Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN REBUSAN DAUN SELEDRI DALAM

MENURUNKAN TEKANAN DARAH


PADA PASIEN HIPERTENSI

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (STUDI KASUS)

LINDA MAYA SARI


NIM 13404320059

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER KESDAM ISKANDAR MUDA BANDA ACEH
BANDA ACEH
2022
PENERAPAN REBUSAN DAUN SELEDRI DALAM
MENURUNKANTEKANAN DARAH
PADA PASIEN HIPERTENSI

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (STUDI KASUS)

Disusun sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk


Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

LINDA MAYA SARI


NIM 13404320059

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER KESDAM ISKANDAR MUDA BANDA ACEH
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis telah dapat menyelesaikan proposal Karya

Tulis Ilmiah ini dengan judul “Penerapan Rebusan Daun Seledri Dalam

Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi”. Shalawat dan

salam penulis hantarkan keharibaan junjungan alam Nabi Besar Muhammad

SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu

pengetahuan. Proposal Karya Tulis Ilmiah disusun dengan tujuan untuk

memenuhi syarat sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan

Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penulis banyak

menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi berkat adanya bimbingan,

pengarahan dan bantuan dari semua pihak, proposal Karya Tulis Ilmiah ini

dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak

Fakruddin, S.K.M., M.KK.M selaku pembimbing yang telah memberi arahan

dan saran serta bimbingan selama penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah

ini. Selain itu penulis juga turut menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Ns. Wiwin Haryati, M. Kep selaku Direktur Akademi Keperawatan

Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.

2. Wadir l, Wadir ll, dan Wadir lll Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar

Muda Banda Aceh yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama

penulis mengikuti pendidikan.


3. Penguji l dan penguji ll yang telah memberikan masukan dan saran demi

kesempurnaan proposal Karya Tulis Imiah penulis.

4. Dosen dan seluruh staf pendidikan Akademi Keperawatan Kesdam

Iskandar Muda Banda Aceh yang telah memberikan ilmu dan bimbingan

selama penulis mengikuti pendidikan.

5. Ayah, Ibunda dan keluarga tercinta yang telah memberikan pengorbanan

baik material maupun spiritual pada penulis sehingga dapat

menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kepada rekan seperjuangan yang telah banyak memberi dorongan penulis

selama penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah

ini jauh dari titik kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritikan dan saran untuk kesempurnaan proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata penulis memanjatkan doa semoga Allah SWT selalu

melimpahkan rahmat-Nya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Banda Aceh, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................ii
PERNYATAAN KESETUJUAN............................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................v
DAFTAR ISI ..........................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................xi
DAFTAR SKEMA..................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................4
D. Manfaat Penulisan.........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................6


A. Konsep Asuhan Keperawatan Hipertensi......................................6
1. Konsep Hipertensi .....................................................................6
a. Pengertian Hipertensi.............................................................6
b. Etiologi Hipertensi...................................................................7
c. Patofisiologi Hipertensi...........................................................8
d. Kriteria Hipertensi...................................................................9
e. Manifestasi klinis Hipertensi...................................................11
f. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi.......................................14
g. Penatalaksanaan Hipertensi...................................................15
2. Konsep Asuhan Keperawatan Hipertensi..................................18
a. Pengkajian .............................................................................18
b. Diagnosa Keperawatan..........................................................21
c. Intervensi Keperawatan..........................................................24
d. Implementasi Keperawatan....................................................27
e. Evaluasi Keperawatan ...........................................................27
B. Konsep Tekanan Darah.................................................................28
1. Pengertian Tekanan Darah........................................................28
2. Klasifikasi Tekanan Darah.........................................................28
3. PengukuranTekanan Darah.......................................................29
4. Faktor Penyebab Tekanan Darah..............................................30
5. Pemeriksaan Tekanan Darahh..................................................30
C. Konsep Rebusan Daun Seledri.....................................................31
1. Pengertian Daun Seledri............................................................31
2. Kandungan Daun Seledri...........................................................32
3. Manfaat Daun Seledri.................................................................33
4. Klasifikasi Daun Seledri ............................................................35
5. Habitat Daun Seledri .................................................................35
6. Khasiat Daun Seledri .................................................................35
7. Morfologi Daun Seledri ..............................................................35
8. Cara Pemberian Daun Seledri ..................................................35
BAB III METODE STUDI KASUS.........................................................36
A. Rancangan Studi Kasus.................................................................36
B. Subjek Studi Kasus........................................................................36
C. Fokus Studi....................................................................................37
D. Definisi Operasional.......................................................................37
E. Instrument Penelitian......................................................................38
F. Metode Pengumpulan Data............................................................38
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus......................................................39
H. Analisa Data dan Penyajian Data..................................................39

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi

adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan

tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90

mmHg (Triyanto, 2014). Hipertensi merupakan kondisi gangguan medis

dimana tekanan darah naik ke tingkat yang tinggi. kondisi ini dapat

menjadi suatu tanda-tanda pemicu munculnya serangan stroke, serangan

jantung atau gagal jantung lebih tiggi dari kondisi normal. Selain itu, ada

beberapa kasus dimana penderita hipertensi juga memiliki masalah

serius pada ginjalnya (Wicaksono, 2015).

Menurut data World Health Organizion (WHO) tahun 2021

hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang

secara signifikan meningkatkan risiko jantung, otak, ginjal, dan penyakit

lainnya. Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di

seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal

di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Diperkirakan 46%

orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki

kondisi tersebut. Kurang dari setengah orang dewasa (42%) dengan

hipertensi didiagnosis dan diobati. Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21%)

dengan hipertensi dapat mengontrolnya. Hipertensi merupakan penyebab


utama kematian dini di seluruh dunia. Salah satu target global penyakit

tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33%

antara tahun 2010 dan 2030.

Menurut data Riskesdas tahun (2018), pravalesi hipertensi

berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar

34,1%, tertinggi di Kalimantan selatan (44.1%), sedangkan terendah di

papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44

tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).

Riskesdas (2018), ditemukan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia

yang dapat melalui pengukuran ≥ 18 tahun sebesar 34,1% tertinggi di

Kalimantan timur (39,8%) sedangkan di aceh berada di urutan 29 dari 33

provinsi di Indonesia dengan pravalensi (22.9%).

Di Aceh pravalensi penduduk dengan darah tinggi atau hipertensi

secara nasional adalah sebesar 30,9%. Prevalensi tekanan darah tinggi

pada perempuan 32,9% lebih tinggi di bandingkan dengan laki-laki 28,7%

pravalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi 31,7% di bandingkan dengan

perdesaan 30,2% pravalensi semakin meningkat dengan menambahnya

umur (Profil Kesehatan Aceh, 2018).

Banyak faktor risiko sebagai penyebab penyakit hipertensi.

Adapun faktor risiko yang tidak dapat diubah (seperti keturunan atau

genetik, jenis kelamin, dan umur) dan faktor risiko yang dapat diubah

seperti kegemukan atau obesitas, kurang olahraga atau aktivitas fisik,

merokok, stress, konsumsi garam (Sarumaha, 2018).


Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat

menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung

coroner, stroke, ginjal, dan gangguan penglihatan. Kematian akibat

hipertensi menduduki peringkat atas dari pada penyebab-penyebab

lainnya (Hartono, 2012).

Gejala yang akan timbul akibat hipertensi pada setiap orang pasti

berbeda bahkan hipertensi juga bisa timbul tanpa gejala, gejala umum

yang sering di derita seperti sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman

pada tengkuk, perasaan berputar seperti tujuh keliling rasa ingin jatuh,

jantung terasa berdebar dan telinga terasa berdengung (Aspiani, 2014).

Penanganan hipertensi akan lebih baik jika diintegrasikan dengan

sistem kesehatan karena menyangkut aspek ketenangan, sarana dan

obat-obatan. Salah satu terapi farmakologi pada hipertensi tergantung

pada level tekanan darah awal, rata-rata monoterapi dalam menurunkan

tekanan darah sistol sekitar 7 sampai 13 mmHg dan diastole sekitar 4

sampai 8 mmHg. Apabila terdapat respon pada monoterapi, maka dosis

obat harus dinaikkan. Jika respon monoterapi dosis awal tidak adekuat

namun pada tekanan darah mulai tampak ada perubahan mendekati

target maka dapat dikombinasikan dengan obat obat jenis lain secara

terpisah dalam bentuk tablet kombinasi, namun jika tidak dapat respon

pada monoterapi obat dosis awal yang diberikan maka obat tersebut bisa

digantikan dengan obat yang lain (Kandarini ddk, 2017).


Sedangkan pengobatan non-farmakologis yang dapat diberikan

pada penderita hipertensi adalah dengan cara menjalani pola hidup sehat

yaitu diet rendah garam dan kolestrol, menghentikan pemakaian zat yang

membahayakan tubuh, istirahat yang cukup, mengelola stres dan

memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat terapi nutrisi yang di lakukan

dengan manajemen diet hipertensi bisa dilakukan dengan cara

memberikan jus mentimun, buah pepaya, dan rebusan daun seledri

(Aspiani, 2014).

Rebusan daun seledri efektif untuk menurunkan tekanan darah

karena mengandung zat apigenin yang mencegah terjadinya

penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Selain itu seledri

mengandung pthalides dan magnesium yang baik untuk melemaskan

atau melenturkan otot-otot sekitar pembuluh darah. Daun seledri juga

mudah dicari dan harganya cukup terjangkau di masyarakat, serta tidak

ditemukan adanya efek samping penggunaan daun seledri untuk terapi

komplementer (Asmawati, Purwati, & Handayani, 2015).

Hasil penelitian oleh Lazdia, dkk (2020), desain penelitian

menggunakan eksperimental kuasi sebanyak 10 responden.

Menunjukkan hasil rata-rata tekanan darah sistolik sesudah mengosumsi

rebusan daun seledri selama 3 hari yakni sebesar 136 mmHg lebih

rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum mengosumsi

rebusan daun seledri yakni sebesar 142 mmHg (p->0,05). Rata-rata

tekanan darah disatolik sesudah mengosumsi rebusan daun seledri


adalah sebesar 87 mmHg (SD=4,830), lebih rendah dari pada rata-rata

tekanan darah diastolic sebelum mengosumsi rebusan daun seledri

sebesar 94 mmHg (SD =9,661) (p<0,05).

Hal ini juga diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan

oleh Huwae, dkk (2021), menggunakan desain penelitian one group pre-

post tes design yang berjumlah 40 orang responden hipertensi di wilayah

di Puskesmas Kairatu. Analisa data dilakukan dengan SPSS dengan

menggunakan uji t.Berdasarkan hasil uji statistik dengan t-test (Paired

Sample Test) menunjukkan adanya perbedaan tekanan sistol maupun

diastol sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun seledri dengan

taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (df) 39 diperoleh nilai

probabilitas (sig. 2 tailed) adalah 0,000, yang berarti < 0,05. Rata-rata

tekanan sistol sebelum diberikan air rebusan daun seledri adalah 144,75

mmHg dan rata-rata tekanan sistol sesudah diberikan air rebusan daun

seledri adalah 125,25 mmHg. Hal ini berarti sesudah diberikan air

rebusan daun seledri terjadi penurunan tekanan sistole rata-rata sebesar

19,5 mmHg. Sedangkan rata-rata tekanan diastole sebelum diberikanair

rebusan daun seledri adalah 92,75 mmHg dan rata-rata tekanan diastole

sesudah diberikan air rebusan daun seledri adalah 80,25 mmHg, yang

berarti sesudah diberikan air rebusan daun seledri terjadi penurunan

tekanan diastole rata-rata sebesar 12,5 mmHg. Hasil uji statistic ( p

value = 0,000 < α = 0,05 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
ada pengaruh pemberian air rebusan daun seledri terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipetensi di Puskesmas Kairatu

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan “Penerapan Rebusan Daun Seledri Dalam Menurunkan

Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah

Penerapan Rebusan Daun Seledri Dalam Menurunkan Tekanan Darah

Pada Pasien Hipertensi”.

C. Tujuan penulisan

Menggambarkan penerapan rebusan daun seledri dalam

menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

D. Manfaat penulisan

Studi kasus ini di harapkan memberi manfaat bagi:


1. Pasien Hipertensi

Meningkatkan pengetahuan pasien dengan penerapan rebusan daun

seledri dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

2. Bagi pengembang ilmu dan teknologi keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

dengan penerapan rebusan daun seledri dalam menurunkan

tekanan darah pada pasien hipertensi.


3. Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya studi kasus tentang penerapan rebusan

daun seledri dalam menurunkan tekanan darah pada pasien

hipertensi.

4. Institusi Akper Kesdam IM Banda Aceh

Menjadi informasi serta referensi dalam meningkatkan serta

mengembangkan ilmu keperawatan khususnya bidang keperawatan

medikal bedah dalam metode pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai