Anda di halaman 1dari 9

Nama : M.

Dzulkhan Zulmi

NIM :E10121211071

Prodi :Pembangunan Sosial (REG A)

Mata Kuliah : Kebijakan Sosial dan Pembangunan


TUGAS RESUME

KONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERMENT,


GOVERANCE DAN GOOD GOVERNANCE\

Istilah government dalam Bahasa Indonesia berarti pemerintah. Sedangkan, istilah


governance memiliki arti pemerintahan. Kedua istilah ini lekat penggunaannya dalam
pembahasan mengenai pengelolaan tata negara. Meski memiliki pelafalan dan arti yang
mirip dalam Bahasa Indonesia, tetapi government dan governance merupakan dua hal
yang berbeda. Government atau pemerintah adalah lembaga-lembaga kenegaraan yang
diberi hak, wewenang, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan pemerintahan.
Contohnya di tingkat desa, konsep pemerintah merujuk pada kepala desa beserta
perangkat desa. Sedangkan governance atau pemerintahan diartikan sebagai perbuatan
atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Kegiatan pemerintahan yang dimaksud,
pada hakikatnya merupakan kegiatan memerintah yang di dalamnya mengandung unsur-
unsur tertentu. Unsur-unsur pemerintahan adalah pengaturan-pengelolaan, pemberdayaan,
pemberi fasilitas-regulasi, pelaksanaan-pelayanan, dan pengawasan, serta pengendalian.
Governance merupakan kondisi, aktivitas, kegiatan dalam melaksanakan pemerintahan
atau suatu proses kegiatan penyelenggaraan pemerintahan atau negara, pembangunan
masyarakat, ekonomi yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan privat atau swasta.

Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean


Government) adalah seluruh aspek yang terkait dengan kontrol  dan pengawasan terhadap
kekuasaan yang dimiliki Pemerintah dalam menjalankan fungsinya melalui institusi
formal dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good Governance and Clean
Government, maka Pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan
pengelolaan sumber daya secara efisien. Untuk itu perlu didukung sistem pengelolaan
keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Prinsip good governance
mengacu pada metode yang digunakan organisasi untuk mengelola berbagai urusan
hingga ke tingkat tertinggi. Sistem good governance hanya dapat dicapai dengan
konsistensi proses dan kebijakan yang tepat.
Prinsip-prinsip Good Goverment
Ada 13 prinsip umum pemerintahan yang baik dikemukakan oleh “Komisi De Monchy”
yang dibentuk pada tahun 1950 di Belanda, yaitu:
1. Principle of legal security (prinsip kepastian hukum)
2. Principle of proportionality (prinsip keseimbangan)
3. Principle of equality (prinsip kesamaan)
4. Principle of carefulness (prinsip bertindak cermat)
5. Principle of motivation (prinsip motivasi)
6. Principle of non misue of competence (prinsip tidak mencampuradukkan
kewenangan
7. Principle of fair play (prinsip permainan yang layak)
8. Principle of reasonableness or prohibition of arbitrariness (prinsip keadilan atau
kewajaran)
9. Principle of meeting raised expectation (prinsip menanggapi pengharapan yang
wajar).
10. Principle of undoing the consequences of an annulled decision (prinsip
meniadakan akibat sesuatu keputusan yang batal.
11. Principle of protecting the personal way of life (prinsip perlindungan atas
pandangan hidup pribadi.
12. Principle of sapientia (prinsip kebijaksanaan)
13. Principle of public service (prinsip penyelenggaraaan kepentingan umum)
14.
Prinsip-prinsip Good Governance
Prinsip merupakan kunci yang menjadi dasar dalam pelaksanaan tata kelola yang baik.
Mengutip dari buku bertajuk "Inovasi Tata Kelola Sekolah Menengah atas (SMA) dalam
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar" karya Dr. Idris HM Noor, M.Ed. dan Dr.
Noris Rahmatllah, M.T, prinsip-prinsip dari good governance yang dikemukakan oleh
UN Development Program (UNDP) adalah:
1. Partisipasi (participation), artinya setiap warga negara memiliki kesetaraan suara
dalam pembuatan kebijakan
2. Ketanggapan atas kebutuhan stakeholder (responsiveness) dalam pengelolaan
lembaga, terhadap prinsip yang sehat dan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Kemampuan untuk menjembatani perbedaan kepentingan diantara masyarakat
terciptanya konsensus bersama.
4. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan mengenai fungsi, struktur,
sistem, dan pertanggungjawaban perangkat lembaga kepada stakeholder
secaraefektif.
5. Transparansi (transparency), yaitu adanya keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi yang relevan dalam
pengambilan kebijakan.
6. Aktivitas didasarkan pada aturan atau kerangka hukum.
7. Memiliki visi yang luas dan berjangka panjang untuk memperbaiki dan
menjamin keberlanjutan pembangunan sosial dan ekonomi.
8. Kesetaraan dan kewajaran (fairness), yaitu perlakuan yang adil atas seluruh
masyarakat dalam memenuhi hak-hak untuk meningkatkan taraf hidupnya,
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
KEBIJAKAN SOSIAL
DAN
PELAYANAN SOSIAL

Pelayanan sosial adalah perihal atau cara melayani atau usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang). Pelayanan sosial adalah
aktivitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu para anggota masyarakat
untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya dan dengan lingkungan sosialnya.
Alfred J. Khan memberikan pengertian pelayanan sosial sebagai berikut: “Pelayanan
sosial terdiri dari program-program yang diadakan tanpa mempertimbangkan kriteria
pasar untuk menjamin suatu tingkatan dasar dalam penyediaan fasilitas pemenuhan
kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan untuk meningkatkan kehidupan
masyarakat serta kemampuan perorangan untuk pelaksanaan fungsi-fungsinya, untuk
memperlancar kemampuan menjangkau dan menggunakan pelayanan-pelayanan serta
lembaga-lembaga yang telah ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami
kesulitan dan keterlantaran. Pelayanan sosial pada hakekatnya dibuat untuk memberikan
bantuan kepada individu dan masyarakat untuk menghadapi permasalahan-permasalahan
yang semakin rumit itu. Y.B.Suparlan mengatakan bahwa, “Pelayanan adalah usaha
untuk memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain baik materi maupun non
materi agar orang lain dapat mengatasi masalahnya sendiri” (Suparlan, 1983).
Fungsi Pelayanan Sosial
 Pelayanan social dalam arti luas adalah pelayanan social yang mencakup fungsi
pengembangan termasuk pelayanan social dalam bidang pendidikan, kesehatan,
perumahan, tenaga kerja dan sebagainya.
 Pelayanan social dalam arti sempit atau disebut juga pelayanan kesejahteraan
social mencakup program pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang
tidak beruntung seperti pelayanan social bagi anak telantar, keluarga miskin, cacat
, tuna social, dan sebagainya
 Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat
 Pengembangan sumber-sumber manusiawi
 Orientasimasyarakat terhadap perubahan-perubahan social dan penyesuian social
 Mobilisasi dan pencipta sumber-sumber masyarakat untuk tujuan pembangunan.
 Penyediaan dan penyelenggaraan struktur kelembagaan untuk tujuan agar
pelayanan pelayanan yang terorganisasi dapat berfungsi

Bentuk Pelayanan Sosial


 Bimbingan social bagi kelurga
 Program asuhan keluarga dan adopsi anak
 Program bimbingan bagi anak nakal dan bebas hukuman
 Program-program rehabilitas bagi penderita cacat
 Program-program bagi lanjut usia
 Program-program penyembuhan bagi penderita gangguan mental
 Program-program bimbngan bagi anak-anak yang mengalami masalah dalam
bidang pendidikan

Pelayanan Sosial Mencakup lima bidang:


1.JAMINAN SOSIAL
2. PELAYANAN PERSONAL
3. PERUMAHAM
4. KESEHATAN
5. PENDIDIKAN

BIDANG PELAYANAN SOSIAL


bidang-bidang pelayanan kesejahteraan sosial yang dikemukakan Jhonson
Wibhawa,2010 : 77, sebagai berikut :
a. Kesejahteraan masyarakat dan usaha pemeliharaan pendapatan.
b. Pelayanan bagi keluarga dan anak - anak dirumah.
c. Pelayanan bagi keluarga dan anak – anak diluar rumah.
d. Praktek Pekerjaan Sosial di sekolah.
e. Pelayanan sosial dibidang kesehatan.
f. Pekerjaan Sosial dibidang kesehatan mental.
g. Pelayanan Sosial dan tindakan pelecehankesewenangan.
h. Peradilan kejahatan dan kenakalan. i. Pelayanan Sosial bagi lanjut usia. j.
Pelayanan Sosial ditempat bekerja. k. Bidang-bidang praktek pekerjaan sosial non
tradisional.

PELAYANAN SOSIAL MELALUI REHABILITASI SOSIAL


Rehabilitasi sosial merupakan pelayanan kesejahteraan sosial melalui proses
refungsionalisasi dan pengembangan.

PELAYANAN SOSIAL
Rehabilitasi sebagai model pelayanan dapat menunjukkan bidang-bidang
kompleksitas yang lebih luas, keterlibatan masyarakat yang lebih besar. Model
pelayanan rehabilitasi yang terintegrasi, harus menjamin pelayanan yang
konsisten, serta harus memahami tujuan umum dan program.

Pelayanan sosial untuk terapi, pertolongan rehabilitasi dan perlindungan sosial


1. Layanan keluarga dan bimbingan perseorangan/ case work;
2. Program kesejahteraan anak, utamanya foster care dan adopsi;
3. Pekerjaan probasi dan parole;
4. terapi kelompok;
5. Kunjungan bersahabat untuk orang dengan kecacatan/handicapp; kecatatan parsial tapi
masih bisa beraktivitas normal atau lansia
6. perkemahan terapeutik;
7. intitusi delinquensi;institusi bagi anak yang memerlukan pengawasan;
8. pekerjaan sosial sekolah dengan anak yang bermasalah atau sangat bermasalah;
9. pekerjaan sosial medis;
10. program bimbingan anak;
11. Pelayanan perlindungan bagi lansia.
Pelayanan Kesejahteraan Sosial melalui Pemberdayaan Sosial
Pemberdayaan sosial adalah semua upaya yang mengarahkan warga negara yang
mengalami masalah sosial agar mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya. Menurut Dharmawan (dalam Tonny dan kolopaking, 2003),
Pemberdayaan adalah suatu proses kekuatan yang cukup, dimana memungkinan
orang untuk mencoba kapabilitas mereka, mempunyai bergaining kekuatan, untuk
menentukan keputusan mereka sendiri, dan untuk pemberian akses yang mudah bagi
sumber kehidupan yang lebih baik.

ASPEK PEMBERDAYAAN
 Argumentation of choices (memperbesar peluang dalam melakukan pilihan-
pilihan ekonomi dan politik)
 Increases the degree of freedom (meningkatkan derajat kebebasan seseorang atau
suatu komunitas tertntu dalam megembangkan kehidupannya)
 Enhancing the ability to command more economic resources (meningkatkan
kapasitas dalam penguasaan sumberdaya ekonomi)
 Commanding more power at the grassroots level (memiliki posisi dan
kewenangan lebih besar dalam menentukan sesuatu)

PELAYANAN SOSIAL PEMERINTAH DESA


Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa untuk Pemenuhan Pelayanan Dasar
Kegiatan-kegiatan pembangunan Desa yang dapat dibiayai Dana Desa bagi Peningkatan
Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar.
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana
kesehatan,.:
a) air bersih berskala Desa;
b) sanitasi lingkungan;
c) jambanisasi;
d) mandi, cuci, kakus (MCK);
e) mobil/ kapal motor untuk ambulance Desa;
f) alat bantu penyandang disabilitas;
g) panti rehabilitasi penyandang disabilitas;
h) balai pengobatan;
i) posyandu; dan
j) sarana prasarana kesehatan lainnya sesuai dengan analisis kebutuhan dan
kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah  Desa

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA


pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:
a) pelayanan penyediaan air bersih;
b) pelayanan kesehatan lingkungan;
c) penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan anak sekolah;
d) pengelolaan balai pengobatan Desa;
e) perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui;
f) pengobatan untuk lansia;
g) fasilitasi keluarga berencana;
h) pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas; dan
i) kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya sesuai
dengan analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah 
Desa.

PELAYANAN SOSIAL DIBIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan antara lain:
a) bantuan insentif guru PAUD;
b) bantuan insentif guru taman belajar keagamaan;
c) penyelenggaraan pelatihan kerja;
d) penyelengaraan kursus seni budaya;
e) bantuan pemberdayaan bidang olahraga;
f) pelatihan pembuatan film dokumenter; dan
g) kegiatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan lainnya sesuai dengan
analisis kebutuhan dan kondisi Desa yang diputuskan dalam musyawarah  Desa.

Anda mungkin juga menyukai