0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas beberapa masalah pasien yang mencakup gaya hidup pasien, indikasi dan terapi obat, serta efek samping beberapa obat yang dikonsumsi pasien. Dianjurkan untuk mengevaluasi gaya hidup dan faktor risiko pasien, menyesuaikan indikasi dan terapi obat, serta mengganti obat bila dirasa kurang efektif atau berpotensi efek samping merugikan.
Dokumen tersebut membahas beberapa masalah pasien yang mencakup gaya hidup pasien, indikasi dan terapi obat, serta efek samping beberapa obat yang dikonsumsi pasien. Dianjurkan untuk mengevaluasi gaya hidup dan faktor risiko pasien, menyesuaikan indikasi dan terapi obat, serta mengganti obat bila dirasa kurang efektif atau berpotensi efek samping merugikan.
Dokumen tersebut membahas beberapa masalah pasien yang mencakup gaya hidup pasien, indikasi dan terapi obat, serta efek samping beberapa obat yang dikonsumsi pasien. Dianjurkan untuk mengevaluasi gaya hidup dan faktor risiko pasien, menyesuaikan indikasi dan terapi obat, serta mengganti obat bila dirasa kurang efektif atau berpotensi efek samping merugikan.
1. Life style Pada kasus diatas tidak dijelaskan bagaimana life
style dari pasien tersebut, sehingga tidak dapat diketahui apa yang menjadi penyebab penyakit pasien dan yang dapat memperparah kondisi pasien. Sehingga perlu ditanyakan kepada pasien untuk memaksimalkan pengobatan pasien tersebut. 1. Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol pasien, seperti minyak, daging, makanan cepat saji, jeroan, susu keju, dan makanan laut. 2. Hindari mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi 3. Jika pasien merokok, sarankan kepadapasien untuk menghentikan rokoknya agar pengobatan pasien lancer. 4. Hitung Indeks Masa Tubuh (IBM) pasien, jika ada obesitas maka sarankan pasien untuk menurunkan berat badan.
2. Indikasi tanpa Pada kasus adanya indikasi tanpa terapi, dimana
terapi untuk hiperlipidemianya tidak ada terapi yang diberikan oleh dokter, sehingga untuk hiperlipidemianya disanankan untuk pemberian obat Simvastatin 20 mg 1x sehari pada malam hari. 3. Efek samping 1. Amiodarone dapat meningkatkan kadar tiroid obat sehoingga dapat menyebabkan terjadinya hipertiroid, sehingga selama pengobatan perlu di monitoring kadar T3, T4, dan TSH pasien. 2. Bendrofulmetiazhide ( golongan diuretic thiazide) dapat meningkatkan kadar kolesterol pasien. Sehingga dapat memperparah kondisi hiperlipidemia pasien. Sehingga disarankan untuk mn=engganti teraoi antihioertensi pasien dengan obat golongan CCB yaitu amlodipine 2,5-10 mg 1x sehari.
4. Dosis obat tidak Konfirmasi kepada dokter tentang dosis amiodaron
tepat 200 mcg, karena pada literatur didapatkan bahwa dosis amiodaron adalah 200 mg.
NO MASALAH DESKRIPSI DAN PENYELESAIAN
1. Life style 1. Edukasi pasien terkait penyakit yang dideritanya, seperti memberitahu pasien untuk menghindari pencetus terjadinya asma 2. Hentikan atau menghindari mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi karena dapat meningkatkan tekanan darah pasien. 3. Pasien memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman keras, sarankan kepada pasien untuk menghindari kebiasaan nya tersebut karena dapat mengganggu pengobatan pasien 2. Terapi tanpa Pada kasus adanya terapi tnpa indikasi yaitu indikasi parasetamol, dimana diketahui dari kasus pasien tidak ada mengeluhkan demam sehingga seharusnya peberian paracetamol tidak dibutuhkan pasien.
3. Terapi obat yang 1. Penggunaan Bendroflumethiazide 2,5 mg
tidak efektif tidak efektif terhadap hipertensi yang dideriat oleh pasien, sehinga disarankan untuk mengganti obat antihipertensinya dengan obat amlodipine 5 mg 1x1 pagi hari. Dan monitoring tekanan darah pasien selama pemakaian amlodipine dalam 4 minggu.
4. Reaksi obat Penggunaan propranolol untuk terapi antihipertensi
merugikan pasien tidak tepat karena obat propranolol dapat memperpararah kondisi asma pasien sehingga penggunaan oabta propranolol harus dihentikan.