Anda di halaman 1dari 10

Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

PENDAFTARAN TANAH ADAT

Indah Mahniasari

Abstrak

Pertanahan di Indonesia sangat menarik untuk selalu dikaji. Sehingga tidak heran ketika
dikatakan bahwa masalah tanah adalah masalah klasik yang sangat menarik. Dari dulu
hingga saat ini ada saja masalah yang timbul dan tenggelam mengenai pertanahan. Di
Indonesia dikenal tanah adat atau tanah ulayat. Berikut akan diberikan gambaran
bagaimana mendaftarkan tanah adat sehingga memiliki hak tertentu.
Kata Kunci : Pendaftaran,Tanah Adat,

PENDAHULUAN masyarakat kita saat ini. Untuk membuat


agar tanah tersebut bersertifikat terlebih
Begitu banyaknya tanah yang tidak
dahulu harus dilakukan pendaftaran tanah.
“bertuan” di Indonesia. Bukan hanya tanah
yang berada di daerah terpencil, melainkan Pelaksanaan pendaftaran tanah ini
juga tanah yang berada di perkotaan pun diatur secara umum dalam Pasal 19 UUPA
ada yang tidak bertuan. Sering kita jumpai No 5 Tahun 1960. Tujuan dan manfaat
tulisan di papan “tanah ini milik negara” pendaftaran tanah salah satunya adalah
atau “tanah ini tanah adat”. Lalu, untuk memberikan kepastian hukum dan
pertanyaan bagi orang awam adalah perlindungan hukum kepada pemegang
apakah tanah adat atau tanah negara tidak hak atas tanah suatu bidang. Begitu
bisa dimiliki oleh pihak tertentu? banyaknya masalah tanah yang terjadi
sehingga memang harus adanya suatu
Pertanyaan seperti itulah yang selalu
kepastian atau bukti secara otentik dan
ada dalam benak masyarakat.
tertulis mengenai kepemilikan tanah
Ketidaktahuan mereka tentang
tersebut. Terlebih lagi tanah itu adalah
kepemilikan tanah menjadi bumerang bagi
benda mati yang tidak dapat berbicara
mereka pada akhirnya. Pemilik merasa hal
ketika ditanyakan siapa pemiliknya,
itu bukan suatu masalah penting. Namun,
sehingga memang benar harus adanya
ketika ada sengketa yang terjadi barulah
suatu bukti yang membuktikan bahwa
pemilik mengurus semua sertifikatnya.
memang tanah itu sudah ada pemiliknya.
Namun, segala sesuatu yang terlambat itu
Banyak masyarakat yang berpikiran bahwa
pasti akan menimbulkan konsekuensi.
mengurus sertifikat tanah mereka di Badan
Pemikiran yang seperti itulah yang masih
Pertanahan Nasional memakan waktu
kurang terbentuk dalam pemikiran
lama, sulit dan mahal. Hal itulah yang kini

22
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

membuat banyak tanah yang belum jelas termasuk hak kepemilikan tanah adat
mengenai hak dan kepemilikannya. (ulayat).
Mereka tidak melihat manfaat yang akan
Sedikit gambaran tentang tanah adat
didapatkan ketika tanah yang mereka
adalah hak atas tanah yang telah
miliki tersebut memiliki sertifikat
dikeluarkan dari ulayat dan bersifat
kepemilikan.
individual. Tanah hak milik adat ini sejak
Dalam tulisan kali ini, penulis akan zaman Belanda sudah dikenakan pajak
membahas mengenai pendaftaran tanah yang disebut pajak hasil bumi yang
bagi tanah adat. Tanah adat di Indonesia dipungut oleh kantor Pajak Hasil Bumi
saat ini masih banyak dijumpai. Penulis
(landrette).
mengganggap bahwa hal ini adalah hal
yang penting untuk dikaji dan dibahas kepada pembayar pajak diberikan surat
sebagai informasi bagi mahasiswa pada bukti pembayaran pajak yang namanya
khususnya dan masyarakat pada berbeda-beda untuk tiap daerah. Kikitir
umumnya. untuk Jawa Barat, Petuk/Petok/Pipil untuk
Jawa Tengah dan Jawa Timur serta girik
PERMASALAHAN TANAH ADAT
untuk Batavia yang sekarang adalah
Sistem hukum tanah pada saat kolonial Jakarta. Untuk tanah adat, pemerintah
berkuasa mengandung dualisme hukum. tidak pernah mengeluarkan surat tanda
Pertama bagi penduduk pribumi berlaku bukti hak. Girik bukanlah surat tanda bukti
hukum adat, sedangkan yang kedua bagi hak atas tanah. Derajatnya sama dengan
golongan lainnya berlaku hukum Barat, Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan
karena pada masa penjajahan, sistem Bangunan. Hak Milik Adat diakui
hukum pertanahan yang dijalankan keberadaannya oleh Undang-Undang
1
pemerintah menganut dan berorientasi Pokok Agraria . Untuk menjadikannya
pada sistem hukum Belanda dan Eropa. Hak Milik harus didaftarkan di kantor
Akan tetapi, pada kenyataan kepentingan BPN
golongan Bumi Putera selalu dalam posisi
Dalam konsepsi hukum tanah adat
yang lemah bahkan tidak menjamin
yang merupakan kristalisasi nilai-nilai
adanya kepastian hukum bagi hak-hak
luhur kehidupan masyarakat Indonesia,
rakyat atas tanah dan mengabaikan
keberadaan hukum (masyarakat) adat 1
Selanjutnya dalam tulisan ini Undang-
Undang Pokok Agraria akan disingkat menjadi
UUPA

23
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

yang mengedepankan keseimbangan berlakunya UUPA untuk masuk sistem


antara “kepentingan bersama” dengan dalam dari UUPA Untuk itu memang
“kepentingan perseorangan”. Pemilikan sangat penting ketika mendaftarkan tanah
dan pemanfaatan tanah harus tersebut2. Pendaftaran tanah sesuai dengan
memperhatikan keselarasan. Sedangkan PP No 24 Tahun 1997 yaitu rangkaian
konsepsi hukum tanah adat berbeda kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
dengan konsepsi hukum tanah Barat, secara terus menerus, berkesinambungan
dalam hukum tanah Barat dasarnya adalah dan teratur meliputi pengumpulan,
“Individualisme” dan “liberalisme”. pengolahan, pembukuan, penyajian serta
Perbedaan konsepsi akan menimbulkan pemeliharaan data fisik dan data yuridis
implementasi yang berbeda pula. Sehingga dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
memang harus dibuat satu keserasian bidang-bidang tanah dan satuan rumah
mengenai konsepsi tersebut. Dengan susun, termasuk pemberian surat tanda
berlakunya hukum agraria yang bersifat bukti haknya bagi bidang-bidang tanah
nasional yaitu setelah adanya UU No. 5 yang sudah ada haknya dan hak milik
Tahun 1960 tentang Undang-Undang satuan rumah susun serta hak-hak tertentu
Pokok Agraria, maka terhadap tanah-tanah yang membebaninya. Dengan demikian
dengan hak barat maupun tanah-tanah akan menimbulkan suatu kepastian hukum
dengan hak adat harus dicarikan dalam pendaftaran tanah tersebut. Dimana
padanannya di dalam UUPA. Untuk dapat pada saat pendaftaran tanah ada 3 hal yang
masuk ke dalam sistem dari UUPA harus dipenuhi antara lain :
diselesaikan dengan melalui konversi.
a. Objek (benda) : bidang tanah
Dengan demikian saat ini sudah tidak dengan identitas menyangkut letak,
dikenal lagi tanah adat atau tanah barat, batas dan luas bidang tanahnya
dalam kepastiannya diuraikan
yang ada semua menjadi satu yaitu dalam surat ukur.
berdasarkan pada UUPA No 5 Tahun b. Subjek : pemegang hak
(perorangan atau badan hukum)
1960. dalam kepastiannya tertulis dalam
buku tanah baik pertanahan tanah
Untuk masuk ke dalam pengaturan pertama maupun sebab perubahan.
c. Hubungan hukum : hubungan
tersebut, tanah yang sebelumnya adalah
antara subjek dan objek mengapa
tanah adat dan juga tanah milik barat harus orang/ badan hukum tersebut.
terlebih dahulu didaftarkan atau di
konversi. Konversi adalah pengaturan dari 2
A.P.Parlindungan, Pendaftaran Tanah Di
hak-hak tanah yang ada sebelum Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1990, Hlm 1

24
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

d. mempunyai bidang tanah atau buku register pendaftaran tanah sesuai


dibebani, bahkan kehilangan hak
dengan peraturan pemerintah No 10 Tahun
atas tanah tersebut (jenis hak yang
dipunyai dan beban-beban atas hak 1961 maupun peraturan pemerintah No 24
tanah tersebut).
Tahun 19973). Pendaftaran kedua
PEMBAHASAN (derivatif) adalah pelaksanaan pendaftaran
tanah dalam rangka pemeliharaan data
“Bumi, air, ruang angkasa dikuasai
pendaftaran tanah karena terjadi peristiwa
oleh negara untuk sebesar-besarnya
hukum maupun perbuatan hukum. Suatu
kemakmuran rakyat”, begitulah secara
peristiwa atau perbuatan hukum yaitu
singkat kalimat yang terdapat dalam Pasal
pendaftaran tanah ini akan menimbulkan
33 UUD 1945. Oleh karena itu, negara
hak dan kewajiban terhadap pemilik atas
harus melaksanakan administrasi yang
tanah tersebut. Adapun hak-hak dari
terdapat di bumi ini antara lain tentang
pendaftaran atas tanah tersebut menurut
tanah dalam arti sempit yaitu secara
Pasal 16 ayat (1) UUPA terdiri dari :
pendaftaran tanah. Hal ini memang harus
dilakukan oleh negara supaya dapat a. Hak Milik;
mengontrol dan mengawasi penggunaan b. Hak Guna Usaha;
c. Hak Guna Bangunan;
tanah itu sebagaimana mestinya. Sehingga d. Hak Pakai;
memang benar dibutuhkan suatu aturan e. Hak Sewa;
f. Hak Membuka Tanah;
dan bukti otentik yang nantinya dapat g. Hak Memungut Hasil Hutan;
dipergunakan untuk bukti kepemilikan. h. Hak-hak lain yang tidak termasuk
dalam hak-hak yang tersebut di
Terlebih lagi seperti apa yang telah atas yang akan ditetapkan dengan
disampaikan dalam pendahuluan bahwa Undang-undang serta hak-hak yang
sifatnya sementara.
tanah ini adalah benda mati yang tidak
Hak atas tanah meliputi semua hak
dapat berbicara siapa pemiliknya, hanya
yang diperoleh langsung dari negara
bukti otentik dan tertulislah yang dapat
disebut hak primer dan semua hak yang
menunjukkan siapa pemiliknya yang
berasal dari pemegang hak atas tanah lain
berhak atas tanah tersebut.
berdasarkan pada perjanjian bersama,
Pelaksanaan pendaftaran tanah terdiri disebut hak sekunder. Kedua hak tersebut
dari pendaftaran tanah pertama kali dan pada umumnya mempunyai persamaan,
pendaftaran kedua (derivatif). Pendaftaran dimana pemegangnya berhak untuk
pertama adalah pelaksanaan pendaftaran menggunakan tanah yang dikuasainya
untuk pertama kali terhadap tanah yang
3
PP No 24 Tahun 1997 adalah pengganti
belum terdaftar (belum dibukukan dalam peraturan pemerintah No 10 Tahun 1961

25
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

untuk dirinya sendiri atau untuk mendapat mempunyai tanah dengan hak milik
keuntungan dari orang lain melalui kecuali ditentukan secara khusus oleh
perjanjian dimana satu pihak memberikan Undang-undang atau peraturan lainnya,
hak-hak sekunder pada pihak lain. Hak seperti yang telah ditentukan oleh
atas tanah yang diperoleh dari negara Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
terdiri dari Hak Milik, Hak Guna Usaha, 1973 yaitu:
Hak Guna Bangunan, Hak Pakai dan Hak
a. Bank-bank yang didirikan oleh
Pengelolaan. Tiap-tiap hak mempunyai
negara.
karakteristik tersendiri dan semua harus
didaftarkan menurut ketentuan hukum dan b. Perkumpulan-
perundang-undangan yang berlaku. perkumpulan Koperasi pertanian yang
didirikan berdasarkan undang-undang
Menurut Pasal 20 UUPA hak milik
Nomor 79 Tahun 1958.
adalah hak turun temurun, terkuat dan
terpenuh yang dapat dipunyai orang atas c. Badan-badan keagamaan yang
tanah. Hak milik dapat beralih dan ditunjuk oleh menteri pertanian/agraria
dialihkan kepada pihak lain. Salah satu setelah mendengar menteri agama.
kekhususan dari Hak Milik ini tidak
d. Badan-badan sosial yang ditunjuk
dibatasi oleh waktu dan diberikan untuk
oleh menteri pertanian/agraria setelah
waktu yang tidak terbatas lamanya yaitu
mendengar menteri sosial.
selama hak milik ini masih diakui dalam
rangka beriakunya UUPA, kecuali akan Penjelasan umum dalam UUPA
ketentuan Pasal 27 UUPA. Pasal 27 menerangkan bahwa dilarangnya badan
UUPA menjelaskan bahwa Hak Milik itu hukum mempunyai hak milik, karena
hapus apabila: memangnya badan hukum tidak periu
mempunyai hak milik tetapi cukup bagi
Tanahnya jatuh kepada negara :
keperluan-keperluan yang khusus yaitu
Karena pencabutan hak berdasarkan Pasal
hak-hak lain selain hak milik.
18 UUPA, karena penyerahan dengan
sukarela oleh pemiliknya, karena Selain berbicara masalah hak maka
diterlantarkan, karena ketentuan Pasal 21 akan terkait pula dengan Kewajiban
ayat (3) dan Pasal 26 ayat (2) UUPA. pemilik tanah atas tanah tersebut adalah
mendaftarkan tanah tersebut sehingga ada
Lain halnya dengan badan hukum,
kepemilikan dan hak yang jelas atas tanah
pada asasnya badan hukum tidak mungkin
tersebut.

26
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

Dengan keluarnya UUPA, maka dan masyarakat, keperluan lalu


dualisme hak-hak atas tanah dihapuskan, lintas sosial ekonomi serta
dalam memori penjelasan dari UUPA kemungkinan penyelenggaraannya
dinyatakan bahwa untuk pendaftaran tanah menurut pertimbangan Menteri
sebagaimana dimaksud Pasal 19 UUPA, Agraria;
yang ditujukan kepada pemerintah agar
4) Dalam Peraturan Pemerintah diatas
melaksanakan pendaftaran tanah di seluruh
biaya-biaya yang bersangkutan
wilayah Indonesia yang bertujuan untuk
dengan pendaftaran termasuk
menjamin kepastian hukum yang bersifat
dalam ayat 1 diatas, dengan
Recht Kadaster, untuk menuju kearah
ketentuan bahwa rakyat yang tidak
pemberian kepastian hak atas tanah telah
mampu dibebaskan dari
diatur di dalam Pasal 19 UUPA yang
pembayaran biaya-biaya tersebut.
menyebutkan :
Kalau di atas ditujukan kepada
1) Untuk menjamin kepastian hukum
pemerintah, sebaliknya pendaftaran yang
oleh pemerintah diadakan
dimaksud Pasal 23, Pasal 32 dan Pasal 38
pendaftaran tanah diseluruh
UUPA ditujukan kepada para pemegang
wilayah Republik Indonesia
hak, agar menjadikan kepastian hukum
menurut ketentuan-ketentuan yang
bagi mereka dalam arti untuk kepentingan
diatur dengan Peraturan
hukum bagi mereka sendiri, di dalam Pasal
Pemerintah;
tersebut dijelaskan :
2) Pendaftaran tersebut dalam ayat 1
Pasal 23 UUPA :
pasal ini meliputi :
Ayat 1 : Hak milik, demikian pula
a. Pengukuran, perpetaan dan setiap peralihan, hapusnya dan
pembukuan tanah. pembebanannya dengan hak-hak lain harus
didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan
yang dimaksud dalam Pasal 19.
b. Pendaftaran hak-hak atas
tanah dan peralihan hak-hak Ayat 2 : Pendaftaran termasuk
tersebut. dalam ayat 2 merupakan alat pembuktian
c. Pemberian surat-surat tanda yang kuat mengenai hapusnya hak milik
bukti hak yang berlaku serta sahnya peralihan dan pembebanan
sebagai alat hak tersebut.
pembuktian yang kuat.
Pasal 32 UUPA :
3) Pendaftaran tanah diselenggarakan Ayat 1 : Hak guna usaha, termasuk
dengan mengingat keadaan negara syarat-syarat pemberiannya, demikian juga
setiap peralihan dan penghapusan hak

27
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

tersebut, harus didaftarkan menurut tanah diseluruh wilayah Republik


ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam
Indonesia yang bersifat „Rech Kadaster”
Pasal 19 UUPA artinya yang bertujuan menjamin kepastian
Ayat 2 : Pendaftaran termasuk hukum, dengan diselenggarakannya
dalam ayat 1 merupakan alat pembuktian
pendaftaran tanah, maka pihak-pihak yang
yang kuat mengenai peralihan serta
hapusnya hak guna usaha, kecuali dalam bersangkutan dengan mudah dapat
hak-hak itu hapus karena jangka waktunya
mengetahui status hukum daripada tanah
berakhir.
tertentu yang dihadapinya, letak, luas dan
Pasal 38 UUPA :
batas-batasnya, siapa yang empunya dan
Ayat 1 : Hak guna bangunan,
termasuk syarat-syarat pemberiannya, beban-beban apa yang melekat di atas
demikian juga setiap peralihan dan tanah tersebut.
hapusnya dak tersebut harus didaftarkan
menurut ketentuan-ketentuan yang Disebutkan tujuan pendaftaran antara
dimaksud dalam Pasal 19.
lain :
Ayat 2 : Pendaftaran termaksud
dalam ayat 1 merupakan alat pembuktian a. Kepastian hak seseorang.
yang kuat mengenai hapusnya hak guna
bangunan serta sahnya peralihan tersebut, b. Maksudnya dengan suatu
kecuali dalam hal hak itu hapus karena pendaftaran, maka hak
jangka waktunya berakhirnya. seseorang itu menjadi jelas
misalnya apakah hak milik, hak
Dari ketentuan pasal-pasal di atas guna usaha, hak guna bangunan
dapatlah disimpulkan bahwa pendaftaran atau hak- hak lainnya.
yang dilakukan oleh pemegang hak milik, c. Pengelakkan suatu sengketa
perbatasan.
hak guna usaha, hak guna bangunan adalah
merupakan alat pembuktian yang kuat d. Apabila sebidang tanah yang
dipunyai oleh seseorang sudah
serta untuk sahnya setiap peralihan, didaftar, maka dapat dihindari
pembebanan dan hapusnya hak-hak terjadinya sengketa tentang
perbatasannya, karena dengan
tersebut. didaftarnya tanah tersebut,
maka telah diketaui berapa
Usaha yang menuju kearah kepastian luasnya serta batas - batasnya.
hukum atas tanah tercantum dalam e. Penetapan suatu perpajakan.
ketentuan-ketentuan dari pasal-pasal yang
f. Dengan diketahuinya berapa
mengatur tentang pendaftaran tanah, dalam luas sebidang tanah, maka
berdasarkan hal tersebut dapat
pasal 19 UUPA disebutkan untuk
ditetapkan besar pajak yang
menjamin kepastian hukum dari hak-hak harus dibayar oleh seseorang.
Dalam lingkup yang lebih luas
atas tanah, UUPA mengharuskan
dapat dikatakan pendaftaran itu
pemerintah untuk mengadakan pendaftaran selain memberi informasi

28
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

mengenai suatu bidang tanah, satuan-satuan rumah susun


baik penggunaannya, yang sudah terdaftar.
pemanfaatannya, maupun
informasi mengenai untuk apa c. Untuk terselenggaranya tertib
tanah itu sebaiknya administrasi pertanahan.
dipergunakan, demikian pula
Di dalam kenyataannya tingkatan-
informasi mengenai
kemampuan apa yang tingkatan dari pendaftaran tanah tersebut
terkandung di dalamnya dan
terdiri dari:
demikian pula informasi
mengenai bangunannya sendiri,
harga bangunan dan tanahnya, a. Pengukuran Desa demi Desa
dan pajak yang ditetapkan. sebagai suatu himpunan yang
terkecil.
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan
b. Dari peta Desa demi Desa itu
seperti tersebut di atas, maka untuk itu akan memperlihatkan
UUPA melalui pasal-pasal pendaftaran bermacam-macam hak atas
tanah baik Hak Milik, Hak
tanah menyatakan bahwa pendaftaran itu Guna Usaha, Hak Guna
diwajibkan bagi pemegang hak yang Bangunan, Hak Pakai, Hak
Pengelolaan maupun tanah-
bersangkutan tanah yang masih dikuasai oleh
negara.
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan
c. Dari peta-peta tersebut akan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dapat juga diketahui nomor
dijelaskan bahwa tujuan dari pendaftaran pendaftaran, nomor buku tanah,
nomor surat ukur, nomor pajak,
tanah tersebut adalah sebagai berikut: tanda batas dan juga bangunan
yang ada di dalamnya.
a. Untuk memberikan kepastian
hukum dan perlindungan Berikut akan disebutkan mengenai
hukum kepada pemegang hak prosedur pendaftaran tanah untuk pertama
atas tanah suatu bidang tanah,
satuan rumah susun dan hak- kali:
hak lain yang terdaftar agar
dengan mudah dapat a. Pemohon mendaftarkan/
membuktikan dirinya sebagai menyerahkan berkas
pemegang hak yang permohonan ke loket II (loket
bersangkutan. pendaftaran/ loket penyerahan
berkas permohonan)
b. Untuk menyediakan informasi b. Petugas loket II: korektor
kepada pihak-pihak yang memeriksa berkas dan
berkepentingan termasuk kelengkapan dokumen, secara
pemerintah agar dengan mudah yuridis formal maupun
dapat memperoleh data yang administratif sesuai aturan-
diperlukan dalam mengadakan aturan yang berlaku.
perbuatan hukum mengenai c. Apabila permohonan telah
bidang-bidang tanah dan lengkap, maka korektor
memberikan berkas kepada

29
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

petugas entry data untuk dan ditunjukkan tanda batasnya


diinput di komputer dan oleh pemilik tanah yang
dibuatkan SPS (Surat Perintah bersangkutan serta disaksikan
Setor) tetangga yang berabatasan
d. Apabila berkas belum lengkap dengan tanah yang dimohon
dan diberikan catatan sertifikatnya
kekurangannya dan k. Pengumuman selama 2 bulan di
diinformasikan kepada Kantor Desa letak tanah dan di
pemohon (berkas Kantor Pertanahan untuk
dikembalikan) untuk dipenuhi menerapkan azas publisitas,
lebih dahulu dimana pengumuman ini
e. Setelah SPS ditandatangani memberikan kesempatan bagi
oleh Kasubsi, maka selanjutnya yang bersangkutan dan pihak
bendahara khusus penerima ketiga untuk mengajukan
memanggil/ mempersilahkan keberatan dan sanggahan atas
pemohon untuk membayar tanah yang akan diterbitkan
sesuai jumlah yang tertera sertifikatnya
dalam SPS l. Bila dalam kurun waktu 2
f. Setelah membayar di loket III, bulan tersebut tidak ada
bendahara membuatkan keberatan maupun sanggahan
kuitansi pembayaran sekaligus maka akan diproses dan
merupakan tanda bukti diterbitkan sertifikatnya, mulai
pendaftaran kelak digunakan dari pengesahan pengumuman,
sebagai bukti untuk input data untuk pembukuan
pengambilan sertifikat hak dan pencetakan buku tanah
g. Bila permohonan tersebut dan sertifikat serta koreksi-
memerlukan pengukuran koreksi oleh kasubsi maupun
bidang tanah, maka pemohon kasi dan penandatangan oleh
dipersilahkan ke loket Kepala Kantor Pertanahan
pengukuran guna menentukan m. Penyerahan/ pengambilan
jadwal dan petugas ukur yang sertifikat dilaksanakan di loket
ditunjuk oleh koordinator IV oleh petugas yang telah
h. Bila telah selesai proses ditunjuk
pendaftaran, maka selanjutnya Untuk pendaftaran bagi tanah adat
pemohon tinggal menunggu
cara dan proses yang dilalui adalah seperti
pelaksanaan pengukuran,
pengumuman dan penyelesaian di atas. Dimana sebelumnya tanah adat
sertifikat sesuai dengan jadwal
tersebut untuk memiliki kepemilikan yang
waktu yang telah ditentukan
dan telah dipasang di papan jelas dan memperoleh hak yang jelas yang
informasi
diatur berdasarkan UUPA harus terlebih
i. Pengelolaan hingga
penyelesaian berkas dahulu dilakukan pendaftaran tanah atau
permohonan akan ditangani dan
konversi. Setelah pendaftaran tanah
disiapkan oleh masing-masing
sub seksi sesuai dengan jenis tersebut maka setelah terbit sertifikat maka
permohonan
akan jelas mengenai hak dan
j. Untuk permohonan pendaftaran
tanah pertama kali harus kepemilikannya. Dengan demikian akan
dilaksanakan pengukurannya

30
Al’ Adl, Volume V Nomor 9, Januari-Juni 2013 ISSN 1979-4940

timbul kepastian hukum yang jelas bagi pelaksanaan konversi dilakukan oleh
tanah adat itu sendiri. Panitia Pendaftaran ajudikasi yang
bertindak atas nama Kepala Kantor
KESIMPULAN
Pertanahan Nasional, prosesnya dilakukan
Hak Milik adalah hak terkuat dan dengan penegasan hak sedangkan terhadap
terpenuh, tetapi di atas itu ada hak hak atas tanah adat yang tidak mempunyai
pemerintah untuk mempergunakan tanah bukti dilakukan dengan proses pengakuan
demi kepentingan umum dan pemilik hak hak.
milik di berikann ganti rugi.
DAFTAR PUSTAKA

Pendaftaran hak atas tanah adat A.P.Parlindungan, Pendaftaran Tanah Di


Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1990.
menurut ketentuan PP No. 24 Tahun 1997
PP No 24 Tahun 1997 adalah pengganti peraturan
adalah sebelum didaftarkan harus pemerintah No 10 Tahun 1961
dikonversi terlebih dahulu. Terhadap hak
atas tanah adat yang memiliki bukti-bukti
tertulis atau tidak tertulis dimana

31

Anda mungkin juga menyukai