Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 31-32), partisipasi

adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan.

Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam

menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala

kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan

tanggungjawab atas segala keterlibatan. Partisipasi merupakan keterlibatan mental

dan emosi dari seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka

untuk menyokong kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut dan ikut

bertanggungjawab terhadap kelompoknya. Pendapat lain menjelaskan bahwa

partisipasi merupakan penyertaan pikiran dan emosi dari pekerjapekerja kedalam

situasi kelompok yang bersangkutan dan ikut bertanggungjawab atas kelompok

itu. Partisipasi juga memiliki pegertian “a valuentary process by which people

including disadvantaged (income, gender, ethnicity, education) influence or

control the affect them” (Deepa Naryan, 1995), artinya suatu proses yang wajar di

mana masyarakat termasuk yang kurang beruntung (penghasilan, gender, suku,

pendidikan) mempengaruhi atau mengendalikan pengambilan keputusan yang

langsung menyangkut hidup mereka. Partisipasi menurut Huneryear dan Heoman

dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 32) adalah sebagai keterlibatan mental dan

emosional dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan

terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggungjawab bersama mereka.


Pengertian sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi

Supriadi (2001: 201-202), di mana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat

keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk

penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa.

Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri,

mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.

H.A.R Tilaar (2009: 287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari

keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana

diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah (bottom-up) dengan

mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan

masyarakatnya. Partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007: 27) adalah

keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi

yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif

solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan

keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Mikkelsen (1999: 64) membagi partisipasi menjadi 6 (enam) pengertian, yaitu:

1) Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa

ikut serta dalam pengambilan keputusan;

2) Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat untuk

meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-

proyek pembangunan;

3) Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan

yang ditentukannya sendiri;


4) Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa

orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan

kebebasannya untuk melakukan hal itu;

5) Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan

para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya

memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial;

6) Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri,

kehidupan, dan lingkungan mereka. Dari beberapa pakar yang mengungkapkan

definisi partisipasi di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa partisipasi adalah

keterlibatan aktif dari seseorang, atau sekelompok orang (masyarakat) secara

sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan dan

terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap

evaluasi.

Pentingnya partisipasi dikemukakan oleh Conyers (1991: 154-155) sebagai

berikut: pertama, partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh

informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat, yang

tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal;

kedua, bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program

pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan

perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek

tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut; ketiga,

bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam

pembangunan masyarakat mereka sendiri. Apa yang ingin dicapai dengan adanya

partisipasi adalah meningkatnya kemampuan (pemberdayaan) setiap orang yang


terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah program

pembangunan dengan cara melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan

kegiatan-kegiatan selanjutnya dan untuk jangka yang lebih panjang.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Pengertian

2. Bagaimana cara pembuatan manisan kulit jeruk.

3. Bagaimana cara pemasaran manisan kulit jeruk.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu strategi pemasaran.

2. Untuk mengetahui apa itu manisan kulit jeruk

3. Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Tataniaga

1.4. Manfaat Penulisan

Dalam manfaat penulisan ini penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi penulis pribadi, dan para pembaca makalah ini, terkhusus untuk para

pembaca agar dapat mengetahui bagaimana pembuatan manisan kulit jeruk dan

bagaimana strategi pemasarannya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis

diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran

terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan,

bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran. Strategi pemasaran dapat dinyatakan

sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau usaha pemasaran, dari

suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah

agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pemasaran adalah alat

fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar

yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar

sasaran tersebut. Perusahaan Konsultan manajemen Arthur D. Little yang berpusat

di Cambridge, Massachussetts, Amerika Serikat, menggolongkan posisi

perusahaan dalam bersaing di dunia industri sebagai berikut.

1. Dominan. Perusahaan mampu mengendalikan pesaing-pesaing yang lain

serta memiliki banyak pilihan dalam menentukan strategi.

2. Kuat. Perusahaan mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi

jangka panjangnya walaupun pesaing-pesaing berbuat apa saja yang

dikehendaki.
3. Baik. Perusahaan mempunyai kekuatan dalam strategi tertentu serta

mempunyai peluang di atas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.

4. Sedang. Prestasi perusahaan cukup memuaskan untuk kelangsungan

usahanya, namun sering kalah dari perusahaan yang dominan dan peluang

yang dimiliki untuk meningkatkan posisinya cenderung rendah.

5. Lemah. Perusahaan tampil tidak memuaskan tetapi memiliki peluang

untuk perbaikan. Jika tidak ingin keluar dari industri solusinya harus

mengubah diri berinovasi.

6. Tidak ada harapan. Perusahaan berprestasi dengan sangat tidak

memuaskan serta tidak memiliki peluang perbaikan.

2.2. Bagaimana Cara Pembuatan Manisan Kulit Jeruk

Manisan kulit jeruk ini tak hanya enak untuk makanan ringan juga mantap untuk

kombinasi cookies serta cake buah atau cake yang lain. Cacah kulit jeruk jadi

ukuran kecil serta masukkan ke dalam adonan kue atau cookies. Untuk

penyimpanannya, masukkan dalam kantung plastik atau stoples, tutup rapat serta

taruh dalam kulkas. Tersebut resep cara membuat manisan jeruk Bahan :

2 butir jeruk sunkist, ambillah kulitnya

200 gram gula pasir untuk merebus

300 ml air

100 gram gula pasir untuk taburan

Kerat permukaan kulit jeruk memakai pisau tajam sampai pisau menyentuh sisi

daging buah, buat sebagian keratan dimulai dari ujung jeruk sampai pangkal. Saya

membaginya jadi 4 sisi. Kupas kulit jeruk ikuti keratan yang sudah di buat, hati-
hati jangan sempat kulit jeruk sobek. Kerjakan pada jeruk yang lain.

Buang sisi dalam kulit jeruk yang berwarna putih seperti sponge sebanyak-

banyaknya, bila ada sisi putih yang tetap melekat biarlah saja. Potong-potong kulit

jeruk dengan cara membujur dengan lebar 1/2 cm.

Siapkan panci, masukkkan 500 ml air rebus sampai air mendidih. Masukkan kulit

jeruk, rebus sampai kulit beralih warna, lebih kurang 5 -10 menit. Tiriskan kulit

jeruk serta buang air rebusan. Ulangilah lagi sistem merebus satu kali lagi, lalu

tiriskan.

Masukkan air sejumlah 300 ml ke dalam panci, imbuhkan gula pasir, rebus

sampai mendidih. Masukkan kulit jeruk, kecilkan api kompor sampai air rebusan

cuma keluarkan letupan-letupan kecil saja serta rebus kulit jeruk dalam air gula

sampai air tersisa kurang dari setengahnya. Janganlah mengaduk-aduk kulit jeruk

sepanjang perebusan supaya gula tak mengkristal.

Angkat panci dari api kompor serta biarlah kulit jeruk dingin dalam larutan gula.

Tiriskan kulit jeruk dengan meletakkannya di atas saringan kawat atau kawat

berlubang seperti yang saya pakai.

Siapkan piring, tuang 100 gram gula keatasnya, lumuri kulit jeruk dalam gula

pasir sampai seluruh permukaan kulit tertutupi. Tata kulit jeruk di atas loyang

beralas kertas minyak serta biarlah sampai kering. Saya mendiamkannya

sepanjang semalam.

Bila gula sudah kering serta kulit jeruk jadi kaku serta tak lembab, masukkan

kedalam kantung plastik atau stoples, tutup rapat serta taruh di kulkas. Manisan
kulit jeruk siap untuk dipakai dalam bermacam kue, atau cake serta mantap juga

untuk makanan ringan.

2.3. Bagaimana Cara Pemasaran Manisan Kulit Jeruk.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi

pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi

Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat

membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas

penciptaan merek.

2. Perencanaan

Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat

mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu

luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran

marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi

Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah

direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil

membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada

sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market

Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih

satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang

jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.


5. Anggaran

Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan

membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat

dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha

kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi

pemborosan.

6. Marketing Mix

Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan

promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik

produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan

mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat

mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website

Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website,

karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet.

Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung

peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding

Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan

yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan

kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang

usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan

Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus


dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha

kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand

yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management

Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal

penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya

saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga

tertentu bagi para member.


BAB III

KESIMPULAN

Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Untuk memasarkan manisan

kulit jeruk diperlukan tenaga dan waktu agar mendapatkan hasil yang maksimal,

di anjurkan untuk memasarkan di tempat terdekat atau orang sekitar dahulu,

setelahnya bisa dilakukan dengan cara online shop atau cara lain yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai