Anda di halaman 1dari 2

1.

Baca informasi2 terkait berita/isu yg lg heboh saat ini yg ada kaitan dgn profesi farmasi
2. kaitkan berita tsb ada apa dgn obat2an syirup saat ini?
3. Pelarut apa sj sih yg biasa digunakan dlm sediaan syirup?
4. apa itu Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, apa dampak jika trdapat didlm syirup, brp kadar
amannya?
5. sejarah keracunan etilen glikol dan dietilen glikol di berbagai negara
6. Simpulkan bgmn pendapat masing2 klian

Jawab :

1. Berita tentang 15 produk obat sirup yang beredar di Indonesia terindikasi mengandung
bahan berbahaya pemicu gagal ginjal akut misterius. Bahan berbahaya yang terkandung
dalam obat sirup itu yakni etilen glikol (EG) yang sebelumnya sudah dilarang BPOM.
2. Berita tersebut terkait dengan obat sirup yang terkontaminasi Etilen Glikol (EG) dan Dietilen
Glikol (DEG).
3. Pelarut yg biasa di gunakan dalam sediaan sirup yaitu
 Propylene gycol
 Gliserol
 Etanol
 Dietil eter

4. Etilen glikol adalah senyawa organik tidak berwarna, tidak berbau, berkonsistensi kental
seperti sirup pada suhu kamar, serta memiliki rasa yang manis. Sering digunakan pada
antibeku otomotif, minyak rem, kosmetik dan pelumas.
Dietilen glikol yang merupakan kombinasi dua molekul ini menyebabkan keracunan dan
sangat berbahaya jika tertelan. Dampaknya tidak hanya gagal ginjal akut pada anak,
melainkan juga mengganggu fungsi hati-paru-paru, otak, dan cacat kelahiran. Kadar aman
etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang seharusnya terkandung dalam obat tidak
lebih dari 0,1 persen.
5. Sejarah keracunan etilen glikol dan dietilen glikol dalam berbagai negara yaitu Pada tahun
1937 silam di Amerika Serikat, yang dikenal sebagai ‘bencana sulfanilamide-Massengil’. Kala
itu, DEG digunakan dalam ramuan sulfanilamide atau obat antibiotik. Lebih dari 100 orang
meninggal dunia, dan sepertiga korban merupakan anak-anak.
Sejak itu, kasus keracunan massal DEG tercatat di sejumlah negara lain. Berikut di antaranya
 1937 – Amerika Serikat – sulfanilamide
 1969 – Afrika Selatan – obat penenang
 1986 – India – gliserin
 1990 – Nigeria – paracetamol
 1990 – Bangladesh – paracetamol
 1992 – Argentina – sirup propolis
 1995 – Haiti – paracetamol
 1998 – India – obat batuk ekspektoran
 1998 – India – paracetamol
 2006 – Panama – obat batuk
 2008 – Nigeria – obat analgesik
6. Menurut saya,seharusnya jumlah etilen dan dietilen glikol yang terkandung dalam obat tidak
lebih dari 0,1 persen. Karena dapat menyebabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai