1|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami haturkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat dan kasih
sayangnya kami dapat menyusun sebuah executive summary Kajian Desa Mandiri Hijau.
Buku executive summary ini memberikan gambaran tentang ringkasan kajian tentang
konsep pembentukan desa mandiri hijau. Pada hakikatnya desa mandiri adalah desa yang
maju kehidupan lahir batin meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan
ketertiban, kedaulatan politik, peran serta masyarakat dan kinerja pemerintahan desa.
Kemudian yang disebut Desa Mandiri adalah desa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas
sosial yang memadai seperti sarana dan prasarana, kesehatan pendidikan, ekonomi, ibadah,
olahraga, hiburan, perbelanjaan, dan lain-lain.
Kami selaku penyusun, mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Diharapkan laporan ini dapat
diterima dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
2|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
1 LATAR BELAKANG
3|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
perdesaan sering diarahkan pada konsep keserakahan (greedy tourism) dengan tujuan untuk
mendatangkan jumlah wisatawan sebanyak-banyaknya. Sebaliknya, pembangunan bersama
masyarakat akan menyebabkan pembangunan pariwisata mengarah pada bentuk pariwisata
hijau (green tourism) karena berkaitan dengan kepentingan jangka panjang masyarakat itu
sendiri.
Pada hakikatnya desa mandiri adalah desa yang maju kehidupan lahir batin meliputi
bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik, peran
serta masyarakat dan kinerja pemerintahan desa. Kemudian yang disebut Desa Mandiri adalah
desa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial yang memadai seperti sarana prasarana,
kesehatan, pendidikan, ekonomi, ibadah, olahraga, hiburan, perbelanjaan dan lain-lain.
Tujuan dari program/kegiatan ini, diharapkan dapat membantu pemerintah dan
masyarakat desa mengatasi permasalahan yang ada di desa, antara lain meliputi: 1)
Perumusan kawasan desa mandiri, 2) Penambahan modal dalam rangka penguatan ekonomi,
3) Pembangunan infrastruktur perdesaan, dan 4) Kegiatan padat karya produktif melalui
kegiatan kelompok usaha.
Desa Mandiri Hijau merupakan desa yang mampu mengembangkan dan menguatkan
kapasitas kelembagaan desa dengan tetap mempertahankan tradisi, kearifan, dan
pengetahuan lokal. Selain itu desa diharapkan mampu mengembangkan produk-produk
ekonomi desa berbasis sumber daya alam dan dikelola secara berkelanjutan, yang membuka
jalan bagi kesejahteraan masyarakat desa dan kawasan perdesaan.
Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dikembangkan oleh Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Daerah DIY masuk dalam kriteria
maju. Kriteria ini secara rinci menyebutkan bahwa Bantul masuk dalam kategori mandiri,
sementara Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo termasuk kriteria maju. Pengembangan desa
mandiri hijau ini salah satu program yang dikembangkan Kemendesa PDTT bersama dengan
World Wildlife Fund for Nature yang tertuang dalam nota kesepahaman bernomor
24/HK.07.01/SJ/X/2019. Nota kesepahaman ini berisi tentang pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat menuju desa mandiri hijau di desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi. Program ini juga relevan dengan Permendesa 13 tahun 2020 tentang prioritas
penggunaan dana desa tahun 2021 yang berfokus pada SDGs desa.
Terkait dengan keistimewaan Yogyakarta, beberapa status desa dalam perspektif urusan
keistimewaan, seperti Desa Mandiri Budaya, Desa Wisata, Desa Prima, Desa Preneur, Desa
Maritim, dan Desa Mandiri Hijau menjadi dasar yang penting. Bagaimana dasar ini kemudian
dikembangkan menjadi fondasi yang kuat untuk mewujudkan desa mandiri hijau. Pemda DIY
saat ini sedang dan akan mendorong implementasi ekonomi hijau dan salah satunya
diharapkan ada percontohan Desa Mandiri Hijau, sehingga diperlukan adanya kajian Desa
Mandiri Hijau.
2 HASIL KAJIAN
Hasil dari kajian ini adalah 1) Menyusun konsep Desa Mandiri Hijau di DIY; 2) Menyusun
konsep roadmap pelaksanaan Desa Mandiri Hijau di DIY; 3) Menyusun konsep rencana aksi
pelaksanaan Desa Mandiri Hijau di DIY; dan 4) Menyusun rumusan kebijakan dan rekomendasi
konsep pengelolaan Desa Mandiri Hijau di DIY.
4|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
3 METODE PENELITIAN
5|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
2. Pembentukan Kelembagaan
a. Mengidentifikasi pemangku kebijakan
Sangatlah penting untuk mengetahui siapa saja yang memiliki perhatian dan
tanggung jawab dalam pengembangan perekonomian, alam, dan budaya yang terkait
dengan pengembangan Desa Mandiri Hijau.
b. Membentuk pengelola Desa Mandiri Hijau
Komunitas diharapkan dapat secara aktif berfungsi dan bertindak sebagai pengelola
Desa Mandiri Hijau karena diperlukan kegiatan yang tetap dan berkesinambungan.
6|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
7|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
7. Candi. 6.
Membuat literasi tentang budaya baik yang 4. Memperbanyak program dan kegiatan dalam
8. Pusaka. tangibel maupun intangibel. Memamahi budaya sendiri, memperkenalkan
9. Industri kreatif. 7. Menginventarisir budaya yang ada di DIY. kepada bangsa lain.
10. Pameran budaya. 8. Melibatkan anak muda dalam semua aktifitas dan 5. Menginventarisir dan mendaftarkan budaya
11. Kerajinan kulit, bambu, eceng kegiatan budaya di DIY. tangible dan intangible ke UNESCO.
gondok, gerabah, perak dan 9. Memperkenalkan budaya baik tangible dan 6. Adaptasi budaya diperlukan untuk lebih
emas. intangible culture sejak anak-anak. mencintai budaya sendiri dan mengenalkan
12. Tenun, batik, anyam. 10. Mendukung program munculnya seniman daerah, kepada bangsa lain.
13. Seni tari, ketoprak, wayang seniman muda dan seniman cilik. 7. Pengembangan budaya berbasi IT sangat
orang, wayang kulit, reog, 11. Mengoptimalkan program keistimewaan untuk diperlukan untuk aksesibilitas kaum milenial.
jathilan, dadung awuk, ledhek, mendukung sepenuhnya budaya sebagai way of 8. Memunculkan tokoh-tokoh, pakaian, senjata
ndolalak, angguk, tayub. life yang adaptif dan inklusif. tradisional dalam game.
14. Karawitan, samproh, campur sari,
12. Terbentuknya komunitas-komunitas seni dan 9. E-gamelan, E-wayang, E-tari dll perlu
gamelan. budaya sehingga terjalin jaringan yang kuat dan dikembangkan.
15. Hampir semua desa mempunyai saling mendukung untuk peningkatan ekonomi 10. Memperbanyak program dan kegiatan untuk
joglo. wilayah. mengenalkan budaya sendiri dan upaya
16. Sanggar seni dan budaya. 13. Mendukung kreatifitas dengan memanfaatkan pelestariannya.
17. Gamelan dan alat musik sumberdaya lokal secara arif dan berkelanjutan. 11. Program diplomasi budaya.
tradisional. 14. Mendorong pemanfaatan fasilitas budaya seperti
joglo untuk aktifitas masyarakat, seni dan budaya.
15. Dapat memfasilitasi pihak lain yang ingin belajar
tentang seni dan budaya Yogyakarta.
WEAKNESS STRATEGI WO STRATEGI WT
1. Membutuhkan banyak anggaran 1. Penyesuaian penyelenggaraan budaya dengan 1. Sinergi seluruh stakeholder dalam
dan energi. memperhatikan anggaran dan energi. penyelenggaraan budaya yogyakarta.
2. Konsumsi yang berlebihan 2. Penyelenggaraan budaya dengan memperhatikan 2. Regenerasi aktor-aktor budaya yogyakarta.
3. Regenerasi terlambat. konsumsi yang ramah lingkungan. 3. Adaptasi budaya sehingga menjadi diminati oleh
4. Sulitnya bahan baku. 3. Mendukung penyelenggaraan produksi, konsumsi kaum millenial.
5. Ketertarikan anak muda terhadap dan distribusi ramah lingkungan dan berkelanjutan. 4. Penyelenggaraan dan pengenalan budaya tidak
seni budaya tradisional rendah. 4. Menemukan sumber-sumber bahan baku untuk terbatas sejak anak-anak.
6. Degradasi Budaya. produksi barang-barang dan penyelenggaraan
7. Kelangkaan bahan baku budaya yang berkualitas tinggi.
8. Perawatan masih rendah
8|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
9|Page
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
Pilar Budaya
No Arah Kebijakan Target Strategi Ukuran Kriteria OPD
b. Pembuatan buku
terkait sejarah dan
warisan budaya
Melindungi budaya tangible Menginventarisasi dan Banyaknya budaya Budaya Yogyakarta Dinas
dan intangible DIY mendaftarkan budaya Yogyakarta yang tetap terjaga dan kebudayaan
dari setiap desa ke terdaftar di UNESCO terpelihara
UNESCO
4. Diplomasi budaya Optimalisasi teknologi Pengembangan budaya Berkembangnya Bertambahnya jenis Dinas
informasi untuk penguatan berbasis teknologi Kreatifitas budaya dan macam kebudayaan
budaya berbasis IT adaptasi budaya
terhadap teknologi
informasi
5. Industri budaya Pengembangan industri a. Penemuan sumber a. Ditemukan sumber a. Ditemukannya Dnas
budaya dan seni kreatif bahan baku industri bahan baku baru Sumber bahan kebudayaan,
seni dan budaya, untuk baku industri Dinas
b. Peningkatan kualitas pengembangan seni dan perindustrian
SDM seni dan industri seni dan budaya. dan
budaya. budaya, b. Adanya SDM perdagangan
b. Pelatihan seni dan budaya
peningkatan kualitas yang berkualitas
SDM seni dan
budaya
Mengembangkan akses Menyediakan akses Layanan dapat diakses Masyarakat mudah Dinas Kominfo
layanan informasi budaya informasi budaya selama 24 jam mengakses
10 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
2. Pilar Sosial
11 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
8. Semua anak usia sekolah 7. Sosialisasi jarak minimal 10M antara sumber air
mengikuti Pendidikan formal dengan MCK untuk mendapatkan air yang sehat
9. Hampir semua organisasi
kemasyarakatan pengurus ada
unsur Wanita
WEAKNESS Strategi WO Strategi WT
1. Ketika ada bantuan Sebagian 1. Pemerintah desa harus mampu menolak target 1. Mendorong masyarakat untuk jujur
masyarakat mampu meminta penerima BLT dengan dengan alas an yang riil. 2. Menjaga fungsi lahan tetap menjadi lahan
jatah 2. Standarisasi produk obat herbal pertanian
2. Kualitas dan kuantitas bahan 3. Memantau kualitas dan kuantitas bahan makanan, 3. Mensosialisasikan makanan sehat
makanan misal: tingkat kekeringan gabah,jumlah produks, 4. Membuka ruang berdiskusi untuk kaum Wanita,
3. Obat herbal belum semua luas tanam, dll misal Menyusun RPJMD
terstandarisasi. 4. Melarang kegiatan masyarakat yang mencemari 5. Mensosialisasikan hak yang sama untuk pria dan
4. Masih ada yang mempunyai sungai, misal: mandi, BAB, buang sampah di sungai, Wanita dalam berbagai kesempatan
aktivitas MCK di sungai dll 6. Mengoptimalkan pilar-pilar sosial ditingkat desa
5. Air hujan yang ditampung untuk 5. Mendorong anak usia sekolah dan keluarga sampai
memasak makanan dan MCK di perguruan tinggi
6. Minat melanjutkan ke PT masih 6. Memberi kesempatan Wanita untuk menjadi
rendah pemimpin
7. Keterbatasan anggaran keluarga
8. Belum semua Wanita mau
menjadi pengurus organisasi
kemasyarakatan
9. Masih sedikit Wanita yan menjadi
kepala desa
12 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
13 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
3. Pilar Ekonomi
14 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
15 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
PILAR EKONOMI
No TARGET STRATEGI UKURAN KRITERIA OPD
Pelatihan sesuai dengan skill Produk yang dihasilkan berkualitas dan Produk diterima di pasar Dinas Koperasi dan
dan jenis pekerjaan bervariasi UMKM Dan
Dinas perdagangan
Peningkatan pengetahuan Melakukan manajemen usaha Manajemen usaha yang Dinas Koperasi dan
berwirausaha menjadi sehat UMKM dan
Dinas perdagangan
Tokoh penggerak/inovator Terdapat kepedulian dari anggota Menemukan suksesor PMD,
masyarakat Dinas Koperasi dan
UMKM
Perluasan jejaring usaha Memperoleh pengetahuan dan skill Peningkatan volume Dinas Koperasi dan
yang baru penjualan UMKM dan
Dinas perdagangan
2. Peningkatan kualitas Pameran/promosi produk Dapat mengikuti pameran di luar desa Produk yang layak dan Dinas Pariwisata, dan
produk lolos kurasi Dinas Koperasi dan
UMKM
Packaging (kemasan) Packaging higienis Packaging memenuhi Rumah Kemasan
produk standar kesehatan
Spesifikasi produk Produk merupakan ciri khas desa Produk berbasis sumber Dinas Perindustrian
setempat daya lokal yang rendah dan perdagangan
karbon
Diversifikasi produk Dari satu macam bahan baku dapat Inovasi produk Dinas perindustrian
dihasilkan bermacam-macam produk dan perdagangan,
BPPOM
Dinas Pertanian,
Dinas Kebudayaan,
dan
Dinas Pariwisata
Kerja sama dengan instansi Memperoleh pembinaan dari instansi Terjalin berbagai Diskominfo,
terkait terkait jaringan dari hulu ke hilir Dinas Perdagangan
16 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
4. Pilar Lingkungan
17 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
18 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
PILAR LINGKUNGAN
No ARAH KEBIJAKAN TARGET STRATEGI UKURAN KRITERIA OPD
b. Pengolahan sumber b. Teknologi b. Klasifikasi Hidup , Dinas
daya air menjadi air pengolahan sumber pengelolaan PUESDM, dan
bersih daya air yang sumber mata Dinas
aksesibel air Kesehatan
c. Implementasi
teknologi
pengolahan
sumber daya air
yang aksesibel
Semua masyarakat Program sanitasi Fasilitas sanitasi yang Jambanisasi
mempunyai fasilitas sanitasi memadai Ipal komunal
yang memadai.
5. Pilar Hukum
19 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
4. Pergub DIY Nomor 53 tahun 2014 4. Menyusun perturan tantang pelestarian dan
tentang pedoman budaya pengendalian flora dan fauna di DIY
pemerintahan 5. Menyusun peraturan dan kebijakan yang mengatur
5. Pergub DIY Nomor 131 tahun tentang penanganan perubahan iklim hingga
2021 tentang grand design tingkat desa.
keistimewaan DIY tahun 2022 - 6. Menyusun peraturan dan kebijakan tentang
2042 sustainable livelihood dan sustainable ecotourism
hingga tingkat desa.
7. Menyusun kebijakan tentang konservasi sumber air
bersih hingga tingkat desa.
8. Menyusun peraturan dan kebijakan terkait
konsumsi dan produksi yang bersih dan
berkelanjutan.
WEAKNESS Strategi W-O Strategi W-T
1. Tidak semua kabupaten memiliki 1. Sosialisasi dan penguatan isu desa mandiri budaya 1. Pilot project desa mandiri hijau
perda terkait desa mandiri hijau. melalui berbagai media. 2. Kunjungan kerja ke desa mandiri hijau yang
2. Tidak semua desa memiliki Perdes 2. Penguatan komitmen daerah dan desa dalam sudah ada atau mendekati sempurna sesuai
tentang budaya, ekonomi dan mewujudkan desa mandiri budaya. dengan kriteria.
lingkungan SDM untuk mengelola
sampah
20 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
PILAR HUKUM
No ARAH KEBIJAKAN TARGET STRATEGI UKURAN KRITERIA OPD
Dinas
Pemberdayaan
Perempuan,
Perlindungan
Anak dan
Pengendalian
Penduduk
3. Lingkungan Terdapat berbagai Menyusun Kebijakan Adanya naskah Adanya kajian DLH
kebijakan berkaitan dengan mengenai : akademik tentang tentang :
lingkungan a. Penanganan a. Penanganan a. Penanganan
perubahan iklim perubahan iklim perubahan
b. Pengelolaan sampah b. Pengelolaan iklim
c. Pengelolaan sumber sampah b. Pengelolaan
daya air dan sanitasi c. Pengelolaan sumber sampah
daya air dan c. Pengelolaan
sanitasi sumber daya
air dan sanitasi
4. Budaya Terdapat berbagai Menyusun kebijakan Adanya naskah Adanya kajian Dinas
kebijakan terkait dengan mengenai: akademik tentang: tentang : Kebudayaan
budaya a. Warisan dan sejarah a. Warisan dan a. Warisan dan
budaya sejarah budaya sejarah budaya
b. Perlindungan dan b. Perlindungan dan b. Perlindungan
pemeliharaan pemeliharaan dan
tangible culture dan tangible culture dan pemeliharaan
intangible culture intangible culture tangible culture
dan intangible
culture
5. Perda Desa Mandiri Terdapatnya Perda tentang Menyusun perda tentang Menyusun naskah Adanya kajian Biro
Hijau Desa Mandiri Hijau Desa Mandiri Hijau akademik tentang desa renaksi desa Administrasi
mandiri hijau mandiri hijau Perekonomian
daan SDA
21 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
PILAR HUKUM
No ARAH KEBIJAKAN TARGET STRATEGI UKURAN KRITERIA OPD
6. Perdes Terdapat perdes tentang Menyusun perdes Pemerintah
lingkungan, perlindungan tentang lingkungan, desa
sosial, budaya dan perlindungan sosial, Dinas PMD
pengembangan ekonomi budaya dan
lokal. pengembangan ekonomi
lokal.
Tabel 11. Aspek dan Kriteria Penyederhanaan Pembentukan Desa Mandiri Hijau
22 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
23 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
24 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dibab-bab sebelumnya pada kajian
desa mandiri hijau adalah sebagai berikut:
1. Desa Mandiri Hijau (DMH) yang akan diimplementasikan di Yogyakarta diartikan sebagai
desa yang memiliki kemampuan dan komitmen yang kuat dalam menyelesaikan
permasalahan di desa berdasarkan kewenangan yang dimiliki dengan
mengharmonisasikan pilar budaya, ekonomi, sosial, lingkungan, hukum serta
pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan berbasis sumberdaya lokal untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dari pengertian di atas, DMH didasarkan dari 5 pilar
yang akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat analisis, kriteria, indikator, dan
program dalam pembentukan DMH.
2. Roadmap yang disusun dalam DMH berdasarkan 5 pilar, yaitu budaya, sosial, ekonomi,
lingkungan, dan hukum. Roadmap disusun berdasarkan analisis SWOT yang dapat
mengindikasikan strategi yang harus dilakukan. Roadmap yang disusun meliputi
sosialisasi, penyusunan peraturan, implementasi strategi, penerapan teknologi, dan
pengembangan DMH agar menjadi desa yang mandiri dan keberlanjutan secara
keseluruhan.
3. Rencana aksi disusun berdasarkan roadmap dan OPD yang melaksanakan setiap
program yang dibuat pada roadmap untuk memenuhi indikator DMH. Rencana aksi yang
disusun pada 5 pilar tersebut meliputi penguatan data base mengenai budaya pada
masing-masing kalurahan, komitmen dalam melindungi budaya, pengembangan budaya
berbasis teknologi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam cakupan ekonomi
sampai Pendidikan, memperhatikan poin kesetaraan gender, pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan perekonomian kalurahan, dan peningkatan kesadaran serta
pengelolaan lingkungan di lingkungan kalurahan. Rencana aksi juga dibuat untuk
membuat target pelaksanaan program untuk pengembangan DMH.
4. Rumusan kebijakan harus dibuat untuk memperkuat dasar hukum dalam penerapan
DMH. Arah kebijakan dibuat dari tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
kabupaten/kota sampai dengan tingkat kecamatan serta desa. Kebijakan yang disusun
meliputi kebijakan mengenai HAM dan isu gender, pengelolaan lingkungan termasuk
kebijakan dalam penanganan perubahan iklim, perlindungan dan pemeliharaan budaya,
peraturan daerah mengenai DMH, dan peraturan di masing-masing kalurahan yang
mengatur mengenai DMH
B. REKOMENDASI
Rekomendasi untuk pengambil kebijakan pada kajian desa mandiri hijau adalah sebagai
berikut:
1. Untuk Pemerintah Pusat:
a. Perlu mengkaji tentang penerapan, pengembangan, penemuan, inovasi untuk
menemukan sumber bahan baku, energi terbarukan, produk dalam kegiatan budaya,
sosial, ekonomi yang ramah lingkungan;
25 | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY
Kajian Desa Mandiri Hijau
4. Pengampu utama dalam pelaksanaan DMH adalah Bappeda dan 4 OPD driver, yaitu
Dinas Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Dinas
Pariwisata, Dinas Koperasi Dan Dinas PMD di DIY dan Kabupaten/Kota.
26 | P a g e