PDF Makalah Keperawatan Komunitas
PDF Makalah Keperawatan Komunitas
Oleh :
162310101067
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
Halaman
Judul Kata
Pengantar
....................................................................................................................................
i
Daftar Isi
....................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
....................................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................................................................
2
1.3 Tujuan
Penulisan
....................................................................................................................................
3
1.4 Manfaat Penulisan
....................................................................................................................................
3
1.5 Metode
Penulisan
....................................................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Proses
Keperawatan
i
....................................................................................................................................
4
2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan
....................................................................................................................................
9
2.3 Langkah-Langkah Proses
Keperawatan
....................................................................................................................................
12
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dalam masyarakat dilanjutkan dengan pemilihan ketua kelompok dan pengurus inti.
1
Tahap pendidikan dan pelatihan kelompok masyarakat dimana kegiatan pertemuan
teratur dengan kelompok masyarakat, melakukan pengkajian, membuat program
berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan, melatih kader kesehatan yang
akan membina masyarakat dilingkungannya dan pelayanan keperawatan langsung
terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Tahap formasi kepemimpinan :
memberi dukungan latihan dan pengembangan keterampilan kepemimpinan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan kegiatan
pemeliharaan kesehatan. Tahap koordinasi intersektoral : kerjasama dengan sector
terkait dalam upaya memandirikan masyarakat, serta Tahap akhir dimana dilakukan
supervise bertahap, evaluasi serta umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok
kerja berikutnya. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas lebih detail
mengenai Proses Keperawatan Komunitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan
1. Tujuan
Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah :
a. Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu,
efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada
masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis,
dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas
harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi,
penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan
interpersonal yang baik.
2. Fungsi
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahabn
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhannya.
4
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga
atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,
psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam
pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah:
b. Data Subsistem
5
Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan
dengan metode "windshield survey" yaitu survey dengan berjalan
mengelilingi wilayah komunitas dengan melihat beberapa
komponen antara lain :
1. Perumahan, yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi,
kepadatan,
2. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan
3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah
tidak menimbulkan stres
4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan ; apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan
diberbagai bidang termasuk kesehatan
5. Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah
terjadi
6. Sistem komunikasi ; sarana komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi (misal televisi, radio,
koran, atau liflet yang diberikan kepada komunitas)
7. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan
pakah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), sehingga
upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau (misalnya anjuran
untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
8. Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, apakah biaya
terjangkau oleh masyarakat (komunitas). Rekreasi ini hendaknya
dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres.
Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
• Data Subyektif
6
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara
langsung/lisan.
• Data Obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran.
Sumber Data
• Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian.
• Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit,
2005)
Pengamatan
7
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik,
psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa
keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera
dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).
• Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan
yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan
fisik yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa
keperawatan dengan cara Inspeksi, Perkusi, Auskultasi dan Palpasi
(Mubarak, 2005).
Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
cara sebagai berikut :
1) Klasifikasi data atau kategori data
Cara mengkategorikan data :
a. Karakteristik demografi
b. Karakteristik geografi
c. Karakteristik sosial ekonomi
d. Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlene, 1998)
2) Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
2) Diagnosa K eperawatan
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa
besar stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang
timbul dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan
diagnosa atau masalah keperawatan. Diagnosa keperawatan menurut Muecke
(1995) terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan
yang dapat bersifat aktual, ancaman dan potensial.
a. Analisis Data
8
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak,
2005). Tujuan analisis data :
Menetapkan kebutuhan community
Menetapkan kekuatan
Mengidentifikasi pola respon community
Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan layanan kesehatan
b. Prioritas Masalah
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang
selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah
dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan
prioritas masalah.
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria
diantaranya adalah (Mubarak, 2005):
• Perhatian masyarakat
• Prevalensi kejadian
• Aspek politis
Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format
Mueke (1988) mempunyai kriteria penapisan, antara lain:
• Besarnya resiko
• Minat masyarakat
9
• Kemungkinan untuk diatasi
masyarakat.
1
3. Tahap Pendidikan dan latihan.
- Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
- melakukan pengkajian
- membuat program berdasarkan masalah atau diagnosis keperawatan
- melatih kader
- keperawatan langsung terhadap individu, keluarga, dan masyarakat
4. Tahap Formasi Kepemimpinan. Pada tahap ini peserta diberi dukungan,
latihan, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap
kegiatan pemeliharaan kesehatan.
5. Tahap koordinasi intersektoral. Kerja sama dengan sektor terkait dalam
upaya memandirikan masyarakat.
6. Tahap akhir. Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk
mengevaluasi serta memberi umpan balik untuk perbaikan kegiatan
kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.
4) I mplementasi
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang meliputi :
1. Bantuan untuk mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi
seimbang atau sehat, dan meningkatkan kesehatan.
2. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
3. Sebagai advokat komunitas (pendamping, pendukung, inovator, fasilitator
dll) untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhnya kebutuhan komunitas.
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan
(Anderson dan Mcfarlen, 1985) yaitu;
a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan
diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan
kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan
dini dalam kesehatan keluarga.
1
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah
kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan
inervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau kelainan
sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan. Misalnya
mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh kembang anak
usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian
individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan
keluarga. Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau
ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi
semula dan menghambat proses penyakit.
1
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten
(Mubarak, 2009).
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya
dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi
fokus adalah : program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti
organisasi dan partnership in community (model for nursing
partnership) (Mubarak, 2009).
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi
rencana berikutnya. Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses, dan hasil.
Evaluasi struktur merupakan proses mendapatkan dan menggunakan informasi
sebagai dasar proses pengambilan keputusan, dengan cara meningkatkan pelayanan
kesehatan. Evaluasi proses difokuskan pada urutan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil. Evaluasi hasil dapat diukur melalui perubahan
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perubahan prilaku masyarakat.
Evaluasi terdiri atas evaluasi formatif, menghasilkan informasi untuk umpan
balik selama program berlangsung. Sementara itu, evaluasi sumatif dilakukan
setelah program selesai dan mendapatkan informasi tentang efektivitas
pengambilan keputusan. Pengukuran efektivitas program dapat dilakukan dengan
cara mengevaluasi kesuksesan dalam pelaksanaan program. Sedangkan fokus dari
evaluasi pelakasanaan askep komunitas adalah :
1
• Efektivitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat
puas terhadap tindakan yang dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
1
3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok
3.2 Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada para perawat agar lebih mendalami materi yang telah
dipaparkan dalam makalah ini agar dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari
maupun saat berada di lapangan sehingga dapat menerapkan proses
keperawatan secara sistematis.
1
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan
Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC
N_KEPERAWATAN_KOMUNITAS
(Diakses pada kamis, 27 Desember 2018)
Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan
praktek . Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan