Anda di halaman 1dari 3

RIVIEW JURNAL

SINTESIS DERIVATIF KALKON NOVEL DARI MYRISTICIN UNTUK


KEGIATAN PENCEGAHAN KANKER KULIT

Dosen Pengampu :
Hery Muhamad Ansory.S.Pd.,M.Sc.

Disusun Oleh:
Nama : Ifni Shofiatun
NIM : A28226866
Teori : 2

PROGAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2023
Judul Jurnal Sintesis Derivatif Kalkon Novel Dari Miristikin Untuk
Aktivitas Pencegahan Kanker Kulit
Penerbit RASAYAN J.Chem
Tanggal/Bulan Juli-September
Tahun penerbit 2021
Volume dan halaman Vol.14 no.3 hal.1493-1948
P-ISSN 0974-1946
E-ISSN 0976-0083
Sumber Website: Rasayana Journal
http://www.rasayanjournal.com
http://www.rasayanjournal.co.in
Penulis H.M.Ansory, I.N.Fitriani, S.Handayani, N.Aznam
Tujuan Dapat mengetahui bahwa turunan myristicin mampu melawan
kanker kulit dengan metode molekuler docking.
Kata kunci Myristicin, Derivatif Chalcone, Aktivitas Antikanker, Molecular
Docking
Bahan penelitian Myristicin (hasil isolasi dengan kemurniaan 92%), kalium
hidroksida, etanol, Na2SO4 anhidrat, kloroform, tween 80,
kalium permanganat, diklorometana, metil fenil keton, natrium
hidroksida, semua bahan kimia e-Merck dengan grade p.a.
Metode penelitian Docking molekuler dan pengujian inhibitor molekul kecil.
Isi Chalcone memiliki aktifitas biologis yang beragam, seperti anti
kanker, antioksidan, antimalaria, dan aktifitas anti alergi.
Struktur turunan kalkon sebagai kolerasi antikanker telah
diteliti dan menyimpulkan bahwa adanya 2 oksigenasi
substituen dan keberadaan dan keberadaan substituen metoksi
adalah struktur yang disukai.
Kanker kulit mengandung karsinoma sel skuamosa (SCC),
karsinoma sel basal (BCC), dan melanoma ganas. SCC dan
BCC adalah dua kanker kulit non-melanoma yang timbul dari
keratinosit epidermal yang berkolerasi dengan paparan cahaya
yang berkepanjangan, sementara nelanoma kulit mempengaruhi
melanosit dengan paparan intermiten terhadap cahaya matahari.
Hasil penelitian 1. Menunjukkan bahwa HSP90A, PTGS2, dan DHODH
diprediksi sebagai target makromolekul potensial
dengan interaksi dan turunan myristicin untuk terapi
kanker kulit
2. Isomiristin 1 disintesis. Spektra GC-Ms 1 menunjukkan
adanya dua puncak yang sama m/z = 192 pada 25.703
min 5.88% area dan 27.057 min 91,40%. Spektra H-
NMR menunjukkan kecocokan sempurna untuk
pergeseran kimia hidrogen. Nilai kopling menunjukkan
geometri isomer E 1 dengan J = 15.6 Hz.
3. Untuk senyawa 2 yang disintesis, spektra GC
menunjukkan adanya satu puncak utama pada 21.246
min 97.47% area.
4. Untuk senyawa 3 yang disintesis, TLC scanner
menunjukkan rf = 0.22 dengan kemurnian 95.56 %.
Spektra H-NMR menunjukkan bahwa reaksi telah
selesai dengan hilangnya pergeseran proton aldehida.
Spektra ini juga menunjukkan bahwa geometri kalkon
ini adalah E.
5. Hasil docking antara protein PTGS2 dengan ligan
turunan miristin menunjukkan bahwa semua ligan dapat
berinteraksi dengan PTGS2. AGbind terendah adalah 3,
yang memiliki skor energi ikat -8,6 kkal/mol. Senyawa
ini menempati situs pengikatan yang sama dengan ligas
asli.
Kelebihan Metode penelitian telah dilakukan secara menyeluruh
sehingga dapat meningkatkan hasil penelitiannya.
Kekurangan Jurnal belum melakukan penelitian lebih lanjut untuk
meningkatkan dan membuktikan permasalahan dari hasil
penelitian tersebut.
Kesimpulan Dalam penelitian ini, turunan myristin melakukan analisis
docking molekuler terhadap target protein-kanker aktif.
Turunan kalkon baru 3 dari myristicin disintesis melalui tiga
langkah sintesis 1,2 ditandai dengan GC-Ms, IR dan H NMR.
Senyawa 3 pada HSP90A memiliki Agbind-7,5 kcal/mol. Hasil
docking antara protein PTGS2 dan DHODH dengan ligan dari
senyawa turunan myristicin menunjukkan bahwa hampir semua
ligan dapat berinteraksi dengan kedua target tersebut. Ligan
memiliki nilai Agbind terendah dan memiliki interaksi terbaik-
10,3 kkal/mol dan -8,6 kkal/mol pada DHODH dan PTGS2.

Anda mungkin juga menyukai