PROPOSAL
Halaman
ii
I. PENDAHULUAN
1.4. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
a. Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) dapat menekan populasi ulat
grayak (Spodoptera litura F) pada tanaman padi (Oryza sativa L).
b. Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) berpengaruh terhadap nafsu
makan ulat grayak (Spodoptera litura F) pada tanaman padi (Oryza sativa
L).
II. TINJAUAN PUSTAKA
tanaman akan habis dalam waktu singkat. Tingkat kewaspadaan terhadap ulat
grayak ini sangat penting di perhatikan karena pada siang hari ulat grayak ini tidak
terlihat kemunculannya karena mereka bersembunyi di tempat yang gelap, di
dalam tanah, ataupun dibagian belakang daun. Ulat grayak aktif dan menyerang
hebat tanaman pada malam hari, dan dapat mengakibatkan kegagagalan panen
(Pracaya, 2011). Berikut klasifikasi dari S. litura yaitu : Kingdom : Animalia ;
Fillum : Arthropoda ; Class : Insekta ; Ordo : Lepidoptera ; Family : Noctuidae ;
Genus : Spodoptera ; Species : Spodoptera litura F
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) mempunyai jumlah yang sangat besar
sampai ribuan yang merusak dan memakan tanaman pada malam hari sehingga
tanaman akan habis dalam waktu singkat. Tingkat kewaspadaan terhadap ulat
grayak ini sangat penting di perhatikan karena pada siang hari ulat grayak ini tidak
terlihat kemunculannya karena mereka bersembunyi di tempat yang gelap, di
dalam tanah, ataupun dibagian belakang daun. Ulat grayak aktif dan menyerang
hebat tanaman pada malam hari, dan dapat mengakibatkan kegagagalan panen
(Pracaya, 2011). Berikut klasifikasi dari S. litura yaitu : Kingdom : Animalia ;
Filum : Arthropoda ; Kelas : Insekta ; Ordo : Lepidoptera ; Famili : Noctuidae ;
Genus : Spodoptera ; Spesies : Spodoptera litura F. Siklus hidup ulat grayak
berlangsung dalam tiga stadium, yaitu stadium telur, larva, dan imago atau
ngengat. Ngengat betina meletakkan telurnya di permukaan daun tanaman dengan
jumlah besar (Tanijonegoro, 2013). Rahayu (2004) menyatakan bahwa siklus
hidup ulat grayak berkisar antara 30-50 hari.
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) adalah salah satu hama yang memberikan
kerugian bagi petani. Hama ini dapat menyerang lebih dari 200 spesies tanaman
misalnya cabai, kubis, padi, jagung, tomat, buncis, tembakau, terung, kentang,
kacang tanah dan kacang kedelai. Berdasarkan beberapa laporan ulat grayak
tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Jepang, Cina, India, dan
beberapa negara lainnya (Marwoto & Suharsono, 2008; Razak et al., 2014).
2.3. Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)
Mengkudu tergolong tanaman perdu atau pohon kecil dengan batang
pendek dan banyak cabang dengan tinggi 3-8 m. Mengkudu dapat ditemukan di
6
berbagai jenis tanah dan zona iklim dari dataran rendah hingga 1.500 m dpl,
dengan curah hujan tahunan 1.500-500 mm, pH tanah 5-7, suhu 22-30 °C, dan
curah hujan 1.500-500 mm. Mengkudu termasuk dalam kingdom : Plantae;
Division : embryophyta; Class : magnoliopsida; Ordo : genetianales; Species :
Morinda citrifolia F.
Buah mengkudu mengandung alkaloid yang dinamakan xeronin. Alkaloid
ini berguna untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan protein
serta bekerja untuk melawan peradangan yang terjadi di dalam tubuh
(Wijayakusuma, 2008). Xeronin dibentuk oleh suatu zat yang dinamakan
proxeronin dan dihasilkan ketika asam lambung yang sedang mencerna buah
mengkudu mengubah proxeronin sampai menjadi xeronin (Assi, 2015). Semua sel
yang dimasuki xeronin ini akan menjadi aktif, lebih sehat, dan terjadi perbaikan
struktur maupun fungsinya (Bangun, 2010). Kebutuhan akan xeronin cenderung
meningkat jika terdapat masalah kesehatan (baik fisik maupun emosional),
infeksi, racun, dan semakin bertambahnya usia. Buah mengkudu juga
mengandung skopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh
darah dan memperlancar peredaran darah serta berkhasiat sebagai anti bakteri, anti
alergi dan anti radang (Rukmana, 2010). Kemudian selain sebagai obat-obatan
mengkudu juga bisa dimanfaatkan sebagai insektisida nabati, kandungan senyawa
kimia buah mengkudu antara lain minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid,
tanin, polifenol dan antrakuinon. Senyawa flavonoid dan saponin dapat
menimbulkan gangguan pada saraf serta kerusakan pada spirakel yang
mengakibatkan serangga tidak bisa bernapas dan akhirnya mati. Saponin bersifat
sebagai racun dan antifeedant pada kutu, larva, kumbang dan berbagai serangga
lain. Senyawa kimia pertahanan tumbuhan merupakan metabolit sekunder atau
alelokimia yang dihasilkan pada jaringan tumbuhan, dan dapat bersifat toksik,
menurunkan kemampuan serangga dalam mencerna makanan dan pada akhirnya
mengganggu pertumbuhan serangga. Senyawa kimia pertahanan tumbuhan
meliputi saponin, terpenoid dan flavonoid.
III. BAHAN DAN METODE
Keterangan :
M = Mortalitas larva
Arsi, A., Resita, R., Suparman, S. H. K., Gunawan, B., Herlinda, S., Pujiastuti, Y.,
... & Budiarti, L. (2020). Pengaruh kultur teknis terhadap serangan hama
dan penyakit pada tanaman kacang panjang di Kecamatan Lempuing
Kabupaten Ogan Komering Ilir: Effect of Technical Culture on Pest and
Disease Attacks on Long Bean Plants Sub-District in Lempuing, Ogan
Komering Ilir. J-Plantasimbiosa, 2(2), 21-32.
Assi R. A., et al. 2015. Morinda citrifolia (Noni): A comprehensive review on its
industrial uses, pharmacological activities, and clinical trials.
Bangun, A.P. 2010. Khasiat buah mengkudu. Jakarta: Binarupa Aksara.
Efri, E. (2010). Pengaruh ekstrak berbagai bagian tanaman mengkudu (Morinda
citrifolia) terhadap perkembangan penyakit antraknosa pada tanaman cabe
(Capsicum annuum L.). Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 10
(1), 52-58.
Lestari, R. (2022). Pengaruh konsentrasi Beauveria bassiana terhadap
pengwndalian hama padi (walang sangit dan ulat grayak) pada stadia
pradewasa (Disertasi Doktor, UPT Perpustakaan).
Marwoto dan Suharsono. 2008. Strategi dan komponen teknologi pengendalian
ulat grayak (Spodoptera litura Fabricius) pada tanaman kedelai. Balai
Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Jurnal
Litbang Pertanian 27 (4): 131-136.
Mubushar M, Aldosari FO, Baig MB, Alotaibi BM, Khan AQ. 2019. Assessment
of farmers on their knowledge regarding pesticide usage and biosafety.
Saudi Journal of Biological Sciences 26(7):1903-1910.
Mukti, V. (2013). Kajian pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietas unggul
baru (vub) inpari di Kabupaten Lamongan (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Gresik).
Rahayu E. Berlian N. 2004. Mengenal Varietas Ungul dan Cara Budidaya.
Ramadhan, R. A. M., Puspasari, L. T., Meliansyah, R., Maharani, R., Hidayat, Y.,
& Dono, D. (2016). Bioaktivitas formulasi minyak biji Azadirachta indica
(A. Juss) terhadap Spodoptera litura F. Jurnal Agrikultura, 27(1).
Rappan T. 2019. Pengendalian Hama Walang Sangit pada Tanaman
Rukmana, R.2010. Mengkudu budi daya dan prospek agrobisnis. Yogyakarta:
Kanisius.
Supriyatdi, D., & Sudirman, A. (2020). Pengaruh ekstrak buah mengkudu
terhadap mortalitas ulat grayak (Spodoptera litura F.). Jurnal Agrosains
Dan Teknologi, 4(2), 95-101.
11