Anda di halaman 1dari 3

Contoh Kasus: https://news.detik.

com/berita/d-4898654/3-penyiksa-siswi-smp-jadi-tersangka-
kpai-minta-pakai-sistem-peradilan-anak/2

Berdasarkan kasus diatas tindak pidana yang dilakukan adalah tindak pidana penganiyayaan
yang diatur dalam pasal 351 KUHP dan unsur-unsur yang ada dalam tindak pidana penganiayaan
adalah, sebagai berikut1:

1. Adanya kesengajaan
2. Adanya perbuatan
3. Adanya akibat perbuatan yang dituju, yaitu rasa sakit, tidak enak pada tubuh, lukanya
tubuh
4. Akibat merupakan jadi tujuan satu-satunya

Apabila dikaitkan dengan kasus diatas 3 siswa SMP tersebut melakukan penganiyaan kepada 1
siswi serpti yang diatur dalam Pasal 351 KUHP, dan dari kasus tersebut terdapat unsur-unsut
penganiyaan seperti adanya kesengajaan untuk menganiyaa siswi tersebut, adanya perbuatan
dengan menganiyaa memukul dengan menggunakan sapu maupun tangan kosong, adanya akibat
dari perbuatan tersebut seperti rasa sakit yang dialami oleh siswi, dan akibat dari perbuatan itu
sendiri. ketiga siswa tersebut dengan sengaja melakukan penganiyaan kepada siswi tersebut
karena tidak senang dengan perlakuan siswi yang melaporkan ketiga siswa tersebut kepada guru
mereka, karena pelaku masih dibawah umur maka dari kasus tersebut para penegak hukum juga
memakai Undang-Undang Perlindungan Anak khususnya pasal 80.
Bentuk kesalahan pada tindak pidana penganiyaan berdasarkan kasus diatas adalah kesengajaan.
Bentuk kesengajaan nya adalah 3 siswa tersebut dengan sadar memukuli siswi dengan
menggunakan sapu dan tangan kosong karena tidak suka terhadap perbuatan siswi yang telah
melaporkan mereka kepada gurunya, dan dengan sengaja merekam perbuatan tersebut selama 29
detik dan di upload ke media sosial.
ketiga siswa tersebut dinyatakan melakukan tindak pidana karena memenuhi unsur-unsur tindak
pidana yaitu:2

1. harus ada perbuatan manusia, jadi perbuatan manusia yang dapat mewujudkan tindak pidana
dengan demikian pelaku atau subjek tindak pidana tersebut adalah manusia.

1
Dikutip dari https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3511/Sandro%20Pardede.pdf?
sequence=1&isAllowed=y hal. 13 diakses pada tanggal 29 Maret 2023 pukul 15.18
2
Dikutip dari http://repository.unpas.ac.id/12206/5/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 29 Maret Pukul 15.55
2. perbuatan itu haruslah sesuai dengan apa yamg dilukiskan didalam ketentuan perundang-
undangan, semua unsur yang ada di dalam pasal perbuatan tindak pidana tersebut benar2
terpenuhi

3. Harus terbukti perbuatannya dapat dipertanggung jawabkan

Berdasarkan kasus diatas yang merupakan kasus penganiyaan atau kekerasan pada anak maka
dalam analisis ini saya menggunakan dasar hukum yaitu Pasal 80 Undang-Undang tentang
Perlindungan anak, dan unsur-unsur dalam pasal 80 UU Perlindungan anak sudah terpenuhi oleh
ketiga siswa tersebut, yaitu adanya kesengajaan melakukan kekejaman, kekerasan, atau ancaman
kekerasan, dan penganiyaan anak. oleh karena itu dalam kasus ini sudah memenuhi seluruh
unsur tindak pidana yang ada. Dalam hukum pidana ajaran kausalitas dalam rangka untuk
mengetahui perbuatan-perbuatan apa saja yang menjadi penyebab kematian.3

berdasarkan pengertian tentang ajaran kausalitas yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam kasus ini tidak diperlukan ajaran kausalitas karena tidak ada korban meninggal
dunia.

Jenis delik yang ada di dalam kasus penganiayaan siswi SMP adalah:4

1. Delik Formil
Delik Formil adalah delik yang dianggap telah selesai dengan dilakukannya tindakan
yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang
2. Delik Kejahatan
Delik kejahatan adalah kejahatan yang diatur dalam rumusan pasal-pasal KUHP yang
belaku di Indonesia hingga saat ini.
3. Delik Umum
Delik umum atau setara tindak pidana aduan yang dapat dituntut dengan syarat dari orang
yang dirugikan. Pihak yang mengalami kerugian boleh memberikan syarat sebagai ganti
pelaku telah melakukan pelanggaran aturan.
4. Delik Berganda
Delik berganda adolah delik yang dilakukan secara berulang dan melanggar aturan.
3
Dikutip dari https://law.ui.ac.id/doktor-fhui-bahas-ajaran-kausalitas-dalam-hukum-pidana-indonesia/ diakses
tanggal 29 Maret 2023 Pukul 17.40
4
dikutip dari https://www.hukumonline.com/berita/a/macam-jenis-delik-dalam-hukum-pidana-
lt632af7b6328b8/?page=2 diakses pada tanggal 29 Maret 2023 pukul 18.00
5. Delik Dolus
Delik Dolus merupakan suatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan unsur
kesengajaan
6. Delik Commissionis
Delik Commisionis merupakan delik pelanggaran terhadap perbuatan yang dilarang
seperti penganiyaan, pencurian, Pembunuhan.

Anda mungkin juga menyukai