KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl.. Jend.A.H Nasution No. G.14 Anduonohu Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail poltekkeskendari@yahoo.com
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Lengkap : Nn. A
2. Jenis Kelamin :perempuan
3. Umur/Tanggal Lahir :18
4. Status perkawinan :belum menikha
5. Agama : islam
6. Suku Bangsa :bugis
7. Pendidikan :SMA
8. Pekerjaan :pelajar / mahasiswa
9. Pendapatan :-
10. Tanggal MRS : 5 juni 2021
B. Identitas Penanggung
1. Nama Lengkap :Ny S
2. Jenis kelamin :perempuan
3. Pekerjaan :IRT
4. Hubungan dengan klien :ibu pasien
5. Alamat :mataiwoi
[Type here]
V. Pemeriksaan Fisik
0. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 100/90 mmHg
2. Pernapasan :20 kali / menit, Irama :
3. Nadi :80 kali / menit, regular/ireguler : ………
4. Suhu badan :38,5 0C
1. Berat badan dan tinggi badan
1. Berat badan : 47 Kg
2. Tinggi badan : 154 .Cm
3. IMT :
2. Kepala :
1. Bentuk kepala :simetris
2. Keadaan kulit kepala: bersih
3. Nyeri kepala / pusing: klien merasakan pusing
4. Distribusi rambut: nampak rambut baik
5. Rambut mudah tercabut : tidak ada
6. Alopesia : tidak ada
7. Lain-lain : ……………………………………
3. Mata
1. Kesimetrisan : simetris
2. Edema kelopak mata : tidak ada
3. Ptosis :tidak ada.
4. Sklera : putih
5. Konjungtiva : agak pucat
6. Ukuran pupil : normal
7. Ketajaman penglihatan : baik
8. Pergerakan bola mata : normal
[Type here]
7. Leher
1. Mobilitas leher :normal
2. Pembesaran kel. Tiroid : normal
3. Pembesaran kel. limfe :normal
4. Pelebaran vena jugularis : normal
5. Trakhaea : normal
6. Lain-lain : ………………………………….
8. Thoraks
Paru – paru
1. Bentuk dada :simetris
2. Pengembangan dada : normal
3. Retraksi dinding dada : normal
4. Tanda jejas : tidak ada
5. Taktil fremitus : tidak ada
6. Massa : tidak ada
7. Dispnea : tidak ada
8. Ortopnea : tidak ada
9. Perkusi thoraks : timpani
10. Suara nafas :normal
11. Bunyi nafas tambahan : tidak ada
[Type here]
9. Abdomen
1. Warna kulit : kuning langsat
2. Distensi abdomen :ada
3. Ostomy : …tidak ada…………………………………..
4. Tanda jejas : tidak ada
5. Peristaltik : normal
6. Perkusi abdomen : normal
7. Massa : ada Lokasi :
8. Peristaltik : baik
9. Nyeri tekan : ada Lokasi : pada daerah perut
10. Lain - lain : ……………………………………..
10. Payudara
1. Kesimetrisan : simetris
2. Keadaan puting susu : normal
3. Pengeluaran dari putting susu : normal
4. Massa : tidak ada
5. Kulit paeu d’orange :
6. Nyeri : tidak ada
7. Lesi : tidak ada
8. Lain – lain : ………
[Type here]
13. Ekstremitas
1. Warna kulit : normal
2. Purpura / ekimosis : tidak ada Lokasi ……………………
3. Atropi : tidak ada
4. Hipertropi : tidak ada
5. Lesi : tidak ada
6. Pigmentasi : tidak ada
7. Luka :tidak ada Lokasi……..………..Ukuran : …………
8. Deformitas sendi : tidak ada
9. Deformitas tulang : tidak ada
10. Tremor : tidak ada
11. Varises : tidak ada
12. Edema : tidak ada
13. Turgor kulit : baik
14. Kelembaban kulit : baik
15. Capillary Tefilling Time (CRT) : kurang dari 3 detik
16. Pergerakan : baik
17. Kekakuan sendi : tidak ada
18. Kekuatan otot : baik
19. Tonus oto : baik
20. Kekuatan sendi : tidak ada
21. Nyeri : tidak ada
22. Diaphoresis : tidak ada
23. Lain – lain : ………………………………..
[Type here]
- Infus rl 20 tpm
- Pct tablet/ oral
- Inj ranitidine 1 ampul
[Type here]
OBSTRUKSI FEBRIS
I. LAPORAN TEORI
A. Pengertian Demam
Demam berarti suhu tubuh diatas batas normal biasa, dapat disebabkan oleh
kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan
suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi. (Guyton, 1990).
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 380 C atau lebih.
Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,80C. Sedangkan bila suhu tubuh
lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia) . (Julia, 2000)
Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh
secara abnormal.Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal
(Asuhan Keperawatan Anak 2001).
Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu
lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003).
Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong tubuh dalam
memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999)
B. Etiologi Demam
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun
penyakit lain. (Julia, 2000). Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena
kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
C. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala demam antara lain :
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2. Kulit kemerahan
[Type here]
D. Patofisiologi Demam
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada
peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
peningkatan set point. (Julia, 2000)
Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap
infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing
masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya
pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh
(pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh
mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).
Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang
terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam
hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan
peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan
suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi
kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan
pembentukan dan pengeluaran panas.
Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan
merangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi
zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang
berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003)
Sedangkan sifat-sifat demam dapat berupa menggigil atau krisis/flush.
Menggigil. Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke
nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau
dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.
[Type here]
E. Penatalaksanaan Demam
1. Secara Fisik
a) Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6
jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.
Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak
mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan
berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak.
Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam
keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi
intelektual tertentu.
b) Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
c) Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
d) Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak
yang akan berakibat rusaknya sel – sel otak.
e) Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknya
Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan),
air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat
naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
f) Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
g) Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk
menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh
dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk
menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru
[Type here]
akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar.
Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).
h) Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku.
Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan
tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan
demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak
meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang
hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami
vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan
mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.
2. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin
dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus
direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas
diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.
Petunjuk pemberian antipiretik:
a. Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol
b. Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup
parasetamol
c. Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup
parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh
manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari. Gunakan sendok takaran obat
dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya.
[Type here]
DATA FOKUS
Do: Ku = lemah
-klien nampak pucat
- Kesadaran = cm
- Ttv
- Tekanan darah :
100/90 mmHg
-Pernapasan
:20 kali /
menit,
-Nadi
:80 kali /
menit,
-Suhu badan :38,5 0C
Do:
- Ku = lemah
- Kesadaran = cm
- Ttv
- Tekanan darah :
100/90 mmHg
-Pernapasan
:20 kali /
menit,
-Nadi
:80 kali /
menit,
-Suhu badan
:38,5 0C
ANALISA DATA
[Type here]
[Type here]
2. Risiko defisit nutrisi d.d Setelah dilakukan Tindakan Manajemen gangguan makan
ketidakmampuan menelan keperawatan selama 3x24 jam maka Observasi
makanann status nutrisi dari memburuk - monitor asupan dan kelaurnya
menjadi membaik makanan dan cairan serta kebutuhan
kalori
-nyeri abdomen dari meningkat jadi
cukup menurun Terapeutik
-frekuensi makan dari memburuk - diskusihkan perilaku makan dan
menjadi membaik jumlah aktifitas fisik ( termasuk
- nafsu makan dari memburuk olahraga) yang sesuai
menjadi membaik
Edukasi
- anjurkan membuat catatan harian
tentang perasaan dan situasi pemicu
pengeluaraan makanan ( mis.
Pengeluaran yang disengaja,,muntah,
aktifitas berlebihan)
Kolaborasi
- kolaborasi dengan ahli gizi tentang
target berat badan kebutuhan kalori
dan pemilihan makanan
RENCANA KEPERAWATAN
[Type here]
A: masalah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
A: masalah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
7/06/2021 08:00 -Memonitor suhu tubuh S:klien mengatakan
sudah tidak demam
- melonggarkan atau lepaskan
pakaian O:
- melakukan kompres air - ku: sedang
dingin pada dahi
- kes : cm
- menganjurkan tirah baring
Ttv
- mengkolaborasi pemberian cairan
-td: 110/70 mmHg
dan elektrolit intervena jika perlu - n: 82x/m
- sb: 36,8 c
-p : 22x/m
[Type here]
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
A masalah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
A masalah belum
teratasi
[Type here]
P: intervensi dilanjutkan
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
[Type here]