Anda di halaman 1dari 8

Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar Pelayanan Minimal yang minimal yang selanjutnya disingkat SPM


adalah ketentuan tentang jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

SPM dapat mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik melalui penerapan
prinsip-prinsip partisipasi, transparasi dan akuntabilitas. Untuk mendukung pelayanan
minimal tersebut ada beberapa prinsip khusus yang berlaku dalam dalam pelayanan
publik, antara lain kesederhanaan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung
jawab, kelengkapan sarana prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, keramahan,
kesopanan dan kenyamanan. Prinsip-prinsip pelayanan publik ini sejalan dengan
prinsip-prinsip SPM yang diatur dalam kebijakan Peraturan Pemerintah diatas, yaitu:
sederhana, konkret, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat
dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas pencapaian yang dapat
diselenggarakan secara bertahap.

Impelementasi prinsip pelayanan publik maupun SPM tersebut dapat


diindikasikan dari berubahnya bentuk pelayanan publik, dari pelayanan yang sulit dan
berbelit menjadi pelayanan yang mudah, demikian pula dengan pelayanan yang mahal
bisa menjadi lebih terjangkau, diikuti dengan pelayanan yang tadinya memakan waktu
yang lama menjadi lebih cepat dan efisien, serta menyediakan tempat pelayanan yang
mudah diakses.

Dengan demikian Standar Pelayanan Menimal dijadikan indikator dalam


mengukur keberhasian kinerja pelayanan, baik pelayanan yang minimal atau lebih dari
minimal.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

Bab. 1. Pendahuluan 1
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6041);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2021
Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

C. KEBIJAKAN UMUM

Sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kota Jayapura diharapkan kepada OPD
dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan maupun menentukan sasaran
dan capaian program tetap mengacu kepada VISI dan MISI Pemerintah Kota Jayapura
Periode 2018 - 2022, yaitu: ”Terwujudnya Kota Jayapura yang BERIMAN, Bersatu,
Mandiri, Sejahtera dan Modern Berbasis Kearifan Lokal”.

Makna dari kata “BERIMAN” adalah merupakan wujud hidup masyarakat Kota
Jayapura yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang tercermin melalui sikap
dan perilaku yang bercirikan moral keagamaan yang kuat, cinta kasih, toleransi, damai,
kebersamaam, keberagaaman, kemitraan diantara umat beragama, dan kelestarian
lingkungan hidup sebagai cermin pribadi manusia yang bermartabat.

Dalam Penjabarannya VISI di atas diimplementasikan menjadi 8 MISI yang harus


diterjemahkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyusun dan
menentukan program dan kegiatan prioritas pembangunan OPD selama 5 (lima) tahun
sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas Hidup Umat Beragama


Misi Pertama dimaksudkan untuk mewujudkan agenda peningkatan kualitas
serta kuantitas hidup serta tingkat kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama, yaitu
melalui upaya:

1) Mewujudkan toleransi antar masyarakat yang multikultur, dengan didasari oleh


iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Meningkatkan pemahaman kehidupan beragama pada masyarakat.

2. Meningkatkan Penataan KePemerintahan yang baik dengan Dukungan


Kapasitas Birokrasi yang Profesional.

Bab. 1. Pendahuluan 2
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

Misi Kedua dimaksudkan untuk membangun serta menata Aparatur Sipil


Negara (ASN) agar lebih berdayaguna dan berhasil guna dalam mengemban tugas
umum pemerintahan dan pembangunan daerah dan nasional, yaitu melalui upaya:

1) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.

2) Meningkatkan Inovasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik.

3) Mewujudkan hubungan Kerjasama yang Profesional Dengan Seluruh


Stakeholder.

4) Pembangunan Dalam dan Luar Negeri.

3. Membangun Kota yang Bersih, Indah, Aman dan Nyaman.


Misi ketiga mengandung makna bahwa Kota jayapura akan diarahkan kepada
penampilan kota yang bersih, indah, tertib dan aman, serta nyaman dengan
memprioritaskan kepada penanganan masalah pembangunan. kualitas dan
kuantitas dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan
konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga diharapkan
masyarakat kota dapat merasa kenyamanan kotanya, melalui upaya:

1) Meningkatkan Penataan Wilayah Perkotaan yang Bersih dan Indah.

2) Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Sumber Daya Masyarakat.


Misi keempat dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat dan
derajat kesehatan sehingga mempunyai kualifikasi sebagai manusia yang
berkualitas dan dapat mengaktualisasikan dirinya di masyarakat, yaitu melalui
upaya:

1) Meningkatkan Daya Saing Pendidikan dan Olahraga.

2) Meningkatkan Derajat Kesehatan Menuju Kota Sehat.

3) Meningkatkan Pembangunan yang Berperspektif Gender dan Kota Layak Anak.

4) Meningkatkan Kualitas Mutu Infrastruktur Dasar Bagi Masyarakat.

5) Meningkatkan Pelayanan Sosial Terhadap Kelompok Masyarakat Berkebutuhan


Khusus.

5. Mengembangkan Potensi Kota sebagai Kota Jasa, Perdagangan, Pendidikan,


Pariwisata dan Utilitas Kota yang Berwawasan Lingkungan.
Misi Kelima mengandung makna bahwa pembangunan kota diarahkan kepada
peningkatan kemampuan ekonomi yang memprioritaskan pembangunan ekonomi.
Selain itu juga, diarahkan untuk pengembangan potensi kota melalui
pengembangan sektor jasa agar lebih efesien, produktif dan berdaya saing. Sektor

Bab. 1. Pendahuluan 3
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

jasa yang perlu diprioritaskan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Kota


Jayapura kedepan terutama sektor tersier pada jasa perdagangan, hotel dan
restoran; jasa angkutan dan komunikasi; jasa keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan, serta jasa-jasa lainnya. Upaya nyata yang dapat dilakukan berupa:

1) Kota Jayapura Sebagai Kota Jasa, dan Perdagangan.

2) Menjadikan Kota Jayapura sebagai Pusat dan Barometer Pendidikan Papua.

3) Berkembangnya Pariwisata Alam, Budaya, dan Sejarah.

4) Kota Jayapura sebagai, Kota Smart City.

5) Mewujudkan Pembangunan Berkalanjutan Berbasis Blue Economy.

6. Meningkatkan Supremasi Hukum dan Kualitas Demokrasi


Misi Keenam mengandung makna bahwa penyelenggaraan Pemerintahan
diarahkan kepada pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab
dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance dan clean goverment,
sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat
dengan disertai penegakkan supremasi hukum. Upaya yang dapat dilakukan
dengan:

1) Mewujudkan Revitaliasasi Produk Hukum;

2) Mewujudkan Kesadaran Berpolitik dan Penegakan Pelanggaran Hukum;

7. Memperkuat Hak Adat dan Memberdayakan Masyarakat Adat dan Kampung.


Misi ini merupakan keinginan untuk meningkatkan dan memperkuat peran
serta masyarakat adat baik perorangan maupun organisasi/ lembaga adat serta
kemampuan kampung dalam perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah kota. Upaya itu berupa:

1) Pemenuhan Hak-hak adat dan Orang Asli Papua (OAP);

2) Pengembangan Bahasa Port Numbay Dalam Penyelenggaraan Pendidikan;

3) Mewujudkan Kampung sebagai Identitas Port Numbay untuk Membangun


Indonesia.

8. Mengejawantahkan Nawacita Dalam Pembangunan Daerah


Misi ini berupaya menerapkan setiap visi dan misi Pemerintah pusat melalui
pembangunan daerah yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
sifat gotong royong, yang dapat di upayakan melalui “Mengoptimalkan Implementasi
Nawacita Dalam Pembangunan Kota Jayapura ke depan”.

Bab. 1. Pendahuluan 4
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

D. Arah Kebijakan
Dalam menangani berbagai permasalahan pembangunan di Kota Jayapura
selama lima tahun, Pemerintah Kota Mengacu kepada Visi dan Misi yang
Implementasinya melalui RPJMD Kota Jayapura Tahun 2018-2022 dengan beberapa
Program Strategis daerah sebagai berikut:

1. Pendidikan
Pemerintah Kota Jayapura berkomitmen menjadikan Kota Jayapura sebagai
Barometer Pendidikan di Provinsi Papua, sehingga kualitas penyelenggaran
pendidikan di Kota Jayapura terus di tingkatkan melalui Pembangunan Sarana dan
Prasarana pendukung pendidikan di berbagai jenjang dari Taman Kanak-Kanak
(TK), SD dan SMP serta bantuan bagi Perguruan Tinggi (PT). Sejalan dengan itu
pemerintah juga meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dari DIII
ke S1 dan S1 ke S2. Mutu pendidikan di Kota Jayapura menjadi barometer untuk
Provinsi Papua dan Papua Barat yang dibuktikan dengan kelulusan 100% Setiap
Tahun dari semua jenjang pendidikan. Untuk itu Bidang Pendidikan menjadi
Prioritas Utama dalam masa kepemimpinan dengan menyediakan sarana dan
prasarana pendukung sebagai berikut :
a. Pembangunan/Penambahan Ruang Kelas Baru berbasis sentra belajar,
Rehabilitasi dan Pemeliharaan RKB dan ruang Guru SD/MTs dan SMP serta
PAUD.
b. Pembangunan Pagar dan Paving Blok SD dan SMP.
c. Pengadaan Meubelair, Peralatan Laboratorium Komputer, Sarana PJOK dan
Peningkatan Sarana Alat Pemeblajaran serta Rehabilitasi Perpustakaan
d. Penambahan Rumah Dinas Guru dan Kepala Sekolah SD dan SMP Serta
Perlengkapannya
e. Pembangunan/Rehabilitasi Toilet dan Jamban Siswa dan Guru SD dan SMP
f. Pengadaan Komputer dan Perlengkapan ICT untuk pembelajaran Interaktif
Jaringan internet dan pangkalan data pendidikan
g. Dukungan Beasiswa Strata Satu (S-1) bagi Siswa SMA Berprestasi Secara
Terbatas untuk Jurusan yang Sangat dibutuhkan dalam Pengembangan SDA
dan SDM (Universitas Kristen Satya Wacana dan Universitas di Amerika)
h. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Tenaga Kependidikan serta Perbaikan
Kesejahteraan Guru serta Meningkatkan kualitas Dewan Pendidikan dan
Pengawas Pendidikan.
i. Meningkatkan Tingkat Kelulusan dan Kualitas Kelulusan (Nilai Evaluasi Murni)
disemua Tingkatan (SD dan SMP)
j. Mendorong minat belajar dari Masyarakat melalui Pendidikan Luar Sekolah
(PLS), Pendidikan Setara, Pelatihan lainnya dan Pemberantasan Buta Aksara,
sehingga 5 (lima) Tahun ke depan Kota Jayapura diharapkan telah bebas dari
Buta Aksara.

Bab. 1. Pendahuluan 5
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

k. Pendidikan lanjutan bagi Guru SPG ke program diploma (D-II, D-II ke D-III) dan
seterusnya, guna Peningkatan Profesionalitas.
l. Pendataan Sanggar Budaya dan Situs - Situs Budaya di Kota Jayapura

2. Kesehatan
Program pelayanan kesehatan merupakan program strategis Pemerintah Kota dalam
menyediakan standar pelayanan yang optimal dalam rangka mencegah dan
menanggulangi berbagai penyakit. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelayanan
Kesehatan telah, sedang dan akan terus dibangun, dikembangkan dan disediakan,
guna memenuhi Standar Pelayanan yang diharapkan ke depan akan terus dilengkapi,
dikembangkan dan ditingkatkan terutama di Puskesmas, Puskesmas Pembantu
(Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling) dan dukungan terhadap Rumah Sakit dan
Balai-balai Pelayanan Kesehatan yang ada di Kota Jayapura, termasuk Lembaga
Pendidikannya. Hal prioritas lain yang masih mendapat perhatian serius adalah:
a. Penambahan dan Peningkatan Tenaga Kesehatan secara Kuantitatif dan
Kualitatif.
b. Peningkatan Penanganan Penyakit-penyakit yang paling banyak di Kota
Jayapura seperti Malaria, ISPA, Kusta, Diare dan Penanganan HIV/AIDS.
c. Penyediaan Obat dalam jumlah dan jenis yang sesuai bagi Penyakit di
Masyarakat dan terjangkau oleh Masyarakat.
d. Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan, baik melalui Pustu, Puskesmas
Rawat Inap maupun Pelayanan Puskesmas Terpadu 24 Jam pada 13
Puskesmas.
e. Penanganan dan Pencegahan Kasus Narkoba dan HIV/AIDS secara terpadu dan
penanganan penyakit menular lainnya.
f. Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Puskesmas, Pustu dan Penambahan
Armada Pusling.
g. Pembangunan Rumah Sakit Tipe C Koya Barat Distrik Muara Tami.

Aspek Gizi, adalah hal yang paling besar perannya dalam membentuk kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) karenanya masyarakat perlu dimotivasi untuk sadar
gizi, dengan upaya memperoleh makanan bergizi tinggi dengan mudah dan murah.
Hal - hal yang dilakukan adalah:

a. Bersama instansi terkait secara terpadu memberikan penyuluhan tentang gizi


dan ditindaklanjuti dengan simulasi serta praktek mengenai gisi berupa
pembuatan makanan yang menggunakan produk lokal namun di ramu menjadi
produk makanan bernilai gizi.
b. Pengembangan sumber bahan pokok makanan sebagai sumber makanan bergizi
yang diproduksi oleh petani untuk konsumsi kota jayapura.
c. Pengembangan pengelolaan makanan bergizi paskah panen khususnya sumber
protein berupa tangkapan hasil laut maupun darat.

Bab. 1. Pendahuluan 6
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

d. Pemberdayaan Kelompok PKK atau Posyandu untuk memberikan pengetahun


tentang makanan bergizi dan pengaruhnya bagi perkembangan anak.
e. Pemberian makanan tambahan bagi Balita, Anak dan Ibu Hamil
Upaya peningkatan kesehatan dan gizi ini dilakukan dalam rangka menjadikan
usia harapan hidup yang lebih baik dari sekarang, yaitu 67 tahun meningkat
menjadi 70 tahun ke atas.

3. Pekerjaan Umum/Infrastruktur
Dalam rangka mendukung sektor transportasi kendaraan/orang dan barang yang
masuk dan keluar di Kota Jayapura yang terus meningkat maka Pemerintah Kota
Jayapura terus memperhatikan Pembangunan Infrastruktur dari berbagai aspek
dalam menunjang Kota Jayapura sebagai Ibukota Provinsi antara lain :
a. Pembangunan Jalan dan Jembatan Hamadi – Holtekamp sebagai Penghubung
RI–PNG.
b. Peningkatan dan Perbaikan Jalan Lingkungan/Gang.
c. Pembangunan Saluran (Drainase) dan Pemeliharaan Saluran Drainase di Kota
Jayapura terutama pada Daerah Rawan Banjir.
d. Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan Kota yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kota Jayapura.
e. Pembangunan Jaringan Listrik, Sanitasi dan Air bersih di Kota Jayapura.
f. Pembangunan/Peningkatan dan Rehabilitasi Utilitas Kota.

4. Pembangunan Perumahan
Penanganan pada Aspek Perumahan ini dilakukan melalui kerjasama antara
Pemerintah dengan Pihak Pengembang (Developer) untuk melakukan
Pembangunan Perumahan guna memenuhi Permintaan Rumah oleh Masyarakat.
Program yang dapat dilaksanakan adalah:

a. Pembangunan/Rehabilitasi Rumah Layak Huni dan Penataan Rumah


Penduduk di Kampung-kampung.
b. Kemitraan Pemerintah dengan Pihak Swasta dalam penyediaan Perumahan
bagi Masyarakat sesuai Tata Ruang.
c. Pengawasan terhadap Penggunaan Lahan bagi kebutuhan Pemukiman.
d. Penataan Pemukiman/Kawasan Kumuh di Kota Jayapura

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat


a. Pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal
b. Peningkatan kesiapsiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
c. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

6. Sosial
Program dan Kegiatan yang menjadi prioritas di Bidang Sosial :

Bab. 1. Pendahuluan 7
Laporan Standar Pelayanan Minimal Kota Jayapura

a. Penanganan Anak Jalanan/Anak Terlantar, Putus Sekolah dan Penyandang


Masalah Sosial.
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Sosial (PMS).
c. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
d. Program Pembinaan para Penyandang Cacat.
e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, yang termasuk
didalamnya adalah Pembinaan Keagamaan yang meliputi Pembinaan
Pendidikan Keagamaan, Pembinaan Kelembagaan Keagamaan dan
Pemberian Bantuan Stimulan bagi Rumah Ibadah.
f. Program Pembinaan Panti Asuhan dan Panti Jompo.
g. Penanggulangan Kimiskinan Melalui Program Keluarga Harapan

Bab. 1. Pendahuluan 8

Anda mungkin juga menyukai