Anda di halaman 1dari 2

ANALISA KUALITATIF LOGAM BERBAHAYA, SISA ASAM DAN LOGAM

A. TUJUAN : Siswa akan dapat menentukan secara kualitatif logam berbahaya, sisa asam dan logam
pada uji kualitas air limbah

B. LANDASAN TEORI :
Penetapan logam-logam berbahaya
Logam berbahaya di antaranya adalah Pb, Cu, Cd, Hg.

Tembaga (Cu)
Logam tembaga banyak digunakan pada pabrik yang memproduksi alat-alat listrik, gelas, dan zat warna
yang biasanya bercampur dengan logam lain seperti perak (Ag), kadmium (Cd), timah putih (Sn) dan seng (Zn)
(Darmono, 1995).

Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)


Timbal merupakan timah hitam merupakn logam lunak dan berwarna coklat kehitaman, serta mudah
dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan,logam ini berbentuk sulfida logam (PbS). Timbal
mungkin tidak merupakan masalahutama dalam air minum, kecuali dalam kasus dimana timbal yang telah tua
digunakan. Timbal merupakan zat yang menyusun patri (solder) dan beberapa formulasi penyambung pipa.
Air yang tersimpan dalam alat-alat yang dibuat dari hasil pematrian untuk jangka waktu yang lama dapat
mengakumulasi sejumlah timbal yang sangat tinggi bersama-sama dengan seng, kadmium, dan tembaga

Zat pencemar kadmium dalam air dapat berasal dari buangan industri danlimbah pertambangan. Secara
kimia kadmium sangat mirip dengan seng dan kedua logam ini menjalani proses geokimia bersama-sama. Kedua
logam didapat dalam air dengan bilangan oksidasi +II (Saeni,1989). Logam kadmium diserap oleh tanaman
dari tanah melalui akarnya dan didistribusikan dalam bagian tanaman. Jumlah Cd yang diserap oleh tanaman
dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk pH tanah, kandungan mineral lain (Ca), dan pemupukan tanah
oleh fosfat

Beberapa sisa asam


dan logam antara lain ;
Klorida
Klorida adalah salah satu komponen yang terdapat dalam airatau di dalam air buangan. Dalam konsentrasi
yang berlebihan akan banyak mengganggu cita rasa yaitu air akan terasa asin dan amis.
Sulfat
Banyak terdapat di alam dan relatif sangat banyak pada air dengan kesadahan tinggi.
Besi
Dalam jumlah yang lebih besar dari 0,3 mg/l, Fe dalam air akan memberikan rasa dan warna
coklat/mangkak.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Beaker glass 7. Pipet tetes
2. Pipet ukur 8. Gelas ukur
3. Sampel limbah 9. Larutan Na2S
4. Larutan CH3COOH 10. Larutan HCl
5. Larutan BaCl2 1% 11. Larutan HNO3 encer
6. Larutan AgNO3 0,1N 12. Larutan KSCN 20%
D. PROSEDUR KERJA
1. PENETAPAN LOGAM BERBAHAYA
a. Ambil 50 ml sampel,
b. Tetesi dengan Na2S 1 N.
c. Amati perubahan yang terjadi. Jika logam negatif maka larutan tetap jernih.
2. UJI KUALITATIF SULFAT
a. Ambillah 100 ml contoh uji,
b. Asamkan dengan HCl dan tambahkan 100 ml BaCl2 1%.
c. Apabila contoh mengandung sulfat, maka terbentuk endapan putih.
3. UJI KUALITATIF KLORIDA
a. Ambillah 5 ml contoh uji,
b. Tambahkan 5 ml HNO3 encer (10%) dan larutan AgNO3 0,1 N.
c. Tambahkan amonia
d. Apabila terjadi endapan putih dan larut pada pemberian amoniak berarti contoh mengandung klorida.
4. UJI BESI
a. Ambillah 5 ml contoh,
b. Asamkan dengan beberapa ml HNO3 10% tambahkan KCNS 20%.
c. Warna merah yang timbul menunjukkan adanya besi

E. DATA PENGAMATAN
No. Langkah kerja Hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai