STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA USIA SEKOLAH
(MELAKUKAN PENGUKURAN SUHU DAN KOMPRES HANGAT)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a) Data Subjektif (DS) : klien mengatakan kepalanya pusing dan badannya panas
b) Data Objektif (DO) : klien tampak lemah, pucat, suhu tubuh 39 C, dan kulitnya terlihat
kemerahan
2. Diagnosa Keperawatan : Hipertemia berhubungan dengan Aktivitas Berlebihan
3. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan rasa nyaman klien
4. Tindakan Keperawatan Melakukan Kompres Hangat
2. Fase Orientasi
a) Salam terapeutik
P : “ Pagi Putri ketemu lagi sama kakak?”
K :” iya kak pagi juga kakak Dedeh?”
b) Validasi data
P : “ ada yang sakit tidak selama kakak tinggal tadi “
K :”enggak kak Dedeh, biasa aja kak”
P :”tadi waktu di tinggal kak Dedeh,Putri ngapain aja”
K :”tadi maenan HP sama mama”
c) Mengingatkan kontrak topic
P :”bagaimana masih ingat tidak kita tadi ngomongin apa?”
K :”ingat, tadi kakak mau ngompres Putri”
P :”tadi jam berapa janjian mengompres?”
K :”jam 09.00 WIB”
P :”terus tadi dimana kita mau mengompresnya?”
K :”disini kak soalnya biar enggak keluar-keluar dari kamar”
P :”wah Putri hebat ya ingat semua”
K :”terima kasih kak”
3. Fase Kerja
a) Persiapan alat
1) Kom kecil berisi air hangat
2) Perlak pengalas
3) Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
4) Sampiran bila perlu
5) Selimut bila perlu
b) Langkah kerja
1) Dekatkan alat-alat ke klien
2) Pasang sampiran bila perlu
3) Cuci tangan
4) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
P:”Putri, kak Dedeh pasang pengalasnya dulu ya, biar nanti kalau ada air yang menetes tidak
mengenai bantal Putri,”
K:” iya kak Dedeh”
5) Masukkan waslap/kain kasa kedalam air hangat lalu diperas sampai lembab
6) Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
P:” permisi ya Putri, waslapnya kak Dedeh taruh di dahinya Putri ya biar badannya Putri tidak
panas lagi”
K:”iya kak”
7) Celupkan waslap kedalam air lagi jika waslap sudah mulai kering
P:”waslapnya ini harus dicelupkan lagi ke air biar waslapnya tidak kering Putri”
8) Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
9) Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila sudah selesai
10) Cuci tangan
11) Dokumentasikan
4. Fase Terminasi
a) Evaluasi hasil dan evaluasi subjektif
P :”Putri , bagaimana keadaannya setelah di kompres?”
K :” enakkan aja kak badan Putri”
P :” Putri juga tampak lebih enakan ya badannya, oleh sebab itu Putri masih inget tidak yang
kakak ajarkan?”
K :”ingat kak, kalau badan Putri panas lagi, Putri harus minta tolong mama untuk membantu
mengompres putri”
P :”betul, Putri pinter deh”
b) Rencana tindak lanjut
P :” begini ya putri ? mengompres ini di lakukan untuk menurunkan suhu tubuh Putri biar tidak
panas lagi.”
K :”jadi kalau aku panas minta mama untuk mengompres saja ya kak Dedeh.”
c) Salam terapeutik
P :”baiklah Putri, karena kakak Dedeh sudah selesai merawat dan memberi kompres Putri, kak
Dedeh permisi dulu ya, terima kasih sudah mau nurut sama kakak Dedeh untuk memasang
kompres tdi, cepat sembuh ya Putri “
K :” iya kakak makasih juga”