Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TEKS PERSUASIF

Disusun oleh
Kelompok 5

1.WA ODE YAYU HARDININGRAT (KETUA) B1C121323

2.TRY ANDHINI LARASATI SEKAR (MODERATOR) B1C121316

3.TRI ERI RESKI (NOTULEN) B1C121215

4.ANDI INDRA (NOTULEN) B1C121331

5.ZUANE PRATAMA LUMANTO (PENYAJI) B1C121329

6.VIONA VERONICA AMBROSIUS (PENYAJI) B1C121318

7.YANA DWI ANGGRAINI (PENYAJI) B1C121326

8.YULINDAR IKRA PUTRIYANI (PENYAJI) B1C121327

9.USWATUN HASANAWATI (ANGGOTA) B1C121317

10.WA ODE DIAN PRIYANTI (ANGGOTA) B1C121319

11.WA ODE NURUL TIARA LUKMAN (ANGGOTA) B1C121320

12.WA ODE RETNO SELVITA (ANGGOTA) B1C121321

13.WA ODE SISKAWARDANA ARSAL (ANGGOTA) B1C121322

14 WULAN ALEXANDRA BITA (ANGGOTA) B1C121324

15.WULAN SARI (ANGGOTA) B1C121325

16.YUNIKA PUSPITASARI (ANGGOTA) B1C121328

DOSEN PENGAJAR : MANSYUR M., S.Pd., M.Pd

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Teks Persuasif”.kami
juga berterima kasih kepada Pak Mansyur M.,S,Pd M,Pd selaku dosen Mata kuliah Bahasa
Indonesia. makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Bahasa Indonesia.

Makalah ini memuat tentang “Pengertian teks persuasif”. Walaupun makalah ini
mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Ada pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kendari , 30 November 2021

KELOMPOK 5
DAFTAR ISI

COVERi
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................4
1.2 RumusanMasalah...............................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian teks persuasif ....................................................................5
2.2 Ciri-ciri kalimat persuasif....................................................................6
2.3 Fungsi kalimat persuasif......................................................................7
2.4 Syarat menyusun kalimat persuasive...................................................8
2.5 Jenis kalimat persuasif ........................................................................9
2.6 Contoh kata kalimat persuasive yang baik dan benar..........................10
2.7 Struktur teks persuasive.......................................................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teks Persuasif memang memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide,
gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca akan
melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut.
Dalam teknis penulisannya, teks persuasif mempunyai empat struktur, yaitu
pengenalan isu, rangkaian argumen, pernyataan ajakan, dan penegasan kembali.
Jadi, dalam menyusun teks persuasif harus mengikuti urutan struktur tersebut. Jika
masih bingung, ada beberapa referensi contoh teks persuasif yang bisa kamu
perhatikan.

1.2 Rumusan Masalah


1.bagaimana bentuk struktur teks persuasif ?
2.bagaimana ciri-ciri teks persuasif ?
3.apa saja fungsi teks persuasif ?

1.3 Tujuan masalah


1.mengetahui pengertian teks persuasif
2.mengetahui bentuk struktur teks persuasif
3.mengetahui ciri-ciri teks persuasif
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 Pengertian teks persuasif
Sebelum membahas lebih mendalam dan mendetail mengenai kalimat
berbentuk persuasif, terlebih dahulu perlu mengetahui definisinya. Memahami definisi
menjadi langkah awal dan mendasar yang penting untuk dilakukan. Ibarat kamu
hendak bersepeda, maka kamu perlu tahu dulu sepeda ini apa dan bagaimana
menggunakannya.
Jadi, yang dimaksud dengan kalimat persuasi adalah salah satu jenis kalimat
yang digunakan atau bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, merayu, atau membujuk
pembacanya untuk melakukan suatu perbuatan dan aktivitas seperti yang disampaikan
oleh penulisnya.
Secara sederhana, kalimat jenis ini bisa diartikan sebagai kalimat untuk
mengajak seseorang melakukan sesuatu atau bisa memiliki satu pendapat yang sama.
Sehingga kalimat disusun sedemikian rupa agar pengaruh ajakan di dalamnya bisa
bekerja efektif. Pembaca kemudian menuruti apa yang tertulis di dalam kalimat
tersebut.
Karakter ini kemudian membuat kalimat model persuasif kerap menggunakan
kata-kata yang bermakna memerintah. Namun secara tersirat, sehingga tidak ada unsur
memaksa di dalam kalimat tersebut.
Pembacanya kemudian merasa diajak secara halus, sehingga merasa nyaman
dengan ajakan tersebut dan kemudian mengikuti apa yang tertulis di dalamnya.
Semakin tepat dalam menulis kalimat berbentuk persuasif. Maka semakin banyak
orang yang melakukan apa yang diminta dalam kalimat tersebut.
Kalimat jenis ini kemudian jamak digunakan dalam pembuatan kalimat
promosi atau iklan. Jadi, setiap iklan yang kamu lihat di televisi, Youtube, Instagram,
pamflet, brosur, dan media promosi lain. Pada dasarnya memakai kalimat yang
disusun dengan teknik persuasif tadi.
2.2 Ciri-ciri teks persuasif
Selain untuk pembuatan iklan, kalimat persuasi juga bisa digunakan untuk
kampanye. Kampanye apapun, tidak hanya kampanye berbau politik agar terpilih
menjadi wakil rakyat atau pejabat saja. Melainkan juga kampanye sosial, seperti
kampanye untuk selalu berbuat baik, rajin sholat, rajin bersedekah, rajin menjaga
kebersihan, dan lain-lain.
Jadi, mengenal betul apa itu kalimat berbentuk persuasif dan menggunakannya
di momen terbaik akan memberi manfaat yang besar. Supaya lebih fasih dalam
menulis kalimat jenis persuasif ini, maka bisa mengenal juga ciri khas yang
dimilikinya. Berikut adalah ciri-ciri dari kalimat berbentuk persuasif tersebut secara
umum:
1. Mengandung Makna Ajakan
Ciri khas pertama yang dimiliki kalimat dengan teknik persuasif adalah
mengandung makna ajakan. Sehingga kalimat ini disusun dengan tujuan untuk
mengajak, merayu, dan membujuk para pembacanya. Kalimat yang digunakan akan
disusun sedemikian rupa agar tujuan tersebut tersampaikan.

2. Bisa Ditambahkan Tanda Seru


Kalimat bentuk persuasif berkebalikan dengan kalimat imperatif yang
mengajak secara langsung. Persuasif sifatnya mengajak secara halus, makna dari
kalimat ajakan ini kemudian tampak samar namun tetap mudah dipahami. Meskipun
begitu, penulisnya bisa dan lumrah membubuhkan tanda seru.
Tentunya jika memang diperlukan, dan umumnya bukan untuk maksud
memerintah melainkan untuk memberi suntikan semangat. Supaya pembaca bisa
langsung mengeksekusi ajakan yang dituangkan di dalam kalimat tersebut.
3. Erat dengan Kegiatan Promosi
Kalimat yang disusun dengan teknik persuasif kemudian erat dengan kegiatan
promosi. Nyaris tidak ada kalimat promosi yang bisa membebaskan diri dari
penggunaan kalimat jenis ini. Sehingga setiap orang yang hendak menaikan iklan,
penting untuk mempelajari teknik penulisan kalimat persuasi yang baik dan benar.
4. Mengandung Kata Ajakan
Ciri-ciri berikutnya adalah di dalam kalimat sering atau umum menambahkan
kata yang memiliki makna ajakan. Lebih tepatnya memang menggunakan kata ajakan,
sehingga pembacanya kemudian menyadari adanya ajakan pada saat membacanya.
Misalnya memakai kaya ayu, mari, yuk, dan lain sebagainya.
5. Disampaikan dengan Cara Kreatif
Ciri khas berikutnya yang dimiliki oleh kalimat jenis persuasif adalah
disampaikan atau disusun secara kreatif dan menarik. Maksudnya adalah tidak hanya
sekedar disusun dan menyampaikan maksud penulis apa adanya. Namun disusun
sedemikian rupa agar tampak lebih menarik dan memang sangat menarik.
Tujuannya tentu saja untuk mampu menangkap minat dan perhatian pembaca
untuk membaca kalimatnya sampai tuntas. Kemudian mengeksekusi apa yang tertulis
di dalamnya, tidak harus langsung namun di kemudian hari atau masa mendatang apa
yang dibaca akan dilakukan.
Cara kreatif yang sering digunakan penulis dalam menyusun kalimat berbentuk
persuasif ini adalah dengan dibuat berima. Seperti pantun, sehingga lebih enak
didengar dan enak dibaca. Tidak sedikit pula penulis yang kemudian menggunakan
kalimat candaan. Sehingga pembacanya ikut tertawa tanpa mengurangi makna ajakan
yang mendasari penyusunannya.

2.3 Fungsi kalimat persuasif


Tidak kalah penting adalah mengetahui fungsi dari penggunaan atau penulisan
kalimat persuasi. Terdapat beberapa fungsi yang membuat kalimat jenis ini bisa
digunakan untuk beberapa hal dan diterapkan pada beberapa momen. Yaitu:
1. Sebagai Kalimat Perintah
Fungsi dan penggunaan pertama dari kalimat berbentuk persuasif adalah untuk
dijadikan kalimat perintah. Hanya saja, kalimat jenis ini punya ciri khas dimana
perintah yang ditulis akan dibuat secara tersirat. Sehingga tidak secara langsung dan
pembacanya pun tidak merasa diperintah atau digurui.
Namun pada beberapa kondisi, kalimat jenis ini digunakan oleh penulis untuk
memberi perintah secara langsung. Hanya saja tetap menggunakan bahasa yang enak
didengar. Sebab dibanding sebagai kalimat perintah, kalimat ini lebih ideal disebut
kalimat ajakan sehingga tidak ada ajakan yang memaksa.
2. Bahan Promosi dan Kampanye
Fungsi kedua dari kalimat persuasi adalah digunakan sebagai bahan promosi
atau kampanye. Sehingga seperti yang disebutkan sekilas di awal-awal, bahwa kalimat
ini identik dengan kegiatan promosi atau beriklan. Setiap kalimat iklan dipastikan
memakai kalimat yang dikembangkan dengan teknik persuasif.
3. Membentuk Paragraf Persuasif
Kalimat berbentuk persuasif juga digunakan oleh penulis untuk menyusun
paragraf persuasif. Dimana fungsi dari paragraf ini adalah sama, yakni untuk
mengajak atau merayu kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu seperti yang
diinginkan dan ditulis oleh penulisnya.
Sehingga paragraf persuasif dijamin mengandung kalimat berbentuk persuasif
juga. Tidak mungkin mengandung kalimat lain, kecuali memang masih berada dalam
satu konteks yang sama. Yakni mampu menguatkan ajakan yang dicantumkan dalam
paragraf persuasif tersebut.

2.4 syarat menyusun kalimat persuasif


Supaya penulis bisa menyusun kalimat berbentuk persuasif atau mungkin
paragraf persuasif. Maka akan lebih baik jika memenuhi beberapa syarat penting di
bawah ini:
1. Punya Kredibilitas
Syarat pertama adalah penulis memiliki kredibilitas, maksudnya disini adalah
penulis sudah paham betul apa yang akan ditulis. Misalnya saja hendak menyusun
kalimat iklan berbentuk persuasif dari produk A.
Maka sebelum menyusun kalimat iklan penulis wajib tahu apa itu produk A,
keunggulan, manfaat, komposisi, dan lain-lain. Sehingga setiap informasi yang
dituangkan dalam kalimat tersebut mampu mempresentasikan produk dengan baik dan
apa adanya.
Selain itu, memastikan juga bahwa penulis tersebut mampu menyusun kalimat
dari susunan kata yang tepat dan mengandung konotasi positif. Supaya pembaca
kalimat tersebut mendapatkan semangat yang positif juga.
2. Mampu Mengidentifikasi Emosi
Syarat kedua dalam menyusun kalimat persuasi adalah penulis sudah mampu
atau bisa mengidentifikasi emosi para pembaca. Mengapa hal ini penting? Sebab
kalimat ini berisi ajakan, ajakan yang tersirat. Otomatis susunan kalimatnya harus
mampu menangkap emosi dan sentimen pembaca agar efektif.
2.5 Jenis-jenis kalimat persuasif
Selanjutnya adalah mengenai jenis dari kalimat persuasi yang ternyata memang
cukup beragam. Berikut adalah jenis-jenis tersebut:
1.Kalimat Persuasif Politik
Jenis pertama adalah kalimat jenis persuasif politik yang digunakan untuk
ajakan di bidang politik atau diterapkan di dalam teks yang mengandung unsur politik.
Sehingga segala ajakan yang mengarah pada bidang politik kemungkinan besar akan
selalu disusun dengan kalimat bentuk persuasif.
2.Kalimat Persuasif Pendidikan
Jenis kedua adalah kalimat bentuk persuasi pendidikan, sesuai dengan namanya
kalimat ini digunakan untuk membangun ajakan dan rayuan di bidang pendidikan.
Secara umum akan ditulis dan diungkapkan secara lisan oleh mereka yang
berkecimpung di dunia pendidikan.
Baik itu dosen, guru, mahasiswa, menteri pendidikan, dan lain sebagainya.
Sehingga setiap ajakan yang mengandung unsur pendidikan maka penulisan ajakan
tersebut menggunakan kata persuasif jenis ini.
3.Kalimat Persuasif Advertensi
Jenis ketiga dari kalimat persuasi adalah advertensi. Sesuai dengan namanya,
sekali lagi kalimat jenis persuasif satu ini digunakan untuk memperkenalkan atau
mempromosikan dan menjual suatu produk dan jasa sehingga semakin dikenal luas
oleh khalayak.
Khusus untuk jenis satu ini biasanya penulis harus menyusunnya dengan
ketelitian tinggi. Sebab kalimat yang disusun nantinya akan mempengaruhi penjualan
dan citra produk tersebut di masyarakat. Jika penyusunan kalimatnya tepat maka akan
membuat produk tersebut mudah diterima dan bahkan laku keras.
4.Kalimat Persuasif Propaganda
Jenis terakhir adalah kalimat persuasi propaganda yakni jenis kalimat
berbentuk persuasif yang mengandung unsur ajakan sekaligus informasi. Sehingga
tidak hanya mengajak namun juga berbagi informasi kepada pembacanya. Hanya saja
kata propaganda sendiri di mata masyarakat cenderung dianggap negatif.
Sebab umumnya kalimat jenis ini digunakan penulisnya untuk menjatuhkan
lawan atau kompetitor. Oleh sebab itu dalam penggunaannya memang hati-hati dan
terbatas, hanya disusun ketika kondisi memang mendesak.
Sebab penulis dengan segala kalimat yang disusun bisa memberi citra negatif
juga pada pihak yang didukung. Namun, tidak semua demikian ada kalanya kalimat
jenis ini murni digunakan untuk promosi dengan kampanye yang jujur dan sesuai
etika. Sekaligus memberi edukasi pada pembacanya.

2.6 contoh kalimat persuasif yang baik dan benar


Berikutnya adalah contoh kata kalimat persuasif yang tentu cukup banyak, dan
tidak semuanya merupakan kalimat iklan produk dan jasa. Berikut contohnya:
Contoh 1
Suka makan mie instan atau olahan mie lain? Usahakan disantap secara
tunggal, yakni tidak dimakan dengan sumber karbohidrat lain. Seperti kentang
maupun nasi, karena konsumsi dua jenis karbohidrat sekaligus berdampak pada sistem
pencernaan yang semakin lambat.
Sehingga memperbesar resiko mengalami kenaikan gula darah dan kenaikan
berat badan. Sebab asupan karbohidrat berlebih oleh tubuh akan dicerna dan sisanya
akan dibuat sebagai cadangan energi. Cadangan yang berlebih akan membuat tubuh
mengalami kenaikan gula darah dan juga mengalami obesitas.
Contoh 2
Universitas yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi institusi yang
membanggakan, tidak hanya bagi mahasiswa namun juga para dosen. Sebab dosen
bisa dengan bangga mengungkapkan dirinya mengajar di Universitas kita yang
dikenal kredibel dan bergengsi.
Menjadi universitas yang bergengsi dan kredibel tentu tidak mudah dan butuh
proses sekaligus keterlibatan banyak pihak. Termasuk mahasiswa dan dosen. Dosen
bisa berkontribusi dengan disiplin mempublikasikan karya ilmiah. Sehingga
universitas dikenal gencar melakukan penelitian dan publikasi hasil penelitian.
Di mata masyarakat universitas akan dikenal sebagai universitas yang bagus,
unggul dan produktif. Jadi, mari para dosen berusaha meningkatkan publikasi karya
ilmiah seperti jurnal ilmiah!
Contoh 3
Nama produk PureIt
Aktivitas minum air yang cukup adalah hal penting agar tubuh tidak mengalami
dehidrasi. Secara umum tubuh tidak hanya membutuhkan satu atau dua gelas air,
melainkan minimal 2 liter atau setara dengan 8 gelas air sehari.
Supaya sensasi minum semakin menyegarkan, ada baiknya menyediakan PureIt di
rumah. Berkat PureIt minum air putih terasa lebih menyenangkan dan menyegarkan.
Tidak ada lagi drama lupa dan bosan minum air putih.
Contoh 4
Sampah adalah PR besar bagi siapa saja, bukan hanya pemerintah daerah dan
pemerintah pusat. Masyarakat perlu ikut berkontribusi dalam mengolah dan
meminimalkan sampah. Khususnya sampah rumah tangga agar tumpukan sampah
tidak semakin parah dan mencemari lingkungan.
Maka mulailah mengolah sampah di rumah dengan bijak. Yakni memisahkan
sampah berdasarkan jenisnya. Sampah organik bisa diolah sebagai pupuk, dan sampah
anorganik bisa dikumpulkan untuk kemudian diserahkan atau dijual ke pengepul.
Langkah ini membantu menjadikan lingkungan bersih dan tumpukan sampah
terkendali. Jadi, mari selalu kelola sampah di rumah dengan baik untuk kesehatan
bersama!

2.7 Struktur Teks Persuasif


1. Pengenalan isu
yaitu berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah. Pengenalan isu
menjadi dasar tulisan atau pembicaraan itu sendiri.

2. Rangkaian argumen

yakni sejumlah pendapat atau argumen yang terkait dengan isu yang telah
diperkenalkan sebelumnya. Bagian ini juga biasanya diperkuat oleh pengungkapan
fakta untuk menyokong pendapat atau argumen yang disajikan.

3. Pernyataan Ajakan

merupakan inti dari teks yang memberikan dorongan kepada pembaca atau
pendengar agar melakukan sesuatu baik secara tersirat maupun tersurat.

4. Penegasan kembali

yakni menegaskan kembali inti pernyataan, fakta, dan ajakan yang sebelumnya
telah dipaparkan melalui simpulan dan rangkuman untuk memastikan bahwa persuasi
telah tersampaikan dan dapat diingat lalu memengaruhi pembaca atau pendengar
untuk benar-benar mengikutinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk memahami isi serta tujuan dari teks ini, kita perlu untuk menyimpulkan
isi teks tersebut terlebih dahulu. Simpulan merupakan rumusan akhir dari teks
tersebut. Simpulan diambil dari keseluruhan isi teks yang memiliki bagian-bagian
penting. Isi simpulan dari teks persuasif berupa maksud ajakan dan teks tersebut
bertujuan untuk mengajak pada suatu hal.
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun teks
persuasif. Pertama dan tentu saja yang paling penting adalah membaca keseluruhan isi
teks terlebih dahulu. Dengan membaca keseluruhan isi teks, kita dapat menemukan
gagasan umum teks serta argumen-argumen yang dijabarkan oleh penulis.
Kedua, mencatat bagian-bagian penting yang terdapat di awal dan/atau di akhir
paragraf. Dengan begitu, ketika membuat simpulan, kita dapat segera menemukan
bagian penting yang telah kita temukan dalam teks.
Ketiga, kita perlu memahami hubungan logis antarbagian penting teks. Tiap
paragraf dalam teks haruslah berkaitan dan mendukung gagasan utama. Teks ajakan
yang baik memuat argumen-argumen dan paragraf yang saling berkaitan sehingga
pembaca terdorong untuk melakukan sesuatu.
Terakhir, kita dapat mulai merumuskan simpulan akhir isi teks secara jelas dan
ringkas. Hal ini akan memudahkan untuk mengetahui maksud dan tujuan ajakan dari
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
 Purwanto, djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Earlangga.

Anda mungkin juga menyukai