Tor - Kuliah - Umum - Sema-U - Bahan
Tor - Kuliah - Umum - Sema-U - Bahan
KULIAH UMUM
KONTROVERSI UU NO.20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL : KORELASI ANTARA PEMERINTAH DAN
PENDIDIKAN
1
TERM OF REFERENCE
A. Latar Belakang
Pasca resmi disahkannya UU Sistem Pendidikan Nasional dalam rapat paripurna
DPR RI pada tanggal 05 Oktober 2003, dalam seketika terjadi ledakan besar gerakan
massa diberbagai daerah se-Indonesia. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ini sebenarnya jauh sebelum disahkanpun telah menuai beberapa
kritik dan protes terhadap pembedahan apa sebenarnya RUU Sistem Pendidikan
Nasional itu. Namun secara garis besar berbagai elemen masyarakat menolak dan
menjadi bahan kontroversi sekian lama kehadiran UU Sistem Pendidikan Nasional
tidak relevan Dimassa sekarang, karena alasan paling mendasarnya adalah UU Sistem
Pendidikan Nasional ini akan semakin membawa Indonesia dalam arus pusaran
Neoliberalisme yang atas nama investasi untuk oligarki. Sehingga pada akhirnya
Negara tidak akan peduli terhadap nasib masyarakatnya dari setiap golongan yang
terkena dampaknya.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Cipta Kerja menjadi agenda utama
pemerintahan Presiden Megawati Soekarno putri periode 2004-2005. Undang-undang ini
memiliki tujuan yaitu di antranya adalah untuk meningkatkan iklim usaha yang kondusif
dan atraktif bagi investor, meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, meningkatkan
kepastian hukum dan mendorong minat Warga Negara Asing (WNA) untuk bekerja di
Indonesia yang dapat mendorong keahlian dan pengetahuan bagi kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) Indonesia, dan mendorong kepatuhan sukarela Wajib Pajak (WP) dan
menciptakan keadilan berusaha antara pelaku usaha dalam negeri dan pelaku usaha luar
negeri.
Meskipun demikian bahwa undang-undang tersebut terkesan ramah, tetapi justru
akan membawa malapetaka besar pada masyarakat luas terutama bagi kalangan miskin.
Undang-undang tersebut pula menyasar berbagai sektor yang sebenarnya sangat
merugikan masyarakat luas, khususnya pada sektor Pendidikan.
Pada pasal 150 UU No.11 Tahun 2020 dituliskan bahwa pendidikan menjadi
salahsatu kategori dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yangmana pada pasal berikut-
berikutnya tidak ada penjelasan terkait korelasi keduanya dan hanya terdapat kalimat
penjelasan akan diatur lebih lanjut oleh Pemerintah Pusat. Jika ditinjau lebih jauh dari
pasal-pasal berikutnya dinyatakan bahwa ternyata pendidikan diarahkan dalam rangka
untuk menjalankan perusahaan. Adapun pada pasal penjelasan dari Pasal 65 ayat (1)
tersebut bahwa term “dapat” dimaksudkan dalam Perizinan Berusaha memiliki mekanisme
1
TERM OF REFERENCE
yang tidak sama dengan mekanisme Perizinan Berusaha pada umumnya, seperti
kesesuaian tata ruang, persetujuan lingkungan, dan standar bangunan gedung. Tetapi,
pasal penjelasan
1
tersebut tidak terdapat dalam penjelasan perizinan berusaha di sektor Pendidikan yang
termasuk dalam kategori Kawasan Ekonomi Khusus.
B. Landasan Kegiatan
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Hasil Musyawarah Pengurus SEMA-U
C. Nama dan Tema Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah ”Kontroversi UU NO.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional : Korelasi antara pemerintahan dan Pendidikan”
1
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
F. Pelaksanaan kegiatan
Rabu, 7 november 2022, Pukul 08:00 WIB bertempatan Gedung Anwar Musadad
G. Peserta kegiatan
3
Lampiran
NO Materi dan Narasumber Kisi-Kisi
Materi
1 Kontroversi UU No.20 1. Arti sesungguhnya dari Pendidikan
Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan 2. Sektor pendidikan menjadi bagian dari
Nasional :Korelasi sektor yang diatur dalam Undang-Undang
antara Pemerintahan
dan Pendidikan No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3. Korelasi antara pendidikan dan kedudukan
kepemerintahan dalam Undang-Undang
No.20 Tahun 2003 tentang Cipta Kerja
4. Pandangan serta sikap dari pemerintahan
pusat republik Indonesia mengenai UU.
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Khusunya pada sektor
pengaruh kedudukan pemerintahan dan
pendidikan