Wheatstone
By admin | August 24, 2017
3 Comments
Rangkaian jembatan wheatstone adalah salah satu rangkaian jembatan dari beberapa rangkaian
jembatan listrik. Contoh rangkaian jembatan listrik selain jembatan wheatstone adalah rangkaian
jembatan Wien, rangkaian jembatan Kelvin, dan lain sebagainya. Rangkaian jembatan listrik
digunakan untuk mengukur nilai hambatan, kapasitansi, atau induktansi. Hambatan mempunyai
peran untuk menghambat arus listrik. Kapasitansi berfungsi dalam menyimpan muatan listrik.
Induktansi memiliki fungsi untuk membuat arus listrik yang menghasilkan medan magnet.
Sebelum pada pembahasan cara mengganti hambatan pengganti pada jembatan wheatstone,
sebaiknya sobat idschool mengetahui bagaimana cara mengetahui cara mencari hambatan
pengganti pada rangkaian listrik seri dan paralel. Kondisi ini akan mempermudah sobat idschool
dalam menentukan hambatan pengganti pada jembatan wheatstone. Rangkaian jembatan pada
umumnya digambarkan seperti gambar di bawah.
Pada gambar di atas penyusun X1, X2, X3, dan X4 merupakan komponen listrik yang berupa resistor,
kapasitor, induktor, atau gabungan dari ketiganya. Sedangkan penyusun G adalah Galvanometer
yang berperan sebagai rangkaian jembatan.
Bagaimana cara mencari hambatan pengganti pada rangkaian jembatan wheatstone? Apakah sama
dengan cara mengganti pada rangkaian listrik pada umumnya? Untuk mengetahui jawabannya,
sobat idschool dapat mencari tahu melalui ulasan di bawah.
Konsep pada rangkaian jembatan Wheatstone digunakan untuk menentukan/mengukur salah satu
nilai hambatan yang tidak diketahui besarannya. Rumus pada rangkaian seri atau paralel tidak
dapat digunakan untuk menentukan hambatan pengganti pada rangkaian jembatan.
Untuk menentukan nilai hambatan pengganti pada rangkaian jembatan tidak dapat menggunakan
cara seperti menghitung nilai rangkaian seri atau paralel, ada cara lain yang bisa dilakukan. Simak
pembahasan lebih lanjut pada materi di bawah.
Rangkaian jembatan Wheatstone memiliki tiga bentuk walaupun pada dasarnya ketiga bentuk
tersebut adalah sama. Ketiga bentuk rangkaian jembatan wheatstone dapat dilihat pada gambar di
bawah.
Bentuk I
Bentuk II
Bentuk III
Ada dua kondisi yang perlu diperhatikan sebelum menentukan besarnya hambatan pengganti pada
jembatan Wheatstone.
Besar hambatan penggantinya dapat dicari menggunakan rumus untuk mencari hambatan
pengganti pada rangkaian seri atau paralel biasa.
Kondisi II: hasil perkalian silang tidak sama
Hasil kali silang: R1 × R3 ≠ R2 × R4
Untuk mencari nilai hambatan pengganti pada kondisi II ini diperlukan rangkaian hambatan bantu.
Selanjutnya, nilai hambatan pengganti dapat dicari menggunakan rumus pada rangkaian seri dan
paralel.
Rangkaian Paralel:
Besar Hambatan Total/Pengganti: Rangkaian Seri Rp dan Ra:
Baca Juga: Rangkaian Listrik Seri, Paralel, dan Campuran
Contoh Soal dan Pembahasan
Berikut ini adalah dua contoh soal yang dapat digunakan untuk menambah pemahaman sobat
idschool. Soal diberikan untuk tipe yang berbeda. Perhatikan juga pembahasan soal yang diberikan
untuk mengetahui proses pengerjaannya.
Jika diketahui V yang mengalir dari ujung kiri ke ujung kanan adalah 48 volt. Kuat arus yang melalui
rangkaian tersebut adalah ….
A. 3 A
B. 6 A
C. 8 A
D. 10 A
Pembahasan:
R1 × R3 = 6 × 4 = 24 Ω
R2 × R4 = 6 × 4 = 24 Ω
Nilai R1 × R3 = R2 × R4 maka R5 dapat diabaikan (Kondisi I).
Jawaban: D
Baca Juga: Hukum Ohm dan Kuat Arus Listrik pada Listrik Dinamis
Contoh 2: Mencari Hambatan Pengganti Jembatan Wheatstone
Pembahasan:
Berdasarkan informasi gambar pada soal, nilai R1 = 4 ohm, R2 = 3 ohm, R3 = 2 ohm, dan R4 = 6 ohm.
Nilai R1 R3 R2 R4 maka R5 tidak dapat diabaikan (Kondisi II).
Mencari Rb:
Mencari Rc:
Rangkaian seri: Rc dan R3:
Rangkaian Paralel: Rb,2 dan Rc,3:
Hambatan Total: Rangkaian Seri Ra dan Rb2, c3:
Jawaban: D
Rumusguru.com – Pernahkah Anda mendengar kata Jembatan Wheatstone? Tentu kata-kata ini
masih asing di telinga Anda. Karena hal ini jarang dibicarakan. Namun bukan berarti hal ini
tidak layak dipelajari. Jadi pada titik ini kita kembali untuk belajar dengan mengulas Jembatan
Wheatstone. Berikut Ulasannya:
7.2.1 Rumus
10.1 Catatan
10.2 Share this:
10.3 Related posts:
Jembatan Wheatstone ini sendiri memiiki fungsi umum yakni sebagai pengukur suatu nilai
hambatan. Dengan memanfaatkan cara arus yang mengalir melalui galvanometer. Yang
besarannya sama dengan nol. Dikarenakan potensial ujungnya memiliki nilai yang sama besar.
Hal ini membuat Jembatan Wheatstone dapat dirumuskan dengan menggunakan cara perkalian
silang.
Untuk cara kerjanya sendiri, Jembatan Wheatstone ini menggunakan sirkuit listrik yang ada pada
4 tahanan. Dan juga sumber tegangan yang dihubungan lewat dua titik diagonal. Serta pada
kedua diagonal nya yang lain. Yang mana diagonal tersebut menjadi tempat galvanometer
tertempel.
Penggunaan Jembatan Wheatstone
Salah satunya adalah mencoba mengukur tekanan pada suatu benda percobaan seperti beton atau
logam. Untuk pengujian, menggunakan manometer, yaitu sejenis pita yang terbuat dari tabung
reaksi untuk mengukur kekasaran suatu benda untuk mengukur kekuatan manometer. Pengukur
tekanan ini terhubung ke benda sehingga penyesuaian deformasi sebanding dengan perubahan
bagian tegangan.
Seperti yang kita ketahui, ketika suatu benda ditarik atau dikompres, maka ukuran benda tersebut
berubah sesuai dengan muai besarnya benda tersebut. Perubahan besar penghantar tersebut akan
menyebabkan terjadinya perubahan listrik, perlu diingat bahwa persamaan R = ρL / A.
Berikut ini merupakan susunan dari Jembatan Wheatstone yang wajib kamu tahu :
Gambar yang ada di atas merupakan contoh dari rangkaian jembatan listri. Selain Jembatan
Wheatstone yakni jembatan yang disebut dengan jembatan Kelvin, jembatan wien dan yang
lainnya. Pada umumnya rangkaian jembatan akan digambarkan dengan gambar seperti berikut
ini :
Kamu bisa melihat pada gambar di atas yang menjelaskan mengenai penyusunnya yang terdiri
dari X1, X2, X3, hingga X4. Ke empat penyusun tersebut merupakan komponen listrik yang
terdiri dari kapasitor, resistor, induktor. Atau bisa juga merupakan gabungan dari ketiga
komponen listrik tersebut.
Sementara penyusun G yang ada pada gambar di atas. merupakan Galvanometer yang memiliki
peran aktif sebagai rangkaian dari jembatan.
Fungsi Jembatan Wheatstone
Pada ulasan pengertian Jembatan Wheatstone di atas sudah disinggung mengenai fungsi
Jembatan Wheatstone. Yakni sebagai alat yang digunakan untuk menghitung besarnya suatu
hambatan. Yang jumlah besaran hambatannya tak diketahui. Atau pun bisa juga pada saat itu
ohmmeter masih belum dapat ditemukan. Serta memang ohmmeter hingga saat itu masih
memanfaatkan prinsip kerja dari Jembatan Wheatstone.
Kira – kira itu lah fungsi umum dari Jembatan Wheatstone yang perlu kamu tahu. Tapi kamu
juga harus tahu jika sekarang ini Jembatan Wheatstone bahkan lebih sering dimanfaatkan untuk
menjadi alat bantu. Yang digunakan untuk menjadi alat pengukuran atau instrumentasi. Hal ini
dikarenakan Jembatan Wheatstone merupakan sebuah alat yang memiliki tingkat sensitif yang
sangat tinggi. Sehingga Jembatan Wheatstone dianggap cukup akurat.
Hal ini lah yang membuat Jembatan Wheatstone memiliki kelebihan dan dapat digunakan
mengukur perubahan. Bahkan perubahan yang sangat kecil sekali pun yang terdapat pada
hambatan.
Sedangkan beberapa alat ukur yang memanfaatkan prinsip Jembatan Wheatstone ini
antara lain adalah :
1. Ohmmeter
2. Voltmeter
3. Amperemeter
4. Staingauge
5. Thermometer elektronik
6. Dan lainnya
Jika perkalian silang yang ada di antara R1 dan R3 ini sama nilainya dengan yang ada pada R2
dan R4. Maka R5 atau hambatan yang berada di tengah tersebut dapat kamu abaikan saja.
Hingga kamu hanya akan menjumlah secara seri. Lalu kamu pararelkan.
Jika hambatan tengah sudah kamu anggap tak ada. Maka kamu bisa menggunakan prinsip seri
pararel guna menemukan berapa besaran hambatan pada pengganti nya.
Jika perkalian siang yang terjadi di antara R1 dan R3 tidak sama dengan perkalian yang ada pada
R2 dan R4. Sehingga hambatan tersebut wajib untuk kamu gantikan dengan menggunakan
hambatan yang baru. Hingga akhirnya susunan dari hambatan nya berubah menjadi seperti yang
ada di gambar berikut :
Penjelasan :
R1, R2, hingga R5 semuanya diganti dengan masing – masing untuk menjadi Ra, Rb, dan Rc.
Ra R1 . R2 / (R1 + R2 + R2)
R2 R1 . R5 / (R1 + R2 + R2)
R3 R2 . R5 / (R1 + R2 + R2)
Kemudian kamu bisa melanjutkan dengan menggunakan prinsip seri. Dan juga prinsip pararel
hambatan untuk digunakan agar dapat menemukan berapa nilai hambatan pengganti nya.
Coba perhatikan gambar yang ada di atas. gambar di atas panjang kawat AC 80 cm. dan R 120
Ω. Jarum galvanometer memperlihatkan angka nol. Saat terjadi kontak dengan D. Dan D
memiliki panjang 60 cm dari A.
Dari penjelasan di atas coba tentukannya berapakah besaran Rx?
Jawaban :
R adalah 120 Ω
l1 adalah 60 cm
l2 adalah 80 cm – 60 cm menjadi 20 cm
Cara Penyelesaiannya :
Rx = 40 Ω
Keunggulan Jembatan Wheatstone
Itu bisa mengukur perubahan sekecil apa pun dalam penolakan konduktor. Pengukur tekanan,
yang digunakan untuk mengukur tekanan benda (logam atau beton) berdasarkan penyesuaian
kecil konduktor sebagai hasil percobaan. Perubahan kecil dalam dimensi beberapa bagian
dihitung dengan mengubah resistansi beberapa jembatan Wheatstone yang dihubungkan dengan
sensor ke pencatat data setiap sakelar.
Kelemahan Jembatan Wheatstone
1. Deteksi nol yang tidak cukup
2. Perubahan hambatan jembatan karena pemanasan jangka panjang melalui hambatan tersebut.
Konduktivitas termal (I2R) dari gelombang yang bergerak di atas jembatan dapat mengubah
resistansi. Kenaikan suhu tidak hanya mempengaruhi resistensi pada saat pengujian, tetapi
sementara itu dapat membawa perubahan permanen pada level resistensi. Seharusnya tidak
demikian, karena standar selanjutnya akan salah, sehingga kehilangan tenaga di tangan
jembatan harus diperhitungkan terlebih dahulu agar yang terjadi hanya untuk kepentingannya
saja.
3. GGL panas yang menggerakkan jembatan atau rangkaian galvanometer juga dapat
menyebabkan masalah dengan menguji resistansi rendah. Untuk melindungi ggl, terkadang
galvanometer bening dilengkapi dengan mesin kuningan, bukan suspensi kuningan untuk
melindunginya dari berbagai logam dan melindungi ggl.
4. Kesalahan karena resistansi timbal dan kontak eksternal berkontribusi pada pengujian yang
sangat rendah.
Catatan
Untuk menentukan apakah galvanometer memiliki informasi yang diperlukan untuk menentukan
status galvanometer sekarang harus diverifikasi. Berbagai galvanometer tidak hanya
membutuhkan satuan arus defleksi, tetapi juga potensi berbagai hambatan internal. Tidak
mungkin untuk mengatakan tanpa menghitung terlebih dahulu galvanometer yang akan membuat
jembatan lebih baik karena ketidakstabilan. Pemahaman ini dapat dikonfirmasi dengan
memecahkan “masalah” jembatan dalam skala kecil. Pendekatannya dengan mengubah Jembatan
Wheatstone menjadi rangkaian Thevenin.