1. A.Keterlibatan masalah kebudayaan dalam hubungan
internasional, sering kali diingat sebatas performa kesenian seperti kegiatan lawatan kesenian atau pekan kesenian ke negara-negara asing. Jika ditilik lebih jauh, kita akan menemukan bahwa sebenarnya relasi kebudayaan dalam hubungan internasional dapat lebih daripada itu. Dapat dikatakan bahwa, masalah hubungan internasional sebagian besar merupakan masalah kebudayaan. Seperti halnya kita berinteraksi dengan sesama manusia, Untuk berinteraksi dengan negara lain kita memerlukan pemahaman kebudayaan sehingga proses persahabatan atau kerjasama dapat berlangsung mulus. Dengan demikian, mengerti, mengetahui kebiasaan, adat istiadat, pantangan, tabu, kesukaan, tatacara dari penduduk suatu negara, diharapkan akan meminimalkan ketersinggungan yang mungkin muncul dalam berkomunikasi. Maka, pemahaman kebudayaan menjadi sangat penting dalam pergaulan hubungan internasional. Pemahaman kebudayaan ini sendiri sebetulnya dapat terlihat dalam kebiasaan-kebiasaan protokoler atau tatacara-tatacara yang diatur dalam pertemuan- pertemuan, misalnya: bahasa-bahasa protokoler negosiasi, dimana tatacara menghormati, memberi salam, mengutarakan pendapat, bertanya, mengajukan usul diatur dan dipandu sedemikian rupa. Pemahaman kebudayaan tentu saja diperlukan untuk mensukseskan perundingan-perundingan atau kerjasama-kerjasama
B. contoh konkritnya adalah:
1. cara berpakaian yang semula tertutup menjadi terbuka. 2. tidak memiliki tata krama 3. teknologi canggih yang membuat anak menjadi susak Penjelasan: Dengan masuknya kebudayaan global ini membuat generasi baru menjadi rusak dan kurangnya perhatiaan dan bimbingan dari orang tua membut generasi baru menjadi generasi uang tidak memiliki rasa solidaritas yang tinggi.