Otomasi tetap merupakan sistem produksi dimana urutan proses atau perakitannya
tertentu (tetap), yang disusun oleh seperangkat peralatan tertentu dan tidak mudah untuk
diubah tanpa mengubah peralatannya.
Otamasi tetap pada umumnya terdiri dari sitem transportasi, penyimpanan material, dan
kontrol untuk siklus produksi.
Ciri-ciri otamasi tetap adalah sebagai berikut:
1. Investasinya mahal karena peralatannya merupakan permintaan khusus.
2. Laju produksinya tinggi.
3. Diterapkan untuk jumlah produksi yang banyak.
4. Relatif tidak fleksibel terhadap perubahan bentuk.
Pada prinsipnya otomasi sistem produksi terdiri dari gabungan otomasi/semi otomasi yang
dihubungkan bersama-sama dengan sistem transfer untuk material. Pada umumnya sistem
penghantaran barang (material handling) digerakkan dari gudang penyimpanan ke mesin, dari
mesin ke mesin, dari bagian pemeriksaan ke perakitan atau ke inventaris.
Simbol-simbol yang digunakan pada otomasi untuk sistem transfer material dari stasion ke
stasion lain ditunjukkan pada Gambar 1 (a) dan (b). Diagram alir yang ditunjukkan pada
Gambar 1(b) digunakan sebagai hubungan komunikasi aliran material dalam pabrik.
transport/transfer
operation/processing
Delay (tunda)
hold/storage (penyimpanan)
Penghantaran Material
Mekanisme untuk otomasi penghantaran material terbagi 3 macam, yaitu:
1. Penghantaran kontinyu: pada sistem ini, material/bahan dipindahkan secara
kontinyu dengan kecepatan yang konstan. Contoh: sistem penghantar botol-botol
pada pabrik minuman, sistem pengelasan komponen (chasis) mobil dengan
menggunakan robot.
2. Intermittent transfer (tidak kontinyu): Pada sistem ini, transfer material tidak
berjalan secara kontinyu, tetapi berdasarkan waktu tertentu, kemudian dilanjutkan
lagi (penghantaran material mempunyai waktu yang sama).
3. Non synchronous (tidak serentak): transfer material pada sistem ini, waktunya
tidak teratur/serentak tetapi penghantaran hanya temporer.
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan untuk otomasi penghantaran barang
adalah sebagai berikut:
1. Metode untuk penghantaran barang, yaitu:
a. Bentuk, berat, dan karakteristik dari material.
b. Jenis dan jarak penhantaran/perpindahan, posisi dan orientasi material selama
penghantaran.
c. Kondisi material selama penghantaran.
d. Level otomasi dan kontrol yang dipertimbangkan, dan sifat penggabungan
dengan sistem lain.
e. Keahlian operator yang diperlukan.
f. Pertimbangan ekonomi.