DIGEDUNG E LANTAI3
Disusun oleh :
SAHARUDIN (4116235)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
71
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR SKEMA............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang...................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah................................................................. 7
1.3 TujuanPenelitian.................................................................. 7
1.3.1 TujuanUmum............................................................. 7
1.3.2 TujuanKhusu............................................................. 7
1.4 ManfaatPenelitian................................................................ 8
1.4.1 BagiInstansiPuskesmas............................................. 8
1.4.2 BagiInsitusipendidikan............................................. 8
1.4.3 BagiPenelitiSelanjutnya............................................ 8
BAB II TUJUAN PUSTAKA
2.1 KonsepHipertensi................................................................. 10
2.1.1 DefinisiHipertensi..................................................... 10
2.1.2 KlasifikasiHipertensi................................................ 10
2.1.3 EtiologiHipertensi..................................................... 11
2.1.4 GejalHipertensi......................................................... 15
2.1.5 FaktorResiko............................................................. 15
2.1.6 PatofisologiHipertensi.............................................. 23
2.1.7 KomlikasiHipertensi................................................. 24
2.2 KonsepRokok....................................................................... 25
2.2.1 Tinjauan Kimia Rokok.............................................. 25
2.2.2 DefinisiMerokok....................................................... 26
2.2.3 Klasifikasi................................................................. 27
2.2.4 Lama MenghisapRokok............................................ 27
2.2.5 JumlahRokok............................................................ 28
2.2.6 DerajatMeroko.......................................................... 28
2.2.7 JenisRokok................................................................ 29
2.2.8 KndunganZatDalamRokok....................................... 31
2.2.9 DampakMerokokBagiHipertensi.............................. 32
2.3 KerangkaTeori...................................................................... 32
3.2 Hipotesis............................................................................... 34
72
3.6.1 Populasi....................................................................... 37
3.6.2 Sampel........................................................................ 38
3.9.1 Editing.........................................................................40
3.9.2 Coding.........................................................................41
3,9.4 Cleaning......................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
73
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menerapkan konsep dan teori kepemimpinan manajemen
keperawatan pada installansi ruang rawat inap penyakit dalam
wanita di RSUD Cibabat Cimahi. Mampu menerapkan pelayanan
keperawatan professional tingkat dasar secara bertanggung jawab
khususnya di ruang rawat inap penyakit dalam wanita gedung E
Lt.3 di RSUD Cibabat Cimahi serta menunjukkan sikap
kepemimpinan yang profesional.
76
1.4 Metode
Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi tentang sistem
manajemen keperawatan di ruang perawatan penyakit dalam
77
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Misi
Misi adalah sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi
keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan,
yaitu menjaga dan mengawasi suatu proses profesionalisasi
keperawatan indonesia agar terus berjalan dan
berkesinambungan.
Gambar 2.1 :
85
Gambar 2.2 :
Sistem Manajamen Keperawatan (Modifikasi Gillies, 1989)
c) Pengorganisasian data
Pilih data penunjang dan penghambat
d) Pembuatan rencana
c. Pengorganisasian
Pengertian organisasi dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
pengertian secara statis dan pengertian secara dinamis jika dilihat
secara statis, organisasi merupakan wadah kegiatan sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu.Sedangkan secara dinamis, organisasi
merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan
sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
1). Ciri organisasi
Lima hal yang menjadi ciri-ciri organisasi adalah
a) Terdiri atas sekelompok orang
b) Ada kegiatan-kegiatan yang berbeda tapi berkaitan
c) Tiap anggota mempunyai sumbangan usaha
d) Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
e) Adanya suatu tujuan.
2). Prinsip-prinsip organisasi
Setiap oraganisasi kemungkinan besar mempunyai prinsip-
prinsip seperti dibawah ini :
a) Tujuan yang jelas (clear objective)
b) Skala hierarki (the scalar principle)
c) Kesatuan komando /perintah (unity of command)
d) Pelimpahan wewenang (delegation of authority)
e) Pertanggung jawaban (responsibility)
f) Pembagian kerja (division of works)
g) Rentang kendali (span of control )
h) Fungsionalisasi (functionalization)
i) Pemisahan tugas (task separation)
j) Fleksibilitas/kelenturan (flexibility)
k) Keseimbangan (balance)
l) Kepemimpinan (leadership)
3). Proses pengorganisasian
Proses pengorganisasian pada intinya dapat dibagi menjadi dua
pokok analisis, yaitu analisis tujuan organisasi dan analisis jabatan.
a) Analisis tujuan organisasi
Analisis tujuan organisasi dijelaskan seperti primada
terbalik.Artinya analisis ini dimulai dari tujuan kemudian
dijabarkan menjadi tugas-tugas pokok kemudian tugas pokok
dijabarkan menjadi fungsi-fungsi. Setelah itu, fungsi dijabarkan
menjadi uraian pekerjaan dan terakhir uraian pekerjaan dianalisis
beban kerjanya
88
d. Penggerakan
b. Tujuan Komunikasi
1) Tujuan Komunikasi Secara Umum
Mengerti : komunikator hendaknya menyampaikan pesan
atau informasi kepada komunikan (penerima) dengan cara yang
baik. Memahami : mengandung arti bahwa informasi yang
disampaikan komunikator haruslah disesuaikan dengan keinginan
dan kemauan komunikan atau penerima informasi, sehingga segala
sesuatu yang disampaikan benar-benar berasal dari aspirasi
penerima informasi atau masyarakat pada umumnya.
Diterima : komunikator dalam menyampaikan informasinya
harus menggunakan cara yang asertif sehingga informasi tersebut
dapat diterima dengan baik. Termotivasi : setelah informasi
disampaikan maka komunikan tergerak untuk melakukan suatu
kegiatan yang diinginkan oleh komunikator dan ini merupakan
suatu yang diharapkan oleh pemberi pesan (Priyanto, 2009).
2) Tujuan Komunikasi antara Tenaga kesehatan terhadap pelayan
kesehatan
Tujuan utama komunikasi antar-tenaga kesehatan adalah
tercapainya tingkat kesehatan pasien semaksimal mungkin dengan
memberikan perawatan komprehensif melalui pertukaran informasi
yang akan meningkatkan koordinasi dan kesinambungan pelayanan
kesehatan terhadap pasien. Bila pasien mendapatkan pelayanan
kesehatan dari berbagai bagian dari rumah sakit, seperti bagian
92
c. Model Komunikasi
1) Komunkasi tertulis
Komunikasi tertulis yang dikeluarkan manajer sangat
mencerminkan manajer dan organisasi. Manajer harus mampu
menulis dengan jelas dan professional serta menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti (Marquis dan Huston, 2010). Nursalam
(2011) menyatakan bahwa komunikasi tertulis adalah bagian yang
penting dalam organisasi.Setiap organisasi harus mengembangkan
metode penulisan dalam mengkomunikasikan pelaksanaan pengelola
dalam mencapai setiap kebutuhan staf. Misalnya dalam surat
menyurat, pembayaran, dan jurnal.
Manajer hendaknya dapat menyusun usulan komunikasi
tulisan dalam surat menyurat menurut Health Care Education
Associates (1988, dalam Marquis dan Huston, 2010) meliputi
manajer mengetahui apa yang ingin dikatakan sebelum mulai
menulis, menyertakan orang dalam tulisan, menggunakan kata kerja,
menulis dengan sederhana, menggunakan kata sedikit mungkin,
menggunakan kalimat sederhana dan langsung, memberi arahan
untuk pembaca, mengatur materi secara logis, menggunakan para,
graph untuk memandu pembaca, menghubungkan pemikiran,
mengungkapkan pemikiran yang sama dengan cara yang sama.
Kepala Ruangan
Kelemahannya adalah:
(1) hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
pengalaman dan
(2) pengetahuan yang memadai dengan kemampuan self
direction, kemampuan mengambil keputusan yang tepat
menguasai keperawatan klinik dan
(3) mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
5) Model modular
Model modular adalah suatu variasi dari metode
keperawatan primer. Metode ini sama dengan model keperawatan
tim karena baik perawat professional maupun non professional
bekerja bersama dalam memberikan asuhan keperawatan dibawah
kepemimpinan seorang perawat professional. Di samping itu,
dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer
karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas
sekelompok kecil pasien sejak masuk dalam perawatan hingga
pulang bahkan sampai dengan waktu follow up care.
Sekalipun di dalam memberikan asuhan keperawatan
dengan menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga
orang perawat, tanggung jawab yang paling besar tetap ada pada
perawat professional.Perawat professional juga memiliki kewajiban
untuk membimbing dan melatih non professional. Apabila perawat
professional sebagai ketua tim dalam keperawatan modular ini
tidak masuk, tugas dan tanggung jawab dapat digantikan oleh
perawat professional lainnya yang berperan sebagai ketua tim.
Peran perawat kepala ruang (nurse unit manager) diarahkan
dalam hal membuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan
kecocokan anggota untuk bekerja sama dan berperan sebagai
fasilitator, pembimbing serta motivator.
e. Fungsi Manajerial
1) Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah petugas atau perawat yang diberikan
tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin pelaksanaan
pelayanan keperawatan serta tata laksana personalia pada suatu
ruangan atau bangsal rumah sakit.
103
2) Manajerial
Masalah manajerial dalam manajemen rawat inap pada
umumnya terdiri atas kegiatan yang berkaitan dengan
manajemen seperti perencanaan, peroganisasian, ketenanga,
pengarahan, pengendalian dan komunikasi serta penataan
lingkungan kondusif
3) Pengembangan staf
Pengembangan staf dapat dilakukan melalui berbagai
kegiatan atau metode.Kegiatan ini dilakukan manajemen
rawat inap dapat dilkukan secara optimal.Adapun kegiatan
tersebut meliputi pelatihan-pelatihan dalam ranga
meningkatkan keterampilan perawat di dalam rumah sakit
yang bersangkutan. ( inservice training ), progam orientasi
pekerjaan, job training, pendidikan yang berkelanjutan baik
bersifat formal maupun informal, kegiatan yang berhubungan
dengan kepemimpinan dan pengembangan karier, dan tidak
108
Tabel 2.1
Instrument Observasi Pelaksanaan Dokumentasi
Rencana Harian
5 Memberikan tanda
terhadap kegiatan yang
telah dilakukan
6 Mendokumentasikan
sesuai kebijakan
7 Tulisan jelas dan rapi
8 Menulis di format
keterangan jika terjadi
kesalahan/ perubahan
kegiatan
Tabel 2.2
Rencana Harian Perawat Pelaksana
Nama perawat :.
Ruangan :.
Tanggal :..
Nama Pasien :
1 4 7...
2 5 8...
36 9...
Waktu Kegiatan
07.30 13.30 20.30 Operan pre- compren
Pasien 1
(tindakan)
Pasien 2
(tindakan)
Pasien 3
(tindakan)
Dan seterusnya ..
112
Tabel 2.3
Rencana Harian kettua Tim Di Ruang Perawatan
Nama perawat :
Ruangan :
Tanggal :
Nama Pasien :
1 4 7...
2 5 8...
3 6 9
Waktu Kegiatan
07.30 Operan
Pre conference
08.00 Pasien
1 :.(tindakan)
Pasien
2 :.(tindakan)
Pasien
3 :.(tindakan)
Dst
09.00 Melakukan supervisi kepada perawat
Tindakan :...
Peawat II :. (nama)
Tindakan :.
10.00 Memimpin terapi kelompok
11.00 Pasien
1 :.(tindakan)
Pasien
2 :.(tindakan)
Pasien
3 :.(tindakan)
Dst
12.00 Istirahat
13.00 Dokumentasi data supervisi pondokumentasian yan dibuat
perawat
14.00 Operan
Tabel 2.4
Rencana Harian Kepala Ruangan Perawatan
114
Nama Karu :
Ruangan :.
Tanggal :.
Jumlah perawat :.
Jumlah pasien :
Waktu Kegiatan
07.30 Operan (pre- conference)
.
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi, dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru/ pasien yang
memerlukan perhatian khusus.
10.00 Melakukan supervisi kepada ketua tim
Tindakan :..................
Tindakan :
11.00 Melakukan supervise kepada perawat pelaksana
Perawat 1 :..
Nama :..
Tindakan :...
Peawat 2 :
Nama :
Tindakan :..
12.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat
terstruktur/ insendentil
13.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang
115
belum teratasi
Istirahat
14.00 Operan
Post conference
3) Rencana bulanan
Kepala ruangan dan ketua tim membuat rencana bulanan yang
berhubungan dangan peningkatan asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan.
1) Rencana bulanan kepala ruangan rawat inap
Setiap akhir bulan kepala ruangan perawatan melakukan evaluasi hasil
keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi
tersebut, kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalam
rangka peningkatan kualitas hasil. Dalam fungsi perencanaan, kepala
ruangan membuat laporan tentang evaluasi rencana yang dibuat oleh
ketua tim dan perawat pelaksana.
2) Rencana bulanan ketua tim
Setiap akhir bulan melakukan evaluasi rencana asuhan bukan evaluasi
tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan di tim yaitu asuhan
keperawatan dan kinerja perawat pelaksana. Berdasarkan hal tersebut,
membuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan pada bulan
berikutnya. Ketua tim membuat laporan evaluasi rencana kegiatan
harian asuhan keperawatan serta melakukan perbaikan asuhan
keperawatan dengan merencanakan diskusi kasus.
Kepala Ruangan
CCI
a. Pengertian
Adalah suatu sarana pertukaran informasi yang
berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan agar
terlaksana secara berkesinambungan
b. Tujuan
Mendapatkan informasi yang akurat, singkat, sistematis
dan menggambarkan kondisi pasien saat ini
c. Prosedur
1) Kumpulkan data yang terkait dengan kondisi pasien
2) Informasikan kondisi pasien baik medis maupun
keperawatan menggunakan format sbar (situations,
background, assesment, recommendation)
3) Lakukan timbang terima dengan dipimpin kepala tim /
Kepala Ruang shift sebelumnya berpedoman pada data
yang tercatat didalam catatan perkembangan terintegrasi,
implementasi keperawatan dan data penunjang lainnya
10. Tata Laksana Bimbingan Mahasiswa
a. Pengertian
Adalah kegiatan memberikan bimbingan kepada
mahasiswa keperawatan yang sedang praktik lapangan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien dan keluarga
b. Tujuan
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar sesuai
dengan teori yang didapat dikelas
c. Prosedur
1) CI mengadakan pre conference dengan mahasiswa yang
jaga
2) CI bersama mahasiswa membahas SP yang telah dibuat
dan memberikan umpan balik serta memberikan paraf
3) CI dan mahasiswa mendiskusikan target tindakan yang
akan dicapai
4) CI menemani mahasiswa didalam menyiapkan peralatan
dan pemberian tindakan kepada klien
5) CI melakukan evaluasi terhadap persiapan alat dan
tindakan yang dilakukan
125
Tabel 2.1
Matriks SWOT
Internal Strengths (S) Weakness (W)
internal eksternal
peluang peluang
19
BAB III
ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH
KEPALA RUANGAN
KEPALA RUANGAN
Melly Pusparani, S.Kep, NERS
a.
b. Komposisi tenaga perawat di ruang E3 (Penyakit Dalam)
Tabel 3.1. Komposisi Tenaga Perawat RSUD Cibabat Ruangan E3
c. Pembagian Tugas
1. Kepala Ruangan
a. Membaca laporan kejadian diruangan yang dibuat oleh
perawat pelaksana
b. Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap status
ruangan
g. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan perawatan yang
dilakukan
135
lainnya
m. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
n. Menghadiri pertemuan berkala yang diadakan oleh Ka. Sie
lainnya
d. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
diruangan
e. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawat
perawat
3. Penanggung Jawab Shift
a. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
berlaku
e. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruang
kerja
g. Menyiapkan dan memelihara alat keperawatan dan alat lainnya
prosedur
j. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala
keperawatan
l. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan
m. Melaksanakan gugus kendali mutu
n. Memegang rahasia jabatan
4. Ketua Tim
a. Memimpin serah terima tugas antar pelaksana
b. Melakukan pengkajian keperawatan terhadap ststus
kelengkapan pendokumentasian
g. Mengevaluasi hasil kegiatan atau tindakan keperawatan yang
telah dilakasanakan
h. Menilai kemajuan semua psien dari hasil pengamatan langsung
dan informasi
Menegakkan diagnose keperawatan
Merencanakan tindakan
Melaksanakan tindakan keperawatan
Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
Mendokumentasikan hasil tindakan
c. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien
berlaku
e. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruang
dengan prosedur
i. Membina hunbungan baik dengan unit lain dan tim kesehatan
lainnya
j. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan
k. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan
l. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Ka. Instalasi
d. Jumlah Perawat
1) Lokakarya STIKES Rajawali
=( ) + 25%
=(
= 18,2 + 25 %
= 22,75
= 23 orang
Menurut perhitungan lokakarya diatas bahwa jumlah tenaga kerja
c) Dinas malam
(1) 3 orang minimal care 3 x 0,07 = 0,51
(2) 21 orang intermediate care 20 x 0,10 = 2,1
(3) 4 orang total care 4 x 0,20 = 0,8 +
Jumlah perawat dinas pagi dibutuhkan = 3,11 (3 orang)
Hasil analisis :
Menurut perhitungan Douglas sesuai dengan ketergantungan
yang ada di ruangan E3. Dari hasil analisis yang didapat untuk
140
Puas 6 33,3
Total 18 100 %
Hasil analisis:
(33,3%)
141
a) Data Man
Tabel 3.4 Hasil Pengkajian Kuesioner Perawat Rawat Inap
Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Struktur organisasi Jumlah %
Sangat tidak sesuai dengan struktur
1 5,5 %
organisasi
Tidak sesuai dengan struktur organisasi 0 0 %
Total 18 100 %
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.1 di atas dapat di
Hasil analisis:
Di ruang E3 66,7 % (12 orang) berpendidikan D3
Sedang 4 22,2 %
Sesuai 0 0%
Total 18 100 %
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.3 di atas dapat di
%).
Tabel 3.7 Hasil Pengkajian Koesioner Komposisi Pembagian
Tugas Perawat Rawat Inap Gedung E Lantai 3
Rumah Sakit Umum Cibabat
Pembagian tugas Jumlah %
Sangat tidak sesuai degan job
0 0%
description
Tidak sesuai dengan job
0 0 %
description
Total 18 100 %
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.4 di atas dapat di
Total 18 100 %
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.5 di atas dapat di
menangani 10 pasien.
Tabel 3.9 Hasil Pengkajian Koesioner Komposisi Sertifikasi
Perawat Rawat Inap Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit
Umum Cibabat
Sertifikasi Jumlah %
Tidak pernah mengikuti pelatihan 0 0%
Mendapatkan pengetahuan dan perawat
0 0%
lain
Total 18 100 %
Hasil analisis
144
Total 18 100 %
Hasil analisis
perawat.
Total 18 100 %
Hasil analisis:
Total 18 100 %
Hasil analisis
Total 18 100 %
Hasil analisis
SPUOLHOCK WC
M
RUANG
AD
GUDAN
MINI JALUR EVAKUASI TERAS
G
STR
ASI
RUANG
MAHASISWA 304 303
LIFT
TANGGA
DARURAT
148
sarung windring
2. Alat tersedia tapi kurang dari kebutuhan : laken, perlak, stik laken, taplak
3. Kerapian dari alat tenun masih belum sesuai pada tempatnya
STANDAR
STANDAR
NO NAMA BARANG akreditasi RSUD JUMLAH KONDISI Keterangan
DEPKES
cibabat
151
1 Ambu bag 1/ruangan 1 1 Baik TAM
Bak instrument
3 2/ruangan 2 2 Baik Tidak ada masalah
sedang
20 Nachkas 1/ruangan 32
Hasil analisa:
1.Alat yang tidak tersedia : Termos air
2.Alat yang ada tapi kurang atau kondisi rusak: panci besar, baskom mandi, whastapel, kapstok, lampo sorot.
b. ALAT KESEHATAN UNTUK RUANG RAWAT INAP E3
Alat Kesehatan Gedung E3
155
Hasil analisis:
1. Alat yang tidak tersedia : windring, tong spatel, timbangan bayi,
verban, bengkok
c. Adminitrasi Penunjang
Sarana dan Prasarana di Ruang Rawat Inap E3 RSUD Cibabat sudah
sudah baik, setiap pagi dan sore ruangan dibersihkan oleh petugas CS
dan kondisi ruangan cukup bersih. Tetapi kondisi ruangan terlalu ramai
Model primer 0 0%
156
Total 18 100 %
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.14 di atas dapat di ketahui bahwa
Total 18 100 %
1. Hasil analisis
2. Berdasarkan hasil analisa dari table 3.15 di atas dapat di ketahui bahwa
tidak dijalankan.
Tabel 3.16 Hasil Pengkajian Kuesioner Timbang Terima Perawat Rawat Inap Gedung E
Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Timbang Terima Jumlah %
Tidak dilakukan 0 0%
Dilakukan tanpa mengunjungi pasien 0 0%
Total 18 100 %
3. Hasil analisis
157
4. Berdasarkan hasil analisa dari table 3.16 di atas dapat di ketahui bahwa
pasien
Tabel 3.17 Hasil Pengkajian Kuesioner Supervisi Perawat Rawat Inap Gedung E Lantai 3
Rumah Sakit Umum Cibabat
Supervisi Jumlah %
Tidak dilakukan 0 0%
Dilakukan tidak terstruktur 0 0%
Total 18 100 %
5. Hasil analisis
6. Berdasarkan hasil analisa dari table 3.16 di atas dapat di ketahui bahwa
Setralisasi 13 72,2 %
Total 18 100 %
Hasil analisis
158
7. Berdasarkan hasil analisa dari table 3.17 di atas dapat di ketahui bahwa
Tabel 3.19 Hasil Pengkajian Kuesioner Ronde Keparawatan Perawat Rawat Inap Gedung
E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Ronde Keperawatan Jumlah %
Tidak pernah dilakukan ronde keperawatan 0 0%
Tidak pernah melakukan tetapi mengenal
0 0%
ronde keperawatan
Total 18 100 %
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.18 di atas dapat di ketahui bahwa ronde
Tabel 3.20 Hasil Pengkajian Kuesioner dokumentasi keperawatan Perawat Rawat Inap
Gedung E Lantai 3 Rumah Sakit Umum Cibabat
Dokumentasi keperawatan Jumlah %
Tidak ada dokumentasi 0 0%
Ada dokumentasi tapi tidak lengkap 0 0%
Total 18 100 %
159
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mengganti 1.1 persiapan alat
Alat tenun
1.1.1 Alat tenun bersih
yang diperlukan disusun
menurut penggunaannya
1.1.2 Ember tertutup
untuk kain kotor
160
Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisa dari table 3.19 di atas dapat di ketahui bahwa ronde
pasien .
163
RUMUS :
= 92,5%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukanpada 10 perawat tentang mengganti alat tenun, sudah sesuai dengan SOP dimana telah mencapai 92,5%
P P P P P P P P P P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Perekaman EKG 1.1 persiapan alat
G.E
1.1.1 Alat EKG lengkap dengan siap pakai
1.1.2 Jelly EKG
1.1.3 Kapas/kasa lembab/tissue
1.2 persiapan pasien
1.2.1 Melakukan penjelasan kepada pasien/keluarga
tentang tindakan yang akan di lakukan
1.2.2 menganjurkan pasien untuk tidur terlentang/datar
1.2.3 memeriksa tekanan darah dan Nadi pasien - - - - - - - - - -
1.3 pelaksanaan
1.3.1 Melakukan cuci tangan - - - - - - - - - -
1.3.2 Membuka dan melonggarkan pakaian pasien
bagian atas. Bila pasiennya memakai jam tangan,
gelang dan logam lain di lepas
1.3.3 Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan - - -
kapas pada daerah dada, kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai di lokasi pemasangan
manset elektroda
1.3.4 mengoleskan jelly EKG pada permukaan
165
1.3.28Dokumentasikan
RUMUS :
= 92,4%
Hasil Analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 perawat mengenai perekaman EKG, sudah sesuai dengan SOP yang mencapai 92,4%. Namun
ada beberapa yang pelaksanaanya masih kurang dalam tindakan Perekaman EKG G.E adalah pemeriksa tekanan darah dan nadi pasien,
cuci tangan sebelum tindakan, membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan tangan dan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Memberikan 1.1 persiapan alat
Tranfusi
168
RUMUS :
= 82,9%
Hasil analisa:
170
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, sudah sesuai dengan SOP yang mencapai 82,9%. Namun ada beberapa hal
yang belum terlaksana sesuai SOP dalam tindakan pemberian pemberian transfusi adalah pengalas, mencuci tangan sebelum tindakan, dan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pemberian oksigen 1.1 Persiapan alat
1.1.1 Tabung oksigen
1.1.2 Hemedifere dengan aquades pelembab
1.1.3 Nasal kanul/masker
1.1.4 Cutten bud
1.2 Persiapan pasien
1.2.1 Memberi penjelasan kepada pasien - - - - - - - - - -
1.2.2 Mengatur posisi pasien
1.3 Pelaksanaan
171
RUMUS :
172
=44,16%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, masih belum sesuai dengan SOP karena hanya mencapai 44,16% dan yang
belum dilakukan dalam tindakan pemberian oksigen adalah Memberi penjelasan kepada pasien, perawat mencuci tangan, cek aliran
oksigen dengan mengalirkan udara yang keluar melaui selang ke punggung tangan, perawat mencuci tangan, observasi respon pasien.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pemasangan NGT / 1.1 Persiapan alat
Sonde Fooding
1.1.1 Selang Penduga / NGT sesuai ukuran
173
RUMUS :
175
= 56%
Hasil analisa:
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 orang perawat, SOP yang tercapai 80% dan yang belum dilakukan dalam tindakan
pemasangan NGT / Sonde Fooding adalah kassa steril, pengalas, pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan,
perawat mencuci tangan, pengalas dipasang diatas dada, lubang hidung dibersihkan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pemasangan Infus 1.1 Persiapan alat
176
1.1.1 IV kateter
1.1.2 IV line / infuse set
1.1.3 standar infuse
1.1.4 Tournikuet
1.1.5 Cairan Infus
1.1.6 Kapas alcohol
1.1.7 Handyplast
1.1.8 Gunting
1.1.9 Plester
1.1.10 Pengalas - - - - - - - - - -
1.1.11 Bengkok
1.1.12 Spalek / bila perlu
1.1.13 Baki / trolly
1.1.14 Handscoon
1.2 Persiapan pasien
1.2.1 Pasien diberi inform consent
1.2.2 Atur posisi pasien dan peralatan yang akan
digunakan
1.2.3 Perhatikan keadaan umum pasien sebelum dan
sesudah pemasangan infuse
177
RUMUS :
Hasil analisa:=60,27%
179
Dari hasil observasi yang dilakukan, ternyata belum sesuai dengan SOP yaitu hanya mencapai 60,27% dan yang belum di lakukan dalam tindakan
pemasangan infuse adalah pengalas, cuci tangan sebelum malakukan tindakan, pasang alas dibawah area pemasangan infuse, beri label tanggal pada
area pemasangan, catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan distatus pasien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pemasangan 1.1 Persiapan alat
Kateter Kandung
Kemih
1.1.1 Persiapan alat steril
a. Bak instrument - - - - - - - - - -
b. Handscoon
c. Ketetr sesuai ukuran
1.1.2 Persiapan alat tidak steril
a. Plester
b. Bengkok
c. Kapas cebok - - - - - - - - - -
d. Jelly
e. Spuit 10 cc
180
f. Cairan NaCl
g. Urine bag
h. Kom berisi larutan savlon - - - - - - - - - -
1.2 Persiapan pasien
1.2.1 Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang
akan dilakukan
1.3 Pelaksanaan
1.3.1 Perawat mencuci tangan - - - - - - - - - -
1.3.2 Siapkan peralatan yang steril dan yang tidak steril
kedekat pasien
1.3.3 Pasang sampiran atau tutup gordyn
1.3.4 Atur posisi sesuai kebutuhan
1.3.5 Buka pakaian bagian bawah, tekuk kedua lutut
letakan bengkok diantara kedua tungkai
1.3.6 Gunakan handscoon steril, bersihkan daerah - - - - - - - - - -
meatus uretra dengan kapas savlon, buang ke
bengkok
1.3.7 ujung kateter diberi jelly, masukan perlahan-lahan
kedalam meatus uretra, pasien dianjurkan menarik
nafas panjang
1.3.8 setelah dipastikan kateter masuk kedalam blas
masukan NaCl 0,9 % sesuai kebutuhan dengan
181
RUMUS :
Hasil analisa:=99,6%
Dari hasil observasi yang dilakukan, sudah sesuai dengan SOP mencapai 99,6% dan yang belum dilakukan dalam tindakan pemasangan
kateter kandung kemih adalah bak instrument, kapas cebok, kom berisi larutan savlon, gunakan handscoon steril, bersihkan daerah meatus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Penerimaan Pasien 1.1 Prosedur
Baru
1.1.1 Pasien datang ke ruangan disertai status rekam
medic
1.1.2 Pasien ditempatkan di kelas yang telah disepakati
1.1.3 Menarapkan sikap 7 S: Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun, Sentuh, Sensitif
1.1.4 perawat memperkenalkan diri mencakup salam - - - - - - - - - -
terapeutik : selamt pagi, sore, malam ibu / bapak
perkenalkan nama saya Zr/ Br saya perawat
disini yang akan membantu ibu / bapak pada dinas
pagi/sore/malam dari jam. Sampai dengan
jam..
1.1.5 Melakukan pengkajian pada pasien
1.1.6 Menympaikan informasi kepada pasien dan
keluarga tentang :
a. Hak dan kewajiban kepada pasien dan - - - - - - - - - -
keluarganya
b. Petugas yang akan merawat - - - - - - - - - -
183
RUMUS :
Hasil analisa:=58%
184
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 perawat mengenai penerimaan pasien baru, pelaksanaan SOP ya ng telah dicapai yaitu sebesar
58%.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Menghindari Terjadinya 1.1 Persiapan alat
Alergi Obat Suntikan (Skin
Test)
1.1.1 Catatan Pengobatan
1.1.2 Vial / ampul yang berisi obat
1.1.3 Kapas alcohol
1.1.4 Kom kecil
1.1.5 Aquabidest
1.1.6 Spuit / disposable
1.1.7 Ballpoint dan jam
1.2 Persiapan pasien
1.2.1 Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tidakan
yang akan dilakukan
1.2.2 Persiapan Perawat
185
1.6.2 Aquabides
1.6.3 Spuit disposable
1.6.4 Aquabides
1.6.5 Kapas alcohol
1.6.7 Obat yang dibutuhkan
1.6.8 Bak Spuit berisi obat yang sudah di oplos
dengan prinsip 6B (benar obat, dosos,
pasien, waktu, cara, dukemtasi)
1.6.9 Baki dan pengalas - - - - - - - - - -
1.6.10 Bengkok
1.6.11 Alas tindakan - - - - - - - - - -
1.6.12 Persiapan pasien :
a. Pasien diberi tahu tentang prosedur - - - - - - - - - -
b. Atur posisi pasien
1.7 Pelaksanaan
1.7.1 Perawat mencuci tangan - - - - - - - - - -
1.7.2 Pasang pengalas - - - - - - - - - -
1.7.3 Menentukan daerah yang disuntik
1.7.4 Permukaan kulit di desinfeksi dengan
kapas alcohol
187
kapas alkohol
1.8.8 Alat-alat di berskan
1.8.9 Perawat mencuci tangan
1.8.10 Catat tindakan dan respon klien di
status
5 Intra vena 1.9 Pelaksanaan
1.9.1 Spuit disposable
1.9.2 aquabides
1.9.3 Kapas alcohol
1.9.4 Obat yang dibutuhkan
1.9.5 Bak spuit berisi obat yang sudah di oplos
dengan prinsip 6B (Benar
obat,Dosis,Pasien,Waktu,Cara,Dokume
ntasi)
1.9.6 Baki dan pengalas - - - - - - - - - -
1.9.7 Bengkok
1.9.8 Alas tindakan - - - - - - - - - -
1.10 Persiapan pasien:
a. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan - - - - - - - - - -
yang akan di lakukan
1.11 Pelaksanaan
1.11.1 Perawat mencuci tangan - - - - - - - - - -
190
RUMUS :
98
Hasil analisa:=155%
Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 perawat, sudah sesuai dengan SOP yang
mencapai 155% dan yang belum dilakukan dalam tindakan pemberian obat injeksi
adalah baki dan pengalas, alas tindakan, pasien diberi penjelasan tentang
a. Penerapan MAKP
Dari hasil obseravasi tentang model asuhan keperawatan yang digunakan saat ini
didapatkan bahwa model yang digunakan ruang internal RS adalah metode tim.
Dari hasil observasi serta dari data sekunder tentang efektifitas dan efisiensi model
ini rata-rata lama pasien rawat inap diruangan internal adalah 4,05/hari. Perawat
mengatakan bahwa tidak terjadi penurunan kepercayaan pasien. Ini dilihat dari
Sebanyak 18 perawat 100% mengatakan bahwa model yang digunakan saat ini
tidak terlalu membebani kerja tetapi diruangan E3 terkadang perawat juga masih
langsung, jadi bias dikatakan, tergantung dari alokasi anggaran yang disediakan RS
untuk tiap-tiap RS. Kritikan yang diterima oleh ruangan biasanya terkait dengan
Dari hasil observasi yang dilakukan, rencana pulang sudah direncanakan akan tetapi
hanya pada saat pasien akan pulang. Isi format perencanaan pulang hanya tentang
penjelasan penyakit yang diderita pasien dan hanya cara pemberian obat. Dalam
leaflet pada pasien, sehingga pasien kadang lupa tentang penjelasan yang sudah
Dari hasien kuesioner yang sudah diberikan kepada perawat diruangan, didapatkan
hasil bahwa 9 dari 18 perawat (50%) mengatakan sudah ada format perencanaan
bahwa ada format perencanaan pulang dan dijalankan setiap pasien pulang, dan 4
dari 18 perawat (22,3%) mengatakan ada format perencanaan pulang, tetapi tidak
selama ini memang tidak pernah diberikan brosur maupun leaflet saat melakukan
perencanaan pulang dan juga tidak disediakan anggaran khusus dalam pelaksaan
perencanaan pulang.
c. Timbang terima
100
Timbang terima dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pergantian sif malam ke pagi
(pukul 07:30), pagi kesore (pukul 14:00) dan sore kemalam (pukul 21:00). Selalu
diikuti oleh semua perawat yang telah akan dinas. Dari hasil observasi diruangan 14
bahwa dilakukan timbang terima dengan focus pada masalah medis dan masalah
keperawatan. Dalam setiap operan selalu ada klarifikasi langsung Tanya jawab dan
overan ketika didepan pasien yang meliputi: menggunakan volume suara yang
rahasia disampaikan dengan bahasa medis, dan lain-lain. Selalu ada interaksi
dengan pasien saat overan berlangsung, minimal menanyakan apa yang dirasakan
pasien saat ini, semalam bias tidur atau tidak. Lama overran bervariasi tergantung
kondisi pasien, semakin banyakn yang akan dilaporkan semakin lama waktunya.
Pelaporan overan dicatat dalam buku khusus yang akan ditanda tangani oleh
perawat yang melaporkan, perawat yang menerima laporan dan kepala ruangan.
d. Supervisi
Dari hasil observasi yang dilakukan mahasiswa saat melakukan praktek
mengawasi dan mengatur ruangan dengan kepala ruangan. Kepala ruangan secara
langsung melakukan supervise kepada ketua tim dan dan ketua tim secara langsung
101
hasil supervise perawat pelaksana kepada kepala ruangan ( supervise tidak langsung
di dokumentasikan.
e. Sentralisasi obat
Dari hasi observasi diruangan diperolehnya tentang pengadaan sentralisasi obat
Diruangan tersebut sudah ada sentralisasi obat. Ini biasa dilihat adanya ruangan
khusus obat (loker obat). Sedangkan pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal.
Selama ini format yang ada masih obat oral dan injeksi, dan yang lain tercampu
pada salah satu dari keduanya. Adapun data tentang alur penerimaan obat yang
didapat obat yang diperoleh dari keluarga langsung dibawa keruangan khusus obat
(loker obat) dan selama ini belum ada format persetujuan sentrlisasi obat untuk
pasien.
Data tentang cara penyimpanan obat meliputi adanya ruangan khusus obat
sedangkan alat-alat kesehatan hanya sebgian ada dengan jumlah terbatas. Selama
ini obat-obatan bagi pasien sendiri dengan etiket kepemilikan. Akan tetapi proses
dan sesuai dengan kriteria ronde, sedangkan 4 dari 18 perawat (22,2%) mengatakan
dilakukannya ronde keperawatan tetapi tidak sesuai dengan kriteria ronde. Hal ini
dikarenakan kegiatan ruangan yang cukup padat sehingga kesempatan yang ada
hanya terbatas.
g. Dokumentasi keperawatan
Dari hasi observasi diruangan, dokumentasi keperawatan yang dilakukan meliputi
dengan evaluasi menggunakan SOAP. Format pengkajian sudah ada sehingga dapat
dan sesuai dengan dokumen pasien. Perawat mengatakan format yang digunakan
berasal dari jawa barat, tatapi ada yang sebagian yang berasal dari jawa barat.Usia
103
rumah sakittipe B dengan fasilitas dan sarana yang menunjang. Di lain pihak
perawat tidak memiliki tugas kusus sebagai marketing secara langsung untuk
diruangan adalah 81,87 BOR yang di ambil dalam tiga bulan terakhir,
gambaran kapasitas.
2. Mutu pelayanan keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat telah meningkatkan pelayanan mutu
Keterangan :
104
No Indikator Nilai
1 BOR 81,87 %
1. SAP dan Leaflet untuk10 besar kasus penyakit di ruangan E3 belum ada.
2. Rumah Sakit Umum Cibabat berada dijalan protokol (area strategis) yang
mudah dilalui oleh kendaraan umum dari berbagai jurusan dan kendaraan
Hasil analisis :
1. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah pasien terbanyak di ruang E3 pada
Ketengan
1. Pada bulan januari 9 orang pasien keluar meninggal
2. Pada bulan februari 13 orang pasien keluar meninggal
3. Pada bulan maret 10 orang pasien keluar meninggal
4. Pada bulan april 13 orang pasien keluar meninggal
5. Pada bulan mei13 orang pasien keluar meninggal
6. Pada bulan juni 16 orang pasien keluar meninggal
Jadi jumlah pasien meninggal dari bulan januari-juni 2017 adalah 74 pasien
Keterangan
1. Dengan persetujuan 1217 pasien pulang
2. Deangan melarikan diri 0
3. Dengan di rujuk ke Rs lain 0
4. Atas permintaan sendiri 45 pasien pulang
Jadi total keseluruhan pasien pulang januari-juni 2017 adalah 1262
d. Kepuasaan pasien
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa sebagian besar perawat di Ruang
E3 Rumah Sakit Cibabat memperkenalkan diri kepada pasien, dari 17 responden
sebanyak 10 (59 %) , perawat kadang-kadang memperkenalkan diri, sebanyak 4 (23
%) dan perawat yang tidak memperkenalkan diri 3 (18 %).
Tabel 3.22
Perawat menjelaskan tujuan perawatan pada pasien di Ruang E3 RSUD CIBABAT
107
Tabel 3.23
Perawat menjeskan tentang peraaturan tata tertip rumah sakit
di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 14 82
kadan-kadang 3 18
Tidak 0 0
Jumlah 12 100
kadan-kadang 3 18
Tidak 0 0
Jumlah 12 100
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT sebanyak 14 (82 %) pasien mengatakan bahwa perawat menjelaskan tujuan
perawatan, sebanyak 3 (18 %) pasien mengatakan bahwa perawat menjelaskan tujuan
perawatan hanya kadang-kadang dan sebanyak 0 (0 %) pasien mengatakan perawat tidak
menjelaskan tujuan perawatan.
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil 11 (64 %) pasien mengatakan bahwa perawat
menjelaskan tentang tempat-tempat penting untuk kelancaran perawatan, sebanyak 3 (18
%) pasien mengatakan bahwa perawat menjelaskan tentang tempat-tempat penting
untuk kelancaran perawatan hanya kadang-kadang dan sebanyak 3 (18 %) pasien
mengatakan tidak menjelskan tempat-tempat penting untuk kelancaran perawatan.
6. Perawat menjelaskan kepada pasien perawat yang pertanggung jawab pada pasien
Tabel 3.27
Perawat menjelaskan kepada pasien perawat t yang bertanggung jawab pada
pasien
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 7 41.17%
kadan-kadang 5 29.41%
Tidak 5 29.41%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT sebanyak 13 (79.49%) pasien mengatakan bahwa perawat menaggapi keluhan
pasien, sebanyak 4 (23.52% %) pasien mengatakan bahwa perawat menanggapi keluhan
pasien kadang-kadang dan sebanyak 0 (0 %) pasien mengatakan perawat tidak
menjelaskan tujuan perawatan.
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT pasien yang mengatakan bahwa perawat memberikan keterangan tentang
masalah yg dihadapi sebanyak 14 (82.35%) pasien mengatakan bahwa perawat
111
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat yang memberikan penjelasan sebelum melakukan tindakan ,sebanyak
13 (76.47 %) pasien dan kadang-kadang, sebanyak 3(17.64 %) dan 1(5.88 %) pasien
mengatakan perawat tidak menjelaskan tujuan perawatan.
11. Perawat meminta persetujuan pasien atau keluraga sebelum melakukan tindakan
Tabel 3.32
Perawarat meminta persetujuan pasien atau keluraga ebelum melakukan tindakan
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 14 82.35%
kadan-kadang 2 11.76%
Tidak 1 5.88%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat meminta persetujuan pasien , sebanyak 14 (82.3 %) dan kadang-
kadang, sebanyak 2 (11.76 %) pasien mengatakan bahwa perawat meminta persetujuan
pasien sebanyak 1 (5.88 %)
12. Perawat mejelaskan prosedur tindakan sebelum melakukan tindakan kepada pasien
112
Tabel 3.33
Perawat menjelaskan prosedur tindakan sebelum melakukan tindakan kepada pasien
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 11 64.70%
kadan-kadang 5 29.41%
Tidak 1 5.88%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perasat menjelaskan prosedur tindakan melakukan tindakan kepada pasien
sebanyak 11 (64.70 %) dan kadang-kadang, sebanyak 5 (29.41% %) pasien mengatakan
bahwa perawat menjelaskan prosedur tindakan perawatan sebanyak 1 (5.88 %) pasien
mengatakan perawat tidak menjelaskan tujuan perawatan.
13. Perawat menjelskan resiko atau bahaya suatu tindakan kepada pasien
Tabel 3.34
Perawat menjelskan resiko atau bahaya suatu tindakan kepada pasien
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 10 58.82%
kadan-kadang 4 23.52%
Tidak 3 17.64%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat menjelaskan resiko atau suatu tindakan kepada pasien sebanyak 10
(58.82%) dan yang kadang-kadang, sebanyak 4 (23.52 %) dan yang tidak sebanyak 3
(17.64 %)
14. Perawat memberikan keterangan atau penjelasan tentang hasil laboratorium kepada
pasien
Tabel 3.35
113
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat mnejelaskan dan menerangkan hasil labolatorium sebanyak 8 (47.05
%) dan yang kadang-kadang ,sebanyak 3 (17.64 %) dan yang tidak sebanyak 6 (35.29
%)
.
15. Perawat selalu memantau atau mengobservasi keadaan pasien secara rutin
Tabel 3.36
Perawat selalu memantau atau mengobservasi keadaan pasien secara rutin
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 12 70.58%
kadan-kadang 4 23.52%
Tidak 1 5.88%
Jumlah 17 100
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat sellau memantau atau mengobservasi keadaan pasien sebanyak 12
(70.58 %) dan yang kadang-kadang, sebanyak 4 (23.52 %) dan yang tidak sebanyak 1
(5.88 %)
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABA perawat sellau menjaga kerbersihan rumah sakit sebanyak 14 (82.35 %) dan
yang kadang-kadang, sebanyak 3 (17.74 %) dan yang tidak sebanyak 0 (0 %)
17. Perawat dalam melakukan tindakan dengan terampil dan percaya diri
Tabel 3.38
Perawat dalam melakukan tindakan dengan terampil dan percaya diri
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 14 82.35%
kadan-kadang 3 17.74%
Tidak 0 0%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat dalam melakukan tindakan terampil dan percaya diri sebanyak 14
(82.35 %) dan yang kadang-kadang, sebanyak 3 (17.74 %) dan yang tidak sebanyak 0 (0
%)
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat dalam melakukan tindakan selalu berhati-hati sebanyak 14 (82.35 %)
dan yang kadang-kadang2 ,sebanyak 3 (17.74 %) danyang tidak sebanyak 0 (0 %)
19. Perawat setelah melakukan tindakan perawat selalu menilai keadaan pasien
Tabel 3.40
Perawat setelah melakukan tindakan perawat selalu menilai keadaan pasien
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 14 82.35%
kadan-kadang 3 17.74%
Tidak 0 0%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat setelah melalukuan tindakan selalu menilai keadaan pasien sebanyak
14 (82.35 %) dan yang kadang-kadang2 ,sebanyak 3 (17.74 %) dan yang tidak
sebanyak0 (0 %)
20. Perawat setelah melakukan tindakan perawat selalu menilai keadaan pasien
Tabel 3.40
Perawat setelah melakukan tindakan perawat selalu menilai keadaan pasien
Di Ruang E3 RSUD CIBABAT
Perawat menjeleaskan tujuan perawatan
Angka Persen
pada pasien
Ya 14 82.35%
kadan-kadang 3 17.74%
Tidak 0 0%
Jumlah 17 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa perawat di Ruang E3 RUMAH SAKIT
CIBABAT perawat setelah melalukuan tindakan selalu menilai keadaan pasien sebanyak
14 (82.35 %) dan yang kadang-kadang2 ,sebanyak 3 (17.74 %) dan yang tidak sebanyak
0
98
BAB IV
PEMBAHASAN
OT
1 MAN ( ketenagaan )
Kekuatan
benar
e. Sebanyak 55,5% dari hasil qusoner
0,17 4 0,68
Total
Kelemahan
E3 berat.
c. Sebanyak 66,6 % dari hasil
Total
0,3 2 0,6
Peluang
0,15 2 0,30
melanjutkan pendidikan ke
asuhan pererawatan
Total 3,5-3,2=
0,3
kesehatan
c. Rendahnya kesejahteraan
perawat
0,28 3 0,84
d. Adanya tuntutan dari pemerintah
0,13 3 0,39
0,19 3 0,57
1 3,2
139
Kekuatan
tenaga kesehatan
b. Mempunyai peralatan dan
0,3 4 1,2
oksigenisasi dan semua perawat
Total
0,2 2 0,4
140
0,25 3 0,75
Kelemahan 1 3,1-
3=0,1
a. Lift pasien bergabung dengan
lift pengunjung
b. Tidak ada baju pasien, sarung
Total
layak pakai
c. Adanya teknisi jika ada alat
yang rusak
0,4 4 1,6
Total
0,5 4 2
Ancaman
141
yang di perlukan
Total 0,3 2
0,7 3
1
3 M3-METHOD (MAKP)
Penerapan model
Kekuatan
setralisasi obat
e. sebanyak 77,7 % dilakukan
0,05 3 0,15
ronde keperawatan dan sesuai
pasien.
g. SOP ruangan sudah memadai
h. Liflet ruangan sudah ada
i. Poster kesehatan di ruangan
sudah ada
j. dilakukan timbang terima 0,1 4 0.4
Total
0,05 3 0,15
0,05 4 0,20
0,1 2 0,2
Kelemahan
0,1 3 0,15
a. Job yang kadang kadang tidak
membantu optimalisasi
digunakan.
c. Liflet ruangan tidak sesaui 0,1 2 0,2
143
tangan
Total:
0,3 2 0.6
profesionalisame
Total 1 2
Ancaman
lain
0,4 4 1.6
b. Tututan masyarakat tentang
Total
0,5 3 0,15
1 1.95
0,1 3 0,3
0,5 3 0,15
0,1 3 0,3
0,3 2 0.6
1 1.35 1.95-
1.35=0.6
145
4 M4-Money
Kekuatan
Total
1 3,6
Kelemahan
Total
0,5 3 1,5
Peluang
1 3
a. Angaran dari pemerintah tentang
146
kesehatan
b. Operasional ruangan di dapat
Pemerintahan Kota.
d. Sumber pendanaan alat 0,1 3 0.3
di ruang E3 di peroleh
0,1 4 0.4
berdasarkan skor yaitu beban
(Bantuan Gubernur)
0,2 4 0.8
147
Total
Ancaman
Total
1 3,3
3,3-
3=0,3
1 3 3
5 M5-Market
Kekuatan
terakhir.
b. Rumah Sakit Umum Cibabat
kota.
c. Rumah sakit umum daerah
cibabat teragreditasi B
d. Pasien pulang dari bulan janiari- 0,2 2 0,4
Total
0,3 3 0,9
Kelemahan
1 3,2
a. Masih tingginya jumlah pasien
Total
0,7 3 2,1
Peluang
3.2-
149
Total
Ancaman
1 4 4
1 3 3
4.2.1 Ketenagaan M1
ruangan.
b. Sebanyak 66,6 % dari hasil kuesioner perawat mengatakan jumlah
ruangan.
150
rumah sakit belum ada beahasiswa dari RS atau belum ada dana
kurangnya tensimeter.
c. Belum memadai ruangan untuk mahasiswa yang prakter di ruangan
E3.
4.2.3 Metode M3
a. Job yang kadang kadang tidak sesuai dengan lulusan akademik yang
4.2.4 Money M4
a. Adanya rumah sakit lain menggaji perawat dengan gaji yang
adalah 5,5 %.
d. Pasien pulang dengan atas permintaan sendiri 3,6
98
136
mencukupi
Sebanyak 88,8 % dari hasil Untuk Merekomendasikan pada Penyakit yang menular di Tergantung
qusoner perawat menjawab mengindentifikasi pihak RSUD Cibabat untuk Ruangan E3 terisolasi dan kebijakan institu
Sebagian pasien dirawat kasusu yang menyediakan ruang isolasi. tidak menularkan pada pasien RSUD Cibabat.
gabung dengan beberapa menular lainnya .
kasus karena jumlah
ruangan tidak memadai
tidak adanya ruangan
isolasi
beahasiswa dari RS
melanjutkan pendidikan
berbeda tingkatannya
tidak 24 jam.
Liflet ruangan tidak sesaui Untuk murunkan Pembuatan liflet sesuai Pengetahuan keluarga dan
dengan 10 penyakit anggka 10 dengan jumlah 10 penyakit pasien bertambah dengan
tertinggi sebab belum penyakit tertinggi. tertinggi. adanya liflet tersebut
adanya program pemberian
liflet dari ruangan ke pasien
141
Belum dilakukan tindakan Untuk menambah Melakukan penyuluhan Pengetahuan pasien dan
penkes kesehatan dengan pengetahuan kesehatan di ruangan dan keluarga tentang penyakit
pasien karena kesibukan pasien dan pada saat pasien pulang. yang diderita dan program
dan waktu memberikan keluarga. perawatan dirumah oleh
penkes perawat di ruangan keluarga dan diit.
Masih minimnya kesadaran Untuk menambah Memberikan penkes Tidak ada lagi penularan
keluarga dan pasien untuk penegtahuan kesehatan tentang 6 penyakit dari pasien dan RS.
melakukan 6 langkah cuci pasien dan langkah cuci tangan kepada
tangan karena masih jarang keluarga pasien dan keluarga.
Untuk mengurangi
dilakukan penkes tentang 6
penyebaran
langkah cuci tangan
penyakit.
4 - - -
98
kemat
ian
menin
gkat
98