Anda di halaman 1dari 37

POLITEKNIK MANUFAKTUR TIMAH ( POLMAN - TIMAH )

Jalan Jendral Sudirman 51, Pangkalpinang 33121, Bangka, Indonesia


Telp. (0711) 312067, 312278, Fax. (0711) 311053, TIx. 27700 TIMAH
Penampang Potong dan Penembusan

Sebuah benda yang mengalami proses pemotongan, akan menghasilkan


suatu bentuk penampang potong yang sangat tergantung kepada bentuk atau
penampang benda dan juga bentuk serta arah pisau potong.

Suatu benda yang merupakan gabungan dari beberapa bentukan, maka


pada bagian sambungannya merupakan hubungan benda yang dapat dianggap
sebagai bentuk penembusan.

Dari kedua keadaan tersebut diatas, maka bentuk penampang potong


atau sambungan sebagai penembusan dapat berupa bidang lengkung,
papasan, atau bidang lurus saja.

Untuk benda yang terbuat dari lembaran plat yang dalam pembuatannya
perlu ketepatan bentuk sambungan, maka bentuk penembusan atau pemotongan
yang terjadi harus ditentukan dengan tepat. Sehingga jika dibuatkan bentangan -
nya akan sesuai dengan yang diinginkan.

Konstruksi Penampang Potong.

Untuk mendapatkan suatu penampang potong pada suatu benda, maka


pada prinsipnya adalah memindahkan titik perpotongan pada satu pandangan
penampang potong kesatu pandangan lain yang diinginkan.
Untuk melakukan pemindahan titik tersebut, hampir kebanyakan
menggunakan sistim gambar proyeksi tiga pandangan utama.

Dalam menentukan titik perpotongan yang akan dipindah pada dasarnya


dilakukan berdasarkan,metoda proyeksi : tiga bidang. Untuk memudahkan
penggambaran, penentuan arah potong pada gambar pandangan utama dapat
dilakukan dengan :

1. Pemotongan awal arah horizontal


Cara ini diawali dengan melakukan pemotongan arah horizontal pada
pandangan utama untuk mendapatkan titik perpotongan yang kemudian
dipindahkan pada bidang pandangan yang diinginkan.

Garis pemotongan arah horizontal ini dibuat sebanyak mungkin pada pandangan
utama, sehingga pada akhirnya akan terbentuk suatu penampang potong
yang diinginkan. Semakin banyak dilakukan pemotongan, maka penampang
potong yang dihasilkan akan semakin mendekati bentuk yang sempurna.

Pada sebuah silinder yang dipotong


oleh garis horizontal yang sejajar
sumbunya, akan menghasilkan titik
perpotongan yang siap untuk di
pindahkan ke bidangan proyeksi yang
diinginkan untuk mendapatkan yang
lain.

Untuk titik-titik batas atau titik akhir


dari suatu garis lengkung juga titik- titik
pada sumbu atau pada yang ujung
benda dapat diproyeksikan langsung
pada pandangan yang diinginkan (titik
1 & 3)

Untuk mendapatkan titik-titik lain,


lakukan pemotongan horizontal terlebih
dahulu lalu titik perpotongan yang
terjadi dipindahkan (di proyeksikan)
untuk mendapatkan titik perpotongan
yang baru pada bidang pandang an
yang lain.
2. Pemotongan awal arah vertikal

a. Vertikal paralel
Dilakukan dengan cara memotong benda kerja pada pandangan utama oleh garis
vertikal yang paralel, kemudian titik perpotongan pada penampang yang
dipotongnya dipindahkan ke pandangan yang diinginkan.

Untuk titik-ititk pada sumbu dan ujung/


akhir suatu benda dapat
diproyeksikan langsung ke
pandangan yang diinginkan.

Untuk mendapatkan titik yang lain


lakukan pemotongan vertikal secara
paralel, kemudian titik garis proyeksi
dari potongan tersebut dan tentukan
titik-titik perpotongan yang terjadi
pada pandangan yang diinginkan.

b. Vertikal radial
Cara ini digunakan untuk benda-benda silinder atau benda-benda yang
mempunyai bentuk dasar kurva.
Untuk mempermudah pengerjaan, dilakukan pembagian radial pada alas
benda dengan sama besar untuk melakukan pemotongan sesuai
dengan pembagian radial yang telah dilakukan.

Lakukan pembagian garis sisi dengan


sudut sama besar, dan beri nomor pada
setiap titik-titik hasil bagi untuk
mempermudah pengerjaan.
Proyeksi titik-titik hasil bagi tersebut ke
pandangan depan dan samping.
Titik yang saling berpotongan pada
pandangan depan antara garis pemo-
tongan dan garis sisi diproyeksikan
memotong garis sisi yang bemomor
sama pada pandangan yang diinginkan.
Titik-titik tersebut bila disambungkan
merupakan garis penampang potong.

3. Penampang potong dengan proyeksi langsung

Untuk membuat bentuk bentangannya maka diperlukan suatu bentuk


penampang potong dengan ukuran yang sebenarnya, yang akan digunakan
sebagai patokan ini bisa dilakukan dengan cara memindahkan ukuran-ukuran
sebenamya dari pandangan-pandanganyang telah kita buat ke dalam
sebuah pandangan tambahan.

Gunakan pandangan tambahan


dengan proyeksi langsung.

Pemindahan jarak jarak yang


sebenarnya dari pandangan samping
dan atas yang telah dibuat ke dalam
pandangan tambahan yang
merupakan bentuk penampang dalam
ukuran yang sebenarnya.
4. Pemotongan benda silinder
Untuk mendapatkan suatu bentuk penampang pemotongan pada suatu silinder,
bisa dilakukan hanya dengan menggunakan dua pandangan.

Pada pandangan utama, dibuat lingkaran bantu sesuai panampang profil


silinder, lalu lingkaran tersebut dibagi secara radial. Dari titik perpotongannya
tank garis horizontal sampai memotong penampang potong yang akan dicari,
dari titik perpotongan tersebut, tank garis vertikal ke gambar pandangan atas untuk
mencari titik perpotongan yang bare dengan memproyeksikan pula garis
pembagian pada lingkaran bantu ke pandangan atas tersebut. Dengan
menghubungkan titik perpotongan yang barn didapat gambar hasil pemotongan.

5. Pemotongan bentuk kerucut

Apabila suatu kerucut dipotong, maka bentuk dari penampang potongnya akan
sangat tergantung dari letak dan arah pemotongannya. Untuk mendapatkan
bentuk penampang pemotongan tersebut bisa dilakukan dengan cara vertikal
maupun horizontal.
Perhatikan arah pemotongan
dan penampang hasil
pemotongan yang dihasilkan

Gb 2 (p: 2 : 54)
6. Pemotongan bentuk persegi

Untuk mendapatkan penampang hasil pemotongannya bisa dilakukan


dengan cara pemotongan harizontal maupun vertikal, sama halnya seperti
kerucut.
Akan tetapi pemotongan bentuk persegi relatif lebih mudah, sebab bentuk persegi
merupakan gabungan-gabungan bidang datar.

a. Limas terpotong
Garis-garis pada bentuk limas diberi
nomor, lalu proyeksikan titik-titik per-
potongan tersebut dari pandangan
depan ke pandangan yang
diinginkan.
Cari titik-titik perpotongannya
dengan garis sisi yang bernomor
sama.

b. Prisma terpotong

Dengan menggunakan metoda pe-


motongan vertikal maupun horizontal
titik-titik potongan diproyeksikan ke
padangan samping dan atas
kemudian dicari titik perpotongannya.
Contoh-contoh penampang hasil pemotongan

1. Pemotongan kerucut 2. Pemotongan silinder

3. Pemotongan bola

4. Pemotongan limas segi empat


5. Pemotongan silinder

6. Pemotongan silinder
A. Lengkapi gambar di bawah ini dengan garis-garis proyeksinya,
sesuai dengan penampang potongnya.
B. Gambar penampang potongnya pada pandangan yang masih kosong
C. Buat pandangan atas dan samping
PENEMBUSAN

A. Garis penembusan

Apabila sebuah benda ditembus oleh benda lain maka akan terbentuk
suatu garis batas pertemuan antara kedua benda tersebut, yang merupakan
suatu garis penembusan. Dimana bentuk dan letak' garis penembusan
tersebut akan sangat tergantung pada bantuk dan cara kedua benda itu
berhubungan :

- Garis penembusan suatu silin- - Garis penembusan suatu kerucut


der, ditembus oleh silinder lain yang ditembus oleh kerucut lain.
yang berdiameter lebih kecil.

- Garis penembusan suatu - Garis penembusan suatu prisma


kerucut yang ditembus oleh segitiga oleh prisma segi empat.
silinder pada posisi diameter
kedua benda tersebut sama besar.

Untuk mendapatkan garis penembusan, dapat dilakukan dengan


beberapa metode, yaitu :
1. Metode proyeksi tiga pandangan.
2. Metode bola.
3. Metode proyeksi dua pandangan.
4. Metode potongan.

1. Proyeksi tiga pandangan.

Cara ini dilakukan dengan menggambar 3 pandangan utama dari benda


tersebut tanpa garis penembusan. Kemudian dari padangan yang mempunyai
titik-titik pemotongan, titik-titik potongannya dipindahkan ke pandangan yang
diinginkan sehingga akan terbentuk suatu garis penembusan.
Titik-titik potong tertelak pada pan -
dangan samping, diantaranya no 1,2,3,4.

Dari pandangan sampai titik-titik potong


tersebut (mis. 5) diproyeksikan ke pan-
dangan depan dan pandangan atas (5)
yang diproyeksikan lagi ke pandangan
depan. Dari perpotongan kedua garis
proyeksi tersebut akan didapat titik-titik
penembusan (5).

2. Metode bola.

Metode ini lebih mudah dan sederhana, sebab bisa dilakukan hanya pada satu
pandangan yang garis penembusannya akan dicari. Akan tetapi metode ini hanya
bisa digunakan untuk benda-benda berhubungan yang :
1. Penampang potongnya berbentuk lingkaran.
2. Kedua sumbu benda yang berhubungan saling berpotongan, sehingga dapat
dijadikan titik-titik pusat bola.

Dengan metode ini garis titik-titik penembusan akan didapatkan dari


perpotongan penampang potong pada bola yang mempunyai titik pusat pada
perpotongan sumbu kedua benda yang berhubungan.

- Buat sebuah lingkaran dengan


titik pusat M (titik perpotongan
sumbu kedua silinder) dengan
diameter minimum sama dengan
diameter silinder yang ditembus.

- Tarik garis sejajar, perpanjangan


masing-masing silinder memotong
panampang lingkaran bola (garisl)
- Hubungan kedua titik perpotongan
tersebut, yang merupakan bidang -
penam pang bola (garis-garis). Titik-
titik perpotongan antar penampang
bola (garis-garis) adalah titik-titik
penembusan (titik A)

3. Metode dua pandangan.

Dengan metode ini cukup digambar dua pandangan akan tetapi metode ini
bisa dilakukan hanya untuk benda-benda silinder.

Buat penampang pembantu pada pandangan


depan dan atas, kemudian bagi dengan sistem
radial dan diberi nomor.
Pada pandangan atas, dari titik bagi tadi, ditarik
garis horizontal memotong garis benda.

Dari titik perpotongan tersebut proyeksikan ke


pandangan depan sampai berpotongan dengan
garis bagi yang bernomor sama.

Titik-titik tersebut merupakan titik-titik penembusan


(titik A).

4. Metode potongan.

Metode ini bisa digunakan untuk bentuk-bentuk umum, akan tetapi sangat
tergantung pada kemudahan membuat penampang potong dari masing-masing
benda yang berhubungan. Titik-titik penembusan didapat dari perpotongan kedua
bidang hasil pemotongan. Semakin banyak dilakukan pemotongan, maka garis
penembusan akan semakin mendekati bentuk yang sebenarnya.

Buat garis potongan A.

Bidang dari pemotongan untuk


kerucut adalah bidang 1, sedang-
kan untuk silinder adalah bidang 2.

Titik 8" dan 5" adalah titik-titik


perpotongan kedua bidang luar
hasil pemotongan tadi.
- Proyeksi kedua titik tersebut ke pandangan atas sehingga memotong bidang
pemotongan A.
- Titik-titik potong tersebut merupakan titik-titik penembusan (5' dan b').

Penembusan antara benda silinder.

Metode yang bisa dipakai diantaranya metode bola, potongan, proyeksi 3


pandangan ataupun proyeksi dua pandangan. Puncak garis penembusan untuk
hubungan ini akan semakin mendekati sumbu silinder yang ditembus dan garis
penembusannya akan semakin lurus, apabila diameter silinder penembus semakin
kecil perbedaan ukurannya dengan diameter silinder yang ditembus, sehingga
pada akhirnya apabila kedua silinder tersebut mempunyai diameter yang sama, maka
garis penembusannya pada gambar merupakan garis lures dan titik-titik
penembusannya terletak pada sumbu silinder.

1. Sumbu penembusan tegak lurus.

2. Sumbu penembusan tidak tegak lurus.


Untuk mencari garis penembusannya
bisa dilakukan metode bola, tetapi
syaratnya kedua sumbu kerucut tersebut
berpotongan sehingga dapat digunakan
sebagai titik pusat bola.

Penembusan bentuk limas relatif lebih


mudah, dikarenakan garis penembusan-
nya berupa garis lures.

Metode yang bisa digunakan adalah


metode potongan.

Sama halnya pada penembusan limas,


penembusan prisma menghasilkan garis
penembusan berupa garis lurus.

Metode yang digunakan adalah metode


potongan.
Untuk mendapatkan titik penembusan
dilakukan dengan metode
pemotongan.

Dikarenakan bentuk penampang


kedua benda tersebut lingkaran
dan sumbunya saling berpotongan
maka metode yang paling cocok
adalah metode bola.

Pemotongan dilakukan pada


pandangan atas sehingga bidang hasil
potongannya sederhana, daripa
apabila pemotongannya dilakukan
pada pandangan depan.
Pemotongan bisa dilakukan pada pandangan
depan maupun pada pandangan atas

Dikarenakan prismanya mempunyai sudut


penembusan terhadap X12, maka harus
dibuat pandangan langsung A sebagai
pembantu.
A. Lengkapi gambar di bawah ini dengan garis proyeksinya.

1. Silinder ditembus kerucut.


2. Kerucut ditembus kerucut.
B. Buatkan pandangan secukupnya dan lengkapi dengan garis penembusannya.
BENTANGAN

Untuk benda-benda yang terbuat dari plat, dimana pembuannya melalui


proses penekukan, maka untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan dengan ukuran
yang tepat, plat asal (sebelum dibentuk) harus dibuat dengan bentuk dan ukuran
yang tepat pula. Untuk mendapatkan bentuk dan ukuran plat asal,(bentuk bukan)
benda yang diinginkan hares dibentangkan menjadi bidang datar (bentangan). Di
mana semua ukuran pada bentangan hares merupakan ukuran yang
sederhananya.

Silinder yang dibentangkan.

Apabila benda tunggal, maka bentangan bisa langsung dilakukan, akan tetapi
apabila merupakan benda gabungan (terdiri dari beberapa bagian plat) garis
penembusannya harus dibuat terlebih dahulu, baru kemudian masing-masing bagian
dibentangkan.

Bentangan benda tunggal. Bentangan benda gabungan


(penembusan).

Untuk benda-benda yang tertutup, letak garis penyambungan (misalnya


pengelasan) harus ditunjukkan, sebab pada penyambungan tersebut akan dibuka
sebelum dibentangkan.
A. Mencari ukuran yang sebenarnya.

1. Panjang keliling lingkaran.

a. Panjang ukuran yang sebenarnya.


Untuk mencari panjang keliling yang sebenarnya dengan tepat, bisa
dicari dengan perhitungan.

b. Ukuran pendekatan.
Ukuran pendekatan bisa dilakukan dengan pengukuran langsung,
sehingga faktor kesalahannya relatif besar terhadap ukuran
sebenarnya.
Untuk memindahkan jarak panjang
keliling lingkaran tersebut, bentuk
lingkaran pada pandangan alas
dibagi dengan sistem radial.
Tiap jarak hasil pembagian radial
dipindahkan sehingga menjadi suatu
bentangan.
Semakin pendek jarak yang
dipindahkan atau semakin banyak
dilakukan pembagian radial maka
kesalahan x akan semakin kecil.
2. Panjang garis lurus.

Pada setiap gambar proyeksi, suatu bidang yang terletak sejajar dengan
bidang proyeksi, akan mempunyai ukuran yang sebenarnya, sehingga apabila akan
mencari ukuran sebenarnya dari suatu bentuk, bentuk tersebut harus dipindahkan
sehingga sejajar dengan bidang proyeksi.
Untuk mencari ukuran sebenarnya dari suatu garis dapat digunakan dua metode,
yaitu :
a. Metode memutar sejajar bidang proyeksi.
b. Metode segitiga.

a. Metode memutar sejajar bidang proyeksi.

Metode ini digunakan untuk mencari panjang sebenarnya dari garis yang
mempunyai kemiringan terhadap bidang proyeksi. maka untuk mencari jarak yang
sebenarnya garis tersebut harus diproyeksikan sehingga sejajar dengan bidang
proyeksi.

- Putar garis AB dengan pusat B sehingga


sejajar terhadap bidang proyeksi
pandangan atas (titik A').

- Proyeksi titik A' ke pandangan depan


sehingga posisinya sejajar dengan titik A
terhadap bidang proyeksi pandangan
depan.

- Tarik garis AS yang merupakan ukuran


sebenarnya.

Metode ini digunakan untuk mecari garis yang


sebenarnya dari garis miring AB.
x merupakan panjang suatu garis yang sejajar
bidang proyeksi pandangan atas, sehingga
merupakan panjang sebenarnya, dan y
adalah panjang suatu garis yang sejajar
dengan pandangan depan yang juga merupa-
kan panjang sebenarnya, sehingga apabila
keduanya disambungkan, panjang garis
tersebut merupakan panjang garis miring
yang sebenarnya (garis A'B').
3. Ukuran sebenarnya dari suatu bidang dengan proyeksi langsung.

Metode ini biasanya digunakan untuk membuat penampang potong dengan


ukuran yang sebenarnya. Sehingga untuk mendapatkan penampang potong
tersebut harus dibuat dahulu pandangan-pandangan lain (atas dan atas
samping) yang mempunyai ukuran sebenarnya dari penampang potong, sehingga
siap untuk dipindahkan.
- Buat sumbu simetri pandangan
langsung penampang potong (garis
12) sejajar dengan garis potong.
- Pindahkan jarak 2 - 4 dari pan -
dangan samping (ukuran sebe -
narnya) ke pandangan tersebut.
- Pindahkan jarak 1 - 5 dari pan-
dangan samping ke pandangan
tersebut.
- Hubungkan titik-titik yang sudah
dipindahkan sehingga membentuk
penampang potong.

B. Bentangan silinder.

1. Bentangan silinder sempurna.

- Panjang bentangan keliling silinder


dapat dicari dengan hitungan
ataupun pengukuran langsung.
- Apabila dengan cara hitungan buat
panjang bentangan dengan panjang
d .  = 50  = 157.
- Apabila dengan cara pemindahan
langsung, lakukan pembagian radial,
misalnya 12 bagian, kemudian
masing-masing jaraknya dipindahkan
ke gambar bentangan.
2. Bentangan silinder terpotong.

- Prinsip pembuatannya sama dengan


bentangan silinder sempurna. Yang
perlu diperhatikan disini pada saat
pemidahan jarak harus hati-hati
sesuai dengan nomor pembagiannya,
sebab bentangannya mempunyai
bentuk sisi yang tidak lures (kurva).
- Pembuatan penampang potongnya
dicari dengan metode pandangan
langsung.

C. Bentangan kerucut.

1. Bentangan kerucut simetris.

Gambar bentangan untuk semua jarnis benda tirus, pada awalnya


dianggap masih utuh, kemudian seolah-olah dibuka dan dibentangkan.

Daerah bentangan dari benda tirus


adalah daerah lingkaran yang beradius s
(panjang sisi benda miring) dan panjang
busur lingkaran =  . d.
Untuk mendapatkan keliling lingkaran
yang sebenarnya bisa dilakukan dengan
pemindahan langsung berdasarkan
pembagian radial ataupun pembagian
sudut, di mana :

R
  360 x
s

2. Bentangan kerucut tidak simetris.

Apabila kerucutnya tidak simetris, maka untuk mendapatkan panjang


keliling lingkaran penampangnya tidak bisa memakai perhitungan pembagian sudut
a, akan tetapi melalui sistem pembagian radial, kemudian jarak jaraknya
dipindahkan.

- Untuk mencari panjang garis sisi


yang sebenarnya dilakukan cara
segitiga, kemudian dipindahkan ke
gambar bentangan sesuai dengan
nomor pembagian radialnya.
D. Bentangan piramid.

1. Bentangan piramid simetris.

- Ukuran yang sebenarnya bisa


didapatkan langsung pada ketiga
pandangan utama, misalnya jarak
1-2. Apabila jarak sebenarnya
belum ada, bisa dicari dengan cara
segitiga, misalnya jarak WL.

2. Bentangan piramid tidak simetris

Untuk mencari jarak yang sebenarnya


bisa langsung diukur pada ketiga
pandangan utama, misalnya jarak 1-2.
Kalau belum ada bisa dicari dengan
metode segitiga, misalnya jarak WL1 +4
dan WI-2 +3.
E. Bentangan benda transisi.

Bentuk transisi adalah bentuk yang dibuat dari satu lembar plat yang terdiri dari
beberapa bentuk dasar, misalnya gabungan bentuk melingkar dan bentuk datar.
Sedangkan benda transisi adalah benda yang mengandung bentuk transisi. Benda
transisi ini bisanya dipakai pada konstruksi penyambungan bodi berlubang yang
mempunyai bentuk penampang yang berbeda, misalnya dari bentuk lingkaran ke
bentuk persegi.

Untuk mendapatkan ukuran-ukuran sebenamya, bentuk-bentuk transisi


tersebut harus dibagi menjadi bentuk-bentuk dasar, baru kemudian ukuran
sebenarnya dicari dan dipindahkan.

- Benda transisi ini merupakan


perubahan bentuk penampang dari
lingkaran ke persegi.

- Bagi bentuk transisi tersebut menjadi


bentuk dasar melingkar dan datar.

- Untuk bagian yang melingkar dibagi


dengan sistem radial menjadi 12
bagian.

- Tarik garis sisi pembantu dari titik


pusat perubahan bentuk, ke masing-
masing titik bagi, dari Al ke 0', 1', 2', 3'
dst.

- Untuk mencari jarak jarak sebenarnya


dari garis sisi pembantu, digunakan
cara segitiga. Yaitu buat garis S-Al
(sama dengan tinggi benda kerja),
kemudian pindahkan jarak 0'-Al
(pandangan atas), kemudian
dihubungkan. Jarak S-0; adalah garis
sisi 0'-Al, kemudian dipindahkan ke
gambar bentangan (garis 0-A)

- dst.
F. Bentangan benda berhubungan (penembusan).

Untuk benda-benda yang berhubungan, sebelum melakukan bentangan harus


ditentukan dahulu garis penembusannya, sebab garis penembusan tersebut
akan menentukan jarak jarak garis sisi pembantu yang akan dipindahkan ke
gambar bentangannya.

Gambar di atas merupakan bentangan dari gambar penembusan, yaitu silinder


ditembus silinder dengan diameter berbeda.

G. Contoh-contoh gambar bentangan.


1. Bentangan silinder.

Penembusan dengan sistem


pandangan langsung.
2. Bentangan pipa bengkok.

3. Bentangan kerucut terpancung.


4. Bentangan benda transisi.

5. Betangan benda penembusan.

a. Pipa pembagi.
b. Silinder menembus limas.

Buat gambar bentangannya dari benda-benda di bawah ini.

1. 2.

Anda mungkin juga menyukai