OLEH :
BK/012/E
KELOMPOK XI
NORI MARJUNITA (120601
NOVI ERISTA (12060164)
DOSEN PEMBIMBING :
ADLIA ALFI RIANI, M.Pd
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kreativitas”. Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
“Perkembangan Peserta Didik (PPD)”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak
ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi
maupun teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana
mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya
terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Bab I Fenomena .................................................................................................. 1
Bab II Kreativitas ............................................................................................... 4
1. Pengertian Kreativitas ............................................................................. 4
2. Perkembangan Kreativitas ...................................................................... 5
3. Ciri-ciri Remaja Kreatif ........................................................................... 6
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembangnya Kreativitas .. 7
5. Usaha-usaha Guru dan Orang Tua Untuk Mengembangkan Kreativitas
(Daya Karsa) Peserta Didik ................................................................... 10
Bab III Kesimpulan ........................................................................................... 11
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
FENOMENA
Mengapa Terjadi?
Peristiwa tersebut bukanlah hal asing lagi bagi masyarakat dan negara yang menerapkan
sistem sekuler alias dipisahkan agama dari kehidupan. Intinya selama agama tidak dijadikan
panduan dalam berkreatifitas, maka selama itu pula kreatifitas yang berkembang di masyarakat
akan menjadi bablas. Tidak ada rambu rambu yang jelas mana yang boleh dan mana yang
tidak. Batasan halal-haram jadi sesuatu yang menggelikan untuk para sekuleris itu, dan kita akan
menemukan banyak sekali kejadian yang niatnya kreatif tapi malah bablas aliat keterlaluan.
Memang, kita harus tetap kreatif & inovatif. Tanpa kreatifitas, dunia akan terasa monoton
dan sepi. Tidak akan ada variasi dan penemuan untuk karya-karya baru. Hidup akan jalan
ditempat saja dan tidak akan berkembang, tak kan ada dinamika yang membuat hidup jadi lebih
hidup .
Tapi, untuk kreatif apa iya sih harus menghalalkan segala cara seperti itu? Apa iya sih
dengan berprinsip "yang penting penggemar suka, habis perkara!" dan umumnya alasan utama
mereka "yang penting tidak merugikan orang lain!". Waduh, jelas tidak bisa begitu saja
dong... Semua ada aturannya :
Yang namanya manusia hidup itu harus ada rambu-rambunya. Ada aturan mainnya,
kalau tidak seperti itu, dengan mengatas namakan kebebasan pasti hidup akan kacau. Tidak ada
pembenaran atas istilah "manusia memiliki kebebasan mutlak". Mereka yang mengagungkan
demokrasi untuk dalih kebebasan berekspresi sebenarnya adalah budak dari demokrasi itu
sendiri. Parahnya, mereka adalah budak hawa nafsu.
Undang-undang ataupun RUU apapun itu bentuknya, selama landasan yang dipakai
bukan dari pedoman Ketuhanan, pasti aturan yang dihasilkan juga akan kacau. Tarik ulur definisi
pornografi misalnya, kalau diserahkan pada akal manusia, masing masing akan punya pendapat
yang berbeda sesuai dengan kepentingannya.
Untuk remaja atau siapapun yang mau berkreatifitas, sebagai referensi atau panduan,
banyak media yang tersedia. Banyak web atau buku yang dikhususkan untuk mendampingi kita
untuk berkreatifitas. Jadi selamat beraktifitas!
BAB II
PEMBAHASAN
KREATIVITAS
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah penemuan atau asal usul setiap hal baru (produk, solusi, karya seni, karya
sastra, lelucon, inovasi, dll) yang memiliki nilai. Dari definisi diatas, arti kreativitas menekankan
pada dua hal utama, yaitu “baru” dan “nilai”. Kata “baru” berarti hal yang belum ada
sebelumnya atau inovatif dari sudut pandang individu, komunitas atau masyarakat di wilayah
tertentu. Kata “nilai” berarti manfaat yang dirasakan oleh individu, komunitas atau masyarakat di
daerah tertentu.
Banyak ahli yang menjelaskan makna kreativitas, beberapa ahli diantaranya menjelaskan
pengertian kreativitas sebagai berikut :
a. Guilford (1967) menyatakan bahwa:
Intelegensi berkaitan dengan kemampuan berfikir konvergen, sedangkan kreativitas adalah
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berfikir divergen. Berfikir konvergen yaitu proses
berfikir didasari oleh berbagai hal menuju kesatu hal/kesimpulan, sedangkan berfikir divergen
yaitu kemampuan berfikir yang berawal dari satu persoalan atau satu hal menuju ke berbagai hal.
Misalnya dalam memecahkan suatu persoalan lalu ditinjau dari berbagai segi.
b. Utami munandar menjelaskan bahwa kreativitas adalah kemampuan
Untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada.
Menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah
pada kualitas, ketepatan, keluwesan dan keberagaman jawaban
Mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisininalitas dan berfikir serta kemampuan
memperluas suatu gagasan.
c. Nana Syaodih
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan
sesuatu hal baru, cara cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat.
d. David Camphell
Kreatifitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum
ada sebelumnya, menarik, aneh dan beguna bagi masyarakat.
e. Menurut Imam Musbikin (2006 :6)
Kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga
sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan
jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.
2. Perkembangan Kreativitas
a. Tahap Sensori-Motoris
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Menurut Piaget (Bybee dan Sund, 1982), pada
tahap ini interaksi anak dengan lingkungannya, termasuk orang tuanya, terutama dilakukan
melalui perasaan dan otot-ototnya. Dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya,
termasuk juga dengan orang tuanya, anak mengembangkan kemampuannya untuk
mempersepsi, melakukan sentuhan-sentuhan, melakukan berbagai gerakan, dan secara
perlahan-lahan belajar mengoordinasikan tindakannya.
Piaget juga mengatakan bahwa kemampuan yang paling tinggi pada tahap ini terjadi
pada umur 18-24 bulan, yaitu sudah mulai terjadi transisi dari representasi tertutup menuju
representasi terbuka. Pada umur ini, anak sudah mulai dapat mereproduksikan sesuatu
yang ada dalam memori dan dapat menggunakan simbol-simbol untuk merujuk kepada
objek-objek yang tidak ada.
b. Tahap Praoperasional
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab
perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana
intuitif. Artinya, semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh
unsure perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari orang-orang
bermakna, dan lingkungan sekitarnya.
Pada tahap ini, menurut Jean Piaget ( Bybee dan Sund, 1982 ), anak sangat bersifat
egosentris sehingga seringkali mengalami masalah dalam berinteraksi dalam
lingkungannya, termasuk dengan orang tuannya. Pada akhir tahap ini, menurut Jean Piaget
( Bybee dan Sund, 1982 ), kemampuan mengembangkan kreativitas sudah mulai tumbuh
karena anak sudah mulai mengembangkan memori dan telah memiliki kemampuan untuk
memikirkan masa lalu dan masa yang akan datang, meskipun dalam jangka pendek.
c. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai
menyesuaikan diri dengan relitas konkret dan berkembang rasa ingin tahunya. Menurut
Jean Piaget ( Bybee dan Sund, 1982 ), interaksinya dengan lingkungan, termasuk dengan
orang tua, sudah semakin berkembang dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin
berkurang.
d. Tahap Operasional Formal
Tahap ini dialami oleh anak pada usai 11 tahun ke atas. Pada tahap ini, menurut Jean
Piaget, interaksinya dengan lingkungan sudah amat luas menjangkau banyak teman
sebayanya dan bahkan berusaha untuk dapat berinteraksi dengan orang dewasa. Pada
tahap ini ada semacam tarik-menarik antara ingin bebas dengan ingin dilindungi.
3. Ciri-Ciri Remaja Kreatif
Anak kreatif adalah anak yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan
baik. Perkembangan kemampuan dan kecerdasannya, sering kali membuatnya bersikap dan
berperilaku cukup aktif, banyak bergerak dan bersuara. Hal ini sering pula diidentifikasi sebagai
kenakalan oleh banyak orang tua. Padahal, aktivitas dan mobilitasnya yang berlebih merupakan
wujud kemampuan berpikirnya yang serba ingin tahu.
Sebelum kita men-judge bahwa anak kita nakal, alangkah bijaknya jika kita mencoba
mengetahui dan memahami ciri-ciri anak kreatif berikut ini.
Torrance dan Dembo (979) ; mengemukakan beberapa ciri orang kreatif sebagai berikut :
a. Suka humor, tidak kaku dan tegang dalam bekerja
b. Suka pada pekerjaan yang menantang
c. Cukup kuat memusatkan perhatian
d. suka mengemukakan ide ide baru yang bersifat imajinatif
e. lebih sensitif terhadap keadaan orang lain
f. tidak banyak terikat pada kelompok
g. terbuka terhadap ide/penemuan baru
h. fleksibel/tidak kaku
i. memiliki konsep diri positif
Piers (Adam, 1976) mengemukakan bahwa karakteristik kreativitas adalah sebagai berikut.
a. Memiliki dorongan (drive) yang tinggi
b. Memiliki keterlibatan yang tinggi
c. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
d. Memiliki ketekunan yang tinggi
e. Penuh percaya diri
f. Memiliki kemandirian yang tinggi
g. Menerima diri sendiri
h. Senang humor
i. Memiliki intuisi yang tinggi
j. Cenderung tertarik kepada hal-hal yang kompleks
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembangnya Kreativitas
Kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis, tetapi membutuhkan rangsangan
dari lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi
perkembangan kreativitas.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers (dalam Munandar, 1999)
adalah:
BAB III
KESIMPULAN
Kreativitas adalah penemuan atau asal usul setiap hal baru (produk, solusi, karya seni,
karya sastra, lelucon, inovasi, dll) yang memiliki nilai.
a. Perkembangan Kreativitas pada Remaja antara lain :
Tahap Sensosri-Motoris
Tahap Pra-Operasional
Tahap Operasional Konkret
b. Ciri-ciri Remaja yang Kreatif, sbb :
Suka humor, tidak kaku, tidak tegang dalam bekerja
Menyukai pekerjaan yang menantang
Menyukai ide baru yang bersifat imajinatif
Lebih sensitiv terhadap keadaan orang lain
Fleksibel dan memilki konsep diri yang positif
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembangnya Kreativitas pada Remaja :
Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam diri individu
Evaluasi internal
Kemampuan bermain dan mengadakan eksplorasi terhadap bentuk dan konsep baru
Usia
Tingkat pendidikan orang tua
Fasilitas dan Penggunaan waktu luang
d. Usaha Guru dan Orang tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak, sbb :
Memahami pikiran dan perasaan anak
Mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan tanpa hambatan
Lebih menekankan pada proses daripada hasil
Menciptakan lingkungan yang bersahabat
Tidak memaksakan pendapat
Menempatkan aspek berpikir dan perasaan secara seimbang
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Mudjiran, MS., Kons., dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang : UNP Press
Padang
2. http://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kreativitas/
3. Utami Munandar. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia
BACA SELENGKAPNYA
PROSES PENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR KEDALAM PENILAIAN
HASIL BELAJAR
Oktober 05, 2016
BACA SELENGKAPNYA
SEJARAH PGRI (Matakuliah KePGRIan)
Oktober 05, 2016
BACA SELENGKAPNYA
Arsip
Label
Laporkan Penyalahgunaan