S
DENGAN DIAGNOSA ABNORMAL UTERUS BLUDING (AUB)
Disusun oleh:
Suseno
220104082
2022/2023
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Definisi Pengertian
adalah perdarahan uterus yang tidak teratur yang terjadi tanpa adanya
diprediksi dalam banyak hal, mungkin terlalu berat atau ringan dan
2018).
manajemen dari perdarahan uterus abnormal saat ini menjadi sesuatu yang
sulit dalam bidang ginekologi. Pasien mungkin tidak bisa melokalisir
sumber perdarahan berasal dari vagina, uretra, atau rektum (Taaly, 2005).
dengan riwayat yang sesuai dan temuan pemeriksaan fisik (Behera, 2018).
b. Gangguan trombosit
c. Hormon
kelainan perdarahan.
masa ovulasi
4) Polycystic ovary syndrome: suatu kondisi saat ovarium menjadi
abnormal yaitu :
1) Fibroid
2) Polip
abnormal.
3) Penyakit radang panggul
4) Kanker rahim
uterus).
5) Kanker endometrium
6) Gangguan nutrisi
3. Patofisiologi
abnormal ringan dan jarang. Stimulasi kronis dari kadar estrogen yang
(Behera, 2018).
sel telur di titik tengah siklus. Kapsul folikel residual membentuk corpus
terjadi, dengan tidak adanya hormon HCG, corpus luteum akan mati,
abnormal terjadi akibat anovulasi, dan 10% kasus terjadi dengan siklus
akut.
terjadi kapansaja atau dapat juga terjadi di waktu yang sama setiap
metroragia.
6. Gejala Klinis
a. Perdarahan Ovulatoar
perdarahan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali lagi,
etiologinya:
b. Perdarahan anovulatoar
eksklusi, ada atau tidak adanya tanda dan gejala penyebab perdarahan
siklus yang tidak terduga dan atau infertilitas, hirsutisme dengan atau
memanjang.
uterus abnormal:
a. Sistem integumen
b. Kepala
c. Wajah
d. Mata
e. Leher
Pada pasien dengan perdarahan uterus abnormalbentuk leher simetris,
kanker
f. Thorak
g. Sistem neurologi
pada neurologinya.
h. Abdomen
i. Pelvis
j. Genetalia eksterna
Inspeksi dan palpasi dengan posisi litotomi bertujuan untuk mengkaji
rambut pada simpisis pubis dan vulva, kulit dan mukosa vulva, tanda-
k. Vagina
tiroid dan prolaktin, HCG, FSH, LH, dan androgen serum jika ada
indikasi
coba terapeutik
e. Pap smear
f. Tes koagulasi
uterus pasien.
9. Penatalaksanaan
a. Perawatan farmakologis
1) Kontrasepsi oral
2) Estrogen
3) Progestin
4) Desmopresin
didokumentasikan.
a) Histerektomi
Histerektomi abdominal atau vaginal mungkin diperlukan pada
terjadwal.
b) Ablasi endometrium
besar.
c. Penatalaksanaan Bedah
(efek samping,kontraindikasi)
hyperplasia endometrium).
10. Komplikasi
1. Pengkajian
a. Keluhan Utama
d. Riwayat Keluarga
1) Kepala
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak ada pembesaran
3) Dada
• Inspeksi : simetris
tambahan
4) Cardiac
• Perkusi : pekak
5) Abdomen
• Perkusi : timpani
6) Genetalia
keluar.
pendarahan.
hemoglobin, imunosupresi)
tegang, sulit tidur) serta tanda dan gejala minor (subjektif: mengeluh
gejala dan tanda minor (objektif: tekanan darah meningkat, pola napas
1. Resiko Syok Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x Manajemen Perdarahan Pervaginam (I 02044)
Pendarahan 24 jam, diharapkan perdarahan pasien dapat teratasi, 1. Identifikasi keluhan pasien (misal: keluar darah banyak,
dengan kriteria hasil : pusing, pandangan tidak jelas)
Tingkat Perdarahan (L 02017) 2. Monitor keadaan uterus dan abdomen (misal: TFU di atas
umbilikus, teraba lembek, dan terdapat benjolan)
1. Membran mukosa lembab
3. Monitor kesadaran dan tanda-tanda vital
2. Kemampuan kognitif masih normal
4. Monitor kehilangan darah
3. Tidak ada perdarahan pervaginam
4. Kadar hemoglobin normal (13,5-17,5 g/dL) 5. Monitor kadar Hemoglobin
5. Kadar hematokrit normal (41,0-53,0 %) 6. Posisikan supinasi Trendelenburg
6. Tekanan darah normal (Sistolik 120-140 dan 7. Pasang oksimetri nadi
diastolic 80-90 mmHg) 8. Berikan oksigen vial kanul nasal 3 lpm
7. Nadi normal (8-100 x/menit)
9. Pasang IV line dengan selang set transfusi
8. Suhu tubuh dalam batas normal (36-37,50C)
10. Pasang kateter untuk mengosongkan kandung kemih
Tingkat Syok (L 03032) 11. Ambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap
1. Saturasi oksigen normal (>95%) 12. Kolaborasi pemberian antikoagulan
2. Akral hangat
3. Tidak tampak pucat
4. Kesadaran compos mentis
Pencegahan Perdarahan (I 02067)
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai Hematokrit, Hemoglobin sebelum dan
setelah kehilangan darah
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Monitor koagulasi (misal: PT, PTT, fibrinogen, degradasi
fibrin dan atau platelet)
5. Pertahankan bed rest selama perdarahan
6. Batasi tindakan invasif jika perlu
7. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
8. Anjurkan meningkatkan asupan cairan, makanan, dan
vitamin K
9. Kolaborasi pembeian obat pengontrol perdarahan
11. Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
No SDKI SLKI SIKI
3. Ansietas Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x Reduksi Ansietas (I 09314)
24 jam diharapkan kecemasan klien berkurang 1. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
dengan kriteria hasil :
Tingkat Ansietas (L 09093) 2. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (missal: kondisi,
waktu, stressor)
1. Tidak menyatakan bingung 3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
2. Tidak ada prilaku gelisah 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk
3. Tidak ada ketegangan menumbuhkan kepercayaan
4. Frekuensi nafas normal (18-24 kali/menit) 5. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan jika
memungkinkan
5. Frekuensi nadi normal (80-100 x/menit)
6. Pahami situasi yang membuat ansietas
6. Tekanan darah normal (Sistolik 120-140 dan
distolik 80-90 mmHg) 7. Dengarkan dengan penih perhatian
7. Tidak ada kesulitan tidur 8. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
8. Oientasi pasien baik 9. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
10. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
11. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang
akan dating
12. Kolaborasi pemberian anti ansietas jika perlu
Terapi Relaksasi (I 09326)
1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu
kemampuan konitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan
3. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan
teknik sebelumnya
4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah relaksasi
5. Monitor respon terapi relaksasi
6. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dengan suhu ruangan yang nyaman jika
memungkinkan
7. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
8. Gunangan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai.
Uterine Bleeding.Retrieved
from:https://emedicine.medscape.com/article/257007-
Medicine.Retrieved from:
https://emedicine.medscape.com/article/795587overview#showall.Diakses
Books/McGraw-Hill; pp 623-630.