengingatkan
kita akan tiga hal yang mesti kita lakukan bersama. Ketiga hal itu, Allah Ta’ala firmankan dalam
surat yang hampir setiap hari Jum’at kita baca, yaitu surat Al Kahfi.  Bunyi ayat tersebut adalah:

‫ك َم َع الَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ َربَّهُ ْم بِ ْال َغدَا ِة‬


َ ‫ًا*واصْ بِرْ نَ ْف َس‬َ ‫ك ال ُمبَ ِّد َل لِ َكلِ َماتِ ِه َولَ ْن تَ ِج َد ِم ْن دُونِ ِه ُم ْلتَ َحد‬ َ ِّ‫ب َرب‬ِ ‫ك ِم ْن ِكتَا‬ ِ ‫َوا ْت ُل َما ُأ‬
َ ‫وح َي ِإلَ ْي‬
ُ‫ك َع ْنهُ ْم تُ ِري ُد ِزينَةَ ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوال تُ ِط ْع َم ْن َأ ْغفَ ْلنَا قَ ْلبَهُ ع َْن ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع هَ َواهُ َو َكانَ َأ ْم ُره‬َ ‫َو ْال َع ِش ِّي ي ُِري ُدونَ َوجْ هَهُ َوال تَ ْع ُد َع ْينَا‬
*‫فُ ُرطًا‬

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur’an). Tidak
ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya*Dan bersabarlah kamu bersama-sama
dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 27-28)

Ayat ini diturunkan kepada Nabi Saw ketika beliau sedang dalam kondisi lemah di kota makah.
Kisah yang tercantum dalam surat Al Kahfi ini mengingatkan Nabi dan para sahabatnya tentang
tiga wasiat penting yang bisa menenangkan hati mereka di saat ujian dan cobaan datang bertubi-
tubi.
Jamaah Jumat Rahimakumullah

Wasiat Pertama fiman AllahTa’ala:

‫ك ال ُمبَ ِّد َل لِ َكلِ َماتِ ِه َولَ ْن تَ ِج َد ِم ْن دُونِ ِه ُم ْلتَ َحدًا‬ ِ ‫َوا ْت ُل َما ُأ‬
َ ‫وح َي ِإلَ ْي‬
ِ ‫ك ِم ْن ِكتَا‬
َ ِّ‫ب َرب‬

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur’an). Tidak
ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya.”(QS: Al-Kahfi 27)

Ayat ini mengandung perintah untuk senantiasa tilawah Al-Qur’an. Tilawah disini mencakup dua
makna: Pertama, membaca dengan cara mentadabburinya yang diiringi dengan khusyu’ dan
mendalami kandungannya serta memperhatikan, mentadabburi akan wasiat Allah yang terdapat
di dalamnya.

Makna kedua adalah mengamalkannya. Kedua makna inilah yang terangkum dalam wasiat untuk
membaca Al-Qur’an.

Dengan senantiasa membaca dan mengamalkan petunjuk Al-Qur’an maka akan tumbuh rasa
optimisme dalam hati walau kondisi dalam keadaan sempit.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Yang Kedua Allah Ta’ala mewasiatkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan para sahabatnya agar senantiasa sabar bersama orang-orang yang menyeru Allah pada pagi
dan sore.

Orang-orang yang senantiasa berzikir kepada Allah ketika masuk waktu pagi dan sore dan tujuan
hidup mereka selalu dipertaruhkan untuk Allah, untuk agamaNya, syari’atNya, kitabNya.
Bahkan seluruh hidupnya mereka tujukan untuk menegakkan agama Islam. Dan mereka selalu
berfikir bagaimana cara untuk memenangkan agama Allah. Maka bersama orang-orang seperti
inilah yang mestinya engkau bersabar untuk berada bersama mereka

‫ك َم َع الَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ َربَّهُ ْم بِ ْال َغدَا ِة َو ْال َع ِش ِّي‬


َ ‫َواصْ بِرْ نَ ْف َس‬

“…Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabb mereka di
pagi dan senja hari…” (QS. Al Kahfi: 28)

Yaitu orang yang menjadikan tujuan hidupnya untuk meninggikan agama Islam. Senantiasa
memikirkannya di waktu pagi dan sore. Atau bahkan dalam hidup mereka seluruhnya.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Wasiat yang ketiga adalah berlawanan dengan wasiat nomor dua yaitu firman Allah:
‫َوال تُ ِط ْع َم ْن َأ ْغفَ ْلنَا قَ ْلبَهُ ع َْن ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع ه ََواهُ َو َكانَ َأ ْم ُرهُ فُ ُرطًا‬

“…Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati
Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas…” (QS. Al
Kahfi: 28)

Sebagaimana kamu harus berteman dengan orang mukmin, begitu juga kamu harus memusuhi
orang kafir. Janganlah sekali-kali berteman dengan mereka atau menjalin kasih sayang. jangan
pernah pula berada dalam barisan selain barisan orang mukmin akan tetapi tepatilah barisan
orang-orang mukmin dan selisihilah orang-orang musyrik. Orang-orang yang obsesi hidupnya
hanya untuk dunia. Hatinya lalai terhadap Allah, tidak memiliki kesadaran untuk menolong
agama Islam. Tidak menghiraukan kondisi umat Islam yang lemah dan tidak peduli dengan
penguasaan musuh terhadapnya. Maka terhadap orang yang seperti ini janganlah kamu
menghabiskan waktu bersama mereka.Jangan berteman dengan mereka, dan jangan condong
kepada mereka.

“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati
Kami.”

Jamaah Jumat rahimakumullah

Demikianlah tiga wasiat yang Allah pesankan kepada nabi-Nya. Marilah kita bersama untuk
mentadabburinya dan mengamalkannya. Dan kita memohon kepada Allah agar kita selalu berada
bersama kalimat yang haq, dunia dan akhirat. Kemudian bisa menggunakannya untuk menolong
agama Allah dan dalam jihad melawan musuh-musuh Allah.

Anda mungkin juga menyukai