DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
B. PRINSIP UJI PETIK ......................................................................................................................... 1
C. TUJUAN UJI PETIK ......................................................................................................................... 1
D. RUANG LINGKUP UJI PETIK.......................................................................................................... 2
E. TAHAPAN UJI PETIK ...................................................................................................................... 2
F. DESA SAMPLING............................................................................................................................ 3
G. JADWAL WAKTU UJI PETIK ........................................................................................................... 4
H. PELAKU UJI PETIK ......................................................................................................................... 4
I. PROSEDUR PELAKSANAAN UJI PETIK ........................................................................................ 5
J. RESPONDEN UJI PETIK................................................................................................................. 6
K. METODE UJI PETIK ........................................................................................................................ 6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Uji Petik Tahap Persiapan dan Perencanaan....................................................... 9
Lampiran 2. Kuisioner Uji Petik Tahap Pelaksanaan Kontruksi ............................................................. 15
Lampiran 3. Kuisioner Uji Petik Tahap Penyelesaian Kegiatan ............................................................. 21
A. PENDAHULUAN
Uji Petik adalah salah satu instrument pemantauan dengan melakukan kunjungan langsung, rutin,
terjadwal dan terukur, secara sampling ke kabupaten/kota dan desa/kelurahan. Kegiatan ini dilakukan
oleh pelaku program di pusat untuk melihat proses kegiatan di setiap siklus kegiatan yang telah dan
sedang berlangsung di lapangan, serta kesesuaian data SIM dengan kondisi di lapangan.
Uji petik difokuskan kepada kegiatan di tingkat masyarakat, mulai dari tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Uji petik adalah upaya pengendalian pelaksanaan kegiatan,
pemeriksaan pemanfaatan dana BPM dan pelaksanaan konstruksi. Kegiatan ini merupakan pengkajian
terhadap kondisi yang sedang berlangsung (recurrent, ongoing) dengan tujuan mengkoreksi atau
mengembalikan arah Kegiatan Pamsimas untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Mengkoreksi atau rekomendasi untuk perbaikan perbaikan kegiatan agar sesuai dengan tujuan
dan arah Kegiatan Pamsimas
Uji petik dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap disesuaikan dengan siklus Kegiatan Pamsimas sebagai
berikut:
1. Uji Petik Tahap Persiapan dan Perencanaan
Uji petik ini meliputi kegiatan:
a. Sosialisasi di tingkat Kecamatan.
b. Sosialisasi di tingkat Desa.
c. Pembentukan & Penguatan Kelompok Masyarakat dan KPSPAMS.
d. Penyiapan Rencana Kerja Kelompok Masyarakat.
e. Pemicuan Perubahan Perilaku Kesehatan (CLTS).
f. Identifikasi Masalah & Analisis Situasi (IMAS).
g. Pemilihan Opsi Sarana dan Kegiatan.
h. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
i. Evaluasi Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
j. Pengesahan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
2. Uji Petik Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Uji petik ini meliputi kegiatan:
a. Penetapan Penyelenggaraan Swakelola.
b. Kontrak Swakelola (PKS).
c. Pencairan dan Penggunaan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM).
d. Pengadaan Barang dan Jasa.
F. DESA SAMPLING
Waktu pelaksanaan Uji Petik didasarkan pada kemajuan pelaksanaan kegiatan di lapangan (desa).
Waktu pelaksanaan Uji Petik untuk masing-masing tahapan adalah sebagi berikut :
1. Uji Petik Tahap Persiapan dan Perencanaan.
Dilaksanakan setelah 50% Desa RM Penetapan Tahap I sudah Evaluasi RKM.
2. Uji Petik Tahap Pelaksanaan Konstruksi.
Dilaksanakan setelah 100% Desa Grant/TF sudah melakukan pencairan BPM Tahap I.
3. Uji Petik Tahap Penyelesaian Kegiatan.
Dilaksanakan setelah 50% Desa Grant/TF menyelesaikan semua pekerjaan 100%.
Semua pelaku Kegiatan Pamsimas bisa menggunakan instrumen uji petik ini dalam melakukan kegiatan
monitoring disesuaikan dengan tahapan kegiatan yang sedang berlangsung di lapangan (desa). Tim
NMC wajib melaksanakan uji petik sesuai dengan POB Uji Petik. Pelaku uji petik untuk masing-masing
tahapan uji petik sebagai berikut:
Uji Petik
Tahap
No. Personil NMC Jumlah Tahap Tahap
Persiapan dan
Pelaksanaan Penyelesaian
Perencanaan
1 Monev Specialist 1 2 ✓ ✓ ✓
2 Monev Specialist 2 2 ✓ ✓ ✓
3 Complaint Handling & HRM Specialist 1 ✓ ✓
4 WSS & Environmental Safeguard 1 ✓ ✓ ✓
5 Health & Hygiene Specialist 1 ✓ ✓ ✓
6 Local Government & Village Government Specialist 1 ✓
7 Local Institutional Strengthening Specialist 1 ✓ ✓
8 Financial Management Specialist 1 ✓ ✓
Community Procurement & Contract Management
9 Specialist 1 ✓
Total Pelaku Uji Petik 8 9 9
Prosedur substansi dan administrasi untuk pelaksanaan uji petik adalah sebagai berikut:
1. Tim Monev NMC menginformasikan kewajiban bagi Kabupaten (Fasilitator Masyarakat) yang
mempunyai Data QS dan SIM yang belum lengkap untuk segera melakukan pemuktahiran data
QS dan SIM sebelum pelaksanaan uji petik;
2. Fasilitator Masyarakat melakukan pemuktahiran QS dan Data SIM sebelum pelaksanaan uji petik;
3. Tim Monev NMC menyusun jumlah dan daftar desa sampling;
4. TL NMC mengajuan usulan jumlah dan daftar desa sampling, serta jadwal dan pelaku uji petik
kepada CPMU untuk mendapatkan persetujuan, dengan tembusan kepada PPK Pamsimas;
5. CPMU menyampaikan Nota Dinas kepada Direktur Air Minum terkait Rencana Pelaksanaan Uji
Petik berdasarkan surat usulan dari TL NMC. Selanjutnya Rencana Pelaksanaan Uji Petik
disampaikan kepada Balai PPW melalui surat Direktur Air Minum, dengan tembusan kepada
CPMU, PPK Pamsimas, PPMU (Dinas terkait), DPMU (Dinas terkait) dan TL NMC;
6. Berdasarkan surat Direktur Air Minum, maka NMC menginformasikan waktu pelaksanaan uji petik
kepada Koordinator Provinsi dan Koordinator Kabupaten;
7. Dalam hal pada desa sampling yang sudah ditentukan tidak bisa dilakukan Uji Petik, maka desa
sampling tersebut bisa digantikan dengan desa lain yang berada di dalam Kabupaten/Kota yang
sama. Dan apabila pada Kabupaten/Kota yang sama tidak ada desa pengganti yang bisa menjadi
desa sampling, maka bisa digantikan desa lain yang berada di dalam Provinsi yang sama.
8. Pelaku Uji Petik dari NMC melaksanakan kegiatan uji petik, dengan ketentuan sebagi berikut:
a. Koordinator Kabupaten mengkoordinasikan Fasilitator Masyarakat untuk memfasilitasi
pelaksanaan uji petik dan membantu menyiapkan dokumen dan data yang dibutuhkan dalam
uji petik, sesuai dengan tahapan uji petik yang akan dilaksanakan.
b. Pelaksanaan uji petik harus didampingi oleh Fasilitator Masyarakat yang bertugas sebagai
pendamping desa sampling dimaksud.
c. Melakukan kegiatan uji petik dengan bantuan kuesioner dan pengecekan dokumen
menggunakan metode yang telah ditentukan (format kuesioner terlampir).
d. Mencatat semua temuan/hasil uji petik dalam notulensi ringkas untuk selanjutnya dikompilasi
dalam bentuk tabel laporan.
e. Memasukkan data hasil uji petik ke dalam tabel hasil uji petik (sesuai dengan lembar
kuesioner).
f. Pada akhir pelaksanaan uji petik Pelaku Uji Petik harus menyampaikan hasil uji petik (pokok-
pokok temuan) kepada Balai PPW (PPK Air Minum), Koordinator Provinsi, DPMU (Pokja
AMPL/PKP/PPAS atau Dinas terkait), Koordinator Kabupaten. dan Fasilitator Masyarakat.
9. Tim Monev NMC menyusun Laporan Uji Petik berdasarkan hasil uji petik (pokok-pokok temuan).
Responden adalah sumber informasi selama uji petik berlangsung. Responden diharapkan dapat
memberikan informasi akurat tentang proses yang telah atau sedang berlangsung. Responden untuk
masing-masing tahap uji petik adalah berbeda tergantung pada siklus kegiatan yang di uji petik. Unsur-
unsur yang menjadi responden adalah:
1. Kepala Desa/Lurah dan/atau Perangkat Desa/Kelurahan;
2. Bidan Desa/Tenaga Kesehatan di Desa/Kelurahan;
3. Kelompok Masyarakat (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Persiapan, Tim Pelaksana dan Tim
Pengawas);
4. Kelompok Pengelola SPAMS (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota lainnya);
5. Tokoh Masyarakat/Agama/Adat;
6. Guru dan Murid Sekolah Dasar;
7. Representasi Kelompok Masyarakat (perempuan, miskin, masyarakat adat, disabilitas, dll.);
8. Fasilitator Masyarakat.
Beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan uji petik adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Metode ini dilaksanakan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek/sasaran
uji petik (kegiatan terkait) untuk mengetahui kebenaran proses dan keberadaan obyek uji petik.
Dalam metode ini difokuskan untuk melakukan cross check tentang kebenaran dan kelengkapan
terhadap hasil pelaksanaan kegiatan terkait.
a. Obyek Observasi, antara lain:
- Sistem (opsi) Sarana Air Minum yang terbangun.
- Sarana Sanitasi di Sekolah yang dibangun.
- Materi pelatihan.
- Media Promosi Kesehatan.
- dan lain-lain terkait dengan kuesioner uji petik.
b. Langkah-langkah observasi:
- Siapkan data yang dibutuhkan (siklus kegiatan terkait), sumber data sesuai desa
sampling menggunakan Data SIM.
- Lakukan pengamatan dengan cara melakukan kunjungan langsung pada obyek uji petik
(siklus kegiatan terkait) di wilayah desa sampling.
- Catat dalam bentuk notulensi secara ringkas hasil dari uji petik yang berupa temuan
selama observasi berlangsung.
- Isi kuesioner yang telah dipersiapkan dari hasil observasi.
2. Wawancara Responden
Metode ini dilaksanakan dengan menemui responden atau tatap muka secara langsung untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan panduan kuesioner yang telah disusun. Dalam
proses wawancara ini perlu diperhatikan teknik komunikasi dalam bentuk tanya jawab, tidak
bersifat interogatif, tetapi sebaliknya lebih bersifat komunikasi dua arah.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1.
LAMPIRAN 2.
LAMPIRAN 3.