Anda di halaman 1dari 6

AGENDA KEGIATAN :

MEMPERSIAPKAN/MENUNJUK MODERATOR

SUSUNAN ACARA SOSIALISASI P3-TGAI :


1. PEMBUKAAN (YANG DIBAWAKAN OLEH MODERATOR)
2. SAMBUTAN-SAMBUTAN :
- KEPALA DESA/YANG MEWAKILI
- PENGAMAT PENGAIRAN/JURU PENGAIRAN
3. PEMAPARAN PROGRAM P3-TGAI OLEH TPM
4. PENUTUP

BAHAN MATERI
SOSIALISASI KEGIATAN
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN
TATA GUNA AIR IRIGASI (P3-TGAI) T.A. 2022

MATERI ATAU TOPIK

1. PENJELASAN LATAR BELAKANG, SASARAN DAN PRINSIP


PENDEKATAN P3-TGAI

A. LATAR BELAKANG
P3-TGAI dilaksanakan untuk mendukung salah satu agenda prioritas
pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2025, yaitu memperkuat
infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas perekonomian dan
mendorong pemerataan pembangunan nasional. Kegiatan P3-TGAI
dilaksanakan secara padat karya melalui pemberdayaan masyarakat
petani dalam rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi, dan/atau
pembangunan jaringan irigasi secara partisipatif, terencana dan sistematis untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Proses pemberdayaan
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, dan pengelolaan
jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana
kegiatan.
Sehubungan dengan perkembangan pandemik Corona Virus Disease 2019
(Covid-19), meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya
cakupan wilayah yang terkena bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek
sosial ekonomi yang luas di Indonesia, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor
12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana
Nasional.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah melakukan dua cara yang
bergerak simultan yakni penyaluran program perlindungan sosial dan
mempercepat pelaksanaan Program Padat Karya Tunai. Selain untuk memacu
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Padat Karya
Tunai juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok.
Padat Karya Tunai yang dilaksanakan melalui P3-TGAI dapat memberikan daya
ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat pertumbuhan
ekonomi nasional pada kuartal IV tahun 2020 masih minus 2,19%.
Pola pelaksanaan Padat Karya Tunai juga harus memperhatikan protocol
physical dan social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19
.P3-TGAI dilaksanakan untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui
pemberdayaan dan partisipasi masyarakat petani. Proses pemberdayaan dimulai
dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan dan pengelolaan jaringan
irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana kegiatan.

B. SASARAN
Sasaran dari P3-TGAI yaitu :
- Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A atau dengan nama lain dalam kegiatan
teknis perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan
jaringan irigasi
- Rehabilitasi jaringan irigasi untuk perbaikan jaringan irigasi guna
mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula;
- Peningkatan jaringan irigasi untuk meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan
irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada
jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan
kondisi lingkungan daerah irigasi; dan
- Pembangunan jaringan irigasi untuk penyediaan jaringan irigasi di wilayah
tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.

C. PRINSIP DAN PENDEKATAN P3-TGAI


Prinsip-Prinsip P3-TGAI :
1. Partisipatif
Partisipasi anggota P3A, GP3A, dan/atau IP3A dapat diwujudkan dalam
bentuk sumbangan pemikiran, gagasan, waktu, tenaga, material, dan dana.
2. Transparansi
Manajemen dan administrasi penggunaan dana diketahui oleh seluruh
anggota P3A, GP3A, IP3A atau dengan nama lain yang terlibat.
3. Pemerataan
Penentuan lokasi penerima P3-TGAI dilakukan secara merata untuk
memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat petani.
4. Akuntabilitas
Kegiatan program yang dilaksanakan oleh masyarakat petani harus dapat
dipertanggungjawabkan dalam hal ketepatan sasaran, waktu, pembiayaan,
dan mutu pekerjaan.
2. PENJELASAN JENIS KEGIATAN DAN KEGIATAN YANG
DIKECUALIKAN

A. JENIS KEGIATAN P3-TGAI


1. Jenis Kegiatan P3-TGAI adalah :
- Rehabilitasi Jaringan Irigasi;
- Peningkatan Jaringan Irigasi dan;
- Pembangunan jaringan irigasi.
2. Selain jenis kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, kegiatan P3-
TGAI juga dapat berupa kegiatan normalisasi jaringan irigasi atau
pekerjaan tanah tanpa menggunakan alat berat atau perbaikan jaringan
irigasi.
3. Pelaksanaan jenis kegiatan P3-TGAI, dilakukan pada:
- jaringan irigasi tersier pada daerah irigasi kewenangan Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/kota; atau
- Jaringan irigasi desa,
4. Pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi, peningkatan jaringan irigasi,
dan/atau pembangunan jaringan irigasi meliputi kegiatan:
- pengerukan sedimen tanpa menggunakan alat berat pada saluran
pembawa dan/atau saluran pembuang;
- Lining beton, pasangan batu pada saluran pembawa dan/atau saluran
pembuang;
- Box tersier, box kuarter dan bangunan pelengkapnya antara lain berupa
gorong-gorong, bangunan terjun, jembatan layanan, tangga cuci,
tempat mandi hewan;
- Jalan inspeksi pada saluran yang diperbaiki, direhab, ditingkatkan
dan/atau dibangun;
- Tanggul pada saluran pembawa dan/atau saluran pembuang;

B. KEGIATAN YAANG DIKECUALIKAN DALAM PROGRAM P3-TGAI


Penggunaan dana P3-TGAI dikecualikan untuk:
- semua kegiatan yang dapat merusak jaringan irigasi;
- Kegiatan yang berbahaya dan/atau merusak lingkungan;
- Pembelian mesin pompa air;
- Pengeboran sumur air tanah;
- Kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran P3-TGAI.

3. TAHAPAN-TAHAPAN KEGIATAN P3-TGAI


Tahapan-tahapan kegiatan P3-TGAI yaitu :
A. Persiapan;
- Sosialisasi P3-TGAI ditingkat penerima P3-TGAI;
- Musyawarah Desa I;
- Usulan Calon Penerima P3-TGAI
- Penetapan dan Pengesahan P3A/GP3A/IP3A
B. Perencanaan;
- Survey Kondisi Jaringan Irigasi;
- Musyawarah Desa II;
- Penyusunan Rencana Kerja Kelompok;
- Usulan Rencana kerja;
- Persetujuan Rencana Kerja.

C. Pelaksanaan;
- Penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kerja Sama (PKS);
- Pencairan Dana Tahap I dan Tahap II
Setelah proses pencairan dana selesai maka proses pelaksanaan, pemantauan,
pengawasan, evaluasi, pelaporan dan dokumentasi kegiatan berjalan.

D. Penyelesaian Kegiatan.
- Musyawarah Desa III;
- Laporan Penyelesaian kegiatan P3-TGAI;
- Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan P3-TGAI;
- Penyerahan hasil pekerjaan dari kelompok ke PPK;
- Tindak lanjut penyelesaian pekerjaan yang belum selesai;
- Penyerahan hasil kegiatan dari PPK ke Kasatker
- Penyerahan hasil P3-TGAI dari Kasatker ke Kepala Desa;
- Pemeliharaan pekerjaan.

4. PENJELASAN SUMBER DANA DAN MEKANISME PENYALURAN DANA

Pembiayaan P3-TGAI bersumber dari APBN 2022 pada DIPA Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari.
Dana P3-TGAI dialokasikan sebesar Rp. 195.000.000,- yang proses pencairannya
berlangsung 2 tahap.
Tahap I sebesar 70% atau sebesar Rp. 136.500.000,-
Tahap II sebesar 30% atau sebesar Rp. 58.500.000,-
Jumlah Dana tersebut sudah termasuk biaya untuk persiapan, koordinasi,
perencanaan, rapat pelaksanaan, penyediaan fasilitas kesehatan, penyediaan vitamin
dan nutrisi tambahan, pelaporan dan dokumentasi paling banyak sebesar 5 % (lima
per seratus) dari anggaran.
Kompensasi pajak sampai bulan Agustus 2022 setelah itu menunggu aturan baru
yang berlaku.

Pencairan dana P3-TGAI dilakukan secara bertahap sebagai berikut:


a. Pencairan dana tahap I
Pencairan dana tahap I sebesar 70% dari nilai perjanjian kerja sama, yang
dilaksanakan setelah penandatanganan pakta integritas dan perjanjian kerja
sama.
P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain mengajukan surat
permohonan pencairan dana tahap I kepada PPK.
Surat permohonan pencairan dana tahap I dilampiri:
 Salinan perjanjian kerja sama dan buku rekening bank P3A, GP3A, dan/atau
IP3A atau dengan nama lain;
 Rencana penggunaan dana tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari
nilai perjanjian kerja sama;
 Surat pernyataan telah siap melaksanakan swakelola;
 Kuitansi tanda terima tahap I yang ditandatangani ketua P3A, GP3A,
dan/atau IP3A atau dengan nama lain;
 Salinan legalitas P3A paling sedikit dibuktikan dengan akta notaris; dan
 Surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTJB) ditandatangani oleh ketua
P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.

b. Pencairan dana tahap II


Pencairan dana tahap II sebesar 30% dari nilai perjanjian kerja sama,
dilaksanakan setelah progress kemajuan fisik mencapai minimal 50% (lima
puluh persen).
P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain mengajukan surat
permohonan pencairan dana tahap II kepada PPK.
Surat permohonan pencairan dana tahap II dilampiri:
 Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan fisik telah mencapai minimal
50% (lima puluh persen), yang dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan
hasil pekerjaan P3-TGAI;
 Rencana penggunaan dana tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai
perjanjian kerja sama;
 Laporan pendukung pencairan dana berupa:
- dokumentasi pelaksanaan pekerjaan;
- Salinan buku kas yang dilampirkan salinan bukti pembelian
(nota)/kuitansi; dan
- salinan absensi tenaga kerja;
- catatan harian, laporan 2 (dua) mingguan dan bulanan;
 Kuitansi tanda terima tahap II yang ditandatangani oleh ketua P3A, GP3A,
dan/atau IP3A atau dengan nama lain; dan
 Surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTJB) ditandatangani oleh ketua
P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain.
 Setelah seluruh lampiran surat permohonan pencairan tersebut di atas telah
diterima oleh PPK, PPK melakukan proses pencairan dana P3-TGAI.

5. PENJELASAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB P3A/GP3A/IP3A ATAU


DENGAN NAMA LAIN PENERIMA P3-TGAI:

P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain dalam penyelenggaraan P3-
TGAI bertugas:
- Menandatangani dan mentaati Pakta Integritas yang diketahui Kepala Desa dan
PPK;
- Menandatangani dan mentaati Perjanjian Kerja Sama;
- Membentuk Penyelenggara Swakelola yang terdiri atas Tim Persiapan, Tim
Pelaksana, dan Tim Pengawas;
- Mengikuti setiap tahapan pelaksanaan kegiatan P3-TGAI sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam petunjuk teknis penyelenggaraan P3-TGAI;
- Mengikuti musyawarah desa dan menandatangani berita acara musyawarah
desa;
- Mengajukan rencana kerja P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain
dilengkapi dengan KAK kepada PPK;
- Menyusun pelaporan dan dokumentasi fisik pelaksanaan P3-TGAI kepada PPK
dengan didampingi oleh TPM;
- Membuka rekening dalam rangka pelaksanaan P3-TGAI (rekening harus dual
account yang terdiri atas ketua dan bendahara P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau
dengan nama lain);
- Mengajukan surat permohonan pencairan dana P3-TGAI kepada PPK dibantu
oleh TPM;
- Menjamin dan memfasilitasi transparansi kegiatan;
- Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara swakelola sesuai dengan
Pakta Integritas dan Perjanjian Kerja Sama;
- Menghimpun bukti-bukti pengeluaran pelaksanaan P3-TGAI, termasuk juga
bukti biaya persiapan, koordinasi, perencanaan,rapat pelaksanaan, penyediaan
fasilitas kesehatan, penyediaan vitamin dan nutrisi tambahan, pelaporan dan
dokumentasi paling (paling banyak 5 %).
- Menyimpan seluruh dokumen perencanaan dan pelaksanaan secara baik untuk
kepentingan audit;
- Bertanggungjawab penuh terhadap penyelesaian pekerjaan baik fisik, keuangan,
dan pelaporan;
- Membuat berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan P3-TGAI;
- Membuat surat pernyataan penyelesaian pelaksanaan kegiatan P3-TGAI;
- Menyerahkan hasil pekerjaan P3-TGAI kepada PPK setelah disepakati dalam
musyawarah desa III;
- Memelihara hasil pelaksanaan pekerjaan P3-TGAI.
Selain tugas tersebut di atas, dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pada
pelaksanaan P3-TGAI, P3A, GP3A, dan/atau IP3A atau dengan nama lain juga ikut
memberikan penjelasan dan melaksanakan upaya pencegahan, penanganan, dan
pengendalian penyebaran Covid-19.
Dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, P3A, GP3A, dan/atau IP3Aatau dengan nama
lain dibina oleh kepala desa.

6. PENJELASAN TENTANG PAKTA INTEGRITAS

Pakta integritas ditandatangani ketua kelompok yang diketahui oleh Kepala Desa
dan Pejabaat Pembuat Komitmen (PPK) yang bermaterai rp.10000 berisikan :
- Tidak melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
- Bertanggungjawab atas pencapaian target kinerja pelaksanaan P3-TGAI sesuai
dengan Rencana Kerja P3A, GP3A, IP3A atau dengan nama lain*) yang telah
disusun;
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan P3-TGAI agar sesuai dengan peruntukan
dan tepat sasaran dengan berpedoman pada Petunjuk Teknis P3-TGAI;
- Melakukan pengadaan barang dan/atau jasa secara bersih dan transparan untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
- Menyimpan setiap tanda bukti transaksi/pengeluaran dana pelaksanaan P3-
TGAI.
- Melaksanakan pengelolaan jaringan irigasi hasil kegiatan P3-TGAI

Anda mungkin juga menyukai