Anda di halaman 1dari 3

ORIENTASI

Perawat : Assalamualaikum selamat pagi Mbak Gita perkenalkan saya perawat


Nuriyah yang berdinas di ruang melati ini dari jam 07.00 sampai jam 02.00
siang nanti Bagaimana perasaan mbak gita hari ini?
Klien : Duh! Bikin tambah kesel aja ( menggerutu )
Perawat : mbak Gita... Tujuan saya Kemari untuk berbincang-bincang
sekaligus membantu mengidentifikasi perasaan mbak gita waktunya kurang
lebih 15 menit saja.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di taman supaya bisa lebih santai?
Apakah mbak bersedia?
Klien : Iya, gak usah di sini aja!

FASE KERJA
Perawat : saya perhatikan mbak Gita tampak begitu kesal dan marah.
kalau Boleh saya tahu apa yang menyebabkan mbak Gita bersikap demikian?
Klien : ( Mulai bersedih dan tangan mengepal )
Perawat : saya paham dengan masalah yang terjadi pada mbak Gita tetapi
masalah Tidak bisa diselesaikan dengan kemarahan dan berdiam diri saja.
Klien : (Diam dan mulai memikirkan sesuatu)
Perawat : Boleh ceritakan kepada saya Apa yang menyebabkan mbak Gita
tampak begitu marah dan kesal saat ini?
Klien : pernah saat saya pulang kerja suami saya nggak lihat saya yang udah
pulang kerja, dia Fokus sama main gamenya. Saya sibuk nyari duit dia sibuk
main game.
Perawat : Apakah mba gita berkeluarga? Berapa putra atau putri mbak?
Klien : Iyaa! Suami saya gatau diri, ga bantu rapihin rumah lahh.. atau urus
anaknya kek!. Saya kan udah cape “ cari duit.
Perawat : Saya sangat paham dengan perasaan mbak gita. Setelah saya pelajari,
mbak Gita marah dan kesal karena suami Mbak yang sibuk dengan game dan
tidak membantu mbak Gita dalam hal mengurus rumah dan mengurus anak.
Lalu bagaimana mbak gita bisa sampai di rumah sakit ini?
Klien : ya Sayaa marah banget sama dia! istri mana sih sus yang ga kesal kalau
suaminya kaya gitu!
Perawat : Setelah itu apa yang mbak lakukan?
Klien : Ya saya pukul dia, saya lempar hpnya. Tapi dia balas pukul saya, dia
lemparkan gelas kaca ke saya. (Nangis dan kesal)
Perawat : lalu bagaimana akhir dari pertengkaran itu mbak?
Klien : Dia kabur dari rumah. Mengacuhkan saya Meninggalkan saya begitu
saja dengan kondisi saya yang berdarah karena gelas yang dia lemparkan
Perawat : bisa dikatakan akhir dari pertengkaran itulah kerugian bagi Mbak. ini
mbak minum dulu, tenagkan diri terlebih dahulu (memberi sentuhan dan
memberi minum).
Klien : (Menangis)
Perawat : Boleh mba bercerita lagi, jika memang masih ada yang perlu di
ceritakan.
Bercerita seperti ini juga merupakan cara agar marah dapat meredup, mbak
harus lebih berdsabar dan meningkatkan komunikasi yang baik dengan
membicarakan sebuah masalah secara baik-baik.
Mengingat tidak mau sampai ada kerugian seperti ini lagi untuk diri mbak.
Bagaimana mbak ? apa ada yang ingin mbak ceritakan lagi?
Klien : (menggelengkan kepala)

Fase Terminasi
Perawat : Baiklah, Terimakasih telah bercerita dengan saya.
Bagaimana perasaannnya sekarang?
Klien : (Diam)
Perawat : dari kerjadian yang mbak alami, mbak mendapatkan kesimpulan
bahwa kemarahan tersebut tidak dapat menyelesaikan masalahnya, malah
menimbulkan kerugian bagi mba. Coba mbak sebutkan kembali bagaimana
meredakn kemarahan?
Klien : Bersabar, membicarakan sebuah masalah secara baik baik.
Perawat : Betul mbak. Bagaimana nanti siang kita berbincang-bincang lagi?
Tentang cara yang pas, untuk mengontrol kemarahan dan cara mengekspresikan
kemarahan yang baik. Bagaimana mbak apakah mbak bersedia ?, silahkan mbak
gita istirahat dulu.. jam 1 siang nnti saya akan datang kembali.
Klien : (Mengangguk )
Perawat : Baiklah saya permisi..

Anda mungkin juga menyukai