Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

BAB IX
ANALISIS SPECIFIC GRAVITY DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

9.1 Tujuan
Tujuan untuk pemeriksaan analisis specific gravity dan penyerapan pada
agregat halus adalah sebagai berikut:
1. Menentukan berat jenis jenuh (appparent specific gravity) pada agregat
halus.
2. Menentukan berat jenis kering permukaan (SSD specific gravity) pada
agregat halus.
3. Menentukan berat jenis kering (bulk specific gravity) pada agregat halus.
4. Menentukan persentase penyerapan dari agregat halus.

9.2 Landasan Teori


Berdasarkan SNI-03-2847-2002, agregat didefinisikan sebagai material
granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah, dan kerak tungku pijar, yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton atau
adukan semen hidrolik. Agregat yang baik adalah agregat yang dapat bereaksi
dengan unsur-unsur semen serta memiliki distribusi ukuran sedemikian rupa
sehingga ukuran rongga-rongga antar agregat terisi oleh partikel-partikel padat.
Pada umumnya penggunaan bahan agregat dalam campuran beton berjumlah lebih
kurang 70% – 75% dari seluruh volume massa padat beton.

Berdasarkan ukurannya, agregat terbagi atas agregat halus dan agregat


kasar. Berdasarkan SNI 1970:2008, agregat halus didefinisikan sebagai pasir alam
sebagai hasil disintegrasi ’alami’ batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4).

Kualitas beton sangat dipengaruhi oleh agregat yang akan digunakan


sebagai material pengisinya, oleh karena itu agregat kasar sebagai bahan
campuran beton perlu melalui analisis specific gravity dan penyerapan. Analisis
specific gravity dan penyerapan agregat halus dilakukan sesuai dengan standar
yang ada, yaitu SNI 1970:2008.

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 1


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

Berat jenis kering (bulk specific gravity) adalah perbandingan antara berat
agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu. Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD)
adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu
tertentu. Berat jenis semu (apparent specific gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan kering pada suhu tertentu.

Hasil analisis specific gravity dan penyerapan dapat berpengaruh terhadap


perencanaan bahan campuran beton. Berat jenis atau specific gravity merupakan
perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap berat
air dengan volume yang sama pada temperatur yang ditentukan, nilai-nilainya
adalah tanpa dimensi (SNI 1970:2008). Nilai berat jenis agregat sangat penting
dalam perencanaan campuran beton karena pada umumnya campuran beton
direncanakan berdasarkan perbandingan berat dan juga untuk menentukan banyak
pori.

Rumus yang digunakan dalam menentukan analisis specific gravity dan


penyerapan agregat halus sebagai berikut:

Bk
Berat jenis (bulk) =
B+500−Bt
(9.1)

500
Berat jenis kering permukaan jenuh = (9.2)
B+500−Bt

Bk
Berat jenis semu (apparent) = (9.3)
( B+ Bk−Bt )

500−Bk
Penyerapan (absorption) = X 100% (9.4)
Bk

9.3 Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan analisis specific gravity dan
penyerapan pada agregat halus adalah sebagai berikut.

9.3.1 Alat

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 2


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan analisis specific gravity dan


penyerapan pada agregat halus adalah sebagai berikut:
1. Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram.
2. Talam baja.
3. Cetakan kerucut pasir (metal sand cone).
4. Tongkat pemadat dari logam.
5. Kompor listrik.
6. Piknometer.
7. Kaca bening.
8. Corong.

9.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pemeriksaan analisis specific gravity
dan penyerapan agregat halus adalah sebagai berikut:
1. Agregat halus, sebagai benda uji sebanyak 1000 gram
2. Air.

Timbangan Talam baja Metal sand cone

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 3


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

Tongkat pemadat Kompor listrik Piknometer

Kaca Corong Air

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 4


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

Agregat halus

Gambar 9.1 Alat dan bahan analisis specific gravity dan penyerapan pada agregat halus

9.4 Prosedur kerja


Prosedur pengerjaan untuk pemeriksaan analisis specific gravity dan
penyerapan pada agregat halus adalah sebagai berikut:
1. Ambil agregat halus yang lolos saringan No.4 sebanyak 1000 gram.
2. Cuci agregat halus, kemudian rendam selama 24 jam.
3. Keringkan agregat halus yang telah direndam selama 24 jam tadi
menggunakan kompor listrik.
4. Masukkan agregat halus kedalam metal sand cone dan padatkan menggunakan
tongkat pemadat sebanyak 3 lapis. Lapisan pertama ditumbuk sebanyak 9 kali,
lapisan kedua ditumbuk sebanyak 9 kali, lapisan ketiga ditumbuk sebanyak 7
kali, dengan total tumbukan sebanyak 25 kali.
5. Angkat metal sand cone, kondisi SSD diperoleh apabila agregat halus longsor
atau runtuh.
6. Ambil agregat halus sebanyak 500 gram, kemudian masukkan ke dalam
piknometer
7. Isi piknometer menggunakan air hingga 90% piknometer, kemudian goyang-
goyangkan piknometer untuk mengeluarkan udara di dalamnya.
8. Timbang agregat beserta piknometer dan air.
9. Keluarkan agregat dari piknometer, kemudian masukkan ke dalam wadah dan
keringkan agregat menggunakan kompor.
10. Dinginkan agregat hingga mencapai berat tetap, lalu timbang kembali.
11. Timbang piknometer yang berisi air.

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 5


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

Ambil agregat
1. Ambil halushalus
agregat yangyang
lolos Cuci
2. agregat halushalus
Cuci agregat kemudian
saringan
lolosNo.4 sebanyak
saringan No.4 1000 gram.
sebanyak rendam selama 24 jam.selama
kemudian rendam
1000 gram. 24 jam.

3.3.Keringkan agregat
Keringkan agregathalus
halus 4.4.Masukkan
Masukkan agregat
agregathalus
halus kedalam
menggunakan kompor
menggunakan listrik.
kompor listrik. metal sandmetal
kedalam conesand
lalu cone
padatkan
lalu
menggunakan tongkat pemadat.
padatkan menggunakan
tongkat pemadat.

5. Angkat metal sand cone, 6. Ambil agregat halus


5. Angkat metal
kondisi SSDsand cone, kondisi
diperoleh apabilaSSD 6. Ambil agregat halus
sebanyak 500 sebanyak
gram 500
diperoleh apabila
agregat halusagregat
longsor.halus gram kemudian
kemudian masukkan
masukkan kekedalam
longsor piknometer.
dalam piknometer.

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 6


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

7.7.
Isi piknometer dengan
Isi piknometer air hingga
dengan air 8. Timbang agregat beserta
8. Timbang agregat beserta
90% piknometer kemudian
hingga 90% piknometer goyang- piknometer dan air.
piknometer dan air.
goyangkan
kemudian goyang-goyangkan
piknometer.
piknometer.

Keluarkanagregat,
9.9. Keluarkan agregat halus
kemudian 10. Dinginkan agregat hingga mencapai
10. Dinginkan agregat hingga
kemudian masukkan
masukkan ke dalam
kedalam wadah berat tetap, lalu timbang kembali.
mencapai berat tetap, lalu
wadah. timbang kembali.

11.11.
Timbang piknometer
Timbang yang berisi
piknometer
air. yang berisi air.

Gambar 9.2 Prosedur kerja analisis specific gravity dan penyerapan pada agregat halus

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 7


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

9.5 Perhitungan
Berikut ini merupakan data yang didapatkan dari analisis specific gravity
dan penyerapan agregat halus.
Tabel 9.1 Hasil perhitungan pengujian specific gravity dan penyerapan agregat halus
NIM
Data Asli Data Asli +
100
I II I II
Kondisi Saat Menimbang Agregat
(gram) (gram) (gram) (gram)
Berat agregat halus kering
500,000 500,00 500,74 500,74
permukaan jenuh
Berat agregat halus kering oven (Bk) 486,500 484,500 487,24 485,24
Berat piknometer berisi air(B) 707,400 705,400 708,14 706,14
Berat piknometer berisi agregat
1017,900 1015,900 1018,64 1016,64
halus dan air (Bt)
Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan hasil dari analisis
specific gravity dan penyerapan agregat halus adalah sebagai berikut.
Bk
1. Berat jenis kering (bulk) I =(
B+500,74−Bt)

487,24
= (708,14+500,74−1018,64)
= 2,561

2. Berat jenis kering (bulk) II = (B+500,74−


Bk

Bt)

485,24
= (708,14+500,74−1016,64)
= 2,551
500,74
3. Berat jenis kering permukaan jenuh I =
(B+500,74−Bt)

500,74
=(708,14+500,74−1016,64)
= 2,632
4. Berat jenis kering permukaan jenuh II = 500,74
(B+500,74−Bt)

500,74
= (706,14+500,74−1016,64)
= 2,639
Bk
5. Berat jenis semu (apparent) I = (B+Bk−Bt )

487,24
= (500,74+487,24−1018,16)
= 2,757

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 8


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

Bk
6. Berat jenis semu (apparent) II = (B+Bk−Bt )

487,24
= (500,74+485,24−1016,64)
= 2,777
500,74−Bk
7. Penyerapan (absorption) I = × 100%
Bk

500,74−487,24
= 487,24 × 100%
= 2,771%
500,74−Bk
8. Penyerapan (absorption) II = × 100%
Bk

500,74−485,24
= 485,24 × 100%
= 3,194%

9.6 Hasil dan Analisis Data


Berdasarkan hasil pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus
diperoleh hasil sebagai berikut yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 9.2 Hasil perhitungan pengujian specific gravity dan penyerapan agregat halus

Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus I II Rata-Rata


Berat jenis curah (bulk specific gravity) 2,561 2,551 2,556
Berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) 2,632 2,632 2,632
Berat jenis semu (apperent specific gravity) 2,757 2,777 2,767
Penyerapan (absorption) 2,771 3,194 2,983

Analis specific gravity dan penyerapan agregat halus dimana pengujian ini
dilakukan berdasarkan standar ASTM C 128. Hasil rata-rata dari sampel pengujian
berupa berat jenis curah sebesar 2,556, berat jenis kering permukaan jenuh sebesar
2,632, berat jenis semu sebesar 2,767, dan absorption seberapa 2,983 %. Nilai
absorption berada dibawah nilai absorption agregat kasar maksimum berdasarkan
ASTM C 128 yaitu sebesar 2%.

9.7 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian analisis specific gravity dan
penyerapan agregat halus yaitu:
1. Berdasarkan pengujian analisis specific gravity dan penyerapan agregat halus

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 9


Laporan Praktikum Beton Analisis Specific Gravity dan Penyerapan Agregat

didapatkan hasil berat jenis curah sebesar 2,556, berat jenis kering permukaan
jenuh sebesar 2,632, berat jenis semu sebesar 2,767 dan penyerapan sebesar
2,983%
2. Berdasarkan SNI 1970:2016 yaitu berat jenis bulk agregat halus minimum 2,5
dan penyerapan maksimum 3%. Maka agregat yang diuji dapat digunakan
karena sesuai dengan persyaratan.

9.8 Saran
Saran yang didapatkan setelah melakukan pemeriksaan analisis specific
gravity pada agregat halus,yaitu sebagai berikut:
1. Pemeriksaan dilakukan secara serius dan teliti.
2. Agregat yang digunakan pada keadaan kering permukaan usahakan kondisi
permukaannya benar-benar kering.

Ade Nehemia S ‒ F1G221074 10

Anda mungkin juga menyukai