PATOFISIOLOGI Mempertahankan kontinen pada trakrus urinarius bawah memerlukan
mekanisme control neurologis terintegrasi seperti factor-faktor status mental, mobilitas,
kecekatan dan motivasi. Permulaan terjadinya IU pada penuaan berasosiasi dengan perubahan- perubahan fungsi kandung kemih yang ditandai oleh seringnya kontraksi-kontraksi yang tak terhambat dan juga pola relaksasi abnormal dari detrusor, gangguan kontraktilitas dan menurunya kapasitas kandung kemih. Terjadi peningkatan produksi urin nokturnal. Perubahanperubahan spesifik sesuai jenis kelamin seperti meningkatnya ukuran prostat pada laki-laki dan memendeknya uretra dan melemahnya spingter pada perempuan (Neki NS, 2016). Inkontinensia urin memiliki banyak faktor resiko, seperti infeksi kandung kemih, fraktur pada hip, delirium, pembesaran prostat pada laki-laki atau demensia. Incontinence bisa diatasi dan tidak timbul kembali. Kemungkinan lain, bisa menetap, kembali terjadi secara sporadic, atau dalam beberapa kasus sering timbul (Neki NS, 2016)