Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Botani adalah ilmu tumbuh-tumbuhan, termasuk juga jamur dan alga dengan mikologi
dan fikologi berada di dalam cabang ilmu botani. Dengan demikian, dalam botani dipelajari
semua disiplin ilmu biologi, seperti genetika, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme,
perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi yang
berhubungan dengan tumbuhan. Istilah botani berasal dari Bahasa Yunani Kuno, βοτάνη
(botane), yang berarti rerumputan atau padang penggembalaan.Saat ini botani mempelajari
sekitar 400000 spesies organisme hidup di mana 260 ribu di antaranya adalah tumbuhan
berpembuluh dan 248 ribu di antaranya adalah angiosperma. Orang yang menekuni bidang
botani disebut sebagai botanis atau ahli botani.
Botani berakar dari ilmu herbalisme, ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan
untuk khasiatnya secara medis.Terdapat berbagai catatan kuno yang mengklasifikasikan
tumbuhan berdasarkan jenis dan manfaatnya di India (1100 SM), Avestan kuno, dan China (221
SM).
Botani modern merujuk kepada kebudayaan di Yunani Kuno, terutama Theoprastus
(sekirat 371–287 SM), seorang murid Aristoteles yang menemukan prinsip ilmu botani. Ia juga
dikenal sebagai "Father of Botany". Karyanya, Enquiry into Plants dan On the Causes of Plants
merupakan dua kontribusi utama bagi ilmu botani hingga Abad Pertengahan, hampir 17 abad
setelah buku tersebut ditulis.
Seperti bentuk-bentuk kehidupan lain dalam biologi, tumbuhan hidup dapat dipelajari
dari perspektif yang berbeda, dari tingkat molekul, genetika dan biokimia melalui organel, sel,
jaringan, organ, individu, populasi tumbuhan, dan komunitas tumbuhan. Pada setiap tingkat ini
seorang ahli botani mungkin bergerak di bidang yang terkait dengan klasifikasi (taksonomi),
struktur (anatomi dan morfologi), atau fungsi (fisiologi) dari kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Sebagai bahan kajian dalam ilmu botani, Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi
makhluk hidup. Tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media
penciptaan makanan dan untuk proses fotosintesis. Dalam ilmu biologi, tumbuhan termasuk
organisme yang disebut RegnumPlantaeyang merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas
banyak sel. Tercatat sekitar 350.000 spesies tumbuhan, dari jumlah tersebut 258.650 jenis
merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis termasuk tumbuhan lumut. Hampir semua
anggota tumbuhan bersifat autotrof dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari
melalui proses fotosintesis.
Ciri yang sangat mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat
kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui
fotosintesis sehingga tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti
pada sejumlah tumbuhan parasit. Hal ini terjadi karena akibat adaptasi terhadap cara hidup dan
lingkungan yang unik. Sifatnya yang autotrof, membuat tumbuhan selalu menempati posisi
pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tercatat sekitar 350.000 spesies tumbuhan yang telah terindentifikasi, maka untuk
memudahkan pengkajian dari tumbuhan ini dikenalkan ilmu taksonomi yang mana kita dapat
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan
makhluk hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan yang
ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi tumbuhan dilakukan dengan melihat ciri ciri
tumbuhan yang paling umum hingga yang paling spesifik pada tumbuhan. Selain
pengelompokan dari ciri-ciri tumbuhan, pengelompokan juga dilakukan dengan dasar ukuran,
manfaat, dan juga habitat tumbuhan.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan
dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup. Dasar pengelompokan makhluk hidup antara
sistem klasifikasi yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda. Namun, pada umumnya
klasifikasi makhluk hidup tersebut mempunyai tujuan dan manfaat yang hampir sama. Tujuan
klasifikasi antara lain yaitu, mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar mudah dikenali,
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri, melihat hubungan kekerabatan
antar anggota kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut, menyederhanakan objek
studi, dan mengurutkan proses evolusi/ perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan
hubungan kekerabatan dengan golongan lain. (Ameilia Siregar, 2010, /bio/Tujuan dan Manfaat
Klasifikasi).
1.2 Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya praktikum ini yakni, sebagai berikut:
a. Memenuhi Kewajiban mahasiswa dalam menuntut dan mengaplikasikan ilmu yang dikajinya
b. Mengaplikasikan secara langsung teori yang telah diajarkan dalam kegiatan praktikum yang
mana mahasiswa terlibat secara langsung
c. Lebih memahami materi dengan mempraktekannya secara langsung sehingga mahasiswa
dapat lebih terampil
1.3 Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
b. Mahasiswa dapat mendeskripsikan ci-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
c. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan kekerabatan atara makhluk hidup yang satu dengan
yang lainnya.
d. Mahasiswa dapat memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Anda mungkin juga menyukai