NPM : 170110220072
Prodi : Administrasi Publik
BAB 4
SALING MENGASIHI
1. Apakah artinya kasih yang sejati itu dan apa ciri-cirinya? 1 Korintus 13:4-8, Roma
12:9-21
Kasih yang sejati adalah kasih yang berasal dari Allah. Kasih yang sejati sangat
bertolak belakang dengan dunia. Kasih sejati berasal dari kebenaran fiman dan bukan
berdasarkan emosi/perasaan. Ciri kasih sejati adalah kasih yang Sabar, murah hati,
tidak cemburu, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari
keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bersukacita karena kebenaran, menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu.
2. Mengapa harus mengasihi sesama? Yohanes 13:34-35, 1 Yohanes 4:20, Roma 12:9-
21
Mengasihi sesama adalah cara kita untuk berterimakasih/mengucap syukur pada Allah
atas kasih-Nya yang telah lebih dulu Ia limpahkan pada hidup kita.
3. Bagaimana kasih sejati dinyatakan dalam hubungan dengan orang lain? 1 Yohanes
3:18, Roma 12:9-21
Kasih yang kita miliki adalah terbatas. Tanpa kasih Allah, kita hanya bisa mengasihi
sesama dengan kasih manusia yang sifatnya egois, yang mementingkan diri sendiri.
Kasih yang egois inilah yang membuat banyak orang saling menjatuhkan. Namun,
bila kasih Allah yang tak terbatas memenuhi kita, pernyataan kasih kita terhadap
sesama akan menjadi kasih yang sejati. Agar kita dapat mengalami kepenuhan kasih
Allah, pertama-tama kita perlu mengerti kasih-Nya, yang hanya bisa kita dapatkan
melalui kesetiaan merenungkan firman-firman-Nya. Kita pun perlu membuka hati,
agar kita dapat mengenal luasnya kasih Kristus. Saat hubungan pribadi kita dengan
Allah semakin dalam, kasih-Nya pun akan semakin memenuhi kita. Dengan kasih
Allah yang meluap dari dalam hati kita inilah, kita bisa mengasihi sesama dengan
segenap hati, seperti Allah sudah mengasihi kita.
4. Apa tanggung jawab manusia terhadap lingkungan yang lebih luas? Kejadian 1:10,
21, 25-28
Tidak ada perintah Tuhan yang mustahil untuk kita lakukan. Ketika Tuhan meminta
kita untuk mengasihi sesuai dengan standar-Nya (agape), itu artinya kita bisa
mengasihi sampai di level tersebut. Yang artinya, apa pun yang orang lain lakukan,
bagaimanapun menyebalkan sikap mereka, kita tetap mengasihi mereka. Untuk dapat
melakukannya, kita perlu terus bertekun, tetap mengasihi di masa indah dan sulit,
serta mengasihi dengan standar Tuhan sendiri, yaitu agape. Karena jika kita
mengasihi dengan perasaan kita sendiri, akan sulit untuk kita dapat mengasihi orang
lain yang tidak mengasihi kita.
KESIMPULAN