Anda di halaman 1dari 5

RESUME MANAJEMEN KEUANGAN 2

BAB 16 MANAJEMEN MODAL KERJA


Nama : Virda Rosananda Dewi
Kelas : B20
NIM : 22812144112

16.1 LATAR BELAKANG MODAL KERJA


3 (tiga) definisi dasar tentang modal kerja:
1. Modal kerja (working capital). Aset yang sering kali disebut modal kerja karena aset
aset ini “berputar” (yaitu digunakan dan diganti selama tahun tersebut).
2. Modal kerja neto (net working capital)
Modal kerja neto = Aset Lancar – Liabilitas Lancar
3. Modal kerja operasi neto (net operating working capital-NOWC) mencerminkan
modal kerja yang digunakan untuk tujuan operasi.
Modal kerja operasi neto (NOWC) = Aset Lancar – (Liabilitas lancar – Wesel bayar)

16.2 KEBIJAKAN INVESTASI LANCAR


Ketika piutang sedang tinggi, perusahaan memiliki kebijakan kredit liberal, sehingga
menyebabkan tingkat piutang usaha yang tinggi. Ini disebut kebijakan investasi longgar
(relaxed investment policy). Dilain pihak, dalam kebijakan investasi ketat (restricted
investment policy) atau lean-and-mea, kepemilikan aset lancar akan diminimalkan. Kebijakan
investasi moderat (moderate investment policy) berada di antara kedua ujung tersebut.
Menggunakan persamaan DuPont untuk mengevaluasi dampak manajemen modal kerja pada
ROE:
ROE = Margin laba x Perputaran aset total x Multipiler ekuitas
= Laba neto/penjualan x Penjualan/Aset x Aset/Ekuitas

16.3 KEBIJAKAN PENDANAAN ASET LANCAR


Aset lancar jarang turun menjadi nol. Perusahaan akan mempertahankan sejumlah
aset lancar permanen, yaitu aset lancar yang dibutuhkan pada titik siklus bisnis yang rendah.
Seiring dengan meningkatnya penjualan saat siklus mulai naik, aset lancar juga ikut
meningkat, dan aset lancar tambahan ini didefinisikan sebagai aset lancar sementara sebagai
kebalikan dari aset lancar permanen. Cara aset lancar ini disebut kebijakan pendanaan aset
lancar.
16.3A PENDEKATAN PENYESUAIAN WAKTU JATUH TEMPO ATAU “SELF
LIQUIDATING”
Pendekatan Penyesuaian Waktu Jatuh Tempo Atau “Self Liquidating” memerlukan
penyesuaian waktu jatuh tempo aset dan liabilitas. Seluruh aset tetap ditambah aset lancar
permanen didanai dengan menggunakan modal jangka panjang, tetapi aset lancar sementara
didanai dengan utang jangka pendek.

16.3B PENDEKATAN AGRESIF


Alasan diterapkannya kebijakan agresif adalah untuk mengambil keuntungan dari
fakta-fakta bahwan kurva imbal hasil pada umumnya akan menanjak, sehingga tingkat bunga
jangka pendek biasanya lebih rendah daripada tingkat bunga jangka panjang.
16.3C PENDEKATAN KONSERVATIF
Modal jangka panjang digunakan untuk mendanai seluruh aset permanen dan
memenuhi sebagian kebutuhan musiman.
16.3D MEMILIH PENDEKATAN YANG TEPAT
Kurva imbal hasil biasanya berbentuk menanjak, sehingga biaya utang jangka pendek
pada umumnya lebih rendah dibandingkan biaya utang jangka panjang. Namun, utang jangka
pendek lebih berisik bagi perusahaan peminjam karena dua alasan:
1. Jika perusahaan meminjam dalam basis jangka panjang. Biaya bunganya akan relatif
stabil dari waktu ke waktu.
2. Jika perusahaan melakukan pinjaman jangka pendek dalam jumlah besar, resesi
sementara akan berdampak buruk pada rasio-rasio keuangannya dan menyebabkan
perusahaan tidak mampu melunasi utang.

16.4 SIKLUS KONVERSI KAS


Dimana perusahaan-perusahaan membeli atau memproduksi persediaan, memilikinya
selama beberapa waktu, dan pada akhirnya menjual dan menerima kas.
16.4A MENGHITUNG TARGET SIKLUS KONVERSI KAS
Informasi berikut ini digunakan untuk menghitung siklus konversi kas Great Fashion
Inc. Yang akan menggabungkan ketiga periode waktu yang diuraikan sbb:
1. Periode konversi persediaan. Untuk Great Fashion Inc.adalah 60 hari yang dibutuhkan
untuk menjual barang dagangan.
2. Periode penerimaan rata-rata. Periode ini merupakan waktu yang diberikan kepada
pelanggan untuk membayar barang setelah penjualan.
3. Periode penangguhan utang. Periode ini adalah berapa lama waktu yang diberikan
oleh pemasok kepada perusahaan untuk membayar pembeliannya, dalam contoh kita
periode ini, adalah 40 hari.
16.4B MENGHITUNG SIKLUS KONVERSI KAS DARI LAPORAN KEUANGAN
Persediaan
Periode konversi persediaan =
Beban pokok penjualan per hari
P iutang
Periode penerimaan rata-rata =
Penjualan/365
Utang
Periode penangguhan utang =
Pembelian per hari
Siklus konversi kas (CCC) = konversi persediaan + penerimaan rata-rata –
penangguhan utang

16.5 ANGGARAN KAS


Anggaran kas bulanan dimulai dengan peramalan penjualan untuk setiap bulan dan
proyeksi kapan penagihan akan dilakukan. Berikutnya adalah peramalan pembelian bahan
baku, diikuti oleh ramalan pembayaran untuk bahan baku, tenaga kerja, sewa, peralatan baru,
pajak, dan beban lain-lain.

16.6 KAS DAN EFEK YANG DAPAT DIPERJUALBELIKAN


Efek milik perusahaan yang dapat diperjualbelikan dapat dibagi menjadi dua kategori:
1. Efek jangka panjang operasi, yang dimiliki terutama untuk memberikan likuiditas dan
diperjualbelikan bilamana dibutuhkan dana mendanai operasi.
2. Efek jangka pendek lainnya, yaitu efek yang dimiliki yang sangat menguntungkan
diatas jumlah yang dibutuhkan untuk mendukung operasi normal.
16.6A MATA UANG
Setiap perusahaan akan memutuskan tingkatnya yang optimal, tetapi bagi perusahan
ritel sekalipun, mata uang biasanya mencerminkan sebagian kecil dari total kas yang
dipegang.
16.6B REKENING GIRO
Giro digunakan untuk melakukan transaksi-membayar tenaga kerja dan bahan lain,
membeli aset tetap, membayar pajak, menyicil utang, membayar deviden, dan seterusnya.
Namun tidak mendapat bunga.
16.6C EFEK YANG DAPAT DIPERJUALBELIKAN
Efek yang dapat diperjualbelikan dan dimiliki untuk operasi dikelola secara terkait
dengan rekening giro-pengelolaan salah satu aset membutuhkan koordinat aset yang lain.

16.7 PERSEDIAAN
Persediaan terdiri atas:
1. Peralatan
2. Bahan mentah
3. Pekerjaan dalam proses
4. Barang jadi
Merupakan bagian yang sangat penting bagi hampir seluruh operasi usaha. Tingkat
persediaan yang optimal akan bergantung pada penjualan, sehingga penjualan harus
diramalkan sebelum persediaan sasaran dapat disusun.
16.8 PIUTANG USAHA
Suatu situasi umum dimana terjadi pengiriman barang, persediaan akan dikurangi, dan
timbul piutang usaha.
16.8A KEBIJAKAN KREDIT
Kebijakan kredit terdiri dari empat variabel:
1. Periode kredit.
2. Diskon
3. Standar kredit
4. Kebijakan penagihan
16.8B MENENTUKAN DAN MENGINMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN KREDIT
Skor kredit merupakan skor numerik berdasarkan analisis statistik dan memberikan
ikhtisar penelitian atas kecenderungan pelanggan potensial akan gagal bayar terhadap
pembayaran yang disyaratkan.
16.8C MENGAWASI PIUTANG USAHA
Jumlah total piutang usaha yang masih belum dibayar pada waktu ditentukan oleh
volume penjualan kredit dan rata-rata tentang waktu antara penjualan dan penerimaan.

16.9 UTANG USAHA (KREDIT PERNIAGAAN)


Utang usaha atau kredit perniagaan merupakan kategori tunggal sebesar dari utang
jangka pendek yang mencerminkan 40 persen dari rata-rata liabilitas lancar perusahaan.
Kredit ini merupakan sumber pendanaan spontan, dalam arti bahwa kredit terjadi secara
spontan dari transaksi usaha sehari-hari.

16.10 PINJAMAN BANK


16.10 PROMES
Fitur penting pada sebagian besar promes:
1. Jumlah
2. Waktu jatuh tempo
3. Tingkat bunga
4. Bunga saja atau diamortisasi
16.10B FASILITAS KREDIT
Fasilitas kredit merupakan perjanjian antara bank dengan debitur yang menyatakan
jumlah maksimum kredit dapat diberikan bank kepada debitur.
16.10C PERJANJIAN KREDIT BERPUTAR
Perjanjian kredit berputar merupakan suatu fasilitas kredit formal. Bank memiliki
kewajiban hukum untuk menghargai perjanjian kredit berputar, dan bank akan menerima
biaya komitmen.
16.10D BIAYA PINJAMAN BANK
Biaya unruk tingkat bunga lebih tinggi pada debitur yang lebih beresiko, dan tingkat
bunga tersebut akan lebih tinggi pada pinjaman dalam jumlah yang lebih kecil karena adanya
biaya tetap terkait penciptaan dan pelayanan pinjaman.
16.11 SURAT BERHARGA
Surat berharga adalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan
besar dan kuat, seringkali merupakan perusahan keuangan yang ingin meminjam dalam
jangka pendek.
16.12 AKRUAL (LIABILITAS YANG MASIH HARUS DIBAYAR)
Laporan posisi keuangan akan menyajikan beberapa upah dan pajak yang masih harus
dibayar yang disebut akrual. Akrual timbul secara otomatis dari operasi perusahaan, sehingg
mereka merupakan dana spontan.
16.13 PENGGUNAAN JAMINAN DALAM PENDANAAN JANGKA PENDEK
Dengan hal-hal yang dianggap konstan, maka akan lebih baik meminjam dengan basis
tidak dijamin karena biaya pembukuan yang terkait dengan pinjaman yang dijamin.

Anda mungkin juga menyukai