E-ISSN: 2655-7266
https://mail.jurnal.ft.umi.ac.id/index.php/JILMATEKS
ABSTRAK
Dalam pembangunan jalan raya, dibutuhkan data topografi untuk perencanaan geometrik
jalan. Dengan cakupan wilayah yang cukup luas, tentu kegiatan pengukuran data topografi
akan sangat membutuhkan waktu, tenaga, dan juga biaya yang tinggi. Adanya pemetaan
secara digital melalui Google Earth dinilai bisa membantu mempercepat kegiatan
pengumpulan data topografi yang mendukung proses perencanaan geometrik jalan raya.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan data Google
Earth untuk kepentingan pemetaan dalam perencanaan Geometrik jalan jika dibandingkan
dengan data ukur langsung dari segi selisih data, perbedaan biaya, waktu dan tenaga. Dalam
penelitian ini dibutuhkan data Topografi pengukuran langsung dan data topografi Google
Earth. Dari hasil Analisa diperoleh selisih absis terjauh terdapat pada STA 4+000, yakni
45.5378 m, sedangkan selisih ordinat terejauh terdapat pada STA 4+500, yakni 64.2071
m,dan melalui plotting gambar profil memanjang dari kedua trase jalan, diperoleh selisih
elevasi terbesar pada STA 4+500 yakni 39,14 m. Pengukuran langsung menggunakan total
station memerlukan biaya sebesar Rp 7.000.200.-Sedangkan biaya personil langsung
terhadap pengambilan data topografi melalui Google Earth adalah sebesar Rp 89.639,46.-
ABSTRACT
In highway construction, topographic data is needed for road geometric planning. With a
fairly wide area coverage, of course the activities of measuring topographic data will require
a lot of time, energy, and also high costs. The existence of digital mapping through Google
Earth is considered to be able to help accelerate topographic data collection activities that
support the road geometric planning process. The purpose of this study is to find out how far
the use of Google Earth data for mapping purposes in road Geometric planning is compared
to direct measurement data in terms of data differences, differences in costs, time and effort.
In this research, direct measurement topographic data and Google Earth topographic data
are needed. From the analysis results, it is found that the farthest abscissa difference is at
STA 4+000, which is 45.5378 m, while the furthest ordinate difference is at STA 4+500,
which is 64.2071 m, and by plotting the longitudinal profile image of the two road lines, the
largest elevation difference is obtained at the STA. 4+500 which is 39.14 m. Direct
measurement using a total station requires a cost of Rp. 7,000,200.- Meanwhile, the direct
personnel costs for collecting topographic data through Google Earth are Rp. 89,639.46.-
a. Buka file yang berformat DWG yang klik namakan Point Group sesuai
telah diperoleh dari Global mapper keinginan, kemudian klik OK.
sebelumnya. File berisi gambar b. Point yang muncul berupa titik-titik
kontur yang merepresentasikan koordinat dengan symbol basic
kondisi eksisting dari lokasi yang dengan beberapa keterangan
telah ditentukan sebelumnya. Gambar elevation, description, dan point
kontur tersebut masih dalam bentuk number.
Polyline dan belum terintegrasi c. Pada Toolspace klik kanan Surface,
dengan AutoCAD Civil 3D. sehingga klik Create Surface, pada kotak
impot data Google Earth ini berupa dialog Type Surface ubah Information
melakukan integrasi gambar kontur (Name) sesuai keinginan kemudian
yang sudah ada kedalam AutoCAD klik OK.
Civil 3D. d. Surface sudah jadi, Kembali ke menu
b. Pilih tab home lalu pilih toolspace Toolspace, expand pilih tanda (+)
untuk mengaktifkan menu Toolspace, Surface, expand (nama surface tadi),
setelah itu pada tab settings, klik expand Definition, klik kanan pada
kanan pada nama file dan pilih edit Point Groups kemudian pilih nama
drawing settings, sehingga muncul Point Group awal, lalu klik OK.
jendela Drawing settings, lakukan e. Selesai, Contour sudah jadi.
pengaturan satuan sesuai keinginan, 3. Desain Trase Jalan dan Gambar profil
dan zona. a. Klik Tab Home > Create Design
c. Untuk mengintegrasikan kontur Panel > Alignment Creation Tools,
kedalam AutoCAD Civil 3D, Pada beri nama trase yang akan dibuat pada
Tab Prospector, klik kanan Surface, kolom yang sesuai dengan lapangan.
klik Create Surface, pada kotak Akhiri dengan klik ok. Name, Setelah
dialog create Surface ubah itu klik OK maka akan muncul menu
Information (Name) sesuai keinginan Alignment Layout Tools.
kemudian klik OK. Surface sudah b. Pilih “Tangent-Tangent (No
jadi, Kembali ke menu Toolspace, Curves)”, Tarik garis sesuai dengan
expand pilih tanda (+) Surface, trase jalan eksisting, jika sudah tekan
expand (nama surface tadi), expand “enter” pada keyboard untuk
Definition, klik kanan pada contours, mengakhiri, selanjutnya tambahkan
kemudian klik add lalu seleksi nilai curve diantara tangent.
gambar kontur yang ada kemudian c. Membuat profil memanjang
akhiri dengan menekan space atau Pilih Tab Home > Create Design Panel –
enter pada keyboard maka kontur Create Surface Profile. Tambahkan
sudah terintegrasi ke dalam AutoCAD surface pada profile list dengan
Civil 3D. Dengan demikian kontur memilih surface pada kolom Select
dari data Google Earth telah selesai Surfaces, kemudian klik tombol
dibuat. “Add>>”, Pilih Draw in profile view.
2. Import dan membuat kontur dari data Setelah memilih “Create Profile
ukur langsung View”, pilih titik untuk menampilkan
a. Pilih Toolspace untuk mengaktifkan gambar profil memanjang.
menu Toolspace, setelah itu klik d. Membuat profil melintang
kanan pada Point dan pilih Create, Pilih tab Home Panel > Profile & Section
pada menu bar Create Point, pilih Views Panel > Sample Lines pada
logo paling kanan Import Point, Klik command prompt akan tampil “Select
add files , pilih dan masukkan file data an alignment < or press enter key to
ukur yang sudah disimpan ke dalam select from list>:” tekan “enter” akan
format kedalam file txt, dan pilih tampil dialog box, kemudian pilih
Specify point file format PNEZD, Select Alignment yang telah dibuat
centang add Points to point group, lalu klik OK.
Setelah peta beralih ke lokasi yang dituju, Path kemudian disimpan lalu diolah
selanjutnya membuat alur jalan melalui software Global Mapper. Data
berdasarkan visualisasi dari tampilan ukur yang diperoleh dari Google Earth
peta Google Earth sesuai dengan yang berupa gambar kontur dan trase jalan
ingin direncanakan. Dengan dasar. Seperti pada gambar dibawah ini
menggunakan Tool Path pada Google
Earth dan mengikuti trase jalan rencana.