net/publication/350014070
CITATIONS READS
0 196
2 authors:
All content following this page was uploaded by Muhtadi Muhtadi on 04 May 2021.
Muhtadi
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan Banten 15412, Indonesia
E-mail: muhtadi@uinjkt.ac.id
Abstrak
Kesejahteraan masyarakat desa pada umumnya belum sepenuhnya merata. Program-program kesejahteraan
untuk masyarakat masih perlu ditingkatkan mengenai dampaknya bagi kemakmuran warga. Salah satunya
bahwa program-program kesejahteraan belum terkomunikasikan secara masif dan benar. Oleh karena itu,
kampanye literasi politik di desa menjadi penting dalam upaya kesejahteraan masyarakat desa. Untuk itu
diperlukan berbagai strategi dan pendekatan dalam proses kampanye literasi politik di desa. Kesejahteraan sosial
di masyarakat desa melalui literasi politik menjadi tumpuan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi
mandiri. Artikel ini merupakan sebuah kajian literatur yang akan membahas bagaimana strategi literasi politik
untuk mendukung kesejahteraan masyarakat desa. Strategi kesejahteraan sosial melalui pendekatan literasi
politik di kalangan masyarakat desa dapat dilakukan dengan sepuluh tawaran pendekatan yakni kerjasama
Pemerintah Desa, merangkul tokoh masyarakat, melibatkan pendamping dari program-program pemberdayaan
sosial membuat agen literasi, pendekatan Organisasi Kemasyarakatan, pendekatan kearifan lokal, tatap muka
informal, pendekatan kegiatan masyarakat, saluran media massa di desa, dan media sosial. Strategi literasi
merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan pemahaman yang komprehensif bagi masyarakat tentang
program-program kesejahteraan sosial di desa. Pendekatan ini dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat desa
untuk keberhasilan program-program kesejahteraan di lingkungan pedesaan.
Abstract
In general, the welfare of the village community has not been fully well-distributed. Welfare programs for
the community still need to be improved regarding their impact on the welfare of citizens. One of them is that
welfare programs have not been communicated massively and correctly. Therefore, the political literacy
campaign in the village is important in the efforts of the welfare of the village community. For this reason,
various strategies and approaches are needed in the political literacy campaign process in the village. Social
welfare in rural communities through political literacy is the foundation for the Unitary State of the Republic
of Indonesia to become independent. This article is a literature review that will discuss political literacy
strategies to support the welfare of rural communities. A social welfare strategy through a political literacy
306 Sosio Informa Vol. 6 No. 03, September – Desember, Tahun 2020. Kesejahteraan Sosial
kampanye literasi politik harus memiliki strategi Sejatinya permasalahan desa sudah
dan model-model kampanye. menjadi perhatian pemerintah dengan
disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Merujuk pada Undang-Undang Desa
2014 tentang Desa. Undang-Undang Nomor 6
Nomor 6 Tahun 2014 pasal 78 ayat 1,
Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 112 ayat
pembangunan desa bertujuan meningkatkan
(3) mengatur bahwa Pemerintah, Pemerintah
kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
hidup manusia serta penanggulangan
Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan
Desa dengan menerapkan hasil pengembangan
dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa,
ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta
guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
dan pertanian masyarakat desa; meningkatkan
secara berkelanjutan.
kualitas pemerintahan dan masyarakat desa
Kesejahteraan masyarakat merupakan melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan;
agenda prioritas dalam penggunaan Dana Desa. dan mengakui dan memfungsikan institusi asli
Sebagaimana tertulis dalam Peraturan Menteri dan/atau yang sudah ada di masyarakat desa.
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Pelaksanaan pendampingan desa diatur
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 11
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana
2014 pasal 128 menyatakan bahwa
Desa Tahun 2020 pasal 5 ayat 2, prioritas
pendampingan desa secara teknis dilaksanakan
penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud
oleh satuan kerja perangkat daerah di
pada ayat (1) harus memberikan manfaat
kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga
sebesar-besarnya bagi masyarakat desa berupa:
pendamping profesional.
a. peningkatan kualitas hidup; b. peningkatan
kesejahteraan; c. penanggulangan kemiskinan; Sementara itu, strategi literasi politik
dan d. peningkatan pelayanan publik. mengenai program-program sosial dalam upaya
perubahan dalam kesejahteraan masyarakat desa
Sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor
sangat diperlukan. Perubahan adalah
6 Tahun 2016 tentang Desa, di Indonesia melalui
keniscayaan untuk menjadi lebih baik (Darajat,
Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan
2018). Perubahan inilah yang diinginkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
sehingga literasi politik dapat berdampak pada
Kesejahteraan Sosial (UU RI 2009) dan
kesejahteraan masyarakat desa.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, khususnya terkait Strategi literasi politik dalam program
pembagian kewenangan pemerintah daerah (UU kesejahteraan sosial diperlukan karena berkaitan
RI 2014a). dengan sosialisasi program sehingga masyarakat
dapat memiliki pemahaman yang komprehensif
Marthen L. Kimbal (2018) menulis artikel
dan menumbuhkan partisipasi mereka untuk
tentang partisipasi politik dalam proses
keberhasilan kegiatan-kegiatan kesejahteraan
pembangunan desa. Hasil penelitiannya
sosial yang diinisiasi pemerintah. Literasi politik
menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat
untuk menyejahterakan masyarakat desa dapat
pendidikan politik masih sangat rendah dan
dimulai dengan memberikan informasi kepada
pendidikan politik dianggap sebagai alternatif
masyarakat bahwa masyarakat memiliki hak
untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat
untuk membantu pemerintah desa menyusun
desa dalam demokrasi.
308 Sosio Informa Vol. 6 No. 03, September – Desember, Tahun 2020. Kesejahteraan Sosial
memungkinkan organisasi untuk mengatakan sosial. Tujuan pengembangan kesejahteraan
bahwa mengatasi ketidakadilan mereka harus masyarakat adalah untuk meningkatkan kualitas
mendukung perubahan politik atau struktural, hidup manusia secara menyeluruh (Achsanuddin
atau redistribusi sumber daya (Fiedrich et al. et al., 2017).
dalam Luttrell et al., 2009). Strategi Literasi Politik Program
Kerangka yang dikembangkan oleh Kesejahteraan Sosial di Desa
Longwe (dalam Luttrell et al., 2009) Strategi kampanye lebih merupakan
memberikan beberapa perbedaan yang berguna prinsip pemikiran yang dikembangkan untuk
antara derajat yang berbeda dalam mencapai tujuan-tujuan kampanye yang
pemberdayaan (tingkatan derajat biasanya terjabar dalam berbagai langka taktis
pemberdayaan): berdasarkan situasi dan kondisi lapangan
1. “Derajat” kesejahteraan, di mana kebutuhan (Heryanto & Rumaru 2013). Strategi kampanye
dasar terpenuhi. Ini tidak selalu literasi secara empiris dilakukan menyesuaikan
membutuhkan penyebab struktural yang dengan situasi dan kondisi di mana kampanye
harus ditangani dan cenderung memandang tersebut dilakukan. Untuk strategi kampanye
mereka yang terlibat sebagai penerima pasif; literasi politik di desa sebaiknya harus
mengetahui terlebih dahulu bagaimana
2. “Derajat” akses, di mana akses yang sama ke
karakteristik desa. Untuk itu, di bawah ini akan
dalam bidang pendidikan, tanah dan kredit
dijabarkan bagaimana strategi literasi politik di
dijamin;
kalangan desa, antara lain:
3. “Derajat” penyadaran dan peningkatan
1. Kerjasama Pemerintah Desa
kesadaran, di mana struktur dan
kelembagaan diskriminasi ditangani; Lahirnya Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa setidaknya mengubah
4. “Derajat” partisipasi dan mobilisasi, di mana
pola dan gerakan pemerintah desa (Rusito,
pengambilan keputusan yang setara
2018). Dapat dikatakan bahwa kewenangan dan
diaktifkan;
anggaran desa diperbesar sehingga desa bisa
5. “Derajat” kontrol, di mana individu dapat menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis
membuat keputusan dan ini sepenuhnya serta dapat menciptakan landasan yang kokoh
diakui. dalam melaksanakan pemerintahan dan
Kerangka Longwe menekankan pembangunan menuju masyrakat adil, makmur,
pentingnya mendapatkan kendali atas keputusan dan sejahtera.
dan sumber daya itu menentukan kualitas hidup Desa yang sudah diperhatikan oleh
seseorang dan menyarankan bahwa tingkat pemerintah pusat merupakan energi yang positif
pemberdayaan yang ”lebih rendah” merupakan yang harus dapat diterima oleh seluruh lapisan
prasyarat untuk mencapai yang lebih tinggi. masyarakat termasuk di dalamnya komunitas
Pembangunan kesejahteraan masyarakat literasi politik. Para pegiat literasi politik harus
adalah usaha terencana dan melembaga yang mampu melihat peluang bahwa perhatian
meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pemerintah terhadap desa harus dimaksimalkan
pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan bukan hanya untuk pembangunan desa secara
manusia, mencegah dan mengatasi masalah fisik namun juga pembangunan sumber daya
sosial, serta memperkuat institusi-institusi manusia (SDM) di desa. Sebab pembangunan
310 Sosio Informa Vol. 6 No. 03, September – Desember, Tahun 2020. Kesejahteraan Sosial
dapat melakukan kegiatan persuasif yang lebih kontribusi dan peranan tokoh masyarakat di
mudah dalam mengemas kampanye literasi tingkat lokal (Suhendi, 2013).
politik dengan cara yang paling menarik bagi Faktor pendukung dalam strategi
masyarakat setempat (Heryanto, 2013). merangkul tokoh masyarakat adalah bahwa
Misalnya jika ada permasalahan di antara pertama, apa yang disampaikan tokoh
tetangga, sebagian besar warga desa lebih masyarakat kerap kali didengar oleh masyarakat
memilih jalur kekeluargaan dengan umum. Kedua, keberadaan tokoh masyakarat di
mengundang tokoh-tokoh berpengaruh yang ada tengah-tengah masyarakat juga penting dalam
di masyarakat tersebut untuk menyelesaikan upaya menjalankan strategi ini. Meski demikian
masalah yang terjadi. Mediasi yang dipimpin ada pula faktor penghambat untuk strategi ini,
oleh orang yang disegani itu mudah diterima pertama, seberapa kuat tokoh masyarakat untuk
oleh orang-orang yang bersengketa. meyakinkan masyarakatnya tentang pentingnya
Tokoh masyarakat, terlebih pada desa literasi politik. Kedua, ketiadaan tokoh
pedalaman sangat dihormati dan disegani. masyarakat, sehingga strategi ini tidak akan
Misalnya di Kampung Citorek, Lebak, Banten, berjalan.
ketua adat dapat menentukan kapan 3. Pelibatan Pendamping dari Program
dilakukannya tandur di sawah-sawah yang
dimiliki oleh masyarakat Citorek. Tidak ada Pelibatan pendamping program dapat
salah seorangpun dari warga itu yang berasal dari Kementerian Sosial yang memiliki
membangkang terhadap perintah ketua adat pendamping program pemberdayaan sosial dan
Citorek, walaupun masa panen di sebuah sawah pendamping desa yang dimiliki oleh
sudah tiba saatnya, namun pemilik sawah lebih Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah
memilih menunggu arahan dari ketua adat Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT). Para
setempat untuk memanen (Darajat, 2018). Ini pendamping dari dua kementerian ini yang
menggambarkan bagaimana kekuatan tokoh mengerti dan memahami serta memiliki
masyarakat sangat berpengaruh terhadap kompetensi untuk implementasi layanan
kegiatan keseharian masyarakat. program kesejahteraan masyarakat desa.
Pelibatan para pendamping dalam literasi politik
Melihat kekuatan tokoh masyarakat begitu untuk kesejahteraan masyarakat desa itu
menonjol sehingga aktivis literasi politik harus penting. Karena mereka sudah profesional
mau merangkul tokoh masyarakat dalam bagaimana melaksanakan proses layanan
mengampanyekan literasi politik. Tentu saja kesejahteran sosial di desa.
yang pertama yang harus dilakukan oleh pegiat
literasi politik adalah mendekati dan memberi Para pendamping ini merupakan agen
pemahaman dan pengertian terlebih dahulu apa literasi yang penting untuk memberikan
itu literasi politik kepada tokoh masyarakat pemahaman dan kompetensi kepada masyarakat
sebelum kegiatan kampanye literasi politik desa mulai dari kebijakan, norma, aturan,
dilakukan. Hal ini senada dengan hasil riset tahapan implementasi, evaluasi, dan
bahwa peningkatan pengetahuan para keberlanjutan dari program-program
perwakilan pranata sosial dalam menggali kesejahteraan sosial di desa tersebut.
potensi dan memberikan solusi dalam Pendamping dari Kementerian Sosial dan
permasalahan kesejahteraan sosial karena Kementerian Desa, Pembangunan Desa
Tertinggal dan Transmigrasi dapat berkaloborasi
untuk melakukan kegiatan diskusi formal
312 Sosio Informa Vol. 6 No. 03, September – Desember, Tahun 2020. Kesejahteraan Sosial
Perguruan Tinggi di Indonesia memuat materi lebih dari itu, masyarakat sendiri juga dapat
tentang literasi politik untuk sosialisasi program diberdayakan untuk menjadi agen literasi ini.
atau layanan sosial untuk masyarakat miskin. Faktor yang dapat menghambat dalam
Hal yang kedua, pemuda yang terhimpun strategi ini adalah pertama mahasiswa tidak
dalam Karang Taruna juga harus didekati untuk selalu hadir di tengah masyarakat. Apalagi
menjadi agen literasi sehingga kemanfaatan program Kuliah Kerja Nyata juga tidak selalu di
organisasi tersebut terasa lebih bermanfaat. Hal tempat yang sama dan hanya dilakukan dalam
ini sebenarnya sudah dilakukan oleh anggota waktu sekitar satu bulan. Kedua, Karang Taruna
Karang Taruna berdasarkan hasil riset Suradi yang tidak begitu aktif bahkan pasif tidak akan
(2019) bahwa Karang Taruna telah menjadi agen dapat diandalkan menjadi agen literasi. Ketiga,
perubahan dalam implementasi kegiatan sosial masyarakat desa yang enggan untuk berpikir
di antaranya bantuan pendidikan anak yatim, dan bergerak sebagai agen literasi.
bantuan kebutuhan pokok bagi orang miskin, 5. Pendekatan Organisasi Kemasyarakatan
dan perbaikan rumah bagi keluarga miskin dan
lain sebagainya yang dilaksanakan pada tingkat Organisasi Kemasyarakatan yang biasa
komunitas atau masyarakat. Sebagaimana hasil disebut dengan ormas yang telah berdiri sebelum
yang menyatakan bahwa Karang Taruna telah kemerdekaan Republik Indonesia hingga saat ini
berperan dan berkontribusi peningkatan masih eksis diantaranya Muhammadiyah yang
pendapatan penyandang disabilitas lahir pada tahun 1912 dan Nahdlatul Ulama
(Taqwarahman et al., 2017). (NU) yang berdiri pada tahun 1926. Pengurus
organisasi Muhammadiyah dan NU tersebut
Ketiga, masyarakat di tingkat lokal dapat tersebar hingga pelosok-pelosok nusantara,
dijadikan sebagai agen literasi untuk program bahkan terdapat pengurus cabang istimewa di
atau layanan sosial. Mereka dapat menjadi agen-
berbagai negara di dunia. Keberadaan ormas
agen lokal yang dapat mensosialisasikan Muhammadiyah dan NU di Indonesia tidak
misalnya Program Keluarga Harapan (PKH). dapat dipisahkan dengan negara. Ormas-ormas
Sehingga program ini dapat menjadi instrumen ini berjasa dalam menjadikan Bangsa Indonesia
pemberdayaan masyarakat di desa untuk merdeka, kekuatan ormas seperti
kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial. Muhammadiyah dan NU ini bergerak di bidang
Mereka ini yang akan mengkomunikasikan sosial, budaya, ekonomi seperti sekolah-
perihal program sosial yang ada di masyarakat sekolah, rumah sakit, dan lembaga filantropi.
kepada warganya sehingga tumbuh pemahaman
dan pengetahuan mereka yang selanjutnya Masyarakat percaya terhadap organisasi
partisipasi pun meningkat. ini ditandai dengan eksisnya ormas-ormas ini
walaupun usianya lebih dari 100 tahun.
Faktor pendukung dalam strategi ini Kepercayaan masyarakat terhadap ormas-ormas
adalah mahasiswa selalu tampil di depan dalam ini harus dijadikan pijakan dalam
perubahan masyarakat. Lebih lanjut, perguruan mengampanyekan literasi politik. Strategi
tinggi juga memiliki program Kuliah Kerja Nyat kampanye literasi politik di kalangan desa dapat
yang mewajibkan mahasiswa untuk terjun ke dilakukan dengan pendekatan ormas-ormas
tengah-tengah masyarakat. Faktor pendukung yang berpengaruh di masyarakat desa setempat.
lainnya adalah pemuda karang taruna yang dapat Pengaruh ormas dalam budaya di pedesaan
diandalkan untuk kesejahteraan masyarakat. memudahkan dalam memobilisasi masyarakat
dalam menyebarkan pemahaman literasi politik
314 Sosio Informa Vol. 6 No. 03, September – Desember, Tahun 2020. Kesejahteraan Sosial
Faktor pendukung dalam strategi tatap kemasyarakatan atau masyarakat acuh terhadap
muka informal adalah keterpanggilan agen kegiatan kemasyarakatan di tempatnya.
literasi dalam memperbincangkan literasi politik 9. Saluran Media Massa di Desa
dengan strategi tatap muka informal. Faktor
penghambatnya adalah bahwa strategi ini tidak Buletin merupakan salah satu media massa
akan berjalan jika perbincangan tentang literasi yang masih ada saat ini. Media massa baik cetak
politik dengan tatap muka informal tidak maupun elektronik, seperti koran, majalah,
dilakukan secara maksimal. fotografi, radio, televisi, dan media lainnya
merupakan domain publik, yang menjadikannya
8. Pendekatan Kegiatan Kemasyarakatan sebagai public sphare (Heryanto, 2018). Buletin
Di pedesaan dapat kita temukan kerja sebagai alat untuk menyebarkan ide, gagasan,
bakti, sebuah kegiatan yang dilakukan bersama- ajakan dan atau dakwah (Haryanto, 2016),
sama untuk menyukseskan kegiatan 17 merupakan media yang cukup diperhitungkan
Agustusan misalnya. Dalam pertemuan warga dalam hal ini.
pada kegiatan kemasyarakatan ini dapat Oleh karena itu perlu adanya buletin
disisipkan nilai-nilai kebersamaan dengan sebagai bentuk media massa di tingkat desa.
pendekatan literasi politik. Buletin sebagai saluran media di desa yang
Selain itu juga tahlilan dan atau pengajian memuat informasi secara komprehensif
akhwat atau kaum ibu dapat menjadi media mengenai kebijakan, peraturan perundang-
untuk melakukan literasi politik. Di mana undangan dan program sosial. Buletin misalnya
terdapat perkumpulan masyarakat maka di situ dalam edisinya mewartakan secara mendalam
juga bisa kita sertakan kegiatan kampanye mengenai Program Rehabilitasi Sosial Rumah
literasi politik. Kita dapat melihat misalnya Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu).
pembagian sajadah, mukenah, kalender, yang Faktor pendukung ini adalah media massa
bermuatan kampanye partai politik pada yang dapat dihadirkan di tengah masyakarat
pengajian kaum ibu. Maka kampanye literasi desa, misalnya diterbitkan di balai desa. Namun
politik juga dapat menggunakan panggung ada juga faktor penghambat, yaitu tidak adanya
pengajian kaum ibu dalam mendesiminasikan saluran media massa di desa. Jika pun ada,
literasi politik pada kalangan kaum ibu di masyarakat tidak dapat atau tidak mau
pedesaan. Kaum ibu termasuk orang yang mengaksesnya.
berpengaruh di dalam keluarga sehingga kaum
ibu dapat menyebarkan di dalam keluarga 10. Saluran Media Sosial
masing-masing. Media sosial yang banyak digunakan
Faktor pendukung untuk menyukseskan seperti Facebook, Twitter, Instagram, saat ini
strategi dengan pendekaran kegiatan masyarakat Youtube menjadi alat atau saluran bagaimana
adalah kegiatan ini merupakan kegiatan kampanye literasi politik dapat dilakukan
keseharian masyarakat. Sehingga literasi politik (Heryanto and Zarkasyi 2012). Sejumlah akun di
guna kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan Instagram dan Twitter seperti @pinterpolitik
dalam kegiatan kemasyarakatan. Sementara itu yang memiliki 111 ribu pengikut, mengunggah
faktor penghambatnya adalah jika masyarakat materi-materi politik di akunnya. Kemudian,
desa tidak banyak memiliki kegiatan @csdf_ugm atau akun Center for Digital Society
di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta
Gerakan literasi di media sosial ini Ucapan terimakasih disampaikan bagi teman-
sejatinya diharapkan mampu menyebarkan teman pendamping program layanan sosial
literasi politik program-program sosial yang khusus Program Keluarga Harapan (PKH) yang
diinisiasi oleh pemerintah demi kebaikan dan telah menginspirasi artikel ini. Semoga kerja-
kemajuan bangsa Indonesia. Penggunaan kerja pendampingan dalam program program
telepon pintar dan gawai yang menjadi bagian kesejahteraan sosial dapat menghasilkan
dari kehidupan warga di Indonesia menjadi kemanfaatan bagi kemandirian penerima
upaya saluran media sosial dalam menebar manfaatnya.
informasi mengenai seluk beluk program-
DAFTAR PUSTAKA
program di bidang kesejahteraan sosial.
Masyarakat desa tidak sedikit yang memiliki Achsanuddin, A.N., Fitrianti, A.N, Melinda, F.
gawai canggih yang digunakannya untuk (2017). Upaya Pemerintah Desa Dalam
mengakses informasi berkaitan kebijakan dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
pembangunan sosial. Di Desa Ulujangang Kecamatan
Bontolempangan. Jurnal Ekonomi Balance
Faktor pendukung dalam strategi dengan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 13(1):140–
saluran media sosial adalah bahwa media sosial
48.
dapat diakses dengan mudah oleh siapa pun dan
di mana pun berada. Meski begitu tidak banyak Chambers, R. (1996). PRA: Participatory Rural
masyarakat desa yang begitu peduli terhadap Appraisal, Memahami Desa Secara
perkembangan zaman yang kerap menggunakan Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.
media sosial untuk kegiatan literasi politik. Ini Darajat, D.M. (2018). Melawan Ketertinggalan.
yang menjadi faktor penghambat dalam Lebak: Humas Protokol Kabupaten Lebak.
pelaksanaan strategi saluran media sosial.
Haryanto. (2016). Pesan Dakwah Pada Buletin
PENUTUP Jum’at Himmah IAIN Palangka Raya
(Content Analysis Terhadap Edisi Juli-
Strategi dan pendekatan-pendekatan
Desember Tahun 2015). Jurnal Studi
literasi politik di atas berupaya untuk
Agama Dan Masyarakat 12(1):1–14.
mendukung kesejahteraan masyarakat desa.
Strategi ini menjadi tawaran kepada para aktivis Heryanto, G.G. (2013). Komunikasi Politik.
yang bergelut dalam pengembangan masyarakat Bogor: Ghalia Indonesia.
desa untuk kesejahteraan sosial. Selain itu Heryanto, G.G. (2018). Media Komunikasi
tawaran strategi ini juga disampaikan kepada Politik. Yogyakarta: IRCiSoD.
para pemangku kebijakan dalam hal ini
pemerintah pusat dan daerah hingga pemerintah Heryanto, G.G., & Rumaru, S.. 2013.
desa. Komunikasi Politik Sebuah Pengantar.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Strategi literasi politik ini harus melihat
dan mengatur strategi dengan sedemikian rupa Heryanto, G.G. & Zarkasyi, I. (2012). Public
316 Sosio Informa Vol. 6 No. 03, September – Desember, Tahun 2020. Kesejahteraan Sosial
Relations Politik. Bogor: Ghalia Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan
Indonesia. Ekonomi Keluarga. Jurnal Ketahanan
Nasional 23(1):37-48.
Karim, A.G., Edi, A.C., Rahmawati, D.,
Wisiaswati, R. (2015). Memahami Tingkat UU RI. (2009). Undang Undang Nomor 11
Melek Politik Warga Di Kabupaten Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.
Sleman. Jpp Fisipol UGM Dan KPU UU RI. (2014a). Undang-Undang Nomor 23
Kabupaten Sleman. Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Kimbal, M. (2018). Partisipasi Politik Dalam Daerah.
Proses Pembangunan Desa Di Kecamatan UU RI. (2014b). Undang-Undang Nomor 6
Wori Kabupaten Minahasa Utara. Tahun 2014 Tentang Desa: Kementerian
Sosiohumaniora 20(3):282. Desa Dan Daerah Tertinggal.
Luttrell, C., Quiroz, S., Scrutton, C., Bird, K. Wijaya, S. (2019). Gerakan Literasi Dalam
(2009). Understanding and Pertemuan Peningkatan Kemampuan
Operationalising Empowerment. London: Keluarga (P2K2) Masyarakat Pra
Overseas Development Institute. Sejahtera. E-Plus 4(2):131–145.
Nasution, Z. (2002). Komunikasi
Pembangunan; Pengenalan Teori Dan
Penerapannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Peraturan Menteri. (2019). Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Peraturan Pemerintah (PP). (2014). Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa: Kementerian Desa Dan Daerah
Tertinggal.
Rusito. (2018). Birokrasi Profesional
Pemerintah Desa. Banten: Untirta Press.
Suhendi, A. (2013). Peranan Tokoh Masyarakat
Lokal Dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial. Jurnal Sosio Informa 18(02):105–
16.
Taqwarahman, C.G., Riyono, B., Setiawati, D.
(2017). Peran Karang Taruna Dalam
Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Di
Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo